Jumat, 28 November 2008

Berencana Tanpa Kekuatiran

Berencana Tanpa Kekuatiran (Mat. 6:25-34)
Pembahasan 28 November 2008


John Stott, ia menerbitkan buku yang merupakan kesimpulan dari pelayanannya. Ia menulis di dalam bukunya bahwa khotbah di bukit merupakan bagian yang paling menonjol di mana Kekristenan bertemu langsung dengan kebudayaan. John Stott membagi Khotbah di bukit manjadi 12, khususnya dalam perikop ini ia sebut sebagai Christian Ambition. John Stott mengatakan adalah tidak sulit untuk menjadi relevan jika kita tidak peduli untuk menjadi setia; adalah tidak sulit menjadi setia jika kita tidak peduli untuk menjadi relevan.

Versi saya perikop ini merupakan bagian dari pelayanan Yesus di Galilea. Saya membagi pembahasan ini menjadi 3.
1. The Problem. Apakah masalah yang dihadapai? John Stott menbagi dua bagian ini, ayat 11-24 merupakan ambisi yang salah (duniawi). Kata kuatir (merimna: kata benda) berhubungan dengan meriso, yang artinya menarik ke dalam berbagai arah yang membuat kita pecah. Ini disebabkan dnegan perhatian atau pun kekuatiran. Dengan kata lain, kehilangan fokus karena suatu hal. Karjanya: merimnal, menjadi resah akan sesuatu. Mengapa kita kuatir? Ayat 25, 31, 34 berbicara tentangan kekuatiran. Ada 3 kekuatiran dari dunia ini:
a. Makan
b. Minum
c. Dipakai
Apa sebabnya kuatir?
a. Karena kita tidak tahu yang penting. Kita bisa tahu yang penting jika tahu nilai
b. Hati yang bercabang, yaitu ada dua tuan (Allah dan Mamon).
c. Kurang percaya (ayat 30). Tidak ada pertumbuhan iman, iman kekanak-kanakan
d. Tidak fokus (ayat. 34). Mengkuatirkan yang belum terjadi secara berlebihan.

2. The Reality. John Stott: kita harus waspada dengan apa yang menjadi tanggung jawab iman Kristen:
a. Orang Kristen tidak lepas dari apa yang dia hadapi sehari-hari. Bertanggung jawab bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
b. Orang Kristen juga bertanggung jawab memperhatikan orang lain. Allah memberikan segala sesutu kepada bunga bakung, burung2, dsb.
c. Orang percaya tidak dikecualikan dengan pengalaman kesulitan.

3. The Answer. �Pandanglah burung di langit...� �Perhatikanlah bunga...� �Ingatlah Bapamu yang si sorga...� �Carilah dahulu Kerajaan Allah...�. dsb. (ayat 33). Konsep kerajaan Allah (model, konsep, pembebasan yang real). John Stott: kerajaan Allah adalah Yesus Kristus yang memerintah di dalam seluruh berkat dan iman.
a. Jalan keluarnya adalah cari dulu Kerajaan Allah. Ini hubungannya keselamatan.
b. Carilah kebenarannya. Ini lebih luas dari kerajaan Allah, karena berhubungan dengan pribadi dan sicial righteusness. Selain kita mengalami keselamatan kita juga menjadikan kebenaran-Nya dijalankan. Paul Knitter: ada dua hal yang harus seimbang, yaitu kasih dan keadilan baru ada joy.

Di dalam Natal ini biarlah kita sungguh2 mencari Kerajaan Allah. Biarlah berita Natal membawa mereka memahami konsep yang penting, memahami nilai yang benar.

Tuhan ingin para murid-Nya memiliki kualitas hidup yang berbeda dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, yaitu.
1. Mempercayakan diri kepada pemeliharaan Allah
2. Mengutamakan yang kekal, daripada yang fana
3. Tidak berpusat pada diri, tetapi pada Allah
Tuhan mengingatkan mereka kembali akan betapa berharganya manusia di mata Allah sehingga Ia pasti memelihara mereka. Apalagi mereka adalah umat Allah, Tuhan pasti mencukupkan segala kebutuhan mereka.

Ketika kita membahas kekuatiran. Merimna dibagi menjadi 2, merisa dan nous. Yakobus mengatakan orang yang mendua hatinya tidak akan tenang dalam hidupnya (Yak. 1:8). Yakobus menekankan kekuatiran tidak terkeculi dialami juga oleh anak2 Tuhan. Memang tidak bisa diingkari kehidupan manusiawi kita menuntut kebutuhan jasmaniah. Hanya saja kita perlu mengajak jemat untuk lebih fokus kepada yang kekal, tidak di persimpangan jalan. Seprang pendeta tua pernah berkata berkaitan dengan hal ini
1. Menimbulkan kekuatiran yang luar biasa
2. Tidak mampu melangkah. Kekuatiran dapat digolongkan sebagai penyakit hidup. Tidak ada orang hidup yang tanpa kuatir.
Di dalam Natal ini mari kita mengajak jemaat kepada Tuhan, panggilan Kristus supaya tidak bercabang hatinya.

Zaman ini adalah zaman yang sangat mengundang kekuatiran bagi manusia. Krisis ekonomi sosial politik, agama, membuat otang kuatir, khususnya yang tinggal di Indonesia.
1 Tuhan berkata jangan kuatir karena ini adalah suatu dosa. Tuhan dapat diandalkan. Jika kita masih kuatir kita tidak percaya kepada Tuhan.
2 Kekuatiran itu tidak berguna. �Tidak seorang pun dapat menambah jalan hidup dengan kekuatiran..� Banyak kerugian karena kekuatiran. Seperti Marta tidak ada tempat di dalam hatinya bagi firman Tuhan, karena banyak perkara2 yang lain yang memenuhi hatinya.
Bagaimana kita menjadi orang yang tidak kuatir:
1. Pandangan burung2 di udara
2. Pikirkanlah bungan bakung
3. Carilah kerajaan Tuhan dan kebenarannya
4. Jangan terlalu kuatir dengan hari besok

Saya berpikir apakah perokop ini relevan atau tidak. Perokop ini dengan situasi sekarang rasanya tidak real. Tetapi Roh Kudus menguatkan saya justru inilah yang relevan, karena Tuhan membandingkan dengan orientasi hidup. Apakah ada bedanya dengan orang yang kenal Tuhan dengan yang tidak kenal Tuhan. Realitanya sama denga semua orang, tetapi apa yang kita kejar? Seharusnya berbeda. Kita harus tahu apa yang penting dan nilai yang pening. Orang yang kenal Tuhan ternyata tidak tahu apa yang penting.

Saya akan membahas gaya hidup orang2 yang tidak kenal Tuhan di dunia Greco-Roman pada khobah saya nanti. Saya tidak setuju jika kita tidak merencana di dalam hidup ini. Jika kita tidak berencana, kita merencanakan kegagalan. Bagaimana seorang yang kenal Tuhan bisa tidak khawatir. Pasal 6:78, dikatakan kalau doa pun jangan seperti orang2 yang tidak kenal Tuhan. Alangkah menyedihkan jika orang2 yang kenal Tuhan hidup di dalam kekuatiran.

Para ahli membedakan khawatir atas beberapa macam. Secara umum kita bagi dua saja. Pertama, khawatir yang positif. Khawatir ini adalah realitas emosi yang menunjuk pada tujuan yang lebih besar dan berguna. Mis: ibu khawatir apakah bayinya cukup susah, napasnya normal? Kuning? Maka ia mengasuh bayinya dengan cermat. Seorang murid khawatir tidak lulus ujian, maka ia belajar. Seperti rasa sakit, anxiety adalah sistem peringatan emosi tentang adanya bahaya. Kedua, yang negatif. Worry anxiety. Ia tidak membangun dan tidak berguna. Ia merupakan ketakutan yang berlebih-lebihan atas sesuatu yang tidak mungkin atau hanya ada dalam pikiran.

Orang yang khawatir adalah tanda orang yang kurang beriman (30b little faith). �The beginning of anxiety is the end of faith, and the beginning of true faith is the end of anxiety.�
Rata-rata seseorang khawatir atas hal-hal.
40% -- hal-hal yang tidak pernah terjadi.
30% -- hal-hal yang terjadi di masa lampau yang tidak bisa diubah.
12%-- pendapat orang lain tentang kita, kebanyakan tidak benar.
10% -- kesehatan, yang semakin parah jika kita stres.
8% -- masalah yang memang harus dihadapi.
Selama bertahun-tahun, seorang wanita susah tidur karena dia takut rumahnya kemalingan. Suatu malam, suaminya mendengar suara ribut di dalam rumah, sehingga ia keluar kamar untuk memeriksa. Ia benar-benar bertemu maling. �Selamat malam, senang bertemu kamu. Cepat ke sini dan bertemu istri saya. Dia sudah menanti 10 tahun untuk bertemu kamu.�

Saya pikir konteks khotbah zaman in snaga relevan dengan kondisi jemaat yang sulit. Musuh dari iman adalah kuatir soal kebutuhan fisik, dsb. Hal yang sama dialami pengikut2 Yesus. Saya melihat frase jangan kuatir ini diulang 4 kali oleh Yesus. Semuanya berbentuk present imperative yang sifatnya langsung dan kontinuitas.
1. Kekuatiran berarti tidak percaya akan pemeliharaan Allah atas umat-Nya
2. Kekuatiran hanya membuang energi kita. Seorang filsuf berkata kita berjalan lebih cepat dari bayangan kita. Artinya kekuatiran ini adalah sesuatu yang tidak terjadi tetapi kita memboroskan banyak energi sia2
3. Kekuatiran tidak relevan, tidak menambahkan sesuatu.

Tuhan mendorong mereka ecara total kepada pemeliharaan Allah. Ini tidak meniadakan perencanaan. Bagaimana berencana tanpa kuatir:
1. Percaya akan providensia Allah atas hidup kita
2. Yakin akan janji pemeliharaan Allah. Perhatikan bunga bakung, burung2 di udara.
3. Mengutamakan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita. Prioritas Kerajaan Allah, bukan soal kebutuhan fisik.
4. Serahkan kepada Allah yang di luar kontrol kita. Allah tidak melarang kita mempuat perencanaan, tetapi kekuatiran. Serahkan melalui doa dan pimpinan-Nya. Di sinilah kita belajar percaya. Yesus tidak pernah berbicara bahwa pengikut2-Nya tidak menghadapi masalah.

Kita dorong jemaat memasuki tahun yang baru sekalipun banyak masalah dengan beriman dengan penyerahan total kepada kehendak Tuhan.

Suatu hari Martin Luther, pemimpin besar gereja itu, merasakan kekuatiran yang amat sangat sampai-sampai ia lupa bahwa Allah sanggup menolongnya keluar dari masalah-masalah itu. Kemudian Pada Suatu pagi ia melihat isterinya memakai pakaian hitam-hitam layaknya orang yang sedang berkabung. Luther bertanya "Siapa yang meninggal?". "Kamu belum tahu? Allah telah meninggal" jawab isterinya. "Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu? Allah tidak mungkin mati. Ia hidup dalam kekekalan. Sungguh jahat kamu berkata seperti itu." Istrinya menjawab: "Lalu mengapa akhir-akhir ini kamu dihantui kekuatiran kalau Allah itu tetap hidup?" Saat itu juga Luther menjadi sadar betapa bijaksananya isterinya yang ingin menyampaikan bahwa sebenarnya Allah tidak akan mengijinkan kita anak-anakNya kuatir tentang apapun juga.
Kuatir menakutkan lebih banyak orang ketimbang kecelakaan kerja, kata Rober Frost. Alasannya, lebih banyak orang yang penuh kuatir dari pada bekerja penuh. Dampaknya, kuatir sering mengantar orang pada kegagalan.
Kuatir sangat dekat dengan ketakutan lalu lahirlah kegagalan.
Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekuatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk di syukuri.
Kenyataan seringkali tidak seburuk yang dikuatirkan.
Tak ada orang akan tenggelam oleh beban suatu hari. Tetapi bila beban esok ditambah ke beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya. George Macdonald
Kekuatiran tak akan melenyapkan kesedihan esok, tetapi akan menghilangkan kegembiraan hari ini. Leo Buscaglia
Sehari kuatir lebih melelahkan daripada seminggu kerja.John Lubbock
Petrus mengatakan apa yang harus kita lakukan dengan semua kekhawatiran kita. Kita harus menyerahkannya kepada Tuhan. "Serahkan semua khawatirmu padaNya." artinya "menyerahkan kepada " atau "mempercayakan kepada." Kita harus menyerahkan kekhawatiran kita �pada Tuhan.
1Pe 5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Kedamaian yang sejati
Ada seorang raja yang akan memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian. Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.
Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian. Lukisan yang satu lagi menggambarkan gunung-gunung juga, tetapi tampak tegak, angkuh dan kasar. Langit hitam berawan gelap, ada halilintar di situ. Di bawah ada air terjun yang airnya bergejolak. Tampak tak ada kedamaian sama sekali.
Tetapi raja melihat di belakang air terjun ada sarang burung. Di antara riak gejolak air, duduk seekor induk burung yang sedang memberi makan pada anaknya � dengan penuh kedamaian. Lukisan yang mana yang Anda kira akan memang? Raja memilih lukisan yang kedua.
�Karena,� kata raja, �damai bukan berarti tempat yang tidak ada kegaduhan, permasalahan dan kerja keras. Kedamaian berarti bila di tengah-tengah semuanya itu tetap ada ketenangan di hati dan tanpa kuatir. Itulah makna sejati kedamaian.�
Kekuatiran adalah upaya untuk melindungi diri seperti selimut. Dengan kuatir seolah-olah kita berjaga-jaga. Kekuatiran itu seperti alarm dan seringkali tidak terjadi. Antara kekuatiran dengan ketakutan, secara psikologi dibendakan menjadi dua, yang memiliki objek dan tidak memiliki objek.

Penyebab kekuatiran. Jilius Caesar mengatakan biasanya banyak orang kuatir karena hal yang tidak dilihatnya. Penyebab kekuatiran juga banyak karena masa lalu. Bagaimana mengatasi kekuatiran ini? Kekuatiran bukan untuk dihilangkan tetapi dilawan. Ada 2 hal:
1. Kedepankan fakta
2. Lawanlah kekuatiran dengan tidak memberikan perlawanan. Artinya berserah bahawasannya kekuatiran itu akan hilang

Rasa kuatir itu datang seperti cinta. Ditampung menyusahkan hati, diusir tidak mau pergi2. Seorang filsuf mengatakan bahwa kekuatiran itu seperti tulang yang lebih di dalam tubuh dan membuat tidak nyaman. Kekuatiran itu menyatakan ketidakpercayaan kepada Allah. Tuhan berkata serahkanlah (Yunani: lemparkanlah) kekuatiran kita kepada Allah. Kita kuatir karena kita semakin tertambat kepada dunia ketimbang kepada Allah. Dua kunci yang harus kita lakukan sebagai anak2 Tuhan:
1. Berdoa
2. Mempraktikkan penyerahan diri yang terus-menerus kepada Allah

Empat pencuri yang menghancurkan kehidupan manusia:
1. Keadaan (yang tidak bisa dikendalikan)
2. Sesama
3. Harta benda
4. Kekuatiran. Ini paling jahat dibandingkan yang lain karena bekerja di dalam diri manusia. Salomo mengatakan bahwa kekuatiran itu membungkukkan badan orang.

Kekuatiran itu tidak pernah berdiri sendiri. Pikiran itu selalu berobjek hanya saja sering tidak disadari. Apa dan mengapa kuatir khusunya pada zaman ini. Di sini kita melihat kuatir dan mencari. Lantas ditutup carilah. Kekuatiran selalu membuat priorotas, yang menentukan itu pada akhirnya nilai.

Kita lihat sebenarnya manusia itu cenderung mengidentikan dirinya dengan objek. Kuatir uang jadi kita sama dengan uang, dsb. Tatkala sesuatu yang kita miliki itu lebih dari kerajaan Allah di sanalah kita mulai kepada sikap berdosa.

1Nilai yang bernilai: Hidup itu lebih penting dari makanan dan � burung-burung

Tubuh itu lebih penting dari pada pakaian. � bunga bakung

Latar belakang dari ungkapan Yesus dalam ayat 25 �karena itu...� Ia memulainya dari apa yang baru saja dibahasnya. Orang menghabiskan waktu dan hidupnya hanya untuk harta dan segala sesuatu yang pasti binasa, serta bisa dicuri bahkan disimpan dimanapun juga bisa dibongkar. Untuk menegaskan itulah maka Yesus berbicara cukup panjang dan tegas serta lugas.

Perlu diperhatikan bahwa kuatir tidak sama dengan waspada. Waspada itu penting agar kita tahu berencana, karena tanpa waspada orang tidak suka berencana. (Yakobus 4:13-17)

2Percaya yang mempercayai: Tuhan Yesus mau kita menaruh kepercayaan penuh kepada Allah. Dan Ia menyebutnya dengan sebutan yang memiliki relasi � Bapamu yang disorga. (2 Petrus 3:8-9). Tuhan Yesus sendiri pernah dicobai mengenai segala sesuatu tentang dunia ini waktu Iblis berkata �aku akan memberikan seluruh dunia ini dan isinya jika engkau sujud meyembah kepadaku� (Mat 4:8-11). Kuatir itu akan pergi dengan sendirinya bila kita percaya kepada Bapa yang di sorga bukan bapa yang di bumi ini.

3Kerajaan di dalam Kerajaan: tidak bisa disangkal bahwa manusia suka dengan teritorial. Hak, kuasa dll. Tetapi Tuhan Yesus memberitahukan bahwa kalau kita mencari sesuatu untuk membangun kerajaan bagi kita, carilah kerajaan Allah dan kebenaranya (kerajaan Allah tidak dapat dipisahkan dari kebenaran Allah, orang yang berkata bahwa ia telah berada di dalam kerajaan Allah, harus membuktikan bahwa ia hidup dalam kebenaran kerajaan Allah) mencari kerajaan Allah tanpa kebenarannya tidak akan pernah dapat membawa kita untuk menemukan kerajaan Allah.

* Milikilah nilai hidp yang sesuai dengan pandangan Allah, karena itu akan membawa kita kepada mempercayaiNya dan memiliki kerajaan dan kebenarannya.

Dimulai ay 19-24 tentang mengabdi kepada Allah atau Mamon, ketidak berdayaan manusia untuk mengantungkan hidupnya kepada Mamon (harta-kuasa- keniknatan dunia) . Dan usaha manusia mendekati Tuhan dengan hidup bergantung pada mammon. Pada umumnya manusia bisa membagi prioritas dalam kehidupan ini. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan engkau tidak bisa mengabdi kepada dua tuan kepada Allah dan kepada mammon . Karena dimata hartamu ada di situ hatimu ada.
Kemduian ay 25 di mulai memberikan alasan yang seharus memnjadi prioritas dengan memberikan urutan bahwa HIDUP (Nyawa) itu lebih penting dari makan dan minum.. kalau tdk ada kehidupan apa arti makanana dan minuman apa yang akan diberi makan dan minum kalau manusia tdk bernyawa lagi dan TUBUH lebih penting dari pakaian tdk ada gunanya pakain yang indah dan mahal tanpa tubuh.
Ay 26 TUHAN Jesus kemudian compare dengan burung yang tdk menabur atau menuai atau mengumpulkan bekal tapi diberikan ,akan Bapa disorga bukan kah manusia lebih berharga dari burung?
Burung dan Manusia siapa lebih berharga?
Ay 27 Apakah kekuatiran membuat perubahan atau manambah sehasta kehidupan?
Ay 28 tentang Pakaian dibandingkan dengan rumput ? mereka tumbuh tanpa bekerja dan memintal, Tp di badingkan dgn Salomo raja yg kaya itu tdk berpakaian dari salah satu bunga itu.
Bunga tidak pernah memakai baju atau memijam cara manusia berpakaian tp manusia memakai bunga.
Ay 30 Jika Hal yg sepele begitu di perhatikan Tuhan bukankah bukan DIa terlebih lagi mendandani manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Persoalan KAMU Kurang PERCAYA?
Ay 31-32 Hal-hal yang kamu kuatirkan adalah hal yang adalah hal �hal yg di utamakan oleh orang tidak mengenal Allah ( prioritas orang tidak percaya)
AY 33 Pucak-Nya Orang Percaya TOP Prioritas nya adalah MENCARI KERAJAAN ALLAH DAN KEBENARANNYA.. Maka makan dan minum-akan di tambahkan..
Ay 34 Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari-? Tuhan yang mengcover
Pasti ada kesusahan dalam kehidupan ini kita tidak punya kuasa mengerti apa yng terjadi pada hari Esok
Maka orang benar hidup oleh Iman percaya kepada Allah bukan kepada apa yg di lihat.


Ayat sebelumnya ? tak bisa mengabdi pada 2 tuan (v 24).
Yesus suka membuka pikiran dengan cara perbandingan.
Hidup > makanan.
Manusia > binatang / tumbuhan.
Orang beriman > orang yang tak mengenal Allah.
Orang beriman hendaklah berfocus pada kerajaan Allah (puncak, v 33), bukan pada kehendak diri.

Tubuh > pakaian.
Orang Papua kalau diberi pakaian, malah sakit.
Jadi orang Papua tak mandi.

Kekhawatiran karena manusia jatuh dalam dosa.
Orang yang hidup di zaman yang canggih, makin kaya, makin pandai, justru makin banyak khawatir.
Orang yang hidup sederhana, yang memikirkan hidup dari sehari ke sehari, lebih tidak khawatir.
Krisis global melanda orang yang hidup di zaman canggih, membuat orang khawatir.
Orang yang lebih banyak ilmu, lebih banyak tahu, lebih banyak bisa memikirkan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan (meramal), sehingga lebih banyak khwatir, padahal belum tentu terjadi.

Maka Tuhan mau kita hidup:
1. Sederhana.Ada Tuhan di balik segala sesuatu.
Tidak hidup complicated, tapi simplicity.
2. Berserah.
3. Trust (v 34).
Hidup sehari demi sehari.
Setiap hari berjalan bersama Tuhan.

Hidup manusia banyak dikuasai oleh keinginan, bukan kebutuhan.
Tuhan pasti memenuhi kebutuhan kita.
Kita khawatir karena ingin memiliki keinginan dunia yang mengikat kita.
Itu namanya kekhawatiran yang tak perlu.

Perikop ini ada dalam rangkaian khotbah Yesus di bukit.
Konsep hidup harus diperbaharui ? egocentric berubah menjadi Theocentric.
2 perubahan yang Allah kehendaki:
1. Berhentilah khawatir.
Khawatir dapat dikendalikan.
Berhenti memikirkan hal-hal dunia ini, yang sementara, karena ada hal yang lebih penting.

2. Cari dahulu kerajaan Allah.
Cari dahulu = prioritas.
Memprioritaskan kehendak Allah, sehingga kehendak Allah dapat dinyatakan dalam hidupnya.
Ia yang dikuasai oleh kehendak Allah, bisa keluar dari hal-hal yang menguasainya selama ini, yaitua kekhawatiran hidup.

Kebenaran Allah.
Menjadi berkat dan berbuah, menjadi manfaat bagi sesama manusia.

2 hal yang dapat kita pelajari:
1. Percaya / tak khawatir butuh latihan yang panjang.
Khususnya dalam kondisi krisis global, kita melatih diri kita untuk tak khawatir.
Pengalaman berjalan dengan Tuhan di tengah krisis, membuat kita kuat.
Pengalaman pribadi Bu Ester, dari kelimpahan, setelah papa sakit, kehilangan semua, tapi mama melatih untuk pasrah pada Tuhan.
Sebelum tidur, mama mengajak doa.

2. Cari dulu Tuhan.
Dalam kekhawatiran, jangan mengedepankan khawatir, tapi kehendak Tuhan.
Pengalaman pribadi, bagaimana harus memberi persepuluhan, walau sebenarnya tak cukup untuk membayar biaya sekolah anak ke America.
Tapi, Pdt. Hanna mengingatkan, bahwa dalam keadaan yang sulit, tetap harus taat.

Khawatir adalah hal yang wajar dan universal.
Semua orang pernah dan sering khawatir memikirkan mengenai hal-hal sehari-hari (sandang pangan).
Tapi, Jesus mengingatkan supaya kita jangan khawatir, sehingga mengambil sukacita kita, menguasai kita.
Khawatir ternyata sia-sia, karena tak bisa menambahkan apa-apa dalam hidup kita.
Ada 365 janji Tuhan mengenai �Jangan takut� = setiap hari Tuhan mengingatkan bahwa kita jangan khawatir = penghiburan Tuhan dari sehari ke sehari.
Ada Tuhan yang hidup, yang berkuasa, yang memelihara dan memperhatikan kita.
Tuhan yang berjanji, Ia yang akan menggenapi.

Ada iklan di TV, jangan khawatir, karena benih unggul, pupuk bersubsidi, dan harga jual dinaikkan pemerintah.
1. Stop.
Jangan terlalu cepat melangkah dan merencanakan hidup kita.
Mungkin kita sudah terlalu jauh berjalan sendiri dan tidak pada jalur yang seharusnya.

2. Pandanglah.
Change view.
Petrus melihat Yesus, bisa berjalan di atas laut, begitu melihat gelombang, mulai tenggelam.
Karena, ia mengalihkan pandangan.
Daud juga tak melihat Goliat, tapi melihat Tuhan.

3. Renungkan.
Manusia itu diciptakan lebih tinggi dari binatang dan tumbuhan, tapi, manusia lebih �Lemah� dari mereka, karena manusia khawatir, mereka tidak.

Kesimpulan
Jangan khawatir!!!

TAK KUINGKAR

TAK KUINGKAR
IBRANI 11:8-19.
Pembahasan 21 November 2008



Konteks pembicaraan surat Ibrani 11 berbicara mengenai iman dan saksi-saksi iman, menurut Ibrani �Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat�. Perkataan ini merupakan deskripsi apa itu iman dan bagaimana iman itu bekerja, iman yang benar itu bukan optimisme yang membabi buta atau perasaan yang dibuat-buat dengan berharap semoga terjadi demikian. Warren Wiersbe mengatakan� Iman yang benar ialah ketaatan yang penuh keyakinan kepada firman Allah bagaimanapun keadaannya dan apapun akibatnya.
Iman bekerja dengan cara yang sangat sederhana, Allah berbicara dna kita mendnegarnya, kita mempercayai firmannya dan kita mentaatinya. Penulis surat Ibrani memberikan contoh-contoh saksi-saksi iman, diantaranya adalah Abraham yang kita kenal sebagai bapa orang percaya, bebrapa contoh iman Abraham:
1. ketika ia berangkat ketempat yang tidak ia ketahui.
2. Peristiwa janji Allah akan keturunan Abraham seperti bintang dilangit dan pasir ditepi pantai. Mission Imposible,
3. Peristiwa Abraham diminta untuk mempersembahkan Ishak.

Permintaan ini bukanlah mudah, tetapi Abraham taat . dalam iman mereka telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa-apa, tetapi dari jauh melihatnya dan melambai-lambai dangan iman.
1. iman mereka adalah a Visionary Faith. Oswald Sanders berkata �Iman menyanggupkan jiwa orang yang belum percaya untuk memerlakukan masa depan seperti masa sekarang dan yang tidak kelihatan seperti kelihatan.
2. iman mereka adalah a growing faith. Iman mereka bertumbuh dalam realita hidup mereka sebagai orang asing dan pendatang di bumi.
3. iman mereka adalah an enduring faith. Meskipun apa yang mereka alami mereka tidak pernah ingin kembali. Sebuah titik yang disebut �point of no return�. Artinya titik dimana orang sudah tidak mungkin kembali.
Ketika pasukan romawi ribuan thaun lalu menyerbu Inggris, ada kisah yang terkenal, ketika mereka mendarat kapal mereka dibakar habis, mengapa? Sebab mereka sudah tiba pada �point of no return� kemungkinan hanya satu: maju, kemungkinan lain mati. Mengikut Yeus tidak ada istilah mundur, yang ada hanya maju, maju dan maju.

Salah satu hal yang membuat kita tenang adalah Tuhan selalu beserta kita, yang kita butuhkan adalah taat. Namun tantangan besar sehingga kita tidak taat. Petrus pernah menyangkal , tetapi Tuhan menerima kembali, sehingga merasa malu. Ketika menerima hukuman baru tahu betapa besarnya anugerah Tuhan dan tidak mau berbalik ke belakang. Pemeliharaan Tuhan yang menguatkan panggilkan kita.

Banyak orang Kristen frustasi, karena keinginan mereka tidak terpenuhi sehingga mereka banyak yang ingkar janji dalam mengikut Tuhan, bahkan ada yang meninggalkan iman (pengalaman pelawatan) ada yang menghadapai tantangan takut dan akhirnya pindah agama (kerusuhan di Kalimantan) bukti orang krietn yang meninggalkan imannya. Isu penulis surat Ibrani.
1. Tujuan penulisan surat ini;orang Kristen keturunan Yahudi, orang yang meninggalkan imannya. Da indikasi meninggalkan imannya karena beratnya penganiayaan.
2. Mendorong umat percaya bertumbuah
3. Mendorong jemaat ikut aTuhan sampai mati. Penulis memperingatkan pembacanya untuk setia dan ntidak ingkar janji.
Bagaimana supaya tidak ingkar mengikut Tuhan?
1. Harus memiliki iman yang benar. Iman yang bersandar pada karakter Allah, Dia yang setia focus pada karakter Allah.
2. Percaya akan janji-janji Allah, Dia setia dan mampu menjawab setiap janjiNya, jangan iman yang berfokus pada berkat.
3. Harus memelihara iman dan mentaati firmanNya �karena iman Abraham taat� mengapa Abraham taat, karena dai percaya kepada perkataan Allah. Ada unsure ketaatan: �Melihat dari jauh, pengharapan, merindukan tanah surgawi�Bagaimana komitmen jemaat Tuhan mengikut Tuhan?
4. Mengikuti teladan iman dari tokoh-tokoh iman, ada 16 tokoh iman sebagai model untuk kita teladani.

Kisah yang menarik tentang iman, kareakteritik Allah.
1. Karya Tuhan yang indah, bagaimana kita harus hidup ketika Dia melepaskan AnakNya.
2. Bagaimana Dia mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
3. Allah Roh Kudus menunjukkan kepda kita bagaimana harus hidup bagi Dia dan tidak akan ingkar lagi. Mengajak jemaat untuk setiad an tidak ingkar janji.


Tak ku ingkar lagi, Pernyataan ini adalah sebuah komitment atas pengalaman perjalanan dalam beriman kepada Tuhan. Abraham pernah meragukan Tuhannya ketika ia menghampiri Hagar pembantu Sarah, ia pernah 2 kali mengaku bahwa Sarah itu saudaranya karena ia takut di bunuh karena ternyata Sarah cukup cantik untuk menyebabkan ia dibunuh. Maka komitment untuk tidak ingkar lagi adalah sesuatu yang sangat penting.
1. Banyak orang berpikir bahwa ia cukup beriman dan percaya kepada Tuhan. Dalam berpegang pada janji berkat dari Tuhan.
2. Banyak orang berpikir bawha ia cukup beriman kepada Tuhan, Dalam aman dan sukses.
3. Banyak orang berpikir bahwa ia cukup beriman kepada Tuhan. Dalam sehat dan serba ada.
4. Tidak banyak orang menemukan bahwa ia beriman dan cukup percaya kepada Tuhan ketika: janji indah tidak sama dengan kenyataan, ketika.ekonomi tidak mencukupi, ketika penyakit yang berkepanjangan tidak kunjung sembuh, ketika rasa aman terusik dan ketika segala sesuatu tidak sesuai dengan harapan.

Maka ketika Tuhan meminta Abraham mempersembahkan Ishak anak yang paling dikasihinya, anak yang di janjikan oleh Tuhan dan harapan satu-satunya itu, bukan karena Tuhan tidak tahu iman Abrahamn, bukan juga karena Tuhan sedang bermain-main dengan anugerah janji Nya. Tetapi supaya Abraham sendiri tahu kualitas imannya kepada Tuhan, supaya abraham menemukan inilah iman kepada Tuhan, yaitu tidak ada yang lebih dikasihi selain Tuhan, tidak ada yang menempati hidupnya lebih dari pada Tuhan dan tidak adalagi yang dapat menggoyahkan imannya.

Karena iman adalah: kepercayaan penuh dalam kondisi apapuna?

Tema : Impian jadi Nyata (Kejadian 41:39-43, Ayat Mas; Efesus 3:20)

Tema : Impian jadi Nyata (Kejadian 41:39-43, Ayat Mas; Efesus 3:20)


Tujuan : Rancangan Tuhan lebih indah dari impian manusia karena jalanNya lebih tinggi dari jalan kita, impian dapat menjadi nyata bila Tuhan memimpin dan memberkatiNya, bagi Yusuf demikian bagi kita juga


Gen 41:39 Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
Gen 41:40 Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
Gen 41:41 Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Gen 41:42 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
Gen 41:43 Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: "Hormat!" Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.

Ada rencana dan pimpinan Tuhan dalam diri Yusuf, dalam pandangan manusia nasib Yusuf sangat buruk, dimusuhi saudara, dijual ke Mesir, difitnah masuk penjara dan dilupakan juru minuman yang melupakan dia. Dalam pergumulan yang berat, Yusuf tidak mengeluh, tetapi dalam setiap perubahannya dia tetap tabah dan bertanggung jawab.
Apa mimpi bisa jadi sarana pernyataan Allah kepada manusia? Mimpi menurut psikolog muncul dari alam bawah sadar (subsconcious) sesuatu yang merupakan keinginan manusia di alam sadar. Dari Alkitab ada mimpi yang merupakan penyataan Allah: mimpi Yusuf, Nebudkadnezar, mimpi Yusuf di PB. Bagi Allah, Allah dapat memakai apa saja untuk menyatakan kehendak-Nya, semua ini bersifat anugerah bagi setiap orang yang percaya dan taat kepadaNya.
Penderitaan yg dialami Yusuf adalah cara Allah untuk meneguhkan Yusuf.
Ada 3 point bahwa melalui mimpi Tuhan berencana:
1. Yusuf bersandar kpd Allah u memahami makna mimpi Firaun, Yusuf tidak menganggap dirinya sebagai orang pandai. Bukan sekali2 aku tetapi Allah yang akan menyatakan segala sesuatu yang rahasia. Yusuf juga menjelaskan langkah2 yang harus diambil. Perlu mencari seorang yg bijaksana untuk menjadi penguasa atas tanah Mesir u kumpulkan gandum di masa kelimpahan, lalu harus bangun gudang.
2. Yusuf tidak berambisi/merencanakan bagi dirinya sendiri untuk sesuatu keuntungan, tetapi justru dia diberi kesempatan oleh Firaun, Firaun melihat: orang ini penuh dengan Roh Allah. Yusuf low profile dan telah belajar banyak hal, belajar administrasi, belajar hubungan dengan orang lain, belajar teguh dan kuat dalam masa sulit. Tuhan menggenapi impian Yusuf.
3. Mimpi Firaun di dalam rencana Allah u menyelamatkan manusia. Dalam keselamatan bagi manusia Allah bisa memakai siapa saja. Firaun biasa memakai magician, mimpi Firaun berasal dari Allah,maka magicians tidak bisa memahami mimpi itu. Allah superior dibandingkan dengan dewa2 Mesir, Allah ingin menyatakan: bahwa Allahlah yang melindungi, yang memberi makan, yang memelihara umat manusia. Manusia tidak bisa bersandar kepada kelimpahannya sendiri, tapi harus bersandar kepada Allah.


1. MIMPIKANLAH YANG BAIK � mimpi/harapan/cita-cita yang baik selalu lahir dari diri seseorang yang memiliki karakter, jati diri dan iman yang sehat. Kalau di dalam diri orang itu jahat/buruk semata-mata maka mimpinya selalu yang jahat/buruk. Oleh karena itu untuk memiliki pribadi, jati diri yang baik, kita perlu mimpi bersama Allah, bukan atas angan dan impian kita. Supaya ketika mimpi itu menjadi kenyataan kita akan menemukan suatu sukacita yang luar biasa. Untuk mewujudkan mimpi itu seseorang tidak akan menyerah karena mimpinya itu baik bersama Allah.

2. MENJALANI PROSES MENUJU KENYATAAN � setiap mimpi memerlukan waktu untuk menjadi nyata. Dan selama waktu itu berjalan proses membentuk sang pemimpi itu siap menerima impian yang menjadi kenyataan. Jalani semua proses tanpa berhenti karena mimpi bersama Tuhan itu pasti menjadi kenyataan. Kekuatan untuk melihat kenyataan mimpi itu adalah harapan/hope. Proses dream come ture:

- DI BUANG KE DALAM SUMUR KERING 37:23-24

- DI JUAL KEPADA ISMAEL 37:28

- DI JUAL BELIKAN SEBAGAI BUDAK 39:1

- DI GODA SECARA SEKSUAL 39:10, 12

- DI FITNAH 39:16-18

- DI PENJARA 39:20

- DI LUPAKAN 39:23

3. RAHASIA MIMPI MENJADI KENYATAAN �

- TIDAK MELAKUKAN KEJAHATAN 39:9

- TIDAK BERDOSA TERHADAP ALLAH Kej :39:9

- NEVER GIVE UP (Yusuf bermimpi pada usia 13 thn, dan menjadi kenyataan pada usia 30 thn)

- TUHAN MENYERTAI YUSUF 39:2 � APA SAJA YANG DIPERBUATNYA PASTI BERHASIL bahkan rumah Potifar diberkati oleh karena ada Yusuf.

- TUHAN MENYERTAI YUSUF 39:21�MENJADI NAPI YANG DIPERCAYAI

Mesir membutuhkan orang spt Yusuf (ayat 38), SDM yg baik pasti dicari. Syaratnya: 1. Orang yg penuh dgn Roh Allah, kedekatannya dgn Allah menghasilkan penyertaan Allah. Mimpi Yusuf adalah mimpi Allah sendiri bagi Yusuf. 2. Orang yang muda, Tuhan beri kesempatan, Firaun ini bukan Firaun pribumi, sehingga beri kesempatan pada Yusuf. 3. Sejarah hidup Yusuf memang sangat unik. Ini mirip Obama hari ini. 4. Dia orang yang berakal budi dan bijaksana. 5. Memberikan kemuliaan kembali kepada Allah: Yusuf menyatakan segala sesuatu dari Allah. Di Indonesia ada Sandiago Uno ketua HIPMI, memang bukan orang percaya tapi membawa perubahan. Skope pelayanan Yusuf bukan hanya keluarga tapi seluruh Mesir

Pidato Obama: negeri ini ada kebebasan untuk semua orang. American dream: setiap orang punya hak yang sama tapi harus menunggu 300 tahun. Tuhan mengatur Obama sbg presiden padahal ada orang berkata: nenek moyang orang-orang negro adalah tukang lap sepatu orang kulit putih. Orang yang berpikiran secara holistik: setiap narasi adalah penyingkapan Tuhan bagi hidup kita. Tuhan mempersiapkan setiap orang juga kita di HIT untuk memiliki mimpi.

Ada 5 point:
1. Bagaimana mimpi Yusuf ada terlaksana karena kesukaran, membawa mengarahkan dgn cara perjalanan yang tidak menyenangkan.
2. Karakter Yusuf: mencapai posisi puncak gampang, tetapi mempertahankan posisi yang sulit, Yusuf, tetap tulus, berbelas kasihan, tidak menghukum, penuh tanggung jawab, setiap orang langsung dengan cepat memberikan kepercayaan, terhormat: dia mempertahankan citra dengan takut akan Tuhan. Firaun memberikan kereta
3. Kemampuan. Yusuf memiliki kemampuan, mengatur (managerial), berbisnis, berpolitik, mengatur strategi u mendatangkan keluarganya dan menempatkan di tanah goshen
4. Kepercayaan: kej 45: 5 dan 7. Tetapi sekarang janganlah bersusah hati krn engkau menjual aku ke sini dst..maka Allah telah memerintahkan aku untuk mendahului engkau supaya untuk memeliharan kelanjutan hidupmu semua.
5. Yusuf bisa sukses karena kehidupannya, meyerahkan seluruh hidupnya sebagai manusia yang berlapang dada, tidak iri, cemburu, tamak. Menjadi manusia yang berprestasi selalu jadi orang pertama atau kedua. Dia tdk hanya duduk2 saja tapi selalu ingin jadi orang berguna bagi bangsa dan keluarganya.

Bgmana mimpi Yusuf jadi kenyataan?
1. Tidak mengeluh/complain kepada Tuhan. Bayangkan kalau kita yang mengalami...mungkin kita sudah mengeluh luar biasa.
2. Setia melakukan pekerjaan yang kecil dengan baik, waktu dipenjara dia jadi anak kesayangan kepala penjara.
3. Mendapat posisi yang tidak pernah dia minta. Tuhan yang tahu kapan harus berikan krn Yusuf punya integritas.

Yusuf percaya kepada Tuhan, sharekan kepada papa dan saudaranya. Yusuf tidak pernah menyalahkan orang lain, Yusuf tidak menyalahkan Tuhan. Yusuf tidak menyalahkan ayahnya. Yusuf tidak menyalahkan saudara2nya. Tidak menyalahkan isteri Potifar. Yusuf mau dibentuk oleh Tuhan, selalu mau bekerja dengan baik, karena dia setia maka janji Tuhan tergenapi dalam diri Yusuf.

Berakit2 ke hulu, berenang ke tepian, bersakit dahulu, bersenang kemudian.
Satu karir puncak yang luar biasa yang dialami seorang budak. Impian Yusuf sungguh tergenapi, di pasal 37: ayat 5 melihat berkas gandum lebih tinggi dari saudara2nya. Ini adalah sarana Tuhan. Kamu memang telah merekakan yang jahat untuk aku, tetapi Allah telah merekakan untuk kebaikan. Pasal 41 adl rencana Tuhan agar Yusuf diangkat dan memelihara hidup bangsa.
5 T:
1. Tuhan menyertainya. Allah menyertai kita hari ini melalui janji Tuhan Yesus Kristus, ini sebagai semangat bagi jemaat.
2. Tekun bekerja. Kej 39. Yusuf adl pemuda yg tekun bekerja.
3. Terpercaya oleh tuannya. Tuannya menyerahkan semuanya kecuali isterinya.
4. Tahan menderita. Tiada mahkota tanpa salib
5. Takut akan Tuhan.

Mimpi dari Tuhan membawa efek pd manusia:
1. Membawa manusia pada kebenaran.
2. Bergantung pada Tuhan
3. Masuk dalam rencana Allah
4. Memuliakan Tuhan.
Ada orang Arab yang ayahnya bermimpi: untuk selamat pergilah ke gereja.

Setiap orang pasti punya impian/harapan dalam hidup. Ada mitos mimpi:
1. Bunganya orang tidur.
2. Orang buta juga bermimpi
3. Kita akan melupakan mimpi kita
4. Rangsangan dari luar akan mempengaruhi mimpi kita.
5. Saat bermimpi tubuh akan lumpuh.

Mimpi yang dialami Yusuf bukan sekedar mimpi tapi yang berasal dari Tuhan. Yusuf memiliki iman yang teguh. Baru saja bermimpi maka kehidupannya tidak menunjang mimpi tersebut. Kalau tidak punya iman yang teguh mungkin dia sudah mati dipenjara. Penulis Ibrani menyatakan karena iman dia bisa melewati masa2 yang sulit itu.
Apa bila sedang mengejar visi maka ada masa2 yang menimbulkan keheranan akan perbuatan Allah yang luar biasa. Iman adalah mata yang melihat, telinga yang mendengar, kaki yang melangkah
Yusuf mempunyai karakter hidup yg sangat baik, dgn seluruh penderitaan ujian tidak menggoyahkan imannya. Steven covey menyatakan: saat dalam belantara kehidupoan yg berubah, sebuah peta tidak bernilai tapi sebuah kompas moral akan mengarahkan hidup anda. Kompas moral yusuf selalu mengarah kepada Tuhan. �Utara sejati� kiblatnya hanya pada Allah. Hidup yusuf adalah bersandar pada Tuhan, Tuhan mennyertai Yusuf di tengah krisis yang hebat yaitu di rumah Potifar dan di penjara. Karena penyertaan Allah maka Yusuf berhasil.
Jikalau jemaat bermimpi jangan hanya berpangku tangan tetapi mengusahakan.

Yusuf adalah the positive man, dalam falsafah Jawa ada istilah : �nrimo�. The positif of journey, thinking, dreaming.
Down to earth spirituality: yusuf sejarar dgn Henokh, Musa, Dia berjalan bersama Allah.

Buku Chuck Swindoll: Yusuf diremukkan oleh penderitaan dan pengabaian, bahkan pengabaian yang terakhir adalah selama 2 tahun. Ketika manusia sedang menanti ternyata Allah terus bekerja krn Allah belum selesai, Dia sedang memproses untuk mewujudkan mimpinya melalui mimpi Firaun.
Ia membiarkan Tuhan melakukan caraNya dalam waktuNya demi tujuanNya, yg dalam akhirnya: Firaun melihat Yusuf adalah sebuah emas. Ayub: sekiranya ia menguji aku aku akan timbul seperti emas.
Yusuf dijual krn mimpi, dipromosikan krn mimpi, tukang mimpi. Bukan mimpinya sendiri tapi terkait dgn karakternya: dia orang yang trustworthy, dia orang yg terbuka tapi justru tidak disukai saudaranya. Dipenjara dia orang senior, dia menjawab mimpi: dia dapat dipercaya.
Yusuf God�s agent dalam skenario Allah yang begitu kompleks. Peranannya adalah interpreter. Mimpi itu adalah teks buat dia, Allah memberikan karunia khusus shg bisa discreening (melihat).
Yusuf memiliki horizon yg lain. Firaun punya mimpi tapi tidak tahu artinya. Hidup ini adalah interpretasi, Yusuf adalah interpreter yang terbaik, mampu melihat dengan mata hati.

Waktu baru merdeka, kita banyak laskar, setelah merdeka puluhan tahun juga hari ini banyak laskar jihad, tapi hari ini ada laskar pelangi. Ada anak2 yang berjuang spy sekolah tidak ditutup. Pelangi baru terbentuk pada saat ada badai, hujan dan ada matahari yang menyinari. Hidup Yusuf seperti Laskar pelangi ada kesulitan, sukacita dll. Yusuf juga yang menjadi laskar Kristus. Tuhan yang memulai dan yang mengakhiri dengan baik.

1. Exegese
i. Kontras status sosial:
Firaun, jabatan seorang raja atau 1-st man di Mesir sebuah bangsa yang terbesar pada jaman itu. Untuk menjadi seorang Firaun haruslah orang Mesir pada galur murni.
Para ahli terkemuka di Mesir, mereka yang terdidik dalam berbagai disiplin ilmu yang menjadi penasihat Firaun untuk pengambilan keputusan kenegaraan.
Yusuf, seorang Ibrani (bukan bangsa Mesir), seorang yang takut Allah bukan penganut agama mayoritas, pernah menjadi budak belian dan status saat itu narapidana karena kasus �sexual abuse� yang dituduhkan oleh istri Potifar.

ii. Yusuf, M.Mim (magister mimpi) secara kronologis sbb:
- Kejadian 37:5-10, 19 mimpi tentang masa depan bahwa Yusuf akan menjadi pemimpin. Kehendak Allah untuk masa depan Yusuf dinyatakan dalam mimpi pada catatan Alkitab bagian ini.
- Kejadian 40 :5, mimpi juru minuman raja yang dapat diterjemahkan oleh Yusuf.
- Kejadian 41 :1, mimpi Firaun yang diterjemahkan sebagai masa depan Mesir. Durasi peristiwa pada Kejadian 37 dan 41 adalah 13 Tahun, sebuah rentang waktu yang tidak singkat dalam menantikan kehendak Allah.
iii. Kesimpulan:
- Yusuf menjadi Firaun adalah peristiwa yang unik dalam sejarah Mesir, ia satu-satunya Firaun yang tidak memenuhi syarat dimana ia bukan keturunan Mesir, bukan penganut agama Mesir, bukan caleg Mesir melainkan budak yang menjadi narapidana.
- Rencana Allah yang indah dan kekal (bdk Ibr 11:22) bukan melalui proses instant tetapi dinyatakan dalam sebuah proses yang panjang, melalui suka duka, dicampakkan ke dalam sumur, diperjual belikan sebagai budak, difitnah, dijebloskan dalam penjara (menderita 13 tahun). Namun rencana Allah tidak pernah gagal.
- Yusuf menjadi Firaun yang bijak, ada kasih dan pengampunan, penuh hikmat untuk membawa masa depan Mesir.

2. Kerangka Khotbah:
i. Pendahuluan: Sebuah hasil akhir yang baik, pasti melalui proses yang panjang. Kita kerap hanya melihat atau terpancang pada hasil akhir yang indah tetapi enggan melihat proses menuju hasil akhir itu.
ii. Berita : Allah menyatakan rencanaNya melalui kehidupan Yusuf.
iii. Exegese: V, I, P = vission, integrity, presence of God
iv. Konklusi : Apa yang kita impikan dalam hidup kita yang seturut dengan kehendak Allah, akan menjadi kenyataan yang indah.

9 step turun dan 1 step naik.
Hidup Yusuf sbg dreamer: 1. Di-iri, 2. Dibenci, 3. ditekan, 4. dibuang, 5. dijual, 6. dihamba, 7. difitnah, 8. dipenjara, 9. dilupakan, 10. dimuliakan
Konteks teologia: saat ini ada orang ingin mimpi karena ingin cepat berhasil, tp Yusuf tunggu 13 tahun, kita menganut teologi penderitaan.
Konteks ekonomi: mimpi kepada Firaun. Yusuf persis spt Daniel di dalam hatinya ada roh. Terang dalam roh-Nya. Hikmat tinggal di dalam roh yang terang. Waktu dia dipercaya maka Yusuf membuat mimpi menjadi kenyataan. 7 th kemakmuran dan 7 th kelaparan. 20 persen setiap tahun maka dapat 140 persen dibagi 5. waktu lapar, lalu rakyat mulai jual ternak, alihkan tanah kepada negara. Sampai hari ini rakyat Mesir setor 20% kepada negara.
Konteks kemuliaan Tuhan: mimpi bukan sesuatu yang sudahlalu tapi berkait dgn yang sekarang dan akan datang. Waktu sadar jadi visi, waktu tidur jadi mimpi. Bagaimana mimpi jadi visi bagi seseorang?
1. Mimpi dari Tuhan pasti tidak akan dilupakan, kalau dilupakan bisa dikejar mungkin oleh orang lain bukan olehnya.
2. Mimpi tersusun dengan rapi, tidak ngawur, ada storynya, ada awal dan akhir.
3. Mimpi bisa menyambung. Mimpi pertama: gandum, kedua sapi bisa disinkronkan. Mimpi Yusuf bulir gandum dan matahari bulan bintang ada hubungannya. Mimpi ini ada jawabannya. Ibu Pdt Caleb pernah mimpi dan meminta Tuhan menyingkapkan mimpinya. Daripada menyatakan Allah dalam sejarah lebih baik menyatakan: Allah mencipta sejarah.

Ada 3 garis dalam kehidupan manusia: biru, emas dan merah. Mimpi jadi kenyataan karena Yusuf yakin Tuhan tidak akan meninggalkan dia.

Waktu Daniel menguraikan mimpi bagi Nebudkadnezar. Kapan segala sesuatu akan terjadi? Hanya Tuhan yang tahu, tapi engkau lupa, tapi Tuhan juga memberikan mimpi kepadaku.
Ada American dream juga harus ada HIT dream dan kita harus meyakini ada dream dari Allah.














GIMANA NANTI

GIMANA NANTI (Lukas 14:28-35)
Pembahasan 7 November 2008
Garam dari laut pada umumnya tidak akan ubah keasinannya. Tetapi garam dari gunung berubah jika kena oksigen. Di dalam ujian waktu itu sendiri garam di gunung bisa kehilangan asinnya. Jikalau tidak mau kehilangan asinnya harus dilarutkan di dalam air. Yang satu harus dikeringkan, yang satu harus dilarutkan. Di Israel kebanyakan bukan garam di laut, tetapi garam di gunung. Ada unsur prediksi di luar kemampuan manusia. Kita harus mengajak mulai, bejalan dan terpelihara dan tergenapi bersama Kristus dan kita meraih kemenangan dan kesusksesan bersama Kristus. kalau kita berani bayar harga kita pasti dipelihara.

1. Kita harus memiliki kemampuan plus. Ini artinya ketika kita berperang kita harus menjadi manusia potensial, maksimal serta optimal. Saya mengambil rahasia kekuatan dari fil 2:14. Paulus mengatakan bahwa segala kekuatanku ini berasal dari Tuhan. Contoh: TuhanYesus selalu menggenapi kekurangan kita. Peristiwa Kana Yesus bantu air menjadi anggur, Yesus membuat 5 roti 2 ikan menjadi cukup bagi 5000 orang, ketika murid2 mencari ikan di Galilea Yesus membuat mereka dapat menjala ikan 153 ekor. Kalau membicarakan hal ini saya ingat lagu Bersama Yesus Lakukan Perkara Besar
2. Kita harus memiliki keberanian plus. Ini bukan asal berani. Yesus meninggal kediaman takhta-Nya. Ia menggunakan hak-Nya untuk melepaskan hak-Nya. Bagi saya Paulus pun melihat hal yang sama, tetapi bukan semuanya berguna. Ia melepaskan apa yang tidak berguna. �Barang siapa yang tidak melepaskan miliknya ia tidak berhak menjadi murid Kristus.�
3. Kita harus memiliki keyakinan plus. Di sini saya ingin berbicara tentang manusia harus memiliki ketangguhan dan tawakal. Kalau kita menjadi murid Tuhan ada kejadian yang ada di dalam genggaman Tuhan dan kita tidak dapat berbuat apa2. Contoh: Habel yang harus mati karena orang terdekat, Ayub dilemahkan imannya oleh istrinya, orang yang menghianati Yesus juga orang terdekat, dsb. Setiap kejadian ada di dalam genggaman Tuhan. Jadi bagi saya baik yang benar atau pun merugikan kita yakin itu berada di dalam pengetahuan Tuhan. Tidak apa2 kita jalani semuanya.
4. Milikilah kepedulian plus. Kalau garam sudah tidak asin tidak ada gunanya. Kita harus menjadi orang yang yang diperlukan orang lain dan perlu hikmat dan bersahabat dengan orang lain. Kita harus berbsiskan pada umat pilihan. Ini ada 4 poin:
a. Keselamatan umat Allah. Ketika Musa meninggalkan kenyamanan Mesir demi umat Allah. Esther mempertaruhkan nyawa demi kepentingan umat Allah. Mudah mencapai jabatan, tetapi bagaimana mempertahankan.
b. Harus bertahan di dalam kesulitan.
c. Harus memperhatikan kedewasaan umat.
d. Harus berdasarkan kepentingan umat pilihan. Dari umat, oleh umat, untuk umat.

Perikop ini berbicara tentang harga menjadi seorang murid Yesus. Di dalam hal ini ada dua hal yang saya dapatkan di dalam perikop ini:
1. Seorang murid harus relah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Contoh: Ketika Tuhan Yesus memanggil Petrus dari menjadi penjala ikan menjadi penjala manusia, ia meninggalkan segala sesuatu. Sepertinya rugi, tetapi ketika Petrus melihat kebelakang, banyak orang bertobat kerena pemberitaannya, maka ia akan sangat berbahagia.
2. Seorang murid tidak boleh menjadi �tawar� sehingga ia tidak dapat lagi memberi pengaruh nilai-nilai kerajaan Allah. Ini menuntut ketekunan, penyangkalan diri dan konsistensi sebagai murid Kristus

Saya melihat ada 3 hal
1. Hidup di dalam perencanaan dan tanggung jawab. Charles Swindol mengatakan bahwa jauh dari Tuhan adalah hal yang menakutkan, karena Tuhan tidak menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak kita. Kitalah yang harus menyesuaikan diri dengan-Nya. disepanjang perjalanan hidup kita ini ada banyak propaganda yang menawarkan kepuasan di dalam dunia ini. Asal ada uang apa pun dapat kita dapatkankan. Hendry Nouwen mengatakan bahwa ada kalanya kita harus menjauh dari iklan2 itu karena itu kosong belaka. Kita harus mendekat kepada Tuhan. Mat. 12:36. Kalau untuk hal yang kecil Allah menuntut, apalagi tanggung jawab kehidupan
2. Melepaskan segala sesuatu yang mengikat dirinya dengan dunia. Ada yang mengatakan bahwa ikut Tuhan itu identik dengan kesuksesan dan kegemilangan. Kita sebagai orang Kristen percaya bahwa berkat itu dari Tuhan. Amsal 20:22, berkat Tuhan yang menjadikan kaya. Saat ini Obama menjadi headline news yang menjadi harapan. Orang Kristren juga memiliki �Obama�, pengharapan. Ayub adalah contoh yang baik. Iman yang sungguh tidak ada pernah hilang.
3. Mempersembahkan hati kepada Tuhan dengan tepat dan benar. Zaman modern ini dimotivasi oleh evolusi dalam segala hal. Kekudusan sudah ditinggalkan. Manusia menikmati kenikmatan dosa. Masyarakat telah terjangkit epidemi depresi, pembunuhan, dsb. Rasul Paulus kepada jemaat Korintus menunjukkan kekhawatirannya dengan erosi rohani ini. Inilah yang terjadi di dalam jemaat dan masyarakat. Bukan Kristus lagi yang utama. Malah kita diterangan dan digarami oleh dunia. Doa John Calvin: �hatiku kupersembahkan kepada-Mu yang Tuhan...� Inilah yang menjadi fokus hidup dan panggilan orang percaya. Bijaksana dan melibatkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.

Saya melihat 3 kecaman Yesus kepada mereka yang mengikut-Nya:
1. Tetap mencintai yang yang fana
2. Tetap mencintai dunia
3. Tetap tidak menjadi garam

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang percaya harus menghitung harga seorang murid:
1. Melepaskan hal yang fana
2. Menjadi garam
3. memikul salib
Menjadi pengikut Yesus perlu menghitung harga bersaksi, dsb., tetapi yang pasti Yesus memberikan kekuatan kepada kita.

Dua perumpamaan ini hanya terdapat di dalam Injil Lukas. Latar belakang historisnya adalah orang banyak yang mengikuti Yesus itu belum memahami siapa Yesus sebenarnya. Menurut mereka Yesus adalah seorang penguasa dunia yang menuju Yerusalem untuk mendirikan kerajaan-Nya. Tetapi Yesus pergi ke sana untuk mati di di sana. Ia berkata kepada mereka, hitunglah harganya dan apa arti mengikut Aku yang sebenarnya. Ini disampaikan dengan dua perumpamaan. Kedua perumpamaan ini mengajarkan hal yang sama. penekanannya adalah, khususnya yang pertama. Hitunglah biayanya sebelum engkau mulai membangunnya. Yang kedua, hitung prajurit sebelum perang.

Yesus megajarkan agar mereka menjadi murid2 yang berkomitmen. Yesus ingin para pengikutnya sungguh2 berkomitmen. Ungkapan nanti bagaimana menunjukkan kekhawatiran. Sedanglan ungkapan bagaimana nantilah menunjukkan iman bahwa nanti Tuhan pasti menolong.

Sebuah pepatah Indonesia berkata: sedia payung sebelum hujan. Kita harus mempersiapkan menghadapi hal tersulit di dalam hidup. Bagaimana masa depan kita, mengharuskan kita merencana. Yesus menuntut komitmen dan loyalitas murid-Nya. Ada banyak pengikut Yesus, apakah mereka sudah siap menghitung harga? Yesus memberikan perumpamaan seorang yang membangun menara dan perumpamaan seorang raja yang akan berberang. Yesus mengatakan bahwa jika seseorang memutuskan ingin ikut Yesus, ia harus mengetahui harganya. Leon Morris berkata: pemuridan adalah memberikan loyalitas pertama kepada seseorang. Konteks di sini apakah yang menjadi harga seorang murid:
1. Mengasihi Tuhan lebih dari yang lain.
2. Memikul salib dan mengikut Yesus. Ini setiap hari. Tradisi di kekaisaran Romawi korban harus memikul salibnya sendiri ke tempat eksekusi. Ini berarti bahwa korban bersalah dan pemerintah Romawi tidak.
3. Menyerahkan segala milik kita untuk melayani Tuhan.

Jadi, gimana nanti kehidupan ktia mengikut Yesus, apakah kita setia sampai akhir? Ini ditentukan oleh komitmen kita sekarang.

Seorang rekan pelayanan Billy Graham. Seandainya ia setia mungkin ia akan menjadi terkenal seperti Billy Graham. Ini dimulai dengan seorang wanita Afrika yang menggendong bayi dan bayinya meninggal dunia karena tidak ada hujan. Ini membuat ia mengambil keputusan untuk meninggalkan Tuhan. Ia membuat buku yang berjudul Selamat Tinggal Tuhan. Ketika kita mengikut Yesus tanpa komitmen maka ini akan sangat merugikan.

Ayat 25 pada terjemahan Indonesis seolah memisahkannya dengan bagian sebelumnya. Orang-orang banyak melihat Yesus dan mengikuti Dia dengan motivasi yang salah. Yesus akhirnya berbalik dan mengajarkan tentang pikul salib:
Ia mengatakan bahwa pengikut-Nya harus mengikutnya lebih dari siapa pun. Yesus ingin memurnikan iman para pengikut-Nya. Salib berbicara tentang kematian. Yesus tidak akan benar2 hidup dalam diri kita kalau kita tidak benar2 mati atas kedagingan. Yesus memanggil orang2 yang berkomitmen dan di gereja iman mereka boleh dimurnikan

Setiap orang Kristen sedang membangun dan sedang berperang. Membangun yang penting harus selesai, berperang yang penting harus menang. Zaman sekarang banyak orang Kristen yang gagal mengalahkan Iblis. Di dalam ay. 25 banyak orang berduyun-duyun mengikuti Tuhan Yesus. Yesus tidak optimis dengan orang banyak yang mengikuti-Nya, malah dengan serius menyatakan syarat2 mengikut dia. Banyak tidak selalu bagus. Yesus mementingkan kualitas lebih daripada kuantitas. Di zaman Gideon 32.000 orang menjadi prajurit, tetapi hanya 300 orang yang dipilih karena kualitas. Jikalau kita mengikut Yesus Kita harus memikul salib dan melepaskan segala sesuatu untuk mengikut Dia.

Belakangan ini saya sering menyaksikan Amrozi yang begitu fanatik sekalipun salah. mungkin orang Kirsten tidak banyak seperti dia. Meninggalkan semua untuk mengikut Yesus.

Kita sering mendengar soal komitmen. Dalam konteks ini saya melihat kalau Yesus mengatakan di mana sebenarnya fokusmu dan konsentrasimu. Yesus sendiri adalah seseorang yang sedang membangun. Ia juga berperang melawan Iblis sampai selesai di Golgota. Yesus mewajibkan murid-murid Nya untuk melakukan hal yang sama. ini mudah diucapkan tetapi sulit dilakukan. Hamba Tuhan juga demikian dengan mengejar sukses dan tanpa memikirkan siapa yang dimuliakan.

Jika kita mengutamakan Kristus, kita barus berfungsi sebagai garam. Betapa banyak orang Kristen zaman sekarang di dalam hidup mereka setiap hari tidak memuliakan Tuhan. Beberapa orang tidak mau menjadi orang Kristen karena orang Kristen tidak menjadi contoh.

Yang saya temukan di dalam perikop ini adalah citra seorang pengikut Yesus. Bagaimana bisnis dan pekerjaanmu mencitrakan kamu sebagai pengikut Yesus. Pemuridan itu hubungannya dengan garam itu. Banyak orang Kristen yang mungkin hebat di dalam bisnis dan pekerjaan tetapi gagal mencitrakan dirinya sebagai pengikut Yesus. Saya menemukan 3 poin:
1. Komitmen
2. Penyerahan total kepada Tuhan. Jika kita tidak melepaskan segala sesuatu mengikut Yesus maka kita tidak akan mencitrakan diri sebagai pengikut Yesus. Saya memiliki teman yang dulunya penjual daun pisang, tetapi sekarang telah memiliki hotel dan armada angkutan, dsb. Sebelum Krisis ia menginvestasikan 1 triliun untuk membangun hotel dan armada-armada angkutan yang baru. Ia berkata bahwa saya rela sekalipun semua ini harus disita karena krisis dan investasi adalah dari bank, karena ini semua milik Tuhan dan awalnya saya juga tidak memiliki apa-apa.
3. Citra sebagai murid Yesus meneladani Yesus. Kita harus bekerja secara tuntas. Orang Kristen harus bekerja secara tuntas, harus sampai jadi, harus sampai kelihatan. Kalau gereja bekerja seperti ini, ia sudah mencitrakan Kristus.

Sia2 berjerih payah, sia2 mengangkat senjata. ini berkaitan dengan ladang pembangunan dan peperangan. Intinya adalah menjadi seorang pengikut Yesus yang sejati. Di dalam hal ini ada tiga hal:
1. Tegas dan Tuntas. Tega mengasihi Tuhan di atas kekasihnya. Pusat perhatian dan pilihan adalah Tuhan, bukan pemberian-Nya
2. Tegas dalam tekatnya. Memikul salib, rela mati, tidak setengah mati.
3. Tuntas. Rela meninggalkan segala sesuatu

Jadi dia bisa menahan emosi dia waktu kasih dan tetap bisa mengekang kasih itu, Tuhan diutamakan. Seekor babi yang dimasukan ke dalam air dan hiding masih muncul maka ia tidak akan mati. Komitmen kita harus penuh:
1. Kita menjadi tertawaan karena tidak selesai
2. Berberang berani mati, tetapi kalah total. Kita harus memiliki perhitungan. Kita harus mencapai keseimbangan. Kalau tahu ada hari ini kenapa hari itu tidak menghitung
3. Tidak usah taku 10.000, takut satu saja di antara sepuluh ribu. Seorang yang menggadaikan rumah untuk meminjam uang di bank akhirnya menyesal setelah di sita. Gimana nanti harus dijawab nanti gimana. Di dalam hal ini ada 7 hal:
a. Berangkat dengan tergesa-gesa
b. Urusan nanti
c. Masa bodoh
d. Pasti ada jalan, asal lewat
e. Spekulasi
f. Untung-untungan
g. Gegabah.

Perikop ini tidak bisa dilepaskan dalam konteks �mengikut Yesus�, Yesus pada saat itu sudah mendekati masa penderitaan, dan orang banyak mengikuti Yesus dengan berbagai macam motivasi.Di sini Yesus menekankan tentang prioritas dan harga yang harus dibayar. Leon Morris, bukan harafiah, tapi maksudnya prioritas, terutama.Banyak orang menganggap anugrah Tuhan itu murah bahkan murahan, tapi mahal karena dibayar dengan darah Sang Putra Allah. Sebelum mengikut Yesus, harus dipikirkan dulu, karena ada harga dan salib yang harus dipikul. Jadi sebelum mengambil keputusan, harus dipikirkan terlebih dahulu.

Matius 6:33 Dalam hidup ini kita harus mengutamakan Tuhan. Banyak jemaat juga dalam mengikut Yesus, kadang pasang surut, ketika kesulitan datang, kadang mereka undur lagi. Walau tak mudah mengikut Yesus.

Sesuai thema , kita mesti mantap melangkah menjadi murid Kristus. Jadi tidak sekedar ikut2an, bukan hanya sebagai follower tapi disciple. Kesungguhan dan keseriusan dalam mengikut Yesus diajarkan oleh Yesus melalui 3 perumpamaan.1.membenci artinya:lessly love (kurang mengasihi,karena ada yang lebih bersifat kekal, artinya kasih kita kepada Tuhan harus lebih besar ). 2. Menara (kebun anggur), harus diamati,supaya jangan diserang pencuri.Jadi menjadi murid Yesus mesti setia. 3. Perang:harus ada persiapan khusus.

Pada waktu Yesus memanggil orang mengikutiNya tidak pernah dengan iming2 (janji2), tapi saat ini justru banyak Hamba Tuhan mengajarkan theologia sukses. Bandingkan Matius 10:37, Kalau kita lebih mengasihi bapa,anak lebih dari kasih kita kepada Tuhan, maka kita tidak layak mengikut Yesus.Dalam hukum ke 5,hormatilah ayahmu dan ibumu, Tuhan tentu tidak pernah mengajarkan hal yang kontradiksi.

Dalam ayat 33:demikian pula�.. Kalau mau mengikut Yesus harus ada top priority, adalah Tuhan.Yohanes 6:25,26. Suatu teguran yang sangat CS Lewis, kalau kita mengasihi Tuhan dengan sungguh2, justru kita baru bisa mengasihi keluarga kita dengan sungguh2.Kualitas kasih kita justru kasih Allah, justru akan melandasi ,mewarnai kasih kita kepada keluarga.

Perikop ini bicara soal harga seorang murid Yesus. Bukan berarti kita mesti membuang keluarga, tapi kita mesti menyerahkan seluruh yang kita miliki:materi, keluarga, cita2,kepentingan diri, kita serahkan kepada Tuhan untuk melayani dan mengikuti Yesus. Memikul salib: merupakan lambang penderitaan, kematian, kehianaan, cemooh, penolakan, aniaya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India