Ams 17:6
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 18 Juni 2009
Tuhan menciptakan pria dan wanita itu setara /sederajat. Tapi dalam orde keluarga, Tuhan menetapkan bahwa pria adalah kepala / pemimpin keluarga.
Sedangkan istri adalah penolong yang sepadan bagi suaminya.
Peranan ayah sangat penting dalam keluarga.
Keluarga adalah unit paling inti dari suatu gereja / negara.
Seorang suami yang baik adalah:
a. Beriman pada Tuhan.
b. Bekerja keras.
c. Berhikmat.
d. Bertanggung jawab atas perkataan / perbuatannya.
Hendaklah peran sebagai suami adalah suatu panggilan dari Tuhan yang bersifat anugerah. Itu merupakan ketetapan dari Allah, bukan oleh manusia / sistim masyarakat. Maka, hendaklah setiap suami mengerti bahwa panggilan sebagai suami mengandung janji berkat dari Allah. Jadi, kalau ia menjadi suami, maka ia sedang menjalankan panggilan itu. Janji berkat adalah:
a. Boleh menikmati kebahagiaan hidup.
b. Pekerjaannya berhasil.
c. Tuhan akan memberi pengaruh yang positif dari kehidupan bagi orang lain / tetangga / masyarakat.
Bagaimana ayah bisa menjadi kebanggaan:
Mengajar dan menghajar anak-anaknya pada waktu yang tepat.
Mendidik, mendisiplin anak-anaknya.
Banyak keluarga hari ini yang sangat permisif. Hal itu sangat merusak. Maka banyak orang tua yang tak bangga akan anaknya, dan sebaliknya.
Dalam pelayanan, mungkin seorang ayah bisa berhasil, tapi dalam keluarga, kurang berhasil.
Seorang suami adalah sumber dari segala sesuatu, karena ia adalah kepala dalam keluarga itu:
Sumber ekonomi, keamanan, kekuatan.
Jadi, menjadi kepala itu tidak mudah.
Pria katanya secara umum terlalu banyak memakai rasio.
Pria kasihan, karena, kurang teman / pergaulan, karena habis bekerja pulang.
Begitu menikah, harga diri pria adalah pada kariernya.
Pria juga turut berperan dalam keluarga, bukan hanya di luar keluarga.
Dalam keluarga, pria juga ikut dalam membersihkan rumah, merawat / memandikan anak, dll.
Seorang anak harus mendukung papa, sehingga keluarga itu menjadi terhormat / bahagia.
Orang tua juga jangan minder kalau anaknya belum menikah. Terutama kalau ditanya sudah punya cucu. Ada 1 keluarga yang berbohong kalau sudah punya cucu. Padahal yang dimaksud cucu itu adalah anak anjingnya.
Suami yang mau menjadi kebanggaan istri dan anak-anak, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a. Memiliki iman, hidup dalam kesalehan, takut akan Tuhan dan melakukan FT dalam seluruh aspek hidupnya. Jika ia melakukan itu, maka itu akan berpengaruh besar dalam keluarganya. Ia dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Salah satunya adalah ia menjadi imam bagi keluarga, yang membawa anak istri takut akan Tuhan juga.
b. Mampu mendidik anak-anaknya dalam ajaran dan nasehat Tuhan.
c. Hidup bijaksana terhadap anak istrinya. Mis.: Tidak membangkitkan amarah anak istrinya.
d. Mampu mengasihi / menghargai istrinya. Ini merupakan tuntutan dari Allah yang paling tinggi.
Istri lebih mudah tunduk kepada suami, tapi tuntutan lebih tinggi / berat adalah pada suami yang harus mengasihi istri dengan kasih yang sesungguhnya / benar / tak menginginkan balasan (agape), yang digambarkan seperti kasih Kristus pada jemaat. Jika, ia mengasihi istri dengan agape, maka istri pasti akan tunduk.
Jadi, tugas yang lebih sulit dibebankan pada suami.
Jika, ia mengasihi istri, maka tanpa dipaksa, istri akan tunduk sendiri pada suami.
Dalam memperingatkan hari ayah perlu meningatkan kembali peran ayah dalam keluarga
Ada 3 peran yang diberikan Tuhan pada seorang pria:
a. Kepala keluraga.
b. Imam.
c. Pahlawan
Ke 3 peran ini bukan karena pengukuhan masyarakat, juga bukan karena prestasinya, juga bukan karena seleksi alam, tapi semata-mata adalah anugerah dari Tuhan.
Dalam melaksanakan rencana Tuhan di dunia ini maka seorang laki-laki di beri peran oleh Tuhan. Seorang laki-laki menjadi ayah yang berkenan kepada Tuhan membutuhkan anugerah Tuhan dalam perannya.
Alkitab mencatat ada ayah yang baik menghasilkan anak yang baik, tapi ada ayah yang baik, tapi anaknya jahat.
Ada juga ayah jahat menghasilkan anak yang jahat, dan ada ayah yang jahat tapi anaknya baik.
Philosophy Chinese mengatakan bahwa ayah bagaikan gunung yang tinggi, sedangkan ibu adalah lautan yang luas. Hal itu menekankan peran yang berbeda. Seorang ayah memiliki �Keangkuhan� tersendiri, seperti gunung.
Survey di US mengatakan bahwa anak yang dididik ayah, maka ia akan memiliki kemampuan berpikir / IQ / skill beberapa persen lebih tinggi dari pada ia dibesarkan oleh ibu.
Alkitab mencatat bagaimana menjadi seorang ayah yang berkenan kepada Tuhan
a. Takut akan Tuhan.
b. Terus belajar bagaimana menjadi seorang ayah yang berkenan Tuhan
c. Mungkin 90% kita tak melihat teladan ayah yang baik.
d. Terus melatih diri = ada yang dikerjakan.
Mis.: Belajar kung fu, harus setiap hari, ada tingkatannya.
Hati-hati, tak membuat jemaat frustasi, menjadi seorang ayah berkenan kepada Tuhan begitu sulit. Tuhan menghargai bukan kesuksesan semata, tapi usaha itu sendiri untuk terus belajar.
Perlu dilengkapi juga dengan peran istri sebagai penolong agar suami bisa menjadi kebanggaan keluarga.
Banyak wanita mau merebut peran suami. Hal itu merupakan trend / spirit zaman. Wanita tetap harus menghormati suami yang mungkin �Tak sehebat� dirinya.
Kebanggaan Yusuf akan anaknya adalah ia bisa melihat anak cucu Efraim sampai keturunan ke 3 (Kej. 50:23).
Istilah �Kebanggaan� adalah istilah yang lebih tepat dari pada �Kemuliaan/glory� (KJV dan NAS) / �Kehormatan� (LAI).
Karena dari bahasa Yunaninya �Kauxhema� yang artinya adalah kebanggaan / boasting, bukan �Doxa� = glory.
Sayangnya, banyak orang tua, yang justru kurang dikenal, melainkan anaknya yang lebih baik. Mis.: Felix Mendehlson sangat dikenal, lebih dari ayahnya.
Ayat ini memiliki susunan yang baik. Yang pertama dibicarakan adalah mengenai orang tua dulu, baru anak-anak. Baru, anak bisa menghormati orang tuanya.
Tak bisa orang tua menuntut anak menghormati, kalau orang tua tak melakukan bagiannya.
Orang tua bisa menjadikan anak mahkota, itu tidak mudah.
Mahkota Salomo begitu mahal, indah.
Terlebih, mahkota adalah yang sangat dibanggakan Salomo.
Untuk mendapatkan mahkota menuntut proses / syarat yang begitu sulit.
Menjadikan mahkota dengan cara:
a. Memberi kesempatan. Anak tentu tak �Sepandai� orang tua. Tapi, orang tua yang baik, bisa memberi kesempatan anak-anaknya.
b. Memberi pendidikan yang sepatutnya.
c. Memberi penghargaan yang setinggi-tingginya. Jangan menghina/mengutuk anak.
d. Memberi Tuhan. Warisan yang terbaik pada anak adalah Tuhan. Jadi, yang terpenting tak membentengi anak dengan harta, tapi memberikan Tuhan.
Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 19 Juni 2009
Kualifikasi Ayah yang dibanggakan melalui beberapa aspek :
1. Penampilan yang menarik, Sehat, kuat, energik, bersih, tidak lusuh dan tidak bau
2. Harus ada watak yang baik, rajin ulet, tabah, cekatanan, jujur, setia, baik hati, penguasaan diri
3. Sukses dalam usahanya, dalam pekerjaannya, tidak malas.
4. Kesuksesan usaha disertai dengan hubungan keluarga yang baik , harmonis . Hubungan istri dan anak baik, setia pada keluarga, tidak tergoda, tidak berbuat kekerasan keluarga, teladan dalam keluarga
5. Hubungan dengan jemaat, tidak hanya jadi anggota biasa, ada dedikasi, dihormati, merindukan pekerjaan dalam rumah Tuhan, ada andil dalam pelayanan
6. Hubungan dalam masyarakat, ada peran dan sumbangsih
7. Hubungan dengan Tuhan, takut dan hormat, dalam keluarga jadi imam, jadi raja menyatakan kehenendak Tuhan melalui Firman Tuhan, menjadi Nabi yang mengajarkan
1. Yang menempatkan diri sebagai kepala keluarga, teladan dari Yesus. Sayangnya tidak banyak yang meneledani, kalau mau meneladani harus memiliki hubungan yang intim denganNya
2. Dapat dipercaya
3. Mengasihi istri
4. Takut akan Tuhan, punya iman yang dapat diteladani, displin dengan kasih
5. Memiliki integritas dan warisan iman dan karakter yang baik
6. Tidak kaku, tegas, tidak memaksa, punya kedekatan dengan keluarga, marah tidak meledak-ledak,
7. Dan Melakukan hal ini
Kebanggaan dan kehormatan kepada ayah, dapat disimpulkan;
1. Status tidak bisa membuat anak menghormati ayah
2. Anak bisa hormat, tapi tidak bangga, kalau bangga pasti hormat. Kebanggaan berkaitan dengan kosep masyarakat, berkaitan dengan pola asuh anak.
3. Keberhasilan dari pola pendidikan anak di dalam keluarga
4. Contoh dari Hosea, ayah yang jadi pemimpin dan penentu arah dalam keluarga
5. Menghormati ayah mudah, jikalau �superdad�, namun sulit jikalau ayahnya hidupnya tidak benar, namun ini merupakan perintah Tuhan (EFesus 6:1-3), dan merupakan suatu kesaksian anak Tuhan kepada ayahnya dan keluarga
1. Amsal 17:6, mengambarkan adanya relasi hubungan antara Anak dan Ayah, yang dimulai dari hubungan dengan Allah terlebih dahulu. Hubungan yang tidak baik antara anak dan ayah, dan hal ini dapat terjadi dalam satu sisi jikalau Ayah tidak tahu panggilan sebagai seorang ayah, (Amsal 16:31) hidup dalam jalan kebenaran. Peranan Ayah penting sekali karena kalau ayah tidak berperan maka keluarga jadi berantakan
a. Ilustrasi : Dalam suatu penjara ada pembagian kartu, pas hari Ibu, banyak yang isi, namun saat hari ayah dibagikan, tidak ada yang isi, maka hal ini berarti bahwa adanya hubungan yang tidak baik dalam keluarga dengan ayahnya
1. Tidak ada bapak yang sempurna, ada kekurangan, namun Tuhan memakai kekurangan ini untuk menghadirkan kita, Ef 6:1-3, kalau di dalam Tuhan maka kita tidak mengekspos kekurangan dan kelemahan mereka, namun membawa mereka dalam doa untuk didoakan suapay mereka makin sempurna . Dalam Surat Kolose, menghormati orang tua adalah hal yang indah.
Ilustrasi Pdt. Tanusaputra, punya anak putri dan saat ditanya kalau nanti dewasa mau nikah sama siapa? Dijawab :papa, kenapa? Karena : Mengasihi mama, melindungi keluarga, kehadiran dirasakan. Ada survey: penghuni penjara, Figur kemaskulinan adalah : Takut akan Tuhan
Seorang ayah yang menjadi kebanggaan keluarga:
ia menjadi kepala keluarga yang baik; peranan seorang suami yang mengayomi melindungi berkorban bagi keluarga termasuk mencukupi kebutuhan fisik
ia menjadi pemimpin rohani atau iman bagi keluarga; Abraham menjadi ayah yang berhasil kontras dengan iman eli yang gagal dalam mewariskan iman
ia sebagai guru yang baik atau pendidik yang baik; amsal 22: ayah yang baik tidak dapat dilepaskan dari tanggungjawabnya dalam mendidik anak (Ul 6:4)
ia memberikan teladan yang baik bagi keluarganya; seperti Tuhan Yesus memberikan teladan kepada murid demikian juga ayah memberi teladan. 1 Kor 4:16
Seorang ayah adalah wakil dari Allah dalam unit yang terkecil, seorang ayah adalah wakil yang harus memiliki pikiran Kristus. Yang paling penting adalah watak, banyak orang menjadi laki2 tapi tidak seperti laki. Seorang laki2 sejati dia adalah seorang yang memancarkan sifat2 Kristus.
dalam amsal 17:6 ada kata kehormatan; seorang yang diberi kehormatan dia diberi tanggungjawab. Lalu apa yang mejadi tanggungjawab dia? Ada beberapa hal: amsal 1:8 amsal 6:20 amsal 10:1 amsal 15:20 amsal 17:25 jadi ini adalah tanggung jawab seorang ayah dan anak. Apakah arti kehormatan ini? Didikan ayah kepada anak adalah kehormatan seorang ayah.
Laki-laki yang bisa dibanggakan adalah laki-laki yang memiliki hubungan dengan Allahnya, walalupun hubungan itu telah rusak. Tidak ada cara lain, adalah 1) memiliki hubungan dengan Allah. 2) memiliki hubungan baik dengan isterinya. 3) hubungan baik dengan anak-anaknya. Dalam Alkitab, bapak-bapak yang mendapat nasehat untuk mendidik anak-anak (konteks budaya).
dalam konteks remaja; Penekanannya adalah sikap dalam menghormati orang tua. Seorang ayah adalah wakil dari Allah dalam unit yang terkecil. Bagi beberapa remaja mungkin seorang ayah adalah penghambat, banyak hal terjadi dalam diri anak remaja. Bagaimana anak remaja dapat tetap belajar untuk menghormati orang tua? 1. Efe 6:1-3 , 2 perintah.
Kol 3:20 saat mentaati orang tua atau ayah, pertama anak menyadari ayah adalah utusan Tuhan. 2 seorang anak tetap melakukan yang terbaik, 3. sungguh percaya bahwa ayah yagn ditempatkan Tuhan adalah seorang yang akan membentuk iman dan karakter.
Kapan ayah disebut sebagai ayah? Saat anak Lahir? Sesungguhnya pada saat yang sama anak lahir, maka langsung orangtua berubah menjadi ayah dan ibu. Konsep ini baru ada setelah ada anak.
Kalau anak yang dilahirkan tidak mengakui bapak, maka tidak menjadi bapak juga, karena tidak mewarisi keturunan dari pria. Untuk menjadi dihargai adalah ayah menjadi �somebody�. Yaitu dengan kesalehan, kemurniaan dan kekudusan hidup, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari seorang ayah:
8 Hal Ya:
1. Lapang dada
2. Hikmat berwibawa
3. Tegas luwes
4. Supel
5. Tahan derita
6. Berprestasi istimewa
7. Murni sejati
8. Berintergritas tinggi
8 Hal Tidak
1. Lancang
2. Loyo
3. Munafik
4. Menyebalkan
5. Materialistic
6. Sex maniac
7. Asal-asalan
8. Berjiwa kekanak-kanakan (tidak dewasa)
Pria atau ayah yang ;
1. Hikmat dan cekatan
2. Cepat tepat
3. Alon kelakon,
4. Kuat hangat
5. Ramah tamah
6. Lemah lembut
7. Kasih mesra
8. Jelas tuntas
9. Hebat mantap
10. Aktif positif
11. Sabar subur
12. Optimis dinamis
Mengambil gambaran Allah bapa di dalam sorga lebih baik dibandingkan bersifat seperti Yesus, Allah bapa menciptakan yang tidak ada menjadi ada, dan memelihara alam semesta, ini lah karya Allah. Jikalau anak gagal, sama seperti Allah yang menyediakan penyelamatan, demikian pula kepada anak-anak. Anak diberi kesempatan untuk mengalami pemulihan.
Kebanggaan muncul dari 2 pihak, sekolah tersohor karena murid dan sekolahnya. Demikian juga relasi anak dan bapak harus terjadi
Kita tetap melihat bahwa ada campur tangan dari Tuhan, baik dalam pembuahan, setelah dilahirkan. Karena itu jikalau kita mengaku ini adalah berkat dari Tuhan, maka kita melibatkan Allah dalam keluarga, maka dipentingkan adanya family altar dalam keluarga
Sistem kekeluarga dalam bangsa Israel, mula pertama adalah maskulin, ada pergeseran ke feminism sekarang, sejak mereka meninggalkan Tuhan, maka putrid-putri Sion dipetik dari segala bangsa, dan mereka akhirnya menjadi orang Israel bukan karena ayah namun karena dari sisi wanitanya. Jikalau ayah tidak mengambil peranan lagi, maka peranan itu menjadi bagian dari warisan ibunya. Jadi bapak-bapak untuk kembali menjadi kebanggaan maka harus membangun hubungan sebagai ayah yang berotoritas
Homoseksual dan lesbian terjadi karena ada dominasi dari ibu, yang mengambil alih kepemimpinan dari ayah. Timbul dari keluarga yang pincang, dimana suami hilang suara, dan istri mengambil alih pimpinan. Seorang ayah harus kembali kepada otoritas yang diberikan kepadanya.
-