Rabu, 29 Juli 2009

IA MELAMPAUI RUANG DAN WAKTU

IA MELAMPAUI RUANG & WAKTU
Yohanes 4:46-54

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 23 Juli 2009


Perikop ini menceritakan perjalanan Tuhan Yesus. Di saat Tuhan Yesus tiba kembali di Kana, seorang pegawai istana menemuiNya, mohon Tuhan menyembuhkan anaknya yang sakit. Sakitnya keras dan dikatakan �hampir mati� (ay 47).
Melalui kisah ini kita akan memperhatikan perjalanan iman dari pegawai istana sehingga ia dan seluruh keluarganya dapat menjadi percaya dan diselamatkan, �iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya� (ay 53).
1. Iman yang timbul dari pendengaran
�Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang�� pergilah ia kepadaNya lalu meminta��.�(ay 47).
Pegawai istana ini tentunya pernah mendengar tentang Tuhan Yesus. Mendengar mengenai perbuatanNya yang ajaib, termasuk membuat mujizat kesembuhan.. Pada waktu itu ia memiliki kebutuhan yang mendesak, yaitu agar anaknya bisa disembuhkan dari sakit keras. Pegawai istana ini harus berjuang dan berkorban untuk datang kepada Tuhan Yesus, ia tinggal di Kapernaum dan Tuhan Yesus berada di Kana. Jarak antara kedua kota itu pasti memerlukan waktu yang cukup lama untuk perjalanan pulang perginya. Ia juga punya kekuatiran dan ketakutan, pada waktu ia pergi, anaknya bisa saja meninggal. Selain itu, ia pun harus melepaskan segala kebanggaan dirinya sendiri, sebab tindakannya itu bisa mencemarkan nama dan kedudukannya, sebab ia seorang pegawai istana.
Pegawai istana itu datang untuk menemui Tuhan Yesus, dan meminta Yesus datang ke rumahnya, dan permohonannya ini diulang lagi dalam ay .49. Hal ini menunjukkan bahwa: ia percaya bahwa Tuhan Yesus bisa menyembuhkan anaknya,hanya kalau Ia datang secara fisik ke rumahnya. Ternyata Tuhan Yesus berkata kepadanya, � Pergilah, anakmu hidup!� Setelah mendengar perkataan yang berkuasa itu, pegawai istana itu percaya, lalu ia pulang ke rumahnya ( ay. 50 ).

2. Iman yang mentaati kehendak Tuhan Yesus.
�Pergilah, anakmu hidup! Orang itu percaya �..lalu pergi� (ay 50).
Tuhan Yesus dengan otoritas keillahiannya, melakukan kehendak Allah sesuai kedaulatanNya yang melampaui waktu dan tempat. Seolah-olah kelihatannya berlawanan dengan permohonan pegawai istana itu, dan Tuhan Yesus juga tidak melakukan tanda mujizat, dan tidak pergi ke rumahnya, seperti permintaannya. . Ia hanya memberikan firman. Firman itulah yang harus dipercaya oleh orang itu. Ia menghendaki agar ia percaya sekalipun tidak melihat!
Pada waktu Tuhan Yesus memberikan perintah pergilah, dan anaknya hidup. Pegawai istana itu percaya pada kata-kata Yesus. Ini menunjukkan bahwa imannya bertumbuh! Yesus mengabulkan keinginan orang itu, tetapi tidak dengan cara seperti yang diharapkannya. Cara yang dipakai oleh Yesus ini justru lebih baik dari yang ia harapkan. Kalau Yesus menuruti keinginan orang itu dan lalu pergi ke Kapernaum, maka membutuhkan waktu yang cukup lama barulah anak itu bisa disembuhkan. Tetapi dengan menyembuhkan anak itu dari jarak jauh. Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Disini kita juga melihat bahwa iman tidak dapat dipisahkan dengan ketaatan karena segala perbuatan iman adalah ketaatan pada Kristus. Rasul Paulus menggunakan istilah �ketaatan iman� (Rom 16:26). Jika pegawai istana tidak mentaati perintah Tuhan maka imannya tidak meningkat karena ia dan keluarganya tidak mampu melihat kuasa yang dinyatakan Kristus.

3. Iman yang berserah diri
Pegawai istana itu telah melihat dan mengalami apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tak ada yang bisa dilakukan lagi olehnya kecuali penyerahan diri secara total kepada Tuhan Yesus. Tadinya ia mempunyai perasaan serta kebutuhan yang sangat mendesak. Kebutuhan mendesak itu sekarang telah terpenuhi. Lalu perasaan butuhnya sekarang telah berubah menjadi perasaan kasih. Dan ia bersaksi bagi keluarganya sehingga keluarganya percaya kepada Tuhan Yesus. Adakah kita juga percaya kepada Tuhan Yesus? Ia yang adalah Allah dan melampaui ruang dan waktu ?

Tuhan Yesus melampaui ruang dan waktu, baik dalam kehadiranNya, pengetahuanNya, kuasaNya, dan segala hal. Ia telah ada sebelum Abraham (8:58), Ia mengetahui apa yang terjadi terhadap perempuan Samaria (4:1-42), Ia mengenal dan melihat Natanael dibawah pohon ara (1:50-51). Tuhan Yesus menyembuhkan anak pegawai istana tanpa harus kesana, karena ruang dan waktu terbatas, tetapi Tuhan Yesus tidak dapat dibatasi ruang dan waktu. Karena anaknya dalam keadaan kritis, maka pegawai istana datang kepada Tuhan Yesus agar Dia mau datang menolong anaknya. Jawaban singkat Tuhan Yesus, �Pergilah, anakmu hidup� (4:50). Meskipun Tuhan Yesus tidak pergi bersamanya, pegawai itu percaya apa yang dikatakan Tuhan Yesus akan terjadi (4:51). Ketika pegawai istana itu bertemu dengan hamba-hambanya ditengah perjalanan, ternyata anaknya sudah sembuh sesuai dengan imannya. Disini Tuhan Yesus mau menyatakan tanpa Dia pergi ke Kapernaum, Tuhan Yesus mampu memberi kesembuhan.

Kesembuhan dari anak pegawai istana terjadi karena orang tuanya datang pada Tuhan Yesus, kita pun akan mendapat pertolongan dari Tuhan Yesus pada waktu kita datang berdoa pada Tuhan Yesus, untuk orang lain. Tuhan Yesus yang melampaui waktu dan ruang mampu memberi pertolongan bagi orang yang kita doakan. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah (Mat 19:26). Tuhan Yesus mampu menyelamatkan orang yang kita doakan ditempat mereka berada sesuai dengan kehendak dan kuasa Tuhan Yesus.

Sebagaimana yang dilakukan oleh pegawai istana, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan :
1. Percaya dan datang kepada Tuhan Yesus
2. Dengar dan taati Firman Tuhan
3. Bersyukur dan bersukacita atas segala berkat.

Tuhan Yesus menyembuhkan anak pegawai istana merupakan tanda dan mujizat yang merupakan pekerjaan Allah. Sekalipun demikian, janganlah kita berpusat pada mujizat yang terjadi, tetapi fokusnya harus terpusat pada Yesus Kristus. Percaya kepada Yesus merupakan hal yang sangat penting.; Yesus melalui tanda dan mujizat dengan sembuhnya anak pegawai istana, menunjukkan bahwa Ia Tuhan. Ia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ia melampaui dan menguasai ruang dan waktu. Kesembuhan itu terjadi tidak harus kehadiran fisik Yesus, tetapi dengan Firman. Di sinilah percaya, bukan hanya to believe tapi to trust. Dan Pegawai istana itu percaya. Tanda dan mujizat itu harus bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan meningkatkan iman kita kepadaNya seperti halnya pegawai istana itu.

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 24 Juli 2009


Kisah ini penting karena setelah Yohanes menyebutnya sbg mujizat kedua. Ay.43-44: Yesus tinggal di Sikhar sblm ke Galilea. Di tempat asalnya Ia tdk dihormati. Di Galilea kairosnya telah sampai. Kembali ke Kana karena ia bukan �hit and run.� Ia kembali untuk menumbuhkan iman orang yg telah percaya. Di Sikhar yang ditemui adlh seorang perempuan. Pegawai istana ini adalah seorang bangsawan. Ia berasal dari kapernaum. Menempuh jalan 15-20 mil untuk cari yesus. Ia nobleman, regulus (latin=raja kecil). mungkin ia Khuza, Luk 8:3 (bendaharawan), Menahem, Kis 13:1, seorg yg dibesarkan bersama Herodes. Seorang bangsawan tinggi mengemis-ngemis karena jalan buntu (1) Kairos Allah terjadi karena orang mengalami jalan buntu dalam hidup. (2) Terang kebenaran Allah menyembuhkan. Ay.48: Yesus menegur bangsawan itu,
(3) Ketika kairos Tuhan datang, Ia datang melampaui ruang dan waktu, bahkan sampai dunia yad. Dua mujizat terjadi: pegawai percaya, anaknya disembuhkan.
Tuhan memberi damai sejahtera kepada orang beriman padaNya.

Ini penyembuhan jarak jauh. Ada 5 tahap iman. Mendengar, melihat, percaya sedikit, baru percaya sepenuhnya, membawa keluarganya percaya.

Ada 2 Kata, antara percaya dan keajaiban. Dalam kehidupan manusia pola pikir manusia berdasarkan urutan A-Z, urutan sebenarnya tidak masalah. Bukan karena percaya mujizat baru terjadi, yang menjadi aksi sebenarnya perkataan Yesus (ay.50), ketika Firman itu dikeluarkan ada 2 effect, ia Percaya dan mujizat itu terjadi, permasalahannya adalah ia belum melihat bentuk nyatanya, maka mujizat itu sebenarnya sudah terjadi saat itu, inilah kuasa Tuhan yang mengatasi ruang dan waktu

Mzm 139:1-6, ada kalimat �sesungguhnya semuanya telah Kau ketahui.� Ada banyak orng yang menggunakan teknologi untuk terus mengetahui apa yang terjadi di tempat lain. Luar biasanya Tuhan adalah sebelum melakukan sesuatu pun, Ia sudah tahu. Kejadian di manapun Ia tahu. (1) pegawai ini datang dng rendah hati dan penuh pengharapan (2) ia percaya dan pergi. Mendengar dan percaya (3) ia melihat anaknya sembuh, maka ada kehidupan dan kasih dari Tuhan.

Jarak Kana-Kapernaum adalah 27 km. Kata penting dalam perikop ini adalah percaya. Dengan percaya berarti beriman, dengan percaya tidak terikat pada mujizat yg dilakukan, dengan percaya anaknya disembuhkan, dengan percaya seisi rumahnya percaya.

Percaya. Yunani: pistis (noun, iman, ajaran yg diimani); pisteo (verb: unsur percaya yg memunyai keyakinan yg kuat). Kata pistis tdk pernah dipakai Injil Yohanes. (1) Iman percaya adalah bagian dari hidup kita, yg aktif dihubungkan dng kondisi keselamatan. (2) tindakan percaya itu lebih penting daripada contentnya. Percaya itu ditujukan pada satu pribadi, yaitu Yesus. Pegawai ini memercayakan hidupnya kepada Yesus (pisteo).

Salah satu tujuan Injil Yohanes adalah supaya orang menjadi percaya. Ada tiga macam yang berhub dng percaya. (1) percaya karena melihat mujizat (2) meskipun melihat mujizat, mrk tetap tidak percaya. Misalnya pemberian makan 5000 orang. Mereka ikut Yesus bukan karena percaya, tetapi karena sudah nikmati hasil mujizat (3) tidak melihat namun percaya. Percaya karena kesaksian.

Ini peristiwa ketiga penyembuhan jarak jauh. (1) anak perempuan Siro Fenisia (2) anak hamba seorang perwira (3) teks ini. Kata pegawai kurang tepat, karena kurang spesifik. Lebih tepat pejabat kerajaan atau bangsawan. Dia datang kepada Tuhan karena percaya Yesus bisa menyembuhkan tetapi caranya ia yang tentukan, yaitu Yesus harus datang. Tetapi Yesus tidak mau mengikuti caranya. Akhirnya ia percaya. Dia datang kira2 5 jam perjalanan, Kapernaum. Dia datang kepada Tuhan karena menyembuhkan, dia melihat Yesus menyembuhkan dengan konsepnya bahwa Yesus datang dan sembuhkan, Yesus beritahu dan jelaskan bahwa kuasaNya tdk terbatas, dan dalam percakapan tersebut ada pertumbuhan iman. Ay 43-44: Kutipan seorang nabi tidak diterima ditempatnya sendiri, menurut William barcay, keakraban membiaskan sikap menghina, Yesus menembus kebenaran umum seperti ini.

Bagaimana iman itu menjadi hidup dalam keseharian, tidak hidup dalam kekuatiran dan mempercayakan kehidupan kepada Tuhan

Apa beda tanda dan mujizat. Tanda dipakai dalam arti otoritas. Jika orang melihat tanda lalu lintas, mengapa taat? Karena ada otoritas di dalam tanda. Orang-2 ini tidak takut Tuhan, tetapi hanya mau mujizat saja. Percaya hanya pada apa yang sudah ia lihat . Percaya (50) bahwa Yesus bisa buat mujizat. Percaya (53) adalah percaya pada otoritas Allah. Yang perlu kita capai adalah yang kedua.

1. Tuhan punya cara untuk mendesak/memojokkan/menyudutkan, sehingga ia membutuhkan Tuhan, Ia bangsawan kaya akhirnya menghadapi jalan buntu, mau tidak mau ia harus mencari Tuhan
2. Mendapatkan karena iman
3. Melalmpaui ruang dan waktu, dan kondisi
4. Dasar iman adalah Firman Tuhan yang berkuasa, karena ia percaya mujizat nyata, (ilustrasi : bar yang dihancurkan krn gledek, tidak mengaku krn doanya, jaman sekarang orang berdoa tidak percaya bahwa Tuhan mampu melakukan mujizat)
Yohanes menulis dng konsisten dan jelas. Attesting sign. Yohanes melihat bhw semua mujizat ada tujuannya, bukan kebetulan. Di dalam peristiwa ada tujuan. Di sini disebut tanda kedua, sekalipun berdasar permintaan pejabat itu. Bukan tanda yg penting, tetapi apa yang ditanda. Setiap orang melihat sesuatu sbg sesuatu. Tanda itu harus mengarah pada pengenalan Yesus sebagai siapa. Jelas Yohanes menghendaki orang mengenal Yesus sbg Anak Allah. Itulah terminal iman setiap orang percaya.

Waktu dan Ruang ada di dalam Tuhan. Ini berkaitan dng pencipta dan ciptaan. Dosa membawa tiga hal: penderitaan, sakit penyakit, kematian. Hanya Tuhan yg bisa atasi hal itu. Khotbah harus menghantar orang pada kebutuhan pada Yesus.
Manusia tidak mampu, Yesus yang mampu melakukannya
Ada kebutuhan/Ketidakpercayaan/kebuntuaan yang dibawa kepada Yesus
Seorang yang jalan sedemikian jauh adalah bapa yang baik buat anaknya,
Urusan anak adalah urusan dirinya sendiri, sehingga ia melakukan semua
(Kisah diperbandingkan dengan wanita samaria)
Tuhan punya hati yang lebih mendalam dibandingkan ayah yang mengasihi anaknya, sehingga Yesus pun mengiakan permintaan Perwira ini, Hal ini yang harus dimililki hamba Tuhan
Iman itu sendiri berasal dari Allah

Manusia tidak bisa berada di 2 tempat dan 2 waktu yang beda,
Imajinasi manusia dapat ada dimana-mana, tapi Tuhan menebus keterbatasan manusia atas ruang dan waktu. Manusia diajak untuk tidak hidup dalam imajinasi tapi yang real untuk melihat kuasa Tuhan
Keluarga ini diajak untuk percaya kepada Yesus bukan hanya penyembuh, tapi sebagai Allah

Mujizat pertama meningkatkan mutu (air jadi anggur) peningkataan nilai, memeberi makan adalah hal kuantitas, dalam penyembuhan anak Penjabat ini Tuhan Yesus tidak gunakan apa2, hanya melalui perkataan
Hal ini menyatakan Tuhan Yesus tidak terbatas atas alat2 apapun, jaman sekarang ini orang pake macam-macam cara berkaitan dengan penyembuhan (minyak, sistem teknologi menyentuh display TV, air, dll)
Penyembuhan orang-orang pakai alat-alat, sebenarnya kita diingatkan Kuasa itu bukan karena saya, tapi karena kuasa Tuhan, bukan karena alat-alat, tapi karena Allah yang mengijinkan atas kasih karunia Tuhan.

Mujizat tetap diijinkan terjadi bagi yang mencari Allah, pada akhirnya Tuhan Allah menjadi sumber dan tempat pengharapan

JATUH KARENA SOMBONG

JATUH KARENA SOMBONG
I Kings 12:1-24

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 16 Juli 2009


Introduction
� Buletin dwi bulanan Hok Im Tong, Euangelion, pada bulan February � Maret 2009, yaitu edisi yang ke 110, memberikan 7 renungan mengenai kesombongan, pada p. 72-79.
Salah satunya adalah mengenai Pilot. Kisah mengenai pelaut muda yang sangat berbakat dan berprestasi.Kariernya menanjak dengan cepat. Pada usia yang sangat muda, ia sudah menjadi kapten. Suatu kali, ia berlayar dan akan mendarat di sebuah tempat. Seorang penumpang bertanya, �Apakah tidak sebaiknya, ia meminta arahan dari pelabuhan?� Kapten menjawab, � Tak perlu, aku kapten yang hebat.�Pada akhirnya, kapal itu menabrak karang bawah laut, hancur, dan ia mati.

� Rehabeam adalah satu-satunya anak Salomo dengan Naamah (anak seorang imam Amon). Alkitab mencatat, Salomo memiliki 700 istri dan 300 gundik = 1.000 (I Kg. 11:3).Tapi, anak yang dicatat oleh Alkitab adalah 1 ini. Ia adalah permulaan �Menurunnya� grafik kejayaan kerajaan Israel.
Kalau sebelumnya kerajaan Israel memasuki masa kejayaan dan mengalami puncaknya pada zaman Salomo, pada zaman ini, Israel �Menurun.� Akhir dari turunan ini adalah pembuangan.
Kerajaan yang dibangun dengan susah payah, oleh orang terbesar sepanjang sejarah, tak usah 1000 anak menghancurkannya, tapi 1 saja, cukup.

� Jatuh.
[a]. Kehilangan kerajaan. (Kerajaan = teritori)
Indonesia kehilangan P. Sipadan dan Ligitan.
Dari 12 suku, menjadi 2, yaitu Yehuda dan Benjamin = 1/6.Berbeda dengan namanya, yang artinya �A people has enlarged,� eh . . . malah mengecil.
[b]. Kehilangan reputasi.
Nama Rehabeam hanya muncul 2x dalam 1 ayat dalam PB, yaitu dalam silsilah, Matt. 1:7.
Berbeda dengan Daud, dari permulaan PB, sudah dicatat (Matt. 1:1), sampai akhir PB, 22:16.
Atau Salomo, 11x dicatat dalam PB, pertama Matt. 1:6, dan terakhir Acts 5:12.
Ia memerintah selama 17 tahun.
Saul memerintah selama 40 tahun (Kis. 13:21).
Daud memerintah selama 40 tahun (I Kg. 2:11).
Salomo memerintah selama 40 tahun.

� Apa alasan kejatuhan itu? Sombong.
Sombong = berkata lebih dari kenyataan.
Rendah hati = berkata apa adanya.
Rendah diri = berkata kurang dari apa adanya.

� Apa kesombongannya:
1. Tak mau mendengar ayahnya.
Banyak orang tak mau mendengar ayahnya.
Dibilang jangan OR itu (basket), tetap saja.
Dibilang jangan pacaran dengan dia, tetap saja.
Dibilang jangan pulang malam, eh . . . pulang pagi.
Memang tak selalu orang tua benar, tapi banyak benarnya.
Ayahnya adalah orang yang paling bijaksana segala zaman, tapi ia tak mau
mendengarkannya.
Ayahnya adalah negarawan handal yang teruji.
Ex: Kasus 2 ibu yang memperebutkan 1 anak.
Bahkan diuji langsung oleh Ratu Syeba.
Ayahnya tahu banyak hal:
[a]. Dari hal tumbuhan sampai hal binatang.
[b]. Dari hal peperangan (menghancurkan) sampai hal pembangunan.
[c]. Dari hal sastra dan agama sampai hal politik.
Ayahnya pernah berkata �Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman,
tapi perkataan
yang pedas membangkitkan marah, . . .� (Prov. 15:1).
Ia menjawab wakil rakyat dengan perkataan yang pedas (v 7).
Baiknya tak mau didengar, kurang baiknya didengar.
Ia memiliki 21 istri (2 di antaranya adalah cucu Daud, Mahalat dan Maakha) dan
60 gundik (II Chron. 11:18-21).
[a]. Polygamy
Lebih banyak gundik dari pada istri = lebih jahat dari Salomo.
Karena, Salomo lebih banyak istri dari pada gundik.
[b]. Tak peduli pada anak.
Ia punya 28 anak laki dan 60 perempuan (II Chron. 11:21).
Ia memberi anaknya banyak istri dan harta (II Chron. 11:23).
Salah satu anaknya dari istri favorit, Abijah, istri 14, punya 22 anak laki
dan 16 perempuan (II Chron. 13:21).
[c]. Tak mengasihi rakyat.
Salomo mengharuskan rakyat membayar pajak untuk pembangunan
gedung-gedung pemerintahan. Mereka mengharapkan keringanan
sekarang. Eh . . . malah diperberat.

2. Tak mau mendengar tua-tua / orang yang dituakan.
young and tender hearted / muda dan belum teguh hati (II Chron. 13:7). Ia adalah orang yang lemah Usianya 41 tahun, tapi ia kurang mantap (II Chron. 12:13).
Banyak crisis yang muncul dalam pemerintahannya yang ia tak sanggup atasi.
[a]. Crisis Ephraim dimulai pada zamannya.
Crisis ini yang menyebabkan perpecahan Israel under Ishbosheth (II Sam. 2) dan Judah
under David.
[b]. Crisis tempat ibadah.
Ia memindahkan pusat politik dari Sikhem dan pusat ibadah dari Shiloh
(Ps. 78:60) ke Jerusalem.
[c]. Crisis pajak yang diperberat.
Tapi, ia tak mau mendengar tua-tua, yang adalah teman ayahnya yang bijaksana dulu (Prov. 27:10).
Yang ia dengar adalah orang muda, yang kurang pengalaman (inexperience / new comer).
Perhatikan, jawaban dari tua-tua hanya 1 ayat (v 7) = singkat, padat.
Jawaban dari orang muda, 2 ayat (v 10-11) = imply bertele-tele dan lebih memberatkan.
Tapi, perkataan yang bertele-tele itu diperhatikan betul, sehingga bisa �Ingat.� Sehingga, ia bisa mengulangi perkataan itu persis pada rakyat (v 14).

3. Tak mau mendengar Tuhan (II Chron. 12:5, 14).
Ini adalah climax kesombongannya. Orang bisa mendengar orang tuanya dan
orang-orang yang lebih tua lainnya, tapi tak mendengar Tuhan.
Banyak orang Kristen, secara khusus, yang sangat tahayul, ex: Memelihara
pusaka, hari tertentu, makanan tertentu, etc.
Kalau orang Islam, banyak yang tahayul, ex: Menteri Agama Said Agil Munawar
(2002) memburu harta karun Prabu Siliwangi di bawah batu Cagar Budaya Batu
Tulis.
Cf. Presiden SBY juga dicegah datang ke Kediri, karena menurut orang pintar dan legenda,
Setiap penguasa yang datang ke Kediri, akan lengser.
Kalau bukan tahayul, pengobatan alternative. Tak sabar menunggu cara Tuhan,
lari ke pengobatan alternative.
Ia membuat 2 anak lembu emas (v 28).1 saja � dalam zaman Aaron (Ex. 32) � sudah membuat Tuhan murka, eh . . . ia membuat 2.
Diperingatkan oleh abdi Allah, tapi malah mau membunuh abdi Allah itu (14:4).
Diperingatkan melalui tangan yang kejang (14:4), tetap mengeraskan hati (14:33).
Ini pelajaran yang amat penting, orang yang mengabaikan Tuhan, walaupun ia begitu kuat, tetap saja pada akhirnya akan hancur. Rehabeam memperkuat kota dengan senjata (II Chron. 11:5-12), tapi tetap pada akhirnya hancur.

Pada saat kematian Salomo ( I Raj 11: 43) maka bangsa Ibrani terpecah menjadi dua kerajaan, yakni Kerajaan utara (Israel) dan Kerajaan Selatan (Yehuda). Kisah Israel dan Yehuda ini, inti persoalannya karena mereka melanggar perjanjian Allah dan masalah kesombongan. Kesombongan adalah kata yang berulangkali disebut dalam Alkitab, baik PL maupun PB. Kata congkak ditulis 6 kali dalam PB, 20 kali dalam PL, sedangkan kata sombong 8 kali dalam PB, 29 kali dalam PL, dan dari semua ayat menyatakan bahwa kesombongan adalah hal yang amat amat negatif atau bahkan dibenci Allah. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 16: 18, �Kecongkakan mendahului kehancuran dan tingggi hati mendahului kejatuhan.� Itulah pula yang menyebabkan kehancuran dan kejatuhan bangsa Ibrani.

Allah sangat sensitif atau peka terhadap sifat sombong manusia. Karena kesombongan manusia, maka Tuhan berkata, �Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi.� (I Raj 12: 24). Ini berarti bahwa kesombongan merupakan dosa yang sangat serius bagi Allah. Dan setiap dosa harus dihukum. Dengan adanya dua kerajaan itu (Utara dan Selatan) sesuai dengan rencanaNya : 1. Sebagai hukuman atas penyembahan berhala. 2. Sebagai sarana untuk memelihara kaum sisa yang benar di Yehuda (11: 13). Dosa kesombongan adalah alat yang paling efektif untuk menjauhkan orang percaya dari Tuhan.

Pada awal tahun 1979, dunia dikejutkan oleh suatu peristiwa besar, yaitu Syah Iran seorang raja yang mempunyai kekuasaan besar, kaya raya dan sombong, digulingkan oleh musuhnya. Syah Iran jatuh karena kesombongannya yang tidak mau mendengar perkataan penasehatnya. Dia menganggap bahwa dia mampu melakukan segala sesuatu dengan kemampuannya sendiri. Puncak kesombongannya tercetus lewat kata-kata yang diucapkannya dimakam Cyrus Agung di Pasargade pada HUT Iran yang ke 2500. Dia mengatakan : �Padamu Cyrus, Raja Agung, Rajanya para Raja, kusampaikan salamku, aku Raja di Raja Iran, dan juga dari rakyatku�. Dia menganggap dia adalah penerus Cyrus yang Agung, dengan perkatan itu dia mau mengatakan bahwa saat itu dialah raja segala raja. Karena kesombongannya maka dia bertindak sewenang-wenang.

Apa yang dialami oleh Syah Iran, sebelumnya terjadi dalam kehidupan Raja Rehabeam yang menjadi penerus Raja Salomo yang Agung, dia jutuh karena kesombongannya, kerajaan pecah menjadi dua. Raja Rehabeam bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat Israel. Dia tidak mau mendengar keluhan rakyatnya, dia sombong dan tinggi hati, congkak dan tidak mau mendengar nasehat para tua-tua. Rehabeam lebih mendengar nasehat orang-orang muda, yang sesuai dengan pemikirannya. Rehabeam minta waktu dua hari dan meminta mereka kembali menghadap bukan untuk memikirkan jawabannya, karena dia sudah punya jawaban sendiri. Dia minta nasehat bukan sebagai bahan pertimbangan, tetapi untuk meneguhkan apa yang dia sudah rencanakan. Raja Rehabeam sangat angkuh tidak punya hikmat seperti Salomo ayahnya, dan tidak mau mendengar nasehat. Raja Salomo dalam Amsal 13:10 telah mengingatkan : �Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasehat mempunyai hikmat�. Dalam Amsal 15:1 dikatakan : � Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah�. Raja Rehabeam memberi jawaban yang keras dan pedas kepada rakyatnya, sehingga membangkitkan amarah 10 suku Israel (12:12-16), dan mengakibatkan kerajaan Israel terpecah. Itulah awal kejatuhan dari Raja Rehabeam, sebagaimana dikatakan dalam Amsal 15:18 : � Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan�.

Berdasarkan apa yang terjadi terhadap Rehabeam, maka sebagai umat Tuhan kita harus menjauhkan diri dari kesobongan, agar kita tidak jatuh. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
1. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jangan bersandar pada pengertian diri sendiri (Ams 3:5)
2. Jangan menganggap diri lebih tinggi dari orang lain, jangan mengunakan kuasa untuk menekan orang lain.
3. Hendaklah rendah hati, tidak mementingkan diri sendiri,tetapi kepentingan orang lain juga, sebagaimana yang dilakukan Kristus ( Fil 2:1-11).

Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
Nasib kehidupan manusia sangat tergantung dari bagaimana ia bersikap. Artinya sangat ditentukan oleh keputusan-keputusan yang diambilnya. Tidak ada jalan lain, kecuali ia harus memilih di antara beberapa masukan-masukan, nasihat-nasihat dan pertimbangan-pertimbangan yang ada.
Rehabeam naik takhta menggantikan ayahnya, Raja Salomo yang pamornya luar biasa. Tidak mudah menggantikan seorang raja yang bijaksana, agung dan tersohor ke seluruh dunia pada masa itu. Jadi raja Rehabeam mempunyai beban mental dua kali lipat yang berat sekali. Yang pertama, ia harus mempertahankan kejayaan kerajaan yang sudah dicapai oleh ayahnya; dan yang kedua, bagaimana ia memajukan kerajaannya menjadi lebih baik, lebih makmur, dan rakyatnya lebih sejahtera.
Sangat disayangkan, raja Rehabeam yang dibesarkan dalam masa kemakmuran, kenikmatan materi yang berkelimpahan, tetapi sangat miskin dalam pendidikan iman kerohaniannya. Ia hanya berambisi akan kedudukan raja, tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memerintah rakyatnya. Kejatuhannya bukan karena ia tidak mempunyai penasihat yang baik, melainkan karena ia �gila kuasa� oleh kesombongan dirinya.
Beberapa catatan mengenai kejatuhan raja Rehabeam, kiranya dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita :
� Ia memilih nasihat dari orang-orang muda sebaya dengannya. Dalam urusan kenegaraan yang begitu penting, ia sama sekali mengabaikan pengalaman penasihat dari para tua-tua yang mendampingi ayahnya. Sebaliknya ia memilih mendengarkan nasihat orang muda yang kurang pengalaman, dan wataknya yang terbentuk dalam kemanjaan materi, hidup yang serba enak, tidak mau menderita, sifat egois yang selalu mau menang sendiri.
� Kesombongan Rehabeam menunjukkan kebodohannya. Ia membandingkan dirinya dengan ayahnya, dalam segi negatif, dalam masalah yang menjadi kelemahan pemerintahan ayahnya. Tentu hal itu akan menambah kemarahan rakyat.
� Sangatlah bodoh, bila Rehabeam berpikir bahwa rakyat itu sebagai �alat produksi � sandang pangan bagi kekayaan raja, tidak bisa berbuat lain kecuali harus tunduk kepada kemauan penguasa. Akibatnya, Adoram yang menjadi kepala rodi ( kerja paksa ) dilontari batu oleh rakyat hingga mati.
� Rehabeam meninggalkan Allah, mengandalkan kekuatan manusia. Ketika ia mendengar Yerobeam menjadi raja orang Israel, Rehabeam siap memerangi kaum Israel dengan kekuatan pasukan 180.000 tentara teruna, dengan maksud mengembalikan kerajaan itu kedalam tangannya. Rencananya ini digagalkan TUHAN melalui abdi Allah, Semaya yang menegaskan bahwa Tuhanlah yang menyebabkan perpecahan kerajaan Israel.


Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at , 17 Juli 2009


Tujuan: Congkak dan sombong adalah pangkal kehancuran hidup, tentara yang angkuh pasti kalah perang. Kejatuhan penghulu malaikat terang adalah karena ingin setara dengan Allah. Patut kita waspada, jangan merasa diri hebat seperti Rehabeam yang menyebabkan negaranya pecah.

Rehabeam berusia 41 tahun ketika ia naik takhta. Ia memerintah selama 17 tahun (1 Raja-raja14:21) . Di bawah ayahnya, Salomo, orang-orang dikenai pajak yang sangat besar untuk membayar semua proyek pembangunan yang dilaksanakan pada masa pemerintahannya. Proyek pembangunan sebuah tempat di Millo oleh Salomo, yang sebelumnya sebuah daerah terbuka yang menjadi akses yang mudah untuk ke Bait Allah dari mereka yang datang dari utara, mungkin dianggap menyusahkan oleh suku-suku di utara (1 Raja-Raja 11:27) . Karenanya, setelah kematian Salomo segera muncul kegelisahan -- rakyat khawatir bahwa Rehabeam akan mengambil kebijakan memungut pajak yang besar, suatu kebijakan yang (dianggap) pro selatan seperti ayahnya. Menanggapi permintaan mereka, maka Rehabeam meminta waktu untuk menjawab hal ini. Para penasihat tua yang sebelumnya dari pemerintahan Salomo menasihatinya agar ia menurunkan pajak agar disukai oleh rakyatnya, sementara para penasihat muda, para kroni raja yang baru, menyuruhnya agar ia meningkatkan pajak. Rehabeam berpihak dengan para penasihat muda .
Memang nubuatan tentang perpecahan kerajaan ini sudah disampaikan melalui nabi Ahia, orang Silo (1 Raja-raja 11:29-39, khususnya di ay.34-36, kerajaan akan dipecah melalui anaknya Salomo). Pecahnya kerajaan ini pun memperlihatkan kepada kita suatu sikap dari seseorang yang tidak berhikmat, dan sombong

Apa yang menjadi kesombongan dari Rehabeam?
1. Menempatkan diri lebih dari pada rakyatnya, sehingga ia tidak peduli keadaan yang sekarang rakyat sedang alami
2. Tidak mendengarkan nasihat orang yang lebih bijaksana dan berpengalaman, sebaliknya lebih mendengar keinginannya sendiri (Kesombongan intelektual)
3. Memandang dirinya jauh lebih besar dan berkuasa (ay.10, orang2 muda mengajaknya melihat diri Rehabeam lebih besar dan punya kuasa yang hebat) dan memandang orang lain lemah (Kesombongan Materi dan Kuasa)
4. Kesombongannya membawa arogansi dan menekan yang lemah (ay.14)
5. Benih Kesombongan Rehabeam ini pun berkaitan dengan tidak takutnya akan Tuhan, pada pasal 14:22-25, disebutkan bahwa Yehuda melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, bahkan di 2 Tawarikh 12:1, jelas disebutkan Rehabeam beserta seluruh Israel MENINGGALKAN HUKUM TUHAN, KETIKA Kerajaannya menjadi Kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Mereka melihat bahwa itu semua adalah karena kemampuan mereka, dan melupakan Tuhan, -ay.2c, karena mereka berubah setia terhadap Tuhan-, namun KARENA Ada Pertobatan Setelah Nabi Semaya memberi teguran(2 Taw 12:5), Allah tetap memelihara walaupun mereka tetap dihukum dengan menjadi jajahan dari Sisak, raja Mesir, Namun Allah tidak memusnahkannya.
Kita mengingatkan jemaat agar jangan sombong dalam aspek kehidupan kita, ...semua karena Tuhan. Karena itu di dalam Yesaya 26:12 berkata bahwa yang kita lakukan semua adalah Tuhan yang melakukannya, berikut ini adalah beberapa bagian Alkitab yang menyatakan Karya Allah;
1. Kita lahir / wanita bisa melahirkan, karena Tuhan yang melakukannya (Mzm 71:6)
2. Kita bisa tidur nyenyak, karena Tuhan yang melakukannya (Mzm 4:9)
3. Kita bisa bangun dari tidur karena Tuhan yang melakukannya (Mzm 3:6)
4. Kita bisa makan, minum dan bersenang-senang, karena Tuhan yang melakukannya (Pkh2:24)
5. Kita pintar, pandai karena Tuhan yang melakukannya (Amsal 2:6)
6. Kita kuat dan sehat karena Tuhan (Dan 2:20 ; Matius 8:17)
7. lainnya

Karena itu, kesanggupan kita adalah pekerjaan Tuhan (2 Kor 3:5). Untuk apa kita sombong. Hal-hal yang bisa membuat sombong yaitu:
1. Pengetahuan (1 Kor 8:1)
2. Kebijaksanaan (Yer 9:23)
3. Kekuatan (Yer 9:23)
4. Kekayaan (Yer 9:23)

Kita melihat dua kontras yang adalah akibat dosa, yakni: low self image dan high self image. Low self image membuat seseorang merasa bahwa dirinya sangat tidak berharga dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya, akibatnya ia selalu merasa �kurang� dibandingkan orang lain dan ia selalu gagal untuk menjadi dirinya yang sebenarnya. Hal ini bukanlah suatu kerendahan hati, melainkan ia menghambat dirinya untuk berkembang sesuai dengan kapasitas dan talenta yang Allah berikan dalam hidupnya. Sebaliknya, high self image membuat seseorang menjadi lupa diri, ia merasa selalu �lebih� ketika membandingkan dirinya terhadap orang lain, ia merasa lebih �rohani�, lebih �tahu� ,lebih �teologis� bahkan lebih �Calvinist� dibandingkan yang John Calvin. Dari kedua ekstrim tersebut, muncul kombinasi yang lebih berat yakni: Superiority complex, orang yang sebetulnya minder tetapi untuk mengatasi keminderan tersebut dengan cara menjadi super. Alhasil muncul personality yang sulit diterima lingkungannya dan akhirnya sulit untuk menjadi berkat.
Belajar dari Paulus, bagaimana ia mengelola hidupnya ia berkata, �Karena kasih karunia Allah, aku ada sebagaimana aku ada sekarang ....� ( 1 Korintus 15:10) . Paulus yang hidupnya makin berusia menjadi semakin bijak. Pada masa awal pelayanannya ia melihat dirinya paling hina diantara semua Rasul, beberapa tahun kemudian ia melihat dirinya menjadi paling hina diantara orang-orang percaya dan justru pada akhir hidupnya ia melihat dirinya sebagai orang yang paling hina diantara orang-orang berdosa. Namun sejarah mencatat bagaimana Allah bekerja dalam kiprah hidup Paulus.
Mari kita buang jauh kesombongan, mari kita kubur dalam-dalam kecongkakan �rohani� itu. Mari kita menjadi diri kita yang unik dalam rencana Allah, agar kita mampu mempresentasikan kehidupan ini menjadi persembahan yang terbaik di hadapan Allah dengan indikator menjadi berkat bagi sesama.

Rehabeam sebenarnya melihat kepemimpinan kerajaan mulai dari ayahnya yang hidup sungguh di hadapan Tuhan tapi dia ga belajar dari ayahnya. Dia jatuh karena sombong:
1. dia pede sekali bisa melampaui ayahnya (pede yang ga sehat), pede kita harus bersandar kepada Tuhan
2. tahu diri; kedudukan bukan karena kita tapi dari Tuhan.
3. kerendahan hati

Kesombongan terjadi karena gagal megenal Allah dan diapun gagal untuk mengenal dirinya sendiri. Ada 3 hal penting:
1. perhatikan hal kecil; hal kecil bisa pengaruhi hal besar dan mencapai kemajuan
2. tahu prioritas
3. tahu diri sendiri; sebagai raja dia harus bijaksana, apa yang dia warisi

kesombongan adalah dosa yang dahsyat. Adam dan hawa ada kesombongan untuk menyamai Allah. Ada kesombongan yang tidak terlihat dan terlihat dan itu hanya disadari oleh diri sendiri. Rehabeam, dia dengan latar belakang ibunya dia tidak memiliki gambaran tentang Allah yang kuat, oleh karena itu kecenderungan kesombongan itu besar dalam dirinya karena dia tidak mengenal Allah yang benar.

Jika membandingkan dalam situasi yang sama antara Rehabeam dan Yerobeam; mengenai Yerobeam Tuhan sudah katakan apa yang akan diperbuat, diteguhkan bahwa perubahan itu ditetapkan oleh Tuhan. Belajar dari sisi positif Yerobeam adalah tidak ada kesombongan pada dirinya dalam situasi yang sama.

Dikaitkan dengan 2 Taw 12:6,7,12 ada kata merendahkan diri. Awalnya buruk tetapi akhirnya baik.

Saya lihat dari kepemimpinannya; sudah naik susah turun. Lih. Ams 16:18;
1. pemimpin yang bodoh dapat tersesat karena lingkungan yang rusak: a) mencari nasihat yang salah? yang sesuai keinginan hati, b) mendengarkan suara yang salah, c) bergabung dengan lingkungan yang rusak
2. pemimpin yang bijaksana ? menerima nasihat dari lingkungan yang benar
3. kepemimpinan dimulai dalam hati
ada pepatah China: ????;???? artinya, belajar baik 3 tahun belajar rusak 3 hari

Seorang pemimpin biasanya harus kasih janji yang baik, Rehabeam tidak memberi sesuatu yang baik, rakyat pun tidak senang kepada dia. Jika diawali dengan kesombongan maka diakhiri dengan kehancuran

Ada beberapa kesombongan:
1. kesombongan atas kejahatan
2. atas materi
3. kemampuan
4. kebaikan
5. kemiskinan
6. kebodohan; saya aja orang ga sekolah kamu orang sekolah ga bisa
7. kerohanian

Plato filsuf Yunani yang terkenal, suatu kali menjamu teman-temannya dalam suatu ruangan di rumahnya, di mana terdapat sebuah kursi panjang yang sangat bagus. Seorang teman karib nya masuk, temannya ini penampilannya sangat kotor, dan ia naik ke atas kursi panjang. Sambil menginjak-injak kursi panjang itu, temannya ini berkata, �saya menginjak-injak kecongkakan Plato.� Plato berkata, �tapi dengan kecongkakan yang lebih hebat lagi, sahabat!� Plato menjelaskan bahwa ketika ia menginjak kecongkakan, yang sedang menginjak kecongkakan itu sendiri sebenarnya lebih congkak! Setiap dosa mengandung kepentingan diri sendiri dan dosa kecongkakan yang terutama adalah membesar-besarkan diri, menganggap diri lebih unggul dari orang lain. Allah tidak memberi rasa harga diri atau rasa bangga akan kepribadian diri sendiri. Tetapi yang Allah benci adalah ketika kita membesar-besarkan diri secara berlebihan melebihi kualitas diri yang sebenarnya.

Rehabeam dan yerobeam sama tidak baiknya. Mereka sombong dan jatuh karena tiga perkara:
1. karena jabatan; semakin tinggi semakin jauh dari tanah. Naik motor dengan mobil beda
2. salah mendengar nasihat; rehabeam menerima nasihat yang muda dan menolak yang tua.
3. keimanan dan spiritual; sama sama perusak iman umat Israel. Ketika Yerobeam mendapat posisi, dan tempat penyembahan ada di Yerusalem, maka dia buat di Betel.

Renungan ini bukan hanya untuk jemaat tapi kita juga. Rehabeam adalah raja yang diberi kesempatan untuk memerintah sebagai raja. Ketika Rehabeam merendahkan atau tidak mau mengabdi (ay.6) maka rakyat pun tidak mau mengabdi, maka (ay.16) dia akan dilecehkan. Ada banyak hal yang dapat membuat kita sombong, intelektual, kesempatan kita, kesombongan selalu membuahkan kegagalan dan kekecewaan.

Sebenarnya Rehabeam telah mewarisi pemerintahan yang rusak dan dia disebabkan, penyebab dan juga bagian dari sistem yang rusak. Cara pikirnya adalah hasil dari pembentukan masa lampau. Ada pepatah yang mengatakan Fox populi fox Dei suara rakyat itu suara Tuhan, tidak selalu benar memang tetapi dari konteks ini, ayat 15 Raja tidak mendengar rakyat, maka di situlah titik balik sikap Allah terhadap Israel.

Sombong, narsis, saat orang sombong berpusat pada diri sendiri. Allah , Rehabeam dan Israel bisa menjadi kesatuan yang harmonis. Tetapi rehebeam hanya melihat kepada dirinya sendiri. Karena menganggap diri mampu, benar, dan baik tidak mengingat allah yang di atasnya.

Kejatuhan dimulai dari akar dosa ini.
1. Kesombongan itu bukan dari siapa2 tapi diri dia sendiri.
2. rendah diri adalah salah satu bentuk kesombongan
3. sombong tidak mengerjakan sesuatu yang baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain.

Orang sombong itu ga tahu kalau dirinya sedang sombong. Allah menentang orang yang sombong. Rehabeam tidak mengerti keadaan situasi yang sesungguhnya. Yerobeam musuh dari ayahnya ada di sana dan dia memaksakan diri. Kesombongan muncul karena salah mendengar dan menerima nasihat, bukan soal tua atau muda, kita tidak bisa menentukan yang tua benar atau yang muda salah, atau sebaliknya. Rehabeam terlalu focus pada kekuatannya, dia lupa pada kekuatan dan kuasa Allah yang diandalkan oleh nenek moyangnya. Kesombongan pangkal kehancuran.

Mungkinkah manusia tidak sombong? Mc Twain, manusia memiliki dua penyakit kronis: tinggi hati dan rendah diri. Zhuangzhi mengatakan:�.
Ornag yang terpisah dari Tuhan tidak mungkin tidak sombong, ketika menerima Kristus dan membiarkan Kristus mengubah diri kita , maka kesombongan akan dipatahkan.

Dosa terbesar adalah kesombongan dan itu adalah dosa tertua, demikian dimulai dari taman Eden. Manusia selalu ingin naik, tetapi Tuhan Yesus mau turun. Ada ratusan buku rahasia sukses dsb, sukses diukur dari 4 macam; makin banyak duit makin tinggi hati, makin popular, kekuasaan, prestasi; manusia ingin naik tetapi Tuhan Yesus malah ingin turun. Agar tidak jatuh hanya dengan bersandar kepada Tuhan, Tuhan Yesus berkata di luar aku kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kelebihan akan menjadi sombong, kalau kekurangan menjadi rendah diri, kita harus bersikap selayaknya.


JANGAN MEMBUNUH

JANGAN MEMBUNUH
Kel 20 : 13

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 9 Juli 2009


Perintah Allah � Jangan membunuh � menyadarkan kita, betapa berharga hidup atau nyawa manusia itu. Hidup itu kudus, anugerah Allah. Allah adalah sumber dan pemberi hidup manusia. Maka hak atas hidup manusia adalah Allah sendiri.
Kita katakan bahwa Hidup itu Kudus, artinya kehidupan yang bermakna dan bernilai, ialah kehidupan yang dipersembahkan kepada Allah (Roma 12:1). Dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan Allah. Allah mendesign hidup manusia, agar memberikan kontribusi, atau menjadi �alat saluran� berkat dan kasih Allah kepada sesamanya. Sehingga kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat menghadirkan � shalom Allah � bagi sesama kita.
Kita melihat kehidupan manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa, mereka sudah tidak mampu menghadirkan �shalom�, sebaliknya mereka menjadi �Beruang� untuk memangsa sesamanya. Hari ini manusia membunuh sesamanya, bukan memakai pisau, pedang atau pistol, melainkan dengan � nafsu keserakahan, nafsu keberahian, nafsu keegoisan yang semakin menggila. Dengan kekayaan harta, kekerasan fisik �membunuh manusia� dengan lembut dan halus sekali. Mungkin korbannya pun tidak menyadari bahwa hidupnya sudah dirampas, dihempaskan bagaikan sampah, dipermainkan bagaikan binatang. Jadi bahaya niat membunuh orang, karena dia merasa orang lain itu bukan seorang pribadi, melainkan sebagai suatu objek, tidak bedanya dengan alat permainan modern yang ada.
Secara praktis, masa kini praktek pembunuhan atas manusia lain, misalnya : ada pengusaha yang memperkerjakan pegawainya dengan waktu yang panjang, tentu dengan imbalan uang lembur, tetapi karena kurang istirahat, kondisi levernya pasti terganggu, atau jantungnya bermasalah, karena dipaksa berpacu terus. Akibatnya banyak yang mati muda.
Contoh lain : Kaum Paedifilia (nafsu sex terhadap anak-anak) yang menghancurkan harkat hidup anak-anak di beberapa Negara Indocina . Tindakan itu juga membunuh masa depannya.
Dalam bidang hiburan :di kota-kota besar, sedang maupun kota kecil, bahkan di desa-desa tersebar luas tempat pelacuran, klub-klub yang menyajikan tarian wanita telanjang, atraksi-atraksi exploitasi sexual, dan semuanya menunjukkan ada manusia tertentu dengan �sengaja� atau �sadar� membuat orang lain, sebenarnya membuat dirinya tidak bisa memuliakan Allah. Praktek ini berarti tidak menghormati harkat hidup orang lain, bukankah itu suatu perbuatan � membunuh � kehormatan, martabat hidup orang lain yang diberikan Allah.

Jangan Membunuh Keluaran 20:13 Perintah ini merupakan perintah Allah yang sakral. Perintah ini menegaskan bahwa hidup itu berharga. Hidup itu juga kudus, sebab itu hidup harus dipelihara dan jangan dihancurkan. Hidup itu berasal dari Allah. Allah itu sumber dari hidup.Allah yang hidup adalah Allah yang menghidupkan. Selain itu kehidupan adalah yang dikehendaki Allah. Jadi pada prinsipnya, melalui perintah jangan membunuh ini, Allah memerintahkan kita supaya kita menghargai kehidupan yang Allah berikan.

Dalam Matius 5 : 21 -26 Tuhan Yesus menunjukkan perintah �JanganMembunuh� tidak hanya menunjuk pada perbuatan membunuh saja, tetapi juga mengenai segala perasaan dan kecenderungan yang jahat yang kita simpan dalam hati terhadap sesama manusia, karena Tuhan menilik hati manusia. Hati manusialah sumber dan gudang segala dendam, permusuhan, panas hati, iri, dan segala macam nafsu dan keinginan jahat.Pembunuhan dimulai dari dalam hati dan melanggar hukum :jangan membunuh.

Jangan membunuh
Merupakan hukum yang ke enam yang di berikan Tuhan kepada manusia dalam relasi manusia dengan manusia. Dari hal ini menolong kita mengerti dua hal
Manusia tidak sama dengan ciptaan yang lain (hewan- atau tumbuhan) manusia memiliki harkat yang khusus dihadapan Tuhan.
Manusia di ciptakan menurut gambar dan rupa Allah yang tidak boleh di perlakukan sembarangan (Yakobus 3:9)

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at , 10 Juli 2009


Kel 20 : 13
MATIUS 5:21-24

Dalam sepuluh hukum tercatat pada hukum yang ke enam tentang perintah �JANGAN MEMBUNUH�
1. Pembunuhan banyak dimengerti meniadakan nyawa dan kehidupan seseorang. Di dunia ini, bagi pembunuh akan ada hukum yang menghakiminya. Tetapi saat ini banyak orang terbebaskan dari pembunuhan secara fisik, dan menganggap dirinya tidak pernah membunuh. Efek dari kejatuhan manusia ke dalam dosa, langsung adalah pembunuhan. Kain membunuh Habel adalah dosa yang terwujud dalam keluarga, dosa pertama yang membuat kehilangan seorang ibu yang begitu mengerikan. Membunuh secara fisik harus dipahami bukan hanya membunuh orang lain, tetapi juga membunuh diri sendiri.
2. Pembunuhan juga bukan hanya secara fisik, tetapi mental, karakter, masa depan, kepribadian dll. Pada bagian ini banyak orang melakukannya, disadari atau tidak, sengaja atau tidak, bahkan menjadi trend hidup tanpa di pahami bahwa kata-kata bisa mematikan seseorang.
Pembunuhan yang tidak langsung kepada fisik tetapi bisa mengharah kepada mematikan seseorang, nampak dalam perkataan atau sikap:? menghina, memfitnah, membenci, bersaksi dusta, menghakimi, iri hati. Begitu juga dengan menahan hak atau fasilitas, jabatan serta menempatkan orang pada garis depan untuk mengalami kehancuran.
Dalam Kisah 9:1 ? pembunuhan itu dirasakan oleh Saulus berkobar-kobar dari dalam hatinya, hal ini mengingatkan bahwa pembunuhan itu benih yang ada di dalam hati seseorang untuk kemudian diekspresikan
Perhatikan dengan sungguh-sungguh dalam menjalani hidup ini, jangan hanya menghindari untuk tidak membunuh secara fisik, tetapi lakukanlah hukum ke 6 ini dengan tidak membunuh orang lewat perkataan dan sikap kita terhadap orang lain, karena masing-masing akan di hakimi dan di buang ke dalam neraka. (Matius 5:21-24)

Cara membunuh seseorang ada 3 cara :
1. Dengan senjata,
2. Dengan lidah,
3. Dengan kelicikan.
Dengan cara penganiayaan melalui tekanan terhadap jiwa seseorang, membuat orang kecewa sampai bunuh diri.
Ada yang dibunuh karena keteledoran orang lain atau karena orang lain tidak mau direpotkan atau karena konsep yang salah (jihad). Pembunuhan dilakukan karena ketamakan yang berlebihan, karena kebencian/dendam/iri hati. Alkitab mengatakan tidak boleh membunuh, karena membunuh berarti meremehkan Tuhan yang menciptakan manusia, manusia dimata Tuhan nilainya sama, karena membunuh itu sifat Iblis, karena orang yang membunuh akan mendapat pembalasan. Manusia bisa membunuh tubuh, tetapi jiwa & roh tidak bisa dibunuh, maka urusan pembunuhan tidak akan selesai.

I Yoh 3:13 setiap orang yang membenci saudaranya adalah membunuh.

Sdri. Melia
Pembunuhan bukan hanya secara fisik, tetapi yang lebih hebat adalah pembunuhan secara karakter. I Pet 2:9-10 kita adalah milik Allah yang tidak boleh membunuh sesama anak Tuhan. Mat 22:39 kita tidak boleh membunuh sekalipun itu bukan anak Tuhan.

Remaja menyadari supaya jangan diperbudak dosa; ada banyak pemicu dalam hidup kita untuk membuat manusia cenderung melakukan tindakan membunuh, misalnya latar belakang keluarga, tayangan tv, permainan games, tetapi tidak menjadi dasar untuk kita berdosa.
Ketika kita membunuh sesama berarti kita menodai ciptaan Allah, konsekwensinya sangat jelas bahwa Allah akan membalaskan setiap orang yang membunuh sesamanya.
FT mengingatkan kita jangan membunuh secara fisik atau secara karakter, Maz 37:8-9 saat kita membiarkan dosa menguasai diri kita maka membawa kita melakukan kejahatan yang menodai ciptaan Allah pada manusia.

Remaja masuk dalam jebakan untuk mengatakan perkataan yang jahat sebagai suatu kebanggaan, tanpa disadari bahwa perkataan2 mereka bisa menghancurkan karakter teman2 dan pada akhirnya diri mereka sendiri.
Jangan membunuh adalah salah satu dari 10 hukum Taurat, pelanggaran terhadap hukum ini adalah menentang Tuhan, pembuat hukum itu, menunjukkan sikap tidak hormat kepada Tuhan. Ketika membunuh, kita melanggar hukum Tuhan.

Membunuh adalah menolak manusia secara eksistensinya dan menolak Allah yang menciptakan manusia. Membunuh disejajarkan dengan kemarahan, membunuh bisa dilakukan melalui perkataan, hak maupun pemikiran. Orang berdalih membunuh secara tidak sengaja, tetapi sebenarnya tidak demikian.

Dimensi dari membunuh ada 2 : membunuh orang lain dan diri sendiri,

Membunuh dalam 10 hukum adalah produk hukum PL, dalam PB Yesus memberikan pengertian yang dalam yaitu kemarahan adalah pembunuhan, kemarahan adalah cara penyelesaian negatif, Yesus menawarkan suatu penyelesaian yang positif yaitu mengampuni. Epesus 4:26-27 memberikan cara penyelesaian positif seperti yang diajarkan Yesus. Amsal 14:29 orang sabar tidak cepat marah, orang yang cepat marah adalah bodoh. Amsal 15 memberitahukan bahwa jawaban yang lemah lembut meredahkan kemarahan.

Istilah membunuh : kill dan murder. 3 jenis pembunuhan : karakter, masa depan & jiwa. Cara mengatasinya, serahkan kepada Tuhan spy kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Jangan membunuh, karena membalas adalah hak Tuhan. Tuhan memakai orang2 disekitar kita sebagai sparing partner untuk membentuk kita.

Benci dalam hati adalah suatu pembunuhan.

Tuhan tidak mengijinkan kita mempermainkan kehidupan, pembunuhan adalah tindakan terhadap kehidupan. Yesus mengajarkan kita untuk membangun suatu relasi dengan Tuhan dan dengan sesama. Pembunuhan adalah suatu tindakan memutuskan relasi.

Eulogi adalah perkataan baik yang diucapkan pada saat seseorang meninggal, tetapi jauh lebih baik kalau perkataan baik itu diucapkan saat seseorang hidup, bukan sesudah dia meninggal. Perkataan orang tua terhadap anak sering membunuh karakternya, seharusnya 1 kritik dibalas 5 perkataan pujian.

Jangan membunuh lebih ditekankan pada bagaimana kita menciptakan keharmonisan dalam alam ini, terhadap sesama dan juga terhadap binatang. Membunuh adalah menghancurkan gambar Allah dalam hidup manusia. Membunuh adalah mematikan suatu kehidupan. Karakter killing adalah perbuatan membunuh yang sering kita lakukan. Kita harus menghargai hidup baik diri kita maupun orang lain, pembunuhan diri atau orang lain dapat terjadi langsung atau tidak langsung.

Tidak boleh membunuh karena manusia diciptakan menurut gambar Allah, manusia berada dalam hubungan (order) dengan Allah, pembunuhan adalah tindakan yang merusak hubungan dengan Allah. Kita tidak membunuh, tetapi seringkali kita setuju kala pembunuhan terjadi, atau kita menyuruh orang lain untuk membunuh.

Membunuh bisa langsung atau tidak langsung. Bunuh : terbunuh, membunuh & dibunuh. Ada 2 pilihan : membunuh atau terbunuh. Hak hidup adalah pemberian Allah, tetapi kita menyingkirkan. Theocentris & Anthropocentris adalah pandangan yang menentukan sikap kita terhadap kehidupan. Euthanasia adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk membunuh secara legal dengan dasar kalau bahagia mati kenapa hidup harus diteruskan. Pembunuhan manusia dimulai dari iri hati, yang menghasilkan jengkel, dongkol, dendam berakhir dengan sadis. Dunia perfilman dipenuhi 2 hal : seks & sadis, seks menjadi dasar manusia membangun hubungan & kepercayaan, yang diakhiri dengan kekejaman. Dunia membangun kehidupan diatas dasar tindakan meniadakan kehidupan & hubungan dengan orang lain yang mengancam dirinya. Perang agama sangat sadis, karena dilakukan demi kepentingan diri atas dasar agama. Kill (berencana) dan murder (tidak direncanakan).
Orang Tionghoa mengatakan bahwa membunuh ada 4 cara dengan : batu, tangan, pena & lidah, yang paling hebat dengan lidah. Ada orang lain mempergunakan pedang orang lain membunuh musuhnya. Ada orang yang membunuh dengan tidak mengeluarkan darah, sudah dibunuh tetapi tidak tahu, malah masih berterima kasih.
Jangan membunuh, karena :
1. Kedaulatan Allah.
2. Keindahan Allah.
3. Kemurahan Allah.
4. Keluhuran Allah.
5. Keadilan Allah.
Jika kita tidak takut mati, kita tidak akan mati konyol, mengindahkan hidup adalah tujuan pokok dari kehidupan kita.


SAUDARA-SAUDARA KAUM SEBANGSAKU

SAUDARA-SAUDARA KAUM SEBANGSAKU
(Roma 9:1)

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Rabu, 1 Juli 2009


Roma 9 : 1 � 5
Pepatah Tionghoa berkata : � Darah lebih kental dari pada air �. Artinya hubungan darah dalam satu keluarga menjadi dasar persatuan yang kuat sekali. Orang rela berjuang mati-matian, bahkan mati demi membela kehormatan leluhur atau sanak keluarganya. Dalam setiap pribadi mengalir suatu emosi, � sentiment sukuisme �. Secara positif, Allah sebagai pencipta manusia telah menaruh hal ini, agar manusia hidup dalam keterikatan kekerabatan, semangat hidup kesatuan, saling menolong dan mengasihi.
Mengapa Paulus memakai kata-kata yang begitu keras. Roma 9 : 3 � Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.�
Kata �terkutuk� berarti sesuatu yang � haram� di hadapan Allah dan harus ditumpas habis. Jadi Paulus sangat emosional, ketika menyadari suku sebangsanya menolak Kristus dan binasa selama-lamanya. Alasannya sebagai berikut :
a. Sesungguhnya orang Israel telah diangkat sebagai � anak-anak Allah � ( Keluaran 4 : 22, Kejadian 15 : 6, 13 � 16 ). Paulus tidak habis pikir, bagaimana mungkin orang Israel secara perjanjian adalah � anak-anak Allah"ternyata harus binasa, karena menolak Kristus, cara keselamatan yang ditentukan Allah. Paulus sungguh-sungguh yakin, di luar Kristus, tidak ada jalan keselamatan, tidak ada pengampunan dosa, sehingga manusia dapat diperdamaikan dengan Allah yang maha kudus.
b. Orang Israel telah menerima kemuliaan Allah. Karena melalui orang Israel-lah hukum Taurat dan perjanjian-perjanjian anugerah diberikan kepada umat manusia. Bukankah suatu lelucon dan tidak masuk akal, bila ternyata orang Israel binasa, padahal melalui bangsa inilah firman keselamatan disampaikan. Orang lain diselamatkan, tetapi sendiri binasa.
c. Mesias ( Kristus ) secara jasmani adalah orang Israel. Suatu tamparan ke muka sendiri, Juruselamat adalah orang Israel, sedangkan kaum orang Israel masuk neraka, mengalami kebinasaan kekal. Sesuatu yang sangat menyakitkan hati.

Roma 9
Thema Paullus dalam Roma pasal 9 adalah pilihan Allah atas Israel dan hal pertama yang dibicarakannya adalah berkat pilihan Allah atas mereka ( ayat 4 dan 5 ).
Israel telah diangkat menjadi anak oleh Allah sebagai umatNya sendiri dan Allah memberikan kemuliaanNya kepada mereka. Allah juga memberikan janji-janjiNya kepada Israel , pertama2 kepada Abraham. Hal ini menunjukkan kesetiaan Allah atas umatNya.(9:1-13)
Allah adalah kudus dan harus menghukum dosa, namun Allah yang penuh kasih juga ingin menyelamatkan orang2 berdosa. Ini membuktikan akan Hal ini menunjukkan Keadilan dan Kasih Allah ( 9:14-18)
Indah sekali jika kita melihat Roma 9 : 30-33, dimana Allah telah melimpahkan kasih karuniaNya dengan membuka pintu keselamatan kepada bangsa2 lain.

Paulus memulai suratnya dengan kesedihan yang mendalam karena orang2 Yahudi yang menolak keslamatan. Kasih Paulus begitu besar dan mendalam bagi orang2 Yahudi yang tidak mengalami anugrah keslamatan / kasih karunia dalam Yesus, sampai Paulus mengatakan demi saudara2 sebangsanya, Paulus rela/ bersedia terkutuk demi menolong mereka. Kata yang dipakai adalah: anathema ini adalah kata yang sangat mengerikan: di bawah kutukan atau diserahkan sepenuhnya kepada Allah untuk dibinasakan.
Kita bersyukur mengalami kasih karunia dalam Kristus, namun pertanyaannya:apakah kita punya kasih yang besar dan mendalam seperti Paulus,mengasihi orang2 yang masih diluar keselamatan?

Penolakan orang Yahudi terhadap Yesus, membuat kesedihan yang mendalam di hati Paulus, bukan kemarahan juga bukan bernada kutukan tetapi kesusahan karena hati yang hancur. Paulus melihat orang orang Yahudi bukanlah umat yang perlu dicambuk dengan kemarahan tetapi umat yang dirindukan dengan penuh kasih. Bahkan Paulus mau menyerahkan hidupnya, ia bersedia dikutuk( anothema = ada dibawah kutukan, yakni diserahkan sepenuhnya kepada Allah untuk dibinasakan) asal dapat memenangkan orang-orang Yahudi untuk Kristus. Pikiran Paulus itu senada dengan perkataaan Musa dalam Keluaran 32:32 ketika orang Israel membuat anak lembu emas dan mereka memujanya Allah menjadi gusar maka Musa berdoa untuk mereka: Kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu� jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kau tulis. Disini kita mendapatkan kebenaran bahwa orang yang ingin menyelamatkan orang berdosa ia harus sungguh-sungguh mengasihinya.

Kata adelfos (Yunani) adalah persaudaran sedarah. Ikatan persaudaran secara nasional dan secara daging Paulus dengan Israel secara daging memang sangat kuat, karena tidak ada suku bangsa di dunia ini dimana Allah sendiri yang memproklamirkan bahwa Israel adalah bangsa pilihan-Nya dan di katakan sebagai biji mata-Ku � kesayangan-Ku - kemuliaan-Ku.
Ikatan persaudraan dan sebagai umat Allah memberikan ikatan yang kuat dan itu juga mendorong Paulus :
1. Bahwa kebenaran dalam Kristus tidak bisa di tawar atau dig anti dengan hukum Taurat ataupun kebenaran diri.
2. Kebenaran dalam Kristus sebagai finalitas
3. Karena begitu krusialnya kebenaran itu dan juga betapa besar kasih Paulus kepada bangsa Israel relah menukar diri-nya sebagai ganti agar mereka yang di kasihi bisa diselamatkan
4. Hanya ada dua orang dalam ALkitab yang relah di kutuk demi membela bangsanya dihadapan Tuhan yaitu. Musa dan Paulus

Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta.
Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,

Pembahasan Firman Tuhan
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at , 3 Juli 2009


Tujuan:
Mengasihi kaum sebangsa adalah hal yang lumrah, namun merindukan mereka diselamatkan merupakan hal yang lebih indah dan tidak mudah. Oleh karena itu perlu kita bayar harga bagi keselamatan jiwa mereka.

Kesimpulan pasal 8 Paulus adalah penjelasannya tentang kebenaran Allah yang dinyatakan dalam Kristus, dan hasilnya adalah pembenaran. Bagaimanapun juga, beberapa pembaca surat Paulus mungkin akan merasa bahwa rencana Allah dalam menyelamatkan manusia melalui Kristus yang terpisah dari Hukum Taurat telah mengimplikasikan bahwa Allah telah menolak umat pilihanNya Israel serta janjiNya kepada mereka. Dari pasal 9 sampai 11, Paulus menjelaskan bahwa Allah belum menolak umatNya.
Kasih yang besar dinyatakan oleh Paulus melalui tulisannya dalam surat Roma, kita bisa mempelajari beberapa hal yang penting
�Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta, suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus.�

Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus dan aku tidak berdusta � ini merupakan sumpah yang paling serius yang mungkin bisa diucapkan oleh seorang manusia. Paulus memohon kepada Kristus untuk menyelidiki hatinya, apakah ia mengatakan kebenaran; dan menegaskan apakah dalam hal ini, hati nuraninya bebas dari segala macam tipu muslihat, dan Roh Kudus yang menjadi saksi bahwa apa yang dikatakannya itu benar. Dengan demikian kita ketahui, bahwa kesaksian dari seorang manusia dengan kesadarannya sendiri sangat berbeda dengan kesaksian dari Roh Kudus, tetapi rasul Paulus pada saat yang bersamaan memiliki keduanya.
Sang rasul masih memiliki sebuah bagian yang menyakitkan untuk memberitahukan kepada orang-orang sebangsanya � orang Yahudi, bahwa Allah telah memilih orang-orang kafir, dan telah menolak mereka, karena penolakan mereka terhadap Kristus dan InjilNya, hal ini penting karena sang rasul harus meyakinkan mereka bahwa ia telah disiksa oleh mereka karena Paulus telah menerima Injil, dan hal ini tidaklah menggembirakan hati Paulus karena mereka akhirnya tidak berkenan di hadapan Tuhan, tetapi hal ini terus menjadi beban dalam pemikiran Paulus yang akhirnya menghasilkan beban berat dan penderitaan yang berkelanjutan.
Bahkan dalam ayat 3 dituliskan bahwa Aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku kaum sebangsaku secara jasmani. Padahal Paulus mengerti dengan sangat jelas bahwa keselamatan bukanlah karena dirinya atau karena mereka taat melakukan hukum Musa, tetapi melainkan hanya anugrah Allah saja. Doa yang sama yang pernah dipanjatkan oleh Musa, ketika Musa mengetahui bangsanya telah berdosa dan menyembah patung emas, maka Musa meminta Tuhan agar mengampuni dosa bangsanya, jikalau tidak, Musa rela namanya dihapuskan dari kitab kehidupan yang telah ditulis (Keluaran 32:32).

Penutup
Paulus mengekspresikan keseriusannya untuk saudara-saudara sebangsanya secara jasmani, bahkan rela untuk menerima penghukuman asalkan hal itu bisa menyelamatkan mereka. Sementara satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita hanyalah Tuhan Yesus Kristus, Paulus menunjukkan kedalaman cinta yang jarang.

Yesus Kristus mengatakan: Yoh 15:13 �Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.�

Seperti Yesus, ia rela berkorban supaya yang lain bisa diselamatkan. Seberapa besar perhatian kita untuk mereka yang belum mengenal Kristus? Apakah kita rela mengorbankan waktu, uang, tenaga, kenyamanan, dan keamanan kita supaya mereka datang dan percaya kepada Yesus?

Ayat 1 dan ayat 2: Untuk menekankan kata: demi saudara. Berarti ada hidup yg dibagikan. Hidup bisa ditambahkan, dikurangi atau dikali lipatkan. Hidup dibagikan sedikit sekali, Dimulai dari harus hidup demi Allah, dilanjutkan demi diri sendiri, kemudian hidup bagi orang lain, dan akhirnya hidup bagi bangsa.

Latar belakangnya: Roma 9-11. Bangsa Israel takabur, merasa diri sebagai umat pilihan yang dikenan Tuhan. Merasa selalu dicintai walau perbuatan mereka menolak Allah. Paulus menekankan: Allah tidak lagi melihat keturunan tetapi dari iman. Ps 10 berusaha mendirikan kebenaran sendiri, menganggap inilah yang terbaik. Allah telah membangkitkan sesuatu supaya Israel sadar. Keselamatan telah sampai kepada bangsa lain supaya membuat mereka cemburu. Kita dipilih Allah untuk membuat bangsa Isarel cemburu. Hakim 3: 1-2 Allah menyisakan bangsa lain supaya menjadi sparing partner Israel, berlatih berperang.
Paulus ingin menekankan: Jangan takabur!
Abraham diselamatkan karena iman. Bukan karena perbuatan, hak prerogatif ada di pihak Allah. Karena itu harus mengabarkan Injil. Karena mereka sudah ditetapkan, maka pengabaran Injil harus dilakukan supaya orang benar muncul.
Mat 5: Garam dan Terang, bagaimana garam bisa menggarami kalau tidak ada sentuhan. Kita harus proaktif masuk baru bisa mempengaruhi. Mengabarkan Injil juga harus masuk ke masyarakat, tidak bisa omong dari jauh.
Ada orang-orang yang melawan Tuhan seperti homoseks, lesbian. Apakah kita bisa menerima orang seperti mereka? Kita seringkali tidak mau merangkul orang seperti mereka.
Ilustrasi: Di Tokyo ada desa yang biasa kena gempa bumi. Ada seorang beragama Shinto bertobat menjadi Kristen, dia diusir dan membangun lumbung di gunung. Tahu-tahu, dari gunung dia melihat pantai airnya surut. Bagaimana menyelamatkan orang-orang desa? Dia membakar lumbungnya sendiri yang adalah hasil kerjanya selama ini. Akhirnya, orang desa naik ke gunung karena ingin memadamkan api. Kenapa kamu gila bakar lumbung? Lihat sana! Desa kalian sudah banjir kena tsunami. Apakah kita bisa mengorbankan diri sedemikian rupa?

Tema ini berbicara respon Paulus terhadap bangsa Israel. Dunia sekarang dipenuhi sikap egois dan cuek. Tapi, dari firman Tuhan kita melihat kepedulian Paulus terhadap bangsa Israel. Beberapa implikasi:
1. Harus ada hati peduli pada orang lain (ayat 2). Paulus memakai kata berduka cita dan bersedih hati. Injil dulu dia tolak, tetapi sekarang Kebenaran hanya ada dalam Kristus dan bukan dalam Hukum Taurat. Tekun melaksakan Taurat tetapi tidak ada janji keselamatan. Rom 10: 1, 11: 14, Musa juga punya kepedulian yang sama. Yesus juga di Mat 23: 37, Yesus memandang Yerusalem dan menangisi kota tersebut. Kita yang sudah diselamatkan juga harus concern kepada orang yg akan binasa. Responnya adalah membagikan kasih kepada orang lain. Basicnya adalah hati yang peduli. Kalau tidak peduli, maka tidak ada langkah kedua.
2. Paulus mau terkutuk dan terpisah dari Kristus. Anatema. Excommunicated. Dikucilkan dari hadirat Allah kalau mendatangkan keselamatan. Ada tindakan nyata, sikap rela berkorban. Paulus melakukan perjalanan misi pertama, kedua dan ketiga yang begitu jauh dan panjang dan menuntut pengorbanan. Ini juga teladan Yesus di Yohanes 3: 16: begitu besar kasih Allah akan dunia ini, actionnya adalah memberikan anak-Nya yang tunggal untuk kita. Makan roti dan anggur adalah pengorbanan Kristus yang harus diimplementasikan dalam hidup kita.

Pepatah Tiong Hoa, darah lebih kental dari air. Artinya, hubungan keluarga sangat erat. Dalam pribadi mengalir sentimen sukuisme, secara positif, Tuhan menaruh demikian supaya manusia hidup dalam kekerabatan, saling tolong menolong dan mengasihi.
Kenapa kata2nya begitu keras? Rela terkutuk, adalah sesuatu yang haram di hadapan Allah dan harus ditumpas. Paulus rela berkorban dan memilih untuk dipisahkan. Dia melihat kalau bangsa Isarel menolak Kristus akan binasa untuk selamanya.
a. Org Israel telah diangkat menjadi anak Allah. Bagaimana mungkin anak-anak Allah secara perjanjian akan binasa? Faktanya, di luar Kristus tidak ada pengampunan dosa.
b. Israel telah mendapat hukum-hukum, janji-janji dan mujizat Allah. Bukankah lelucon jika Israel binasa, padahal melalui bangsa inilah Firman keselamatan dinyatakan.
c. Mesias atau Kristus secara jasmani lahir dari Israel. Ini adalah tamparan besar, berasal dari bangsanya tetapi ditolak bangsanya sendiri. Karenanya emosi Paulus demikian terdorong agar kaum bangsanya diselamatkan.

Paulus melihat keistimewaan Israel di dalam status. Sebagai anak, diangkat seperti In Christo. Paulus juga menyatakan kasih Kristus di kayu salib menjadi motivasi dalam rencana Agung Allah. Ada aspek keistimewaan Israel dan puncaknya adalah Yesus yang lahir dalam daging melalui bangsa Israel.
Tuntutan Israel. Paulus menuntut Israel untuk mengabarkan keselamatan bagi bangsanya. Saudara2 berarti orang yang dekat dengan kita.

Ini isi hati Paulus kepada bangsanya. Konteks sebelumnya adalah kesukacitaan Paulus. Di sini dukacita Paulus karena memikirkan orang yang belum percaya. Kita paling bersuka cita, tapi sukacita benar pasti mendatangkan dukacita mendalam karena masih banyak orang belum diselamatkan. Selama masih ada orang belum percaya maka kita harus memiliki kesedihan ini. Bahaya besar kalau hati kita sudah tidak tergerak. Kalau hati kita tak ada kesedihan kudus melihat gelapnya dunia pastilah tidak benar. Paulus mau terkutuk dan terpisah, tidak ada pengorbanan yang lebih besar daripada Pengorbanan Paulus seperti di ayat ketiga.
Kita bisa PI tanpa kasih dan rela berkorban, tentunya dampak PI kita sangat kecil. Apakah kita masih memiliki hati Paulus? Ini sesuatu yang luar biasa. Sukacita keselamatan yang benar mendatangkan pujian bagi Allah selama-lamanya. Bahaya terbesar bagi kita adalah kehilangan pujian Allah tersebut.

Roma 9 menjelaskan kesedihan hati Paulus yang mendalam, karena orang Yahudi menolak keselamatan melalui iman. Paulus ingatkan: Bangsa Yahudi yang sejati bukan hanya dilahirkan melalui fisik saja, tetapi melalui janji Tuhan kepada Abraham. Roma di sini Paulus ingatkan: Jadi apa yang kita hendak katakan? Bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran tapi diselamatkan karena iman. Bangsa Israel yang melalui hukum malah tidak sampai kepada keselamatan itu.
Ini membuat Paulus rela mati dan terkutuk. Motivasi Paulus sangat berbeda dengan org sebangsanya.
Dengan melakukan hal baik, seolah2 membuat Allah berhutang. Motivasi paulus adalah semata2 belas kasihan Allah, Pauluslah yang berhutang. Inilah konsep yang berbeda.

Ayat 4: kenyataan orang Israel. 1. Orang Israel mendapat kehormatan besar dari Allah. Krn diangkat dan dipimpin langsung oleh Allah. 2. Telah menerima perjanjian Allah (diateke). Berjanji dan menepati. 3. Mereka menerima Hukum Taurat yang diterima langsung oleh Allah, betapa sempurnanya krn Allah sendiri yang memberinya. 4. Ibadah (lateria) diajar sendiri oleh Allah bagaimana menyembah Allah. 5. Mrk telah menerima janji2 Allah, disebut epagelia, jaminan Allah, seharusnya takluk. Tapi Israel ternyata tegar tengkuk, mrk ada dlm kebenaran tapi tidak hidup dalam kebenaran. Dukacita: suneidesis: kesedihannya boleh diuji. Akhirnya paulus berkata: Rela dipisah dari Kristus.
Ada banyak sekali gereja Tuhan yang jemaatnya seperti Israel. Dekat dengan kebenaran dan tidak hidup dalam kebenaran. Th 1980 - 2000, gereja meningkat 300 persen. Tapi kok hidup bangsa kita terpuruk? Nyatalah kita mungkin belum terbeban bagi bangsa ini.

Hamba Tuhan adalah panggilan mulia, tetapi dalam postmodern ada pergeseran nilai Hamba Tuhan. Ada dosen selalu ingatkan: Pdt dan Penginjil belum tentu Hamba Tuhan, krn ada yang hanya kerja cari nafkah. Yang sejati pasti ada menangisi jiwa. Kita harus teocentris dan bukan egocentris. Milis Kristen kita banyak tulisan yang seharusnya mengintrospeksi diri, banyak istilah menyembelih domba. Ini satu kritikan yang luar biasa.

Ada ironi besar. Ironi terbesar adalah Israel. Belanda juga 350 th di Indonesia tapi sangat minim pengaruh kekeristenannya. Seharusnya 1 abad sudah cukup mempengaruhi Nusantara. Bangsa datang bukan memberi dampak positif tapi justru menimbulkan antipati. Paulus merasakan ironi besar. Kenyataannya tidak mungkin dibalik.
Apa yang Tuhan kerjakan lewat Paulus, krn sudah mengenal nilai ironi hanya bisa ditemukan dalam Kristus, kebenaran dan Injil itu menjadi keyakinan yang kokoh dalam dirinya. Apa yang menjadi keyakinan dan tradisi dalam hidup bangsanya hanya sekunder dan apa yang menajdi nilai kebeanaran Kristus seharusnya menjadi milik bangsanya.
Dalam ironi inipun Allah tidak gagal, khusunya dlm keluarga adalah ironi jika sebagian keluarga ada yg selamat tapi malah ada yg antipati terhadap kekeristenan.
Ironi juga jika sudah 5 th percaya tp tidak dikenal sbg orang kristen. Sudah percaya tp tdk ada yg kita Injili.
Michael Jackson juga ironi, hidup terkenal tapi mewarisi hutang 500 juta dollar di hari kematiannya.

Kematian Kristus di kayu salib, adalah kebutuhan mutlak dan mendasar manusia. Ayat 1-3 Paulus sangat berbeban, sampai rela terkutuk.
1, Keterikatan dgn orang sekitar harus menyentuh keselamatan mereka. Penginjilan bukan teori tapi dimulai dari hati. Percuma melakukan kalau tidak ada hati. Yoh 3: 16 begitu besar kasih Allah. Keselamatan dimulai dari hati. Tidak akan mungkin jemaat berani berjuang, kalau mrk tidak merasakan ada sesuatu yang menggelisahkan hati mereka kalau orang sekitarnya tidak selamat. Hubungan selalu terikat dalam kepentingan bisnis dan pribadi, makanya karena rugi uang dan waktu memecahkan hubungan. Sesungguhnya, Jiwalah yg terpenting.
2. Kebersaman kita dgn orang sekitar adl kesempatan terindah untuk menyatakan injil secara pribadi. Sudah bukan waktunya secara KKR besar2an. Pemberitaan Injil scr efektif adl hub pribadi.
3. Ada anugerah Allah yg khusus untuk setiap jiwa yg diperjuangkan. Kalau setiap jemaat mau mendoakan spy percaya Tuhan pasti ada anugerah khusus. Di Gardujati, selalu doakan jumlah orang yg sama, ini bukan sia2 tapi ada anugerah khusus bagi orang itu.

Paulus menyatakan kasih yg amat dalam terhadap kaum sebangsanya dan saudaranya sendiri. Ini bukan suatu kebohongan tapi Roh Kuduslah yg membuktikannya.
1. Kasih ini diwujudkan dengan kesedihan yg amat sangat. Sangat berduka cita. Dalam kehidupan Paulus selalu diseling perasaan ini. Kasih itu mendatangkan sukacita besar. Tapi juga dukacita.
Ibu terhadap anak juga orang yang kita kasihi. Dukacita adalah menurut kehendak Tuhan, menghasilkan pertobatan dan tidak disesalkan. Kita harus sukacita tapi juga ada dukacitanya.
Yeremia, seorang nabi yg meratapi bangsanya. Dukacita menurut kehendak Tuhan.
2. Kasih yang amat besar diwujudkan dengan rela berkoban. Musa dan Paulus pernah menyatakan hal ini. Hanya Yesus yang terkutuk dan terpisah dari Allah Bapa, Allahku mengapa engkau meninggalkan Aku? Yesus yang menjadi contoh teladan kita. Siapa kaum sebangsa kita? Org terdekatlah yg menjadi objek pertama yg harus kita kasihi, dgn mengabarkan Injil pada mereka. Di Indonesia bangsa ini adalah objek kesayangan kita. Orang Tionghoa Indonesia suka merasa suku bangsanya ada di Tiongkok padahal kita orang Indonesia. Seyogyanya, keduanya menjadi perhatian kita.
3. Org di gereja yang belum percaya juga menjadi objek kita.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India