Kamis, 27 Agustus 2009

JALAN BESERTA TUHAN

JALAN BESERTA TUHAN
Kej. 5:21-27; Ibr. 11:5-6; Yud. 14-16

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Garut
Kamis, 27 Agustus 2009


1 Syarat berjalan dengan Allah yaitu percaya bahwa Allah ada dan kemudian mempercayakan diri kepada-Nya. Dua kali dikatakan Henokh hidup bergaul dengan Allah. Bergaul ada tiga arti : 1) walk constantly with God 2) pleased God 3) well-pleasing

2 Tindakan kongkrit berjalan dengan Allah yaitu memberitakan Allah yang dipercaya itu. Dalam surat Yudas ayat 14-15. Hidup bersama dengan Allah ditengah orang-orang yang tidak seiman, tidak mudah tetapi Henokh tetap terus memberitakan Allah.

3 Pengalaman manis berjalan dengan Allah. 300 tahun hidup bersama Allah dan pada akhirnya ia diangkat Allah. Sebuah kemurahan Allah yang luar biasa diterima Henokh dari Allah dalam hidupnya.

Henokh unggul dalam kesalehan. Hidupnya menjadi teladan dan berkat tidak hanya bagi orang-orang sezamannya, tetapi juga bagi kita saat ini yang juga hidup ditengah-tengah komunitas yang jahat, berdosa dan bengkok ini. Kuncinya adalah karena ia hidup bergaul atau berjalan dengan Allah. Sebagai hasilnya: ia diangkat Tuhan masuk ke sorga tanpa mengalami kematian (Kej. 5:24; Ibr. 11:5; Ayb. 19:25-26; 2Raj. 2:10-11). Bagaimana caranya jalan beserta Tuhan?

1 Memiliki hubungan pribadi yang akrab dengan Tuhan (Kej. 5:21-27).
Henokh hidup bergaul/bersekutu/akrab dengan Tuhan. Istilah �bergaul��ha^lak / to walk, follow, forth, forward, get, go, be at the point, quite, run (along), walk� Henokh walk with God. Ini menekankan bagaimana ia memiliki hubungan personal yang intim dengan Tuhan (personal relationship with God). Maz. 1:2-3; Yos. 1:7-10� Hidup merenungkan Firman Tuhan, dan melakukannya, maka kita dijamin akan berhasil dan beruntung. Mat. 11:28-29� Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan member kelegaan kepadamu dan jiwamu mendapat ketenangan.
Contoh Ayub, hidup saleh, jujur, takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayb.1:1).

2 Hidup dalam iman kepada Tuhan (Ibr. 11:5-6).
Istilah �iman� p?�st?? / pistis� moral conviction, assurance, belief, believe, faith, fidelity. Penekanan dalam �iman� terdapat unsur kesetiaan kepada Allah dan firman-Nya. Henokh hidup bergaul dengan Tuhan, ia mempercayai Allah, firman-Nya dan janji-janji-Nya. Ia hidup sesuai dengan petunjuk/firman Tuhan. Ia hidup takut akan Tuhan, dengan menjauhkan kejahatan dan melakukan segala kebaikan. Intinya: Ia memiliki hubungan yang harmonis dan intim dengan Allah.
Ibrani 11:6� �Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.� Rm. 10:17� �Iman timbul dari mendengarkan firman Kristus.�

3 Hidup dalam kekudusan (Yud. 14-16)
Istilah �kudus� a???? / hagios� sacred, physically pure, morally blameless or religious, ceremonially consecrated). Jalan beserta Tuhan menuntut kita hidup dalam kesalehan dan kekudusan (1Yoh. 1:5-7); hidup mengikuti cara-cara Allah (Am. 3:3); dan hidup menentang segala dosa dan kenazisan (Yud 14-15). Yudas berkata bahwa Allah akan datang untuk menghakimi orang fasik karena: 1) segala perbuatan mereka yang jahat, menuruti hawa nafsu dan berdosa di depan Tuhan. 2) karena semua perkataan nista yang sia-sia yang mereka ucapkan terhadap Tuhan. Ia mengecam dosa dan gaya hidup yang tidak benar dari orang-orang sezamannya. Ia mengecam ketidaksalehan dan perilaku amoral dengan mengingatkan orang akan datangnya hukuman Allah atas perbuatan mereka.
1 Petrus 1:14-16� Hidup sebagai anak yang taat, jangan mengikuti hawa nafsu, tetapi hidup kudus sebab Tuhan itu kudus. Ibr. 12:14� Kejarlah kekudusan sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Yes. 59:1-2� Yang menjadi pemisah hubungan kita dengan Allah ialah segala dosa dan kejahatan kita. Pengkhotbah 12:1, 13-14� Hidup takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya, karena Ia akan membawa setiap perbuatan kita ke pengadilan.

Berjalan bersama Allah bagaimana caranya, dan apa yang harus dilakukan ketika berjalan bersama dengan Allah?
Henokh dicatat oleh alkitab sebagai orang yang berjalan bersama Allah, bahkan ia terangkat langsung ke surga tidak mengalami kematian secara fisik. Apa yang dilakukan Henokh sehingga ia bisa berjalan dengan iman
I. Ia melangkah dengan Iman. (Ibrani 11:5-6)
Perjalanan anak-anak Tuhan di dalam kehidupan ini harus di dasarkan dengan iman. Percaya kepada Allah yang sanggup melakukan segala perkara. Di dalam mengarungi perjalanan hidup yang dipenuhi dengan berbagai macam persoalan hidup kita membutuhkan iman yang akan menuntun kita pada jalan yang indah. Sebab dengan iman kita bisa melangkah dengan pasti, karena Allah yang akan menjadi panutan hidup kita.

II. Berjalan dengan Bersandar kepada Allah.
Kecenderungan kita mengatur diri kita sendiri sangat kuat sekali sehingga kita melupakan Tuhan untuk bersandar dan berharap pada Tuhan. Henokh bergaul dengan Allah selama 300 tahun, dan hidup nya selama 365 tahun, ini bukan waktu yang singkat tetapi ada kekonsistenan dan ketaatan yang panjang. Tidak mudah untuk mempertahankan kesetiaan dan konsisten seperti ini kita perlu bersandar total kepada Allah. Dengan bersandar total kepada Allah membuat kiat terus membutuhkan Allah dalam hidup kita.

III. Ada kemenangan besar yang akan terjadi.
Henokh adalah keturunan ke 7 dari Adam, setelah Adam jatuh dalam dosa dan keturunannya Henokh tampil sebagai orang yang menyenangkan Tuhan. Ia sebagai orang yang saleh dan memiliki kekudusan. Tuhan bersama dengan beribu-ribu orang-orang kudus (yudas 14-16) akan menghakimi semua orang serta menghukum orang-orang fasik. Orang-orang yang melakukan perbuatan fasik, kata-kata nista, menggerutu dll. Ini kemenangan yang Allah berikan bagi orang yang berjalan bersama dengan Tuhan.

Di antara nenek moyangnya umur Henokh relatif paling muda bahkan mungkin dia tidak ada contoh teladan yang baik dari nenek moyangnya tapi dia muncul bagai fajar pagi yang indah merekah maki n lama makin cerah dan tak pernah pudar di akhir hidupnya. Mengapa itu bisa terjadi? Pasti ada rahasia yang bisa kita pelajari
Nilai hidup seseorang tidak ditentukan berapa lama dia hidup tetapi bagaimana dia hidup
Hidup bergaul dengan Allah tidak pernah rugi karena selalu ada reward
Semua itu bisa terjadi bukan dalam waktu semalam atau seminggu tetapi harus diperjuangkan seumur hidup.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Jakarta
Kamis, 27 Agustus 2009


Di dalam Kejadian 5:21-24 dikatakan "Henokh hidup bergaul dengan Allah". Kata "hidup bergaul" dalam bahasa Ibrani memakai kata halak dalam bentuk hitpael Imperfect, arti harfiahnya adalah walk constantly with God atau berjalan terus menerus dengan Allah. Versi Septuaginta, ungkapan ini diterjemahkan sebagai "pleased God" atau menyenangkan Allah/ berkenan kepada Allah. Kata Yunani yang sama euaresteo yang artinya well-pleasing juga dipakai dalam Ibrani 11:5-6. Bergaul dengan Allah (5:22-24) menyatakan pergaulan dengan Allah begitu baik. Berdasarkan pemunculan kata �berjalan dengan Allah� (6:9) dan beberapa bagian Alkitab yang lain �berjalan bersama Allah� berarti memiliki cara hidup yang kudus dan berbeda dengan orang-orang lain. Cara hidup yang sama juga dituntut Allah dari para patriakh, misalnya Abraham (17:1 �hiduplah� = �berjalanlah�; 24:40 �aku hidup� = �aku berjalan�), Ishak dan Yakub (48:15 �hidup� = �berjalan�). Para imam juga dituntut untuk berjalan dengan Allah (Mikha 6:8; Mal 2:6). Berjalan bersama Tuhan adalah tuntutan bagi kita sebagai orang percaya, yang menjadi pertanyaan bagaimana kita dapat berjalan bersama Allah

1. Berjalan bersama Tuhan yaitu berjalan dengan iman. Seseorang tidak dapat berjalan bersama Allah terus menerus, kecuali berjalan dengan iman. Henokh berjalan bersama Allah sejak masa mudanya sampai ia mendapat anak yaitu Metusalah (5:21). Kemudian selama 300 tahun berjalan bersama Allah, dan ia terus-menerus percaya kepada Allah (5:22). Henokh tetap berjalan dengan Allah sampai akhir hidupnya dibumi (5:24).

2. Berjalan bersama Allah yaitu menurut kehendak Tuhan atau perintah Tuhan. Dua orang murid Tuhan Yesus pergi ke Emaus bertentangan dengan perintah Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mencari dan berjalan bersama mereka, itu bukan berarti Tuhan berkenan kepada mereka, tetapi Tuhan mau mengingatkan FirmanNya agar mereka mentaatinya (Luk 24:13-35). Berbeda dengan Henokh yang berjalan bersama Tuhan dengan mentaati Firman Tuhan, meskipun hidup di antara orang-orang fasik, yaitu mereka yang mengucapkan kata-kata nista terhadap Tuhan. Hal ini jelas merupakan suatu pergumulan hidup yang berat baginya. Henokh bernubuat dengan menunjukkan kefasikan mereka dan menyatakan penghukuman Allah yang akan segera menimpa mereka jika mereka tidak mentaati Firman Tuhan dan bertobat (Yudas 14-15).

3. Berjalan bersama Allah yaitu menjadi saksi bagi Tuhan. Henokh kembali kepada Allah, bukan dengan cara yang biasa tetapi Allah mengangkatnya ke surga tanpa mengalami kematian (Kejadian 5:24). Mengapa Allah harus menunggu 365 tahun lamanya sebelum Dia mengangkat Henokh untuk kembali kepadaNya ? Karena Tuhan mau agar Henokh menjadi saksi, hidup dalam iman yang berkenan kepada Allah dan menikmati berkat Tuhan (Ibrani 11: 5-6).

Berjalan dengan Allah berarti Tuhan tetap setia memimpin sampai akhir sekalipun ada perlakukan manusia yang tidak senang. Tuhan menyediakan pelayanan yang lebih besar dari yang sebelumnya. Contoh: Pengalaman papa dari bu Ester ketika �dibuang� dari Aceh oleh �orang-orang tertentu�, yang dulunya merasa sedih dan berat tetapi Tuhan tetap pimpin dalam pelayanan ditempat berbeda di Medan.

Paragraf ini berbicara soal silsilah yang cukup rinci. Beda dengan jaman ini yang hanya mencatat paling banyak 2 generasi. Kedua, kalau bicara silsilah banyak orang yang merasa bosan. Dalam bagian ini Henokh cukup menarik di mana Henokh �walk with God�. Kata �berjalan� itu artinya harus ada kesepakatan. Henokh berjalan dengan Allah berarti ada kesepakatan, dan hatinya melekat dengan Allah. Berjalan dengan Allah juga menjadi gaya hidup Henokh, juga menjadi reflector keindahan Allah di mana kemuliaan Allah dipancarkan melalui hidupnya. Berjalan dengan Allah bagi Henokh juga berarti berani tampil beda.

Hidup henokh sebagai teladan. Ia berani menentang ketidaksalehan dan mengecam hidup orang pada zamannya. Seharusnya, kita juga berani hidup seperti Henokh di zaman ini.

Manusia umumnya berjuang untuk umur panjang dan mati dengan �enak� (tidak sakit-sakitan, tertabrak, dsb). Akhirnya, manusia melupakan kualitas hidupnya. Beda dengan Henokh, umurnya pendek (pada zamannya), dan tidak mengalami kematian seperti manusia pada umumnya. Ini menjadi kontradiksi dalam hidup. Kualitas dan makna hidup itu jauh lebih penting. Ada 3 hal tentang berjalan dngan Allah;
1. Berbicara sebuah keputusan.
2. Butuh komitmen supaya bisa konsisten. Henokh hidup dengan Allah secara konsisiten, 365 th.
3. Menhasilkan anugerah Allah yang cukup, karena kita tidak tahu hidup kita di masa depan seperti apa? Kadang ada orang-orang yang mengatur dan mempermainkan hidup kita. Kalau kita sungguh-sungguh berjalan dengan Allah maka anuegerah Allah akan cukup bagi kita.

Berjalan dengan Allah adalah sebuah keputusan. Yesus sudah mati dan menenbus dosa-dosa kita, maka kita harus mantap mengutamakan Tuhan dalam hidup ini. Saat ini kita hidup masih nyaman, tetapi bagaimana ketika kehidupan iman kita ditentang? Misalnya, di Tiongkok, dsb. Di mana-mana ada penyiksaan bagi orang-orang percaya. Di mana orang yang tetap mengakui Tuhan akan disiksa dan bahkan dibunuh. Di jaman anugerah ini kita masih hidup dengan nyaman dan berkelimpahan. Itu sebabnya, saat ini juga kita harus lebih mengenal Tuhan dan melayani-Nya dengan sungguh-sungguh, supaya bila kesulitan itu datang, kita sudah siap menanggungnya.

Hidup mansuia tidak tergantung panjang atau pendek umur seseorang tapi bagiaman kualias hidupnya apakah dia dekat dgn Tuhan atau bergaul karib dengan Tuhan.
Orang baik biasanya cepat mati. Henokh pun mengalami demikian. Tetapi ada hal lain dalam diri Henokh. Berjalan denga Allah ada perlakukan istimewa dari Tuhan, yakni Elia dan Henokh.

Penjelasan tentang bagian ini sangat sedikit, tentang apa yang di maksud berjalan bersama Tuhan atau bergaul dengan Tuhan. Tetapi dalam beberpa bagian dalam Alkitab menolong kita mengerti .
Kata berjalan dari bahsa Ibrani 980 %l;h' halak {haw-lak'}
Meaning: 1) to go, walk, come 1a) (Qal) 1a1) to go, walk, come, depart, proceed, move, go away 1a2) to die, live, manner of life (fig.) 1b) (Piel) 1b1) to walk 1b2) to walk (fig.) 1c) (Hithpael) 1c1) to traverse 1c2) to walk about 1d) (Niphal) to lead, bring, lead away, carry, cause to walk
Ada dua orang dalam Alkitab memiliki catatan khusus yaitu mereka tidak mengalami kematian jasmania tetapi hidup bergaul dengan Tuhan yaitu Henok dan Nabi Elia

Kitab Ibarani menjelaskan bahwa kehidupan Henok berjalan atau bergaul dengan Tuhan di jelaskan sebagai:
1. Berjalan bersama Tuhan dikaitkan dengan iman (Ibr. 11:5) believe and trust
2. Kehidupan seseornag yang di jelaskan oleh Maz 15 sebagai orang yang boleh naik ke gunung Tuhan yaitu kehidupan dengan bertingkalaku tidak bercela dan hidup dalam kebenaran dan keadilan, tidak menyebarkan fitnah, berpegang pada sumpahnya walaupun rugi (Maz. 15:1-5)
3. Berjalan bersama Tuhan itu karena ada perjanjian dan kesepatakan (Amos 3:2-3) Relasi Pencipta dgn cipta relasi Tuhan dengan umatnya. Suatu perjanjian dilakukan

Bagian ini berbicara tentang rencana keselamatan Allah yang berkesinambungan. Dimulai sat Set memulai memanggil nama Allah, dari sana mulai keturunan orang beriman. Allah secara konsisiten Allah memanggil manusia untuk meresponi anugerah keselamatan. Dari keturunan Set sampai Nuh terdapat lebih 10 generasi, tetapi hanya ada beberapa yang meresponi panggilan Allah, yakni Henokh dan Nuh. Data berikut ini orang-orang pada zaman itu yang memiliki usia panjang:
1. Set 912 tahun
2. Enos 905
3. Kenan 910
4. Mahalalel 895
5. Yared 962
6. Metusalah 969
7. Henokh 365

Dari semuanya hanya Henokh yang paling muda usianya, tetapi dia juga yang disebut orang yang:
1. Bergaul dengan Allah. Apa yang Allah suka, dia suka, dan membenci apa yang Allah benci. Selama itu Henokh sangat sadar aka nisi hati Allah. Dari Henokh lahirlah Metusalah.
2. Menjadi pemberita Allah. Khotbahnya tentang dosa manusia dan hukuman Allah.
3. Menjaga dirinya dari dosa orang-orang pada zaman itu. Zaman itu orang-orang itu hidup memnggerutu dan bersungut-sungut akan nasibnya, melampiaskan nafsu seks, munafik, mencari keuntungan sendiri, dsb. Henokh itu hidup seperti itu.

Ada kesulitan di dalam menggali bagian ini karena kita tidak mendapatkan data yang jelas tentang kehidupan Henokh. Terlalu sedikitnya data tentang kehidupan Henokh membuat kita harus membuka bagian-bagian lain dalam Alkitab supa kita bisa menjelaskan tema ini. Berjalan dengan Allah memiliki makna adanya harga yang harus dibayar. Akhir hidup Henokh yang tidak mengalami kematian tidak menjadi penentu orang yang berjalan dengan Allah selalu mengalami kematian seperti Henokh. Ada banyak murid-murid Yesus dan para rasul meski hidup berjalan dengan Allah, melayani bagi Allah, bahkan mau mati bagi Allah, ternyata mengalami kematian jauh berbeda dengan Henokh. Namun demikian, anugerah Tuhan cukup bagi kita yang komit, setia, dan mau bayar harga bagi Tuhan.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Bandung
Jum�at, 28 Agustus 2009


Kehidupan manusia dalam dunia ini tidak akan lama, setelah manusia jatuh ke dalam dosa, umur manusia menjadi terbatas dan semakin pendek. Namun perjalanan kehidupan manusia itu menjadi indah bila ia berjalan bersama dengan Tuhan.
Perjalanan kehidupan Henokh merupakan perjalanan hidup yg indah, sehingga Henokh menjadi salah satu tokoh dalam Alkitab yang menjadi salah satu figur yang patut ditiru oleh orang percaya.
Secara (genealogy) Henokh adalah keturunan ke 7 dari Adam (Adam- Set- Enos-Kenan-Mahalaleel-Yared-Henokh). Henokh juga adalah turunan ke 7 yg dihargai dan diperkenan Tuhan (lih Ibrani 11:5). Nama Henokh mempunyai arti dedicate yaitu = mempersembahkan/ membaktikan diri. Bila kita mbandingkan nama Henokh dengan kehidupannya memang sangat serasi karena namanya telah nyata dalam kehidupannya bahwa ia membaktikan diri pada Allah. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan Henokh bergaul dengan Allah selama 300 tahun. (ay. 22; 24). Bdk. Mz 25:14.
Ketika Henokh berjalan bersama dengan Tuhan, berarti :
- Ia beriman kepada Tuhan (Ibr 11:5) :
� Ia mengandalkan Tuhan. (Ibr 11:5)
� Ia mengabdikan diri pada Tuhan.
� Ia membaktikan diri pada Tuhan.
� Ia menyerahkan dirinya pada Tuhan.
- Ia mempercayakan hidupnya pada Tuhan. (Ibr 11:6)

Sehingga ia sungguh dapat menikmati :
- Hubungannya dengan Tuhan (Kej 5:24)
,�Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi sebab ia telah diangkat oleh Allah,�
- Hikmat dari Tuhan. (Yud 14-15, bdk Ams 15:33)
,�Takut akan Tuhan adalah didikan yg mendatangkan hikamt,�
- Perlindungan dari Tuhan (Ams 14:26)
,�dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anakNya.�
- Pengertian akan kehendak Tuhan. (Ams 1:7)
,�takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,�

Tiga poin: (1) rekonsiliasi. Nenek moyangnya berdosa, ttp ia rekonsiliasi dengan Allah. (2) penaklukan kehendak diri. Ia menaklukan diri kepada Allah (3). Percaya tanpa ragu.

Ada dua Henokh: 4:17. Ia tidak jauh beda dng Kain, bapaknya. Henokh ps.5 berbeda. Dalam Yudas, orang yang digambarkan hidup jauh dari Tuhan.
Ev. Novi
Lamanya hidup Henokh 365 tahun, tidak diketahui apa yang dikerjakannya. Ia hanya digambarkan hidup bergaul dng Allah dan berkenan kepada Allah. Pengenalan Henokh akan Allah bahwa Allah ada dan akan menghakimi semua orang. Apa yang diinginkan Allah? Orang yang mendapatkan Allah adalah orang yang sungguh mencari Dia. Sebenarnya, pada zaman Henokh sudah muncul penyembahan berhala, ttp ia memilih Allah.

(1) ia berbeda dengan orang zaman itu (bdk Kej 4:17, juga bdk dng Lamekh).
(2) arti bergaul dng Allah (a) ia sehati dengan Allah (Amos 3:3) (b) Ibr 11:5 ia senantiasa memperkenan Allah (c) Mzm 16:8,9: ia selalu bersama Allah, tidak menyimpang ke kanan kiri (d) Rm 8:5-8: ikut pimpinan Tuhan.
(3) Kapan ia bergaul dengan Allah? Tiga ratus tahun ia bergaul dng Allah. Itu masa yang panjang (4) imannya kuat (5) ia melewati hari-hari yang diperkenan Allah (6) ia meninggalkan kesaksian yang baik untuk mendorong kita seperti dia.

Berjalan serta Allah itu kontinu, yaitu memelihara apa yang sudah dimulai dng Allah. Ada isu konteks hidup manusia: (1) manusia pandai memulai ttp tidak konsisten dan akhirnya tragis. (2) kontinuitas hidup Henokh sbg perbandingan. Singkatnya hidup sering tidak memberi makna, berbeda dng Henokh. Singkat dan bermakna. Dua aplikasi: (1) menjaga hidup sebagai orang yang beriman di tengah tantangan dunia. Untuk itu dibutuhkan pengenalan yang jelas tentang Allah. (2) mengembangkan sikap hidup bergaul dng Allah, untuk itu butuh ketaatan dan kedekatan (berjalan, berdampingan dng Allah, di mana ada Allah, ia disitu).

Dr. Campbell Morgan dalam sebuah khotbah dengan tema �Henokh Berjalan Bersama Allah� mengisahkan sebuah ilustrasi sebagai berikut. Seorang gadis kecil berusia 7 tahun telah memberikan penjelasan indah tentang arti berjalan bersama Allah. Tatkala ia pulang dari sekolah minggu, ibunya bertanya: �Nak, coba ceritakan pada mama, apa yang engkau pelajari hari ini di sekolah minggu?� Gadis kecil itu menjawab, �Apakah mama tidak tahu, bahwa pada suatu hari Henokh bersama-sama dengan Allah menempuh perjalanan yang panjang. Sebagai sahabat yang baik, mereka asyik berbicara sambil berjalan, sampai akhirnya Allah kemudian berkata kepada Henokh, �Engkau sudah berjalan sangat jauh dari rumahmu; lebih baik masuk ke rumah-Ku dan tinggal bersama Aku.� Dan akhirnya, Henokh pun diangkat ke sorga.�

Pdt. Yakub Susabda Dalam bukunya �Mengenal Dan Bergaul Dengan Allah� menjelaskan ada 4 macam model orang dalam dia mengenal Allah.
1. Model personality verbal atau rational. Bagi pribadi dengan model ini pengalaman bergaul dengan Allah sangat ditentukan oleh rasionya, ia akan merasa akrab dan dekat dengan Allah bila rasionya distimulir dengan ide-ide baru yang berhubungan dengan firmanNya. misalnya mendapat ide-ide baru, rumus-rumus baru,FT yg padat dengan pengetahuan.
2. Model personality emotional, pribadi dengan model ini pergaulan yg dekat dengan Allah ditandai dengan pengalaman emosional yang menyentuh. Mungkin di kebaktian dia mendnegar khotbah yg bagus dan berbobot tapi bila emosinya tidak tersentuh, itu belum dekat dengan Allah. Tapi mungkin kebaktian itu isinya hanya pujian tapi ia bisa merasakan hadiratNya, (sampai cara dia berdoa sambil mengcap ituada kekhasannya).
3. Model personality social-relational, bagi orang ini akrab dengan TUhan ya ditandai dengan aksi nyata dalam bentuk kepedulian kepada sesame.
4. Model personality transcendental, akrab dengan Tuhan ditandai dengan pengalaman-pengalaman mistis. Tak heran jika symbol-simbol mistis (salib, patung, Rosario dll) lebih penting bahkan sangat penting.

Henokh adalah orang yang dikatakan �Henokh hidup bergaul dengan Allah.� Kata �hidup bergaul� dalam bahasa Ibrani memakai kata halak bentuk hitpael imperfect, makna harfiahnya adalah walk constantly with God atau berjalan dengan Allah terus menerus. Menarik sekali bila kita bandingkan dengan versi Septuaginta, ungkapan ini diterjemahkan sebagai �pleased God� atau menyenangkan Allah (berkenan kepada Allah). Kata Yunani yang sama euaresteo artinya well-pleasing juga dipakai dalam Ibr 11:5. Jadi, bergaul dengan Allah mempunyai pengertian bukan hanya sekedar bergaul atau hidup bersama-sama dengan Allah, tetapi juga hidup berkenan kepada Allah.

Hidup Henokh biasa (ay.21) ttp ay.22: ia bergaul dng Allah. Bergaul=bagaikan hubungan suami istri. Knowing about God is fascinating. Knowing about God personally is life changing. Suatu saat bergaul dng Allah, suatu saat ia tidak ada lagi, karena diangkat Allah. Henokh dalam sgl aspek hidupnya memuliakan nama Tuhan. Rick Warren: bagikan kesaksianmu, life passion, godly passion dan Injil. Tozer: incredible Kristen: (1) mempunyai desire to be holy rather than happy (2), ingin menghargai Allah, to see the honor of God, bahkan dng harga penderitaan. (3) ingin memikul salib (4), ingin melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah. (5) Hasrat untuk mati dengan benar daripada hidup dng salah (6) melihat orang lain maju walau harus bayar harga (7) Secara kebiasaan ia menilai dari sudut kekekalan lebih daripada waktu.

Konteks bagian adalah orang-2 yang umurnya panjang. Hidup itu berharga meskipun akhirnya harus mati. Ungkapan berjalan khas dalam kitab Kejadian, menunjukkan lifestyle, karakter, kualitas, identitas diri, kehidupan rohaninya. Ps. 6:9 dipakai utk Nuh, dikaitkan dng dirinya sbg org benar. Ps.17:1 Dikaitkan juga dng Abram (be blameless man). 24:40: kehidupan sukses. Ps.48:15, konklusi kehidupan Yusuf.

Yang terpenting bukan panjang dan pendeknya umur, ttp apakah hidup berarti bagi Tuhan? Henokh mengajarkan kehidupan saleh kepada keturunannya (Nuh).

Kata bergaul= halakh. Dua kali dlm PL (Kej 5:24 dan 6:9). Artinya konsisten, sungguh berjalan dng Allah utk mengikut kehendakNya. (1) orang yang sungguh mencari Allah. (2) orang yang berjalan bersama Alah dng kontinu. (3) orang yang mengikuti kehendakNya.

Arti namanya selain dedicate, juga disiplin. Ia menyerahkan hidup sepenuhnya pada Tuhan. Dibanding rata-rata orang zamannya, ia hanya 1/3 orang sezamannya, tetapi kualitas hidupnya baik. Yudas menyatakan bahwa ia hidup di tengah arus zaman yang fasik. Aplikasi: Gaya hidup orang Kristen di tengah arus global (posmo dan konteks Indonesia: pluralitas budaya, agama dan krisis ekonomi). Martin Buber: I-thou relationship untuk menggambarkan hubungan kita dng Tuhan.
Hidup bergaul dng Allah dalam MZm 91:14-16 : hatinya melekat pada Tuhan. (1) Inti pergaulan adalah hati seseorang sehingga segala sesuatu dimanifestasikan pada Tuhan meskipun kuantitas hidupnya terbatas. (2) dalam perikop itu, disebutkan 9x memperanakkan. Efek dari memperanakkan anak cucu. Henokh punya keturunan yang dipakai Tuhan (Nuh), menjadi berkat.

Ay.22: Arti nama Metusalah: setelah mati, air bah akan datang. Henokh mendapat wahyu dari Allah bahwa akan ada bencana, shg ia bertobat. (1) ia berjalan bersama dng Tuhan, ia takut, ia searah dng Tuhan (2) Ia bergaul dng Tuhan selama 300 tahun. Awalnya 65 tahun tidak bergaul. Awalnya tdk baik, ttp akhirnya baik. (3) memperanakkan anak laki dan perempuan. Ia bergaul dng Tuhan tdk dipengaruhi keluarganya. Ia tetap bisa melayani Tuhan. Ia mendapat berkat yg besar. (4) ia dipakai Tuhan untuk bernubuat di tengah orang fasik.

Keputusan yang diambil sekarang akan memengaruhi kehidupan kita sekarang dan anak cucu kita. Dari kehidupan Seth dan Kain, dapat dibandingkan. Henokh adalah keturunan ke-7 dari Adam jalur Seth. Apa yang dipilih Seth stlh melahirkan Enos, pada saat itu ia memanggil nama Allah. Keturunan Seth hidup bergaul dng Allah. Kain melahirkan Henokh, membangun kota dng benteng yang kuat yang diberi nama Henokh. � mendedikasikan diri pada kekuatan diri. Keturunannya Lamekh hidup jahat.

(1) Nilai hidup tidak tergantung berapa panjang, ttp maknanya. (2) kita bisa start sama-sama ttp tidak berarkhir dng nasib yg sama. (3) perjalanan hidup ditentukan oleh kawan yang bersama kita. Bisa berjalan dng Allah yang imortal atau manusia yg mortal. (4) tidak ada sesuatu yg lenyap. Kecapi bisa lenyap. Pemain kecapi tetap ada. Yang didalam menentukan yg di luar. Hati menentukan arah tujuan hidup ini. �Ia tidak ada lagi� berarti ia pernah ada, ttp sekarang tidak ada, ttp sesungguhnya ia ada bersama Allah. (5) musuh dari yang terbaik bukan yg terjelek. Musuhnya adalah sesuatu yang baik, sangat baik ttp menghalangi untuk mencapai yg tertinggi. Tentang Henokh: Hatinya murni bersih, jiwanya luhur, langkahnya mantap, Hidupnya cerah meriah, niatnya jernih bersih, rohnya selalu bersma dng Tuhan dalam kekudusan dan keindahan. Bersama dng Allah, ia diangkat ke surga bersama Allah selama-lamanya. ***

Kamis, 20 Agustus 2009

KRISTUS ADALAH JAWABANNYA

KRISTUS ADALAH JAWABANNYA
Yoh. 5:1-18; Kis. 27:25
Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Garut
Rabu, 19 Agustus 2009


Pendahuluan
Fakta kehidupan manusia menunjukkan banyak persoalan yang dihadapi. Entah itu persoalan yang teramat besar dan sulit untuk menemukan jalan keluar ataupun masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Ternyata persolanan ini tidak pandang bulu menimpa semua orang, baik orang kaya-maupun miskin, orang berpendidikan atau yang biasa-biasa saja, di kota mapun di desa semua tanpa terkecuali akan mengalami persoalan hidup. Yang menanjadi pertanyaan bagaimana kita bisa mengatasi dan menyelesaikan persoalan itu? Apa langkah yang harus kita tempuh. Semua itu hanya di dapat dalam Tuhan Yesus, Yesuslah jawaban semua persoalan.

I. Realita hidup adanya Persoalan. Ay 2-3a:
Pada bagian ini dikatakan bahwa ada �sejumlah besar� orang sakit (ay 3a). sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh dan berbagai macam oabat sudah diusahakan juga tidak kunjung sembuh membuat banyak orang menjadi putus asa. Di kolam Bethesdha ada banyak orang sakit yang mengharapkan kesembuhan, semua orang ingin dapat kesembuhan, tetapi nanti akan terlihat bahwa hanya 1 orang saja yang disembuhkan oleh Yesus. Ini menunjukkan bahwa sekalipun Yesus pada saat-saat tertentu memang menyembuhkan semua orang sakit yang datang kepadaNya, tetapi hal seperti itu tidak selalu Ia lakukan (bdk. Luk 5:15-16). Ay 3b mulai kata-kata �yang menantikan goncangan air kolam� sampai dengan akhir ay 4 seharusnya terletak dalam tanda kurung, karena bagian ini diperdebatkan keasliannya.
Tidak ada satupun dari manuscript kuno / manuscript yang dipercaya yang mempunyai bagian ini, dan karenanya bagian ini dianggap sebagai suatu penambahan.
Kalau bagian ini memang merupakan suatu penambahan, maka:
� bagian dimana dikatakan bahwa ada malaikat yang kadang-kadang menggoncangkan air kolam, tidak bisa diterima, karena tidak didukung oleh bagian Kitab Suci yang lain.
Memang mungkin saja goncangan itu disebabkan oleh malaikat, tetapi itu bukan sesuatu yang pasti.
� tetapi bahwa dikatakan bahwa kadang-kadang air kolam itu goncang, dan orang yang pertama masuk ke kolam akan sembuh, tetap bisa diterima sebagai sesuatu yang benar, karena didukung oleh ay 7. di dalam kolam ini memberikan suatu kesembuhan yang bersifat mujijat. Banyak orang yang berusaha melogiskan hal ini dengan mengatakan bahwa di dasar kolam itu ada zat-zat yang bisa memberikan kesembuhan, sehingga hanya kalau air bergoncang, zat-zat itu naik ke atas, sehingga orang yang masuk ke kolam menjadi sembuh.
Tetapi penjelasan logis ini tak bisa menjelaskan:
� apa yang menyebabkan airnya bergoncang?
� mengapa hanya orang yang masuk pertama yang sembuh?
Karena itu, maka haruslah dipercaya bahwa di sini memang terjadi suatu mujijat.
Bahwa tidak semua orang disembuhkan, tetapi hanya yang pertama masuk kolam pada waktu airnya goncang, lagi-lagi menunjukkan bahwa Allah memang tidak biasanya menyembuhkan seadanya orang!

II. Bertekun dalam Iman Ay 5:
Dalam ayat ini disebutkan bahwa orang itu sudah lumpuh selama 38 tahun. Ini untuk mengajar kita bertekun! Penderitaan yang sudah lama kita alami, tidak berarti tidak mungkin dibereskan, dan doa yang lama tidak dijawab, tidak berarti tidak dijawab selama-lamanya.
Pertanyaan Yesus pada akhir ay 6 bukanlah suatu pertanyaan konyol. Jangan berpikir: sudah jelas orang itu ingin sembuh, mengapa mesti ditanya? Ingat bahwa orang itu sudah sakit selama 38 tahun, dan juga bahwa ia selalu kalah cepat dalam berusaha masuk ke kolam kalau kolamnya bergoncang, sehingga bisa saja saat ini ia sudah putus asa sehingga kehilangan harapannya untuk sembuh. Pertanyaan Yesus ini bertujuan untuk membangkitkan pengharapan orang itu.
Ada orang-orang yang menggunakan ayat ini untuk menekankan perlunya kehendak / keinginan sebagai syarat mutlak terjadinya kesembuhan / mujijat / pembebasan dari penderitaan. Tetapi saya berpendapat ini salah, karena sekalipun kehendak / keinginan seringkali sangat penting, tetapi ini bukan syarat mutlak. Iman yang bersandar pada Tuhan maka ada kuasa didalamnya.

III. Tuhan Memberikan jalan yang Terindah
Kata-kata orang itu dalam ay 7 maksudnya adalah meminta Yesus menolongnya untuk masuk ke kolam pada saat air bergoncang.
Dalam ay 8-9 terlihat bahwa Yesus menjawab lebih dari yang ia harapkan / doakan (bdk. Ef 3:20).
Kata-kata �pada saat itu juga� menunjukkan bahwa kesembuhan itu terjadi seketika, bukan proses.
Dalam Kitab Suci, mujijat kesembuhan ilahi selalu terjadi seketi�ka, kecuali dalam Mark 8:22-26.
Ada orang yang menafsirkan ay 9 itu sebagai berikut: orang itu mendengar kata-kata Yesus dalam ay 8, dan lalu dengan iman ia berusaha mentaati Yesus. Imannya inilah yang menyembuhkan dia. Tetapi cobalah baca ay 9 sekali lagi! Jelas sekali bahwa dalam ay 9 dikatakan bahwa orang itu sembuh dulu, baru mengangkat tilam�nya dan berjalan.
Apakah itu berarti bahwa orang ini memang melanggar hukum hari Sabat dengan membawa tilamnya? Dan apakah Yesus menyuruh orang itu melanggar hukum hari Sabat, dengan menyuruh orang itu mengangkat tilamnya (ay 8)?
Sebetulnya yang dilarang oleh Firman Tuhan dalam Yer 17:21-22 bukanlah membawa seadanya barang, tetapi membawa barang dalam hubungan dengan pekerjaan (bdk. Neh 13:15). Karena itu jelas bahwa orang itu tidak melanggar hukum hari Sabat dengan membawa tilamnya dan Yesus tidak menyuruh orang itu melanggar hukum hari Sabat dengan menyuruhnya membawa tilamnya.
Kuasa Tuhan dinyatakan pada saat dan waktu yang tepat atas orang-orang yang percaya dan bersandar pada Tuhan. sehingga jalan yang diberikan bukan jalan kita, tetapi jalan yang penuh dengan kasih karunia.

Memang tidak dijelaskan hari besar yang dirayakan orang Yahudi, tetapi ada beberapa hal yang menarik dalam kejadian ini. kejadian ini terjadi di Yerusalem kota kudus dan pusat agama, dekat Pintu Gerbang Domba yang identik dengan tempat memberikan persembahan, kolam Betesda yang identik dengan belas kasihan, hari raya yang identik dengan banyak orang yang lalu lalang tetapi Alkitab mencatat ada sesuatu yang menarik yaitu semua itu tidak memberikan jawaban bagi kebutuhan si lumpuh. Peristiwa kolam Bethesda menggambarkan bahwa

Hidup adalah persaingan (ay 3-4)
Ada begitu banyak orang sakit yang ada disitu berlomba-lomba untuk nyemplung kolam waktu kolam itu bergolak. Siapa cepat dia dapat, tanpa perlu mempertimbangkan siapa yang duluan datang, penyakit yang paling parah yang seharusnya didahulukan, bagaimana menolong orang lain. Sangat ironis sekali di tempat yang namanya belas kasihan tetapi sama sekali tidak ada belas kasihan. Semua mementingkan diri sendiri dan melupakan sesamanya, bahkan untuk bersyukur dengan cara membantu orang lainpun tidak ada sama sekali, satu gambaran yang sangat mengerikan. Yang penting saya dapat sembuh bodoh amat dengan orang lain.

Hidup adalah anugrah (Ay 4)
Sebenarnya kesembuhan yang diterima adalah kemurahan dari Tuhan, karena Tuhan yang berinisiatif menggoncangkan air dalam kolam tersebut bukan hanya siapa yang duluan masuk. Manusia harus menagakui otoritas mutlak Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu

Hidup adalah pengharapan (5)
Alkitab tidak mencatat berapa kali air kolam tergonjang dalam sehari, tetapi yang jelas tiap kali air tergoncang si lumpuh ini selalu gagal. Alkitab tidak mencatat berapa kali ia gagal tetapi kalau ia sudah 38 tahun ada di tempat itu kegagalannya tidaklah terhitung. Lalu apa yang membuat ia masih bertahan? Harapan untuk sembuh, Seandainya ia putus asa dan tidak mau lagi di Bethesda maka kesembuhan itu tidak terjadi. Pergumulan, penyakit, kesulitan boleh saja terjadi dalam kehidupan kita tetapi biarlah pengharapan selalu ada dalam kamus hidup kita sehingga kita bisa menghadapi, melewati bahkan mengalahkan kesulitan.

Yesus adalah jawaban (ay 8)
Perjumpaan si lumpuh dengan Tuhan Yesus membawa satu kesembuhan yang total. Bukan hanya perubahan dari sakit menjadi sembuh tetapi dari orang yang tidak diperhitungkan menjadi orang yang diperhitungkan. Tuhan Yesus menjadikan hidup orang lebih berarti. Di saat segala sesuatu yang diharapkan manusia (yerusalem, betesda, bantuan orang lain) tidak dapat diandalkan Yesus bisa melakukan melampaui harapan manusia.

Pendahuluan:
Setiap orang tidak ada yang luput dari kesulitan, tantangan, rintangan dan pergumulan hidup, namun hasil akhir dari kesulitan tersebut baik atau buruknya, ditentukan dari bagaimana sikap dan cara kita meresponsnya. Hari ini kita melihat kemalangan yang dialami seorang yang sakit lumpuh berusia 38 tahun, akhirnya mendapat jawaban. Ia disembuhkan secara ajaib oleh Tuhan Yesus. Bagaimana caranya mendapatkan jawaban Tuhan atas persoalan hidup kita?

1. Sadarilah akan kelemahan diri sendiri (Yoh. 5:3-4)
Eksposisi: Ayat 3-4� Yohanes menceritakan, di kolam Betesda itu terdapat sejumlah besar orang yang sakit buta, timpang dan lumpuh yang sedang menantikan goncangan air di kolam itu oleh malaikat dengan harapan disembuhkan. Teks ini menjelaskan alasan mereka berada di tempat itu adalah karena mereka menyadari akan kelemahan fisik dan memiliki kebutuhan untuk disembuhkan. Demikian juga dengan kita, jika ingin mengalami pertolongan Tuhan, kita harus mengadari akan kelemahan diri sendiri dan bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan sendiri. Yeremia menulis, �Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh daripada Tuhan�.. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan� (Yer. 17:5, 7).

2. Dengarkan suara panggilan dari Tuhan (Yoh. 5:5-7)
Eksposisi: Ayat. 5-7�Yesus sengaja datang ke kolam Betesda untuk menemui orang lumpuh itu, karena Ia mengasihinya dan tahu akan kebutuhan orang itu. Yohanes mencatat bahwa Yesus melihat orang itu dan tahu akan kebutuhannya dan bertanya, �Maukah engkau sembuh?� Ini jelas merupakan sebuah pertanyaan sekaligus panggilan kasih dari Tuhan Yesus yang menekankan kepedulian-Nya atas orang sakit itu. Tuhan Yesus adalah inisiator dari karya keselamatan dan menjadi sumber pertolongan kita. Karena itu, dengarkan suara-Nya yang terus memanggil kita dan uluran tangan-Nya yang siap sedia memberikan pertolongan kepada kita. Yesus berkata, �Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan yang berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu� (Mat. 11:28)

3. Memiliki iman dan ketaaan kepada Tuhan (Yoh. 5:8-9; Kis. 27:25)
Eksposisi: Ayat 8-9� Setelah mendengarkan jawaban orang lumpuh itu bahwa ia selalu kalah cepat masuk ke dalam kolam itu pasca terjadinya guncangan air, maka Yesus berbelas kasihan kepadanya. Kemudian Yesus perintahkan orang lumpuh itu untuk mengangkat tilamnya dan berjalan. Seketika itu juga ia memiliki iman dan ketaatan pada perintah Yesus, maka terjadilah mukjizat. Paulus berkata bahwa iman timbul dari mendengarkan firman Kristus (Rm. 10:17). Paulus ketika menghadapi ancaman angin badai di laut dalam perjalanan ke Roma, ia juga percaya dan bersandar pada Tuhan dan firman-Nya, maka ia dan seisi kapal diluputkan dari maut.

Saya bersama11 hamba Tuhan dan total 41 peserta baru mengunjungi tempat ini. Posisinya betul, dekat Pintu Gerbang Domba dan kolam itu masih ada sampai hari ini sekalipun sudah kering. Ada 3 bentuk kehidupan yang kita bisa lihat berdasarkan hukum yang berlaku di kolam Betesda. Dari 3 bentuk kehidupan ini kita bisa belajar apa dan bagaimana seharusnya kita hidup.

1. Hidup yang berdasarkan hukum yang tidak pasti. (Ayat 4)
� Kolam Betesda menghadirkan keajaiban yang terjadi sewaktu-waktu jika malaikat turun ke kolam. Maka tidak heran kita melihat begitu banyak orang berada disekitarnya untuk mengharapkan kesembuhan. Tetapi tidak ada kepastian.
� Hidup sungguh adalah sebuah ketidakpastian.
� Memprihatinkan jika kita hidup hanya sampai sejauh ini saja.

2. Hidup yang berdasarkan hukum rimba. (Ayat 5)
� Di kolam Betesda kita melihat kenyataan, siapa yang kuat dan cepat, dia yang bisa sembuh. Buktinya adalah orang yang lumpuh yang sudah 38 tahun menunggu.
� Hidup adalah persaingan dan kalau tidak hati-hati bisa menghancurkan.
� Hidup kita ada dalam lingkaran hidup yang sedemikiankah ? Sungguh menyedihkan.

3. Hidup yang berdasarkan kasih karunia. (Ayat 6-9)
� Di kolam Betesda ini Tuhan Yesus datang dan menyatakan kasih karunia-Nya.
� Kita melihat ada hukum yang lain, yang dapat menghapuskan kedua hukum di atas.
� Bagi orang yang lumpuh 38 tahun yang kelihatannya mustahil bagi Yesus tidak ada yang mustahil.
� Hidup seharusnya sampai kepada hidup yang seperti ini yaitu ada sebuah pengharapan
� Pengharapan memberi kemungkinan dalam hidup ini.

Hidup orang Kristen seharusnya menuju atau sampai pada point yang ketiga ini. Rasul Paulus pernah menulis suatu pernyataan yang sangat indah tentang hal ini: "Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita." (Roma 5: 5)

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Jakarta
Rabu, 19 Agustus 2009


Dalam ayat 6, Tuhan Yesus bertanya kepada orang lumpuh �maukah engkau sembuh? Ia tidak menjawab pertanyaan Tuhan Yesus, tetapi mengungkapkan kenyataan hidupnya yang tanpa pengharapan, karena tidak ada orang yang memperdulikannya, meskipun banyak orang disana. Kristus bertanya kepada orang lumpuh tersebut dan tidak ada jawaban baik dari orang lumpuh itu maupun orang lain. Kristus memberi pertanyaan dan juga memberi jawabannya hanya Kristuslah jawabannya.

Apa saja yang dilakukan oleh Tuhan Yesus ?
1. Mengubah konsep dari orang lumpuh tersebut yang hanya berf**okus pada alat Tuhan bukan kepada Tuhan sendiri yang mampu melakukan segala sesuatu yang tidak mungkin. Pandangan dan pikiran orang yang lumpuh itu hanya terfokus kepada pengalamannya, dimana kesembuhan hanya dapat terjadi apabila dia yang pertama kali masuk ke kolam Betesda. Pertanyaan Tuhan Yesus ditujukan agar orang lumpuh dan kita sekalian apabila mengalami masalah tidak bergantung pada pengalaman diri sendiri atau orang lain, tetapi hanya bergantung kepada Kristus. Karena Kristus adalah jawabanNya (ayat 6-7)

2. Tuhan Yesus mengajar kepada orang lumpuh dan kita untuk mendengar Firman Tuhan dan mentaatinya, agar dapat melihat dan merasakan kuasa Allah (ayat 8-9).

3. Menunjukkan bahwa bukan manusia yang mencari Tuhan tetapi Tuhanlah yang mencari manusia, Tuhan Yesus memperkenalkan diri dan menyatakan kuasaNya. Dia memberi kesembuhan. Kesembuhan adalah anugerah Tuhan, orang lumpuh sembuh sebelum percaya. Tuhan Yesus berkuasa dan berdaulat memberikan kesembuhan kepada kita tanpa bergantung pada iman kita. Kalau kita disembuhkan, kita berhasil, kita dimenangkan, itu bukan karena usaha dan kebaikan kita, melainkan anugerah Tuhan. Sebagaimana yang dilakukan oleh orang lumpuh memuliakan Allah, demikian juga hendaknya kita.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Bandung
Rabu, 19 Agustus 2009


Tujuan :
Orang yang sakit lumpuh 38 tahun di kolam Bethesda mendapat kemurahan dari Tuhan Yesus, ia disembuhkan karena Kristus adalah jawabannya, demikian bagi kita tidak ada hal yang terlambat bila Ia berkehendak, karena FirmanNya mengandung kuasa untuk menjawab segala kebutuhan kita

Di Yerusalem ada sebuah kolam yang cukup dalam untuk direnangi (kata kolam [kolumbethron] berasal dari akar kata kolumban, yang berarti menyelam). Namanya Betesda, yang berarti Rumah Anugerah atau Belas Kasihan. Ada orang sudah 38 tahun sakit terbaring tanpa daya, pertolongan dan pengharapan di sana, sampai akhirnya Yesus pada moment yang tepat datang dan memulihkannya.

Perjumpaan (encountering) yang mengubahkan. Yesus masuk ke dalam kegelapan hidup orang itu dan menjawab kebutuhan eksistensialisnya dengan kebaikan hati Allah (onthological goodness). Pada saat orang itu mendengar suara Yesus dan bergantung penuh atau absolut melakukan perintah-Nya (punya feeling of absolute dependency menurut pemahaman Friedrich Schleiermacher), encountering ini berubah menjadi mujizat kesembuhan. Menurut Soren Aabye Kierkegaard, seorang tokoh eksistensialis, orang sakit ini sudah melewati tahap estatik (aesthetic sphere � dimana kebenaran itu hanya menjadi obyek rasio dan hanya hidup sebagai penonton realita kehidupan, tanpa sikap dan pilihan) dan tahap etis (ethical sphere � dimana seseorang sudah mulai menentukan pilihan yang masuk akal menurut akal sehatnya). Orang sakit ini berespon positif saat ditanya Yesus, tapi sangat pesimis dengan keadaannya. Orang ini perlu melewati tahap ketiga, yaitu tahap religius (religious sphere), karena mujizat yang Yesus tawarkan melampaui kemampuan rasio untuk menerimanya (lebih dari sekedar pengalaman empiris), yang nampak tidak makes sense dan seringkali bertentangan dengan suara hati nuraninya, imannya dan pengenalannya akan Allah selama ini. Namun ini bukan sebuah double paradox yang menuju pada leap of faith into the unknown bagi orang sakit itu. Tuhan tidak pernah memberi kucing dalam karung! Sehingga kehadiran Yesus menjadi sebuah kepastian obyektif yang berhikmat dan dengan nyata dirasakan, diwartakan atau dinyatakan oleh orang sakit itu dan pada semua orang (termasuk pada orang yang membencinya). Bukan kehadiran yang samar, mengambang, bodoh dan sembunyi-sembunyi (bukan sebuah objective uncertainties in foolishness and hiddenness).

Dengan kata lain, Yesus, bukan yang lain, yang menjadi the only, bukan either/or, jawaban bagi kebutuhan eksistensialis manusia. Padahal Tuhan bisa memakai kota Yerusalem, Pintu Gerbang Domba, kolam Betesda, hari raya orang Yahudi, para pemimpin dan orang Yahudi orthodox, atau sesama orang sakit yang sudah disembuhkan untuk memulihkan orang yang sakit itu. Tapi tidak demikian ceritanya. Memang akhirnya jadi sebuah ironi, sekaligus tragedi, karena:

1. Kota Yerusalem adalah kota suci, pusat kegiatan agama Yahudi, tempat Allah bertahta dan tempat kolam itu berada.

2. Pintu Gerbang Domba adalah tempat mempersembahkan korban (termasuk korban penghapus dosa). Bagi orang Yahudi, dosa tidak bisa dipisahkan dari penderitaan dan sakit penyakit. Para rabbi berkata, �Orang yang sakit tidak akan sembuh kecuali kalau dosanya diampuni.�

3. Kolam Betesda (Rumah Anugerah atau Belas Kasihan) adalah tempat mujizat penyembuhan oleh malaikat. Sebenarnya ayat 3b-4 (�yang menantikan goncangan air kolam itu � apapun juga penyakitnya�) tidak ada dalam naskah-naskah kuno yang penting. Mungkin tambahan untuk menjelaskan aktifitas orang-orang sakit di sekitar kolam itu.

4. Hari raya orang Yahudi adalah saat khusus yang ditetapkan dan diwajibkan Allah untuk ibadah raya 3x setahun (Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun) bagi orang Yahudi dewasa yang tinggal dalam radius 20 km dari Yerusalem.

5. Para pemimpin dan orang Yahudi orthodox adalah golongan orang yang paling merasa paham tentang kitab Suci, tapi kenyataannya hanya bisa mengeritik dengan penuh kebencian, karena orang sakit itu mengangkat tilamnya pada hari Sabat. Apalagi ketika mereka tahu bahwa Yesus lah yang memerintahkannya. Mereka tahu Yesus sudah berulang kali melanggar hukum Sabat versi orang Yahudi. Kata �meniadakan� dalam ayat 18 berbentuk lampau, dan menunjuk pada perbuatan yang telah dilakukan berulang kali.

N.B.
Orang Yahudi punya talak dan tatib yang njlimet soal hari Sabat. Ada 39 hal yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Salah satunya adalah membawa barang beban (mis. tidak boleh memakai gigi palsu, kaki palsu dan peniti). Jadi, �Barangsiapa membawa barang apapun dari tempat umum menuju ke rumahnya sendiri pada hari Sabat, dapat dihukum mati dengan cara dilempari batu.� Padahal kalau lembu mereka jatuh ke dalam sumur pada hari Sabat, mereka boleh menolongnya. Mengapa tidak pada seorang manusia? Hari Sabat dijadikan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat! Selain itu, Allah Bapa tidak pernah berhenti bekerja pada hari Sabat untuk menegakkan keadilan/penghukuman-Nya, mencurahkan belas kasihan serta anugerah-Nya. Allah hanya beristirahat pada hari Sabat dari pekerjaan penciptaan-Nya.

Mengapa Yesus memilih yang lumpuh sudah 38 th ini dan seola mengabaikan orang sakit yang lainnya? Ini adalah suatu rahasia yang sulit untuk dipahami. Ada beberapa hal yang bisa kita ungkapkan;
1. Adanya anugrah pemilihan Allah, bukan bersangkut paut pada pergumulan manusia, melainkan apa yang ingin Allah lakukan, bukan berdasarkan pada kemauan dan keinginan manusia, namun dalam rencana Allah

2. Kenyataan bahwa walaupun orang sudah melihat mujizat Yesus, iman tetap tidak muncul. Walaupun sudah melihat mujizat Yesus, orang-orang tetap percayanya pada kolam Bethesda.

Lumpuh ada dua jenis:
Pertama , kelumpuhan jasmani.; kaki, tangan, mata, muka dsb.
Kedua , kelumpuhan rohani; roma 3:9
Tuhan Yesus menyembuhkan keduanya terutama dalam kelumpuhan rohani.

Ada urgensitas bagi si orang ini, dan tujuan Yesus bukan hanya menyembuhkan, tapi menghadirkan kerajaan Allah. Kebutuhan manusia yang utama adalah perdamian dengan Allah, inilah yang menjadi urgensitas, karena anak Manusia mencari yang ndan menyelamatkan yang hilang. Manifestasi yang dinyatakan mengambarkan holistic karya Allah, bahwa Yesuslah menjadi jawaban.

Dalam teks bacaaan kita Yoh 5:1-18
Paling ssedikit kita menemukan tiga hal mengapa Kristus adalah jawaban;
Pertama, Kritus adalah jawaban bagi penderitaan, sakit penyakit dan manusia yang tanpa pengharapan.
Kedua, Kristus adalah jawaban bagi hal-hal yang membingungkan manusia termasuk diantaranya soal hukum agama (sabat).
Ketiga, Kristus adalah jawaban akan kebutuhan manusia untuk mengenal Allah yang sejati. Kristus menyatakan bahwa ia dan Bapa adalah satu, kedudukannya setara karena Dia juga adalah Allah.

Konsep Soren Keerkegaardv ada tiga tahapan;
Pertama, tahap estetika
Kedua, tahap etika
Ketiga, tahap religious
Sebenarnya ini lebih diarahkan kepada pergumulan Abraham dalam menghadap masa sulit. Jadi kurang cocok dimasukan dalam tahap introduksi. Sebaiknya yang perlu diekspos adalah pergumulan orang lumpuh yang sudah 38 tahun lamanya dan tidak ada harapan sampai Yesus menolongnya. Namun perlu ditekankan adalah bahwa mujizat adalah sarana atau tanda yang membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.

Jika dikatakan dalam konteks ini tentang lumpuh rohani maka itu Nampak terlalu alegoris, lebih baik disebutkan penyakit rohani secara langsung
Dunia ini penuh dengan penderitaan, di kolam itu menggambarkan penderitaan yang tersendiri
1. Orang Egois, memikirkan dirinya sendiri, di kolam hanya memikirkan dirinya yang paling menderita dan yang paling penting untuk disembuhkan

2. Orang yang baik hati, ada 5 serambi yang dibangun, artinya ada orang-orang yang membangun serambi itu, supaya memberi keteduhan, namun tidak menyelesaikan masalah, di dunia juga banyak orang yang baik hati, namun juga tidak menyelesaikan jawaban, hanya Yesus yang bisa selesaikan. Tuhan Yesus penuh kepeduliaan dengan menanyakan, Yesus maha kuasa untuk mengampuni, menyembuhkan dan menuntasakan segala sesuatu melampaui waktu

Dalam lagu Kristus adalah jawabannya adalah hal yang mencakup semua pergumulan manusia. Ada penderitaan, maut dan keluh kesah, dll akibat dosa. Ini adalah isi perjalanan kehidupan kita, maka kita perlu ditolong oleh Tuhan.

Kolam ini yang dekat pintu gerbang Domba, disebut Bethesda = rumah doa, disana ada serambi yang menjadi tempat bagi orang-orang yang sakit lumpuh, buta dan tulang sumsum kering, mereka menantikan orang membantu mereka untuk turun ke kolam. Namun Bangunan ini dibuat tidak dapat menyelesaikan masalah mereka,

Mereka yang sakit menantikan goncangan air, mereka akan turun ke kiri dan ke kanan, ada yang di tengah-tengah yang menjadi First class, dan di pinggir sudut jadi second class, namun hanya 1 yang bisa disembuhkan, yang buta sulit, yang lumpuh akan alami kesulitan.

Dunia mencari harapan, namun sesungguhnya bukan manusia yang cari Tuhan, namun Allah yang mencari, demikianlah Yesus pun datang dan menjumpai orang tersebut. Khotbah hari Minggu harus menjadi tawaran, �maukah..� kita disembuhkan, dilepaskan dari pergumulan, hanya Kehadiran Tuhan Yesus dan kuasaNya yang bisa menolong dan membebaskan

Bethesda tidak hanya house of grace, tapi menyatakan�;
� sketsa penderitaan manusia, Penyataan hati manusia yang egois, egocentric, tidak menghiraukan orang lain yang lebih parah, keutamaan diri (kalau boleh hanya dia yang tahu air itu goncang, sehingga bisa masuk) jadi yang miskin dan susah makin parah.
� Allah menyatakan belas kasihannya, menyuruh mengangkat tilam, yang menjadi penopang hidupnya, andalannya, pada akhirnya ia dapat menemukan Yesus yang sebagai jawaban, dan meninggalkan Bethesda yang bukan menjadi tempat jawabannya.

Jumat, 14 Agustus 2009

TANGGUNG JAWAB SEORANG WARGA NEGARA

TANGGUNG JAWAB SEORANG WARGA NEGARA
(Roma 13:1-7)
Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Garut
Kamis, 13 Agustus 2009


Ada beberapa kepatuhan yang merupakan aturan yang harus dilaksanakan tanpa melihat oknum yaitu kepatuhan istri kepada suami, anak kepada orang tua, jemaat kepada gereja dan rakyat kepada pemerintah. Pada waktu kepatuhan diberikan kepada �oknum� tersebut maka ada yang berpikir dan bertanya bagaimana kalau �oknum� itu salah? Kepatuhan seseorang terhadap �oknum� bukan berdasar pada �salah� atau �benar� nya oknum tersebut, tetapi berdasarkan kepada kepatuhan kita kepada Allah dan selalu didasari dengan takut akan Tuhan, sehingga kita peka mana yang sesuai dengan kehendak Tuhan mana yang tidak
Bagaimana panggilan Allah kepada kita sebagai warga negara?

Kepatuhan rakyat kepada pemerintah adalah aturan dari Allah (ay 1 tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah) karena kekuasaan pemerintah baik yang alim maupun yang lalim adalah dari Allah. Bangsa Israel mengalami beberapa kali kesulitan waktu mereka dikuasai pemerintahan mulai dari Mesir, Filistin, Midian tetapi semua itu atas ijin Tuhan untuk memurnikan mereka.

Kepedulian rakyat terhadap bangsa dan negara (ay3). Karena pemerintah adalah dari Allah maka rakyat juga harus berpikir bagaimana dan apa yang bisa dilakukan untuk bangsa dan negaraku sesuai dengan peran dan panggilan yang diberikan Allah pada kita.

Kewajiban dan Tanggung Jawab. Kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga seluruh rakyatnya. Rakyat harus memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya (ay 7) dan pemerintah juga seharusnya menjalankan fungsinya sebagai penerima kuasa dari Allah. Jika panggilan dan tugas ini tidak dikerjakan dengan baik maka akan ada masalah yang timbul. Orang Kristen di tempatkan di Indonesia dipanggil untuk berdoa, berkarya dan berjuang demi kesejahteraan Indonesia

Sebagai seorang percaya kepada Tuhan kita memiliki 2 status kewarganegaraan yaitu sebagai warga kerajaan Allah dan warga sebuah negara. Panggilan kita sebagai warga negara diatur oleh undang-undang baik dalam hal kewajiban maupun hak. Kita harus menjalankan kewajiban kita dan akan mendapatkan hak yang diberikan oleh negara. Tugas yang harus kita lakukan sebagai warga negara, seperti yang firman Tuhan katakan adalah:
1. Taat kepada peraturan dan hukum negara (ay 2)
Sebuah negara harus memiliki peraturan atau hukum untuk mengatur ketertiban bersama. Sebagai orang percaya kita wajib mengikuti semua ketetapan dan aturan yang ditetapkan oleh negara, jika kita tidak mentaati aturan sebenarnya kita dikatakan melawan dan melanggar ketetapan Allah, karena Allah yang menetapkan suatu pemerintahan. Tidak ada satu negara yang bisa berdiri jika Allah tidak menetapkannya. Ketaatan kita kepada pemerintah bisa menjadi kesaksian yang baik.

2. Tidak melakukan kejahatan. Kejahatan selalu ada dimana-mana, setiap kejahatan ada sanksi dan hukuman dari negara. Kejahatan menimbulkan keresahan dan kecemasan bagi banyak orang yang nantinya akan berpengaruh terhadap lancarnya pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Itulah sebabnya kita dipanggil untuk ikut menjaga ketentraman lingkungan kita.

3. Melakukan kewajiban sebagai warga negara. Dalam memajukan dan membangun sebuah negara pasti memerlukan dana yang sangat besar. Dana negara diperoleh dari komoditas hasil bumi serta kekayaan alam dan kewajiban warga dalam mebayar pajak. Oleh sebab itu kita wajib dan bertanggung jawab membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara kita.

Tidak ada negara yang tidak diijinkan Allah untuk berdiri sendiri, meskipun ada pemerintahan atau pun penyelenggara pemerintahan yang melakukan penyelewengan dan korupsi kita harus tetap belajar menjadi warga negara yang baik. Ketaatan kita tidak berdasarkan pada orang lain tetapi berdasar pada Allah.

Introduction: Alkitab menegaskan bahwa orang Kristen memiliki dua kewarganegaraan. Pertama, warga negara di dunia (Indonesia); Kedua, warga negara surga (Flp 3:20). Orang Kristen harus menjadi warga negara yang baik di negara mana mereka tinggal. Adolf Hitler mempunyai dua ayat yang ia tandai secara khusus. Yang pertama ialah Rm 13: 1-7 dan kedua ialah 1 Ptr 2:13-14. "Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik."
Hitler berasumsi bahwa dirinya adalah sebagai "pelayan" (KJV) atau "Hamba" Allah. Ia ingin semua orang tahu bahwa ia memiliki kekuasaan yang langsung dari Allah untuk mengangkat pedang, melenyapkan para musuhnya. Tetapi ia lupa bahwa pemerintah tidak boleh bertindak sewenang-wenang tetapi harus berjalan di bawah kekuasaan yang didelegasikan. Mereka harus menjadi hamba Allah bukan yang lain, meski apa pun pandangan mereka terhadap diri mereka. Kepala negara dalam perspektif Paulus bukanlah sembarangan, tetapi fungsi mereka ialah mendatangkan kebaikan. Kebaikan itu tentunya harus sesuai dengan pandangan Allah bukan pandangan Nebukadnezar, Caesar, Napoleon, Hitler, Stalin, atau Bush. Apakah tanggung jawab seorang warga Negara?

1. Taati kepada Pemerintah dalam melakukan kebaikan (Rm. 13:2-4). Sebagai warga Negara Indonesia, Allah memerintahkan orang Kristen untuk taat kepada pemerintah, karena pemerintah merupakan lembaga yang didirikan dan ditetapkan Allah (Rm. 13:1). Selain itu, pemerintah adalah hamba Allah di dunia ini (Rm. 13:4). Tujuannya karena hidup di dunia yang tercemar dosa ini kita memerlukan pembatasan tertentu untuk melindungi kita dari kekacauan dan pelanggaran hukum. Jadi Allah menetapkan pemerintah sebagai pelaksana keadilan dan membatasi kejahatan dengan menghukum para pelaku kejahatan dan melindungi yang baik dalam masyarakat (Rm. 13:3-4; 1Ptr. 2:13-17). Namun pada saat tujuan ini mulai melenceng dan pemerintah tidak lagi melakukan fungsinya sebagai hamba Allah, misalnya pemerintah menuntut sesuatu yang bertentangan dengan firman Allah, maka kita orang Kristen harus lebih mentaati Allah daripada manusia (Kis. 5:29; Dan. 3:16-18; 6:7-11). Paulus menekankan pentingnya kepatuhan warga negara karena bangsa Yahudi sebagai suatu umat telah terkenal memberontak. Palestina pada abad pertama menjadi negara yang terus-terusan memberontak. Para pemimpin berasal dari partai Zealots (fanatik), yang sangat yakin bahwa orang Yahudi tidak boleh mempunyai raja selain Allah. Orang-orang Zealots menolak membayar pajak kepada pemerintah Roma dan menganjurkan penggulingan pemerintahan dengan kekerasan.

2. Kita wajib membayar pajak (Rm. 13:6-7)
Salah satu dari pengajaran Kristus yang paling hebat ada dalam Mat 22:21, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Alah." Kristus juga menjelaskan dalam Matius 22, seperti Paulus dalam Roma 13, bahwa kekuasaan pemerintah tidak absolut. Ada sesuatu kesadaran bahwa di luar wilayah juridis pemerintah duniawi, adalah kepunyaan Allah. Kristus mengajarkan bahwa gereja dan negara adalah dua bidang dan bahwa seseorang Kristen mempunyai tanggung jawab terhadap keduanya. tetapi Ia tidak mengatakan bahwa dua bidang itu sama. Dalam Matius 22, Ia juga tidak menyatakan mana yang paling penting, tetapi Ia menekankan bahwa pengikut-Nya mempunyai tanggung jawab kepada pemerintah Roma dalam hal membayar pajak.

3. Kita wajib mendoakan pemerintah (1Tim2:1-2; bdk. Yer. 29:7).
Pemerintah adalah hamba Allah (harfiah "diaken"), kata Leon Morris, "untuk menyanggupkan hamba Allah yang lain agar berhasil dengan tugas melakukan kehendak Allah." Jadi para pemimpin bertanggung jawab melaksanakannya. Dengan pimpinan Roh Allah Paulus menulis kepada Timotius, �Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk para raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran� (ITim 2:1-4). Salah satu fungsi pemerintah sebagai hamba Allah ialah untuk menetapkan dan menegakkan hukum dan peraturan agar Injil dapat dikabarkan. Sebagai orang Kristen kita perlu berdoa bagi pemerintah kita setiap hari. Itu adalah bagian dari tanggung jawab Kekristenan kita.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 13 Agustus 2009


Tanggungjawab adalah perbuatan moral yang luhur dan mulia. Juga semangat, jiwa, dan eksistensi hidup manusia. Tanpa itu, manusia bisa saling menghancurkan. Kemewahan hidup, kenyamanan, dan kelimpahan hidup membuat manusia hilang akan tanggungjawabnya. Mereka lebih suka memikirkan dirinya sendiri. Dengan demikian, munculah anti-sosial, tidak mau terganggu kenyamanan yang dimikilikinya. Hari ini, gaya hidup manusia meneurut budayawan Taiwan Li Auw: No demand, no resistant, no responsibility. Hidupnya menjadi tanpa arah, cita2, tanpa moral, dan hidup sebebas-bebasnya. Berbicara tanggungjawab dari seorang warganegara, liat dulu apa tugas Negara.
Pemerintah adalah lembaga yang ditetapkan Allah. Negara menjalankan tugas2 harus sesuai yang dikehendaki Allah. Pemerintah yang buruk itu bukan lembaganya yg buruk, tetapi pejabat2nya.

Tugas pemerintah:
1. Melaksanakan keadilan dan hukum untuk melindungi warga Negara.
2. Negara juga harus menjamin ketertiban dan memberi rasa aman bagi rakyatnya.
3. Negara juga harus menciptakan kesejahteraan hidup bagi warganya, baik dalam ekonomi, pendidikan, keagaamaan, dsb.

Untuk meresponi tugas2 pemerintah harus:
1. Memiliki kesadaran nasionalis.
2. Menjadi anak bangsa yang intelek dengan motivasi pengabdian kepada bangsa dan Negara.
3. Ikut mendukung terbentuknya Negara hukum yang baik, ditegakkannya supremacy hukum.

Salah satu kesalahan Negara pada masa2 lampau adalah tidak merangkul semua golongan dan adanya perlakuan beda dengan etnis dan agama tertentu. Meski begitu, Paulus tetap mengajarkan kita untuk hormat dan tunduk pada pemerintah. Dikalangan etnis Tionghoa, masih ada orang2 yang juga aktif dan duduk dalam pemerintahan, misalnya Kwik Kian Gie. Peran kita:
1. Mendoakan Negara (lih. Yer. 29:7; 1Tim. 2:1-4)
2. Aktif memberikan sumbangsih bagi Negara. Kita sebagai control sosial dan harus mengontrol jalannya pemerintahan. Hal yang sederhana bisa kita lakukan adalah memberi contoh, misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Survei yang ada menunjukkan kekristenan tidak memberikan pengaruh bagi masyrakat. Mereka hanya tahu kalau orang Kristen itu baik, tetapi tidak ada peran dan sumbangsinya yang nyata. Itu sebabnya, kita harus memberikan dampak yang riil bagi masyarakat kita.

Paulus mengajarkan kepada orang2 Kristen di Rom]
a adalah harus tunduk kepada pemerintah. Alasannya adalah:
1. Berasal dari Allah dan ditetapkan Allah. Berarti, mewakili Allah dan harus melaksanakan kehendak Tuhan. Mereka terikat akan hukum Allah. Mereka wajib menegakkan keadilan dan selalu mengusahakan kesejahteraan rakyatnya. Sejauh mana kita harus takluk? Ketidaktaatan hanya dibenarkan hanya dalam satu hal saja: Raja/penguasa itu menempatkan diri di tempat Tuhan. Misalnya, Daniel serta kawan2nya hidup dengan taat pada Allah di jaman raja Nebukadnezar. Kita boleh mempertahankan iman tanpa harus melakukan kekerasan.
2. Melawan pemerintah adalah melawan Allah.
3. Karena pemerintah adalah hamba Allah.

Tugas kita:
1. Memberikan jasa, sumbangsih.
2. Berbuat baik, dan membayar pajak.

Allah membentuk tiga lembaga: pemerintah, keluarga dan gereja. Pemerintah dibentuk Allah untuk boleh mengatur agar rakyat tidak melanggar Hukum (Kis. 17:24-28). Jika pemerintah meninggalkan fungsinya, ia tidak lagi berasal dari Allah, yakni tidak bekerja menurut maksud Tuhan. Jika pemerintah menuntut orang Kristen bertentangan, maka kita harus menentangnya (Kis. 5:29; Dan. 3:16-18, 6:7-11). Ketaataan itu kita wujudkan dengan membayar pajak, taat pada hukum, dan mendoakan.

Pemerintah itu dari Allah. Ditetapkan Allah. Hamba Allah (ayat 4). Berarti pemerintah hanyalah alat di tangan Allah. Berarti juga kita harus takluk (ayat 1), tidak ada optional, tidak ada pilihan (ayat 5). Kalau orang melawan pemerintah, berarti melawan ketetapan Allah . Itu akan menjadi hukuman atas dirinya. Paulus mengatakan, kalau kita berbuat baik pada pemerintah kenapa harus takut? Ditekankan juga di sini, oleh karena pemerintah alat Tuhan, maka kita juga punya kewajiban (ayat 6-7). Bagaimana sikap kita pada pemerintah? Doa syafaat untuk Negara, supaya mereka bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Bila tidak menjalankan fungsi, di sinilah kita harus menjalankan suara kenabian. Dalam sejarah gereja, Hitler tidak menjalankan fungsi Negara. Dietrich Boenhover meski Kristen, juga menjalankan rencana pembunuhan atas Hitler. Waren Wiersby mengatakan kita taat pemerintah bukan karena takut hukuman, tetapi karena kita ada kasih dan hati nurani.

Apa yang menjadi peran kita dalam bangsa dan Negara? Sudah ditekankan, kita harus mendoakan bangsa kita. Tetapi jujur, kita hanya berdoa pada saat doa syafaat di gereja. Di Negara tertentu, anak-anak di sekolah sudah diajar bagaimana berdoa bagi pemimpin dan bangsanya. Ini yang terjadi juga di Malaysia. Sama seperti keluarga, tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan pemerintah.

Kompas pernah menuliskan �Aku malu menjadi warga Negara RI�. Ini tercetak satu hari setelah kerusuhan 14 Mei 1998. Terhadap kejahatan dan kerusuhan yang terjadi pemerintah diam, tidak bertindak, membiarkan, tidak memberikan rasa aman, diskriminasi, dan . meski itu sudah berlangsung lama, tetapi masih banyak warga yang saat ini bukan malu, tetapi tidak bangga pada negaranya. Anak-anak Indonesia yang tinggal dan studi di Amerika mereka merasa bangga dengan negera itu. Mereka bisa bangga karena merasakan perlakukan beda dengan yang mereka terima waktu dinegara asalnya.

Tanggungjawab kita:
1. Menghormati pemerintah. Takluk artinya, mengakui otoritas pemerintah.
2. Menghormati dan mentaati hukum yang sudah ditetapkan. Dalam ayat 7 kata takut di sana bukan hanya hormat tetapi juga kegentaran pada hukum yang dijalankan pemerintah.
3. Memberi peringatan pada pemerintah untuk bersama-sama menjadi hamba Allah agar tidak menyalahgunakan wewenang yang sudah diberikan.
4. Menggunakan hak dan kewajiban warganegara dengan baik.
5. Berdoa untuk pemerintah dan bangsa Negara.

Tiga hal tentang pemerintah:
1. Pemerintah memiliki otoritas dan kuasa dari Allah. Kita perlu mendoakan presiden dan semua aparat dibawahnya. Lepas dari kekurangan yang ada, mereka punya otoritas dan kuasa yang Allah berikan. Mengurus gereja saja berat, apalagi mengurus Negara.
2. Pemerintah adalah tangan Allah untuk mengurus rakyatnya dengan baik.
3. Tidak semua yang dilakukan Negara berpihak pada kita.

Tiga hal yang Allah perintahkan pada kita:
1. Takluk, tunduk dan taat pada Negara
2. Mencintai dan terpanggil untuk mengabdikan hidup bagi Tuhan untuk memajukan Negara.
3. Kita harus menunaikan tanggungjawab sebagai warganegara yang baik.

Setiap orang sudah Tuhan tetapkan lahir di dalam keluarga apa dan Negara tertentu. Meski Negara kita banyak kekurangan, kita keluar pun belum tentu negara lain menerima kita. Meski secara politik tidak kondusif kita diajarkan harus mencintai Negara kita. Bagi orang2 tertentu, khususnya Tionghoa, ada pengalaman2 yang traumatik di mana Negara memperlakukan mereka dengan tidak adil. Ibu Rika ketika tinggal di Singapore karena waktu itu di Indonesia suasananya tidak kondusif, malah menjadi begitu bangga dengan Negara Singapore itu. Anehnya, di Indo dia mengakui tidak merasa bangga dengan negaranya sendiri. Meski secara politik tidak kondusif kita diajarkan harus mencintai Negara kita. Bagi orang2 tertentu, khususnya Tionghoa, ada pengalaman2 yang traumatik di mana Negara memperlakukan mereka dengan tidak adil. Ibu Rika ketika tinggal di Singapore karena waktu itu di Indonesia suasananya tidak kondusif, malah menjadi begitu bangga dengan Negara Singapore itu. Anehnya, di Indo dia mengakui tidak merasa bangga dengan negaranya sendiri. Bagaimana caranya mencitai Negara Indo? Ada hal-hal sederhana yang bisa dilakukan: tidak membuang sampah sembarangan, menghemat air dan listrik, menciptakan lingkungan yang baik di sekitar rumah. Dimulai dari lingkungan yang kecil, di rumah, di gereja, dengan menciptakan kebersihan kita bisa memberikan sumbangsih bagi Negara ini.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 14 Agustus 2009


Tanggung Jawab Seorang Warga Negara
Roma 13:1-7 (bdk.: Kel 18:21; Dan 12:3)

I. Realitas yang unik = kemajemukannya.
1. 17.760 buah pulau terbentang di katulistiwa dari Sabang sampai Merauke, bila kita hitung dengan lautan yang ada di antara pulau-pulau itu ternyata hampir menyamai luas Amerika Serikat.
2. 300 suku bangsa, dimana setiap suku membawa ciri khas budayanya.
3. Semua agama besar dunia hadir di Indonesia, dan laju pertumbuhan kuantitas masing-masing pengikutnya menanjak dengan pesat, bahkan paling pesat di dunia

II. Tantangan di balik kemajemukan
Resiko perpecahan di balik kemajemukan itu, sebagai contoh :
1. India, mereka mengalami perpecahan karena agama, maka lahirlah Pakistan.
2. Pakistan pecah lagi karena soal kesukuan, lahirlah Bangladesh.
3. Korea, Vietnam, China pecah karena Ideologi.

Hanya karena pemeliharaan Allah, kesatuan dan persatuan masih ada sampai saat ini di Indonesia. Akan tetapi, di lain sisi harus kita akui pula bahwa kemajemukan ini juga menghadapkan kita kepada banyak tantangan dan persoalan yang rumit

III. Tantangan Sosiologis
Menurut UNDP yang mengeluarkan Human Development Index (HDI):
edisi April 2003 untuk Indonesia hanya mencapai peringkat 110 dari 173 negara di dunia, dan untuk wilayah ASEAN pada peringkat 12 dari 17 negara. (bdk Vietnam 104, Malaysia 68, Singapore 29) data terakhir Global Monitoring Report edisi Januari 2008 dalam laporan Education for All (EFA) :
1. Peringkat terbaik Perguruan Tinggi di dunia, yang terbaik dari Indonesia adalah UI yang mencapai peringkat 746 di dunia.
2. Peringkat EDI untuk Indonesia mencapai ke 58 dari 129 negara. peringkat EDI diperoleh dari data :
1. 18,1 juta orang masih buta aksara
2. buta aksara usia 10-14 tahun berjumlah 336.785 orang.
3. pada usia produktif 15-44 tahun 4,35 juta orang
4. Jumlah buta aksara di atas 44 tahun 13,4 juta

IV. Exegese
Konteks Roma 13, arahan Paulus tentang practical spiritual life agar hidup jemaat secara horizontal menyatakan kasih karunia Allah.
1. All Inclusive, dimana Allah turut bekerja utk mendatangkan kebaikan kepada orang-orang percaya.
2. Right Responsibility before God = to be a good citizen.
3. to come & make a blessing for the nations

V. Langkah Konkret,
Bagaimana menjadi warga Negara yang baik.
1. Takut akan Allah.Takut akan Allah membawa seseorang mendahulukan kehendak Allah daripada kehendak manusia. Contoh : Daniel yang berani mengambil resiko untuk mempertahankan prinsip iman (peristiwa dapur api, gua singa)
2. Cakap/profesional. Profesionalisme tercermin dalam kecakapan manajerial untuk membawa orang-orang di sekitar dari kesulitan menuju hidup berpengharapan. Contoh : Yusuf, seorang yang cakap karena diberi karunia luar biasa dan kebijaksanaan mengelola asset negara untuk masa depan.
3. Dapat Dipercaya/Integrity
i. Yusuf harus mengalami berbagai kesukaran bahkan dipercaya oleh Potifar dan ia tidak merusak kepercayaan itu, sehingga ia diangkat sebagai kepercayaan Firaun untuk mengelola harta utama Mesir yaitu pangan!
ii. Daniel dapat dipercaya bahkan di tengah-tengah raja-raja kafir dari beberapa generasi pemerintahan mulai dari Nebukadnezar, Belsyazar, Darius, Koresh dimana rela memberikan hidup untuk menjalankan misi Allah yang ada pada zamannya.
4. Benci kepada Pengejaran Suap/Clean. Ezra tidak mengejar kehormatan dengan cara-cara menyuap atau apapun, namun akhirnya memperoleh kehormatan untuk menjalankan tugas yang tinggi.

Hidup di Negara ini kadang dilema: I Love you full susah, mau setengah-setengah susah. Negara Theokratis lebih mudah, kalau sudah demokrasi lebih susah.

Alfin Toffler: future shock and plural shock (Kejutan masa depan dan kejutan kemajemukan). Kecenderungan daripada org2 Kristen saat ini adalah lebih terperangkap pada future shock. Dalam konteks di Indonesia saat ini kental dengan plural shock (kejutan kemajemukan). Seringkali kita bersikap eksklusif, menjauh, menarik diri dari sosial, masyarakat dan bernegara. Harusnya inclusive: terlibat dan ambil andil di dalamnya. Ini panggilan orang kristen di jaman ini. Menjadi garam dan terang dunia.

Roma pasal 13: bicara dua hal (1) Kewajiban orang kristen sebagai warga negara; (2) Tugas pemerintah. Kewajiban orang kristen harus �takluk� (ay 1). Takluk dalam arti �berilah apa yang wajib� (ay 7): membayar pajak, membayar cukai, memberi rasa takut, dan rasa hormat. Karena �pemerintah itu dari Allah� (ay 2). Sedangkan tugas dari pemerintah adalah melayani (ay 4) dan juga menghukum (ay 4, �membawa pedang�).
Ada dua kata yang dipakai disini untuk menunjuk pada tugas pemerintah dalam melayani, yaitu �diakonos� (ay 4) dan �leiturgos� (ay 6). Dua kata ini sinonim. Tetapi mengapa dipakai secara berbeda? Mungkin ini menunjuk kepada dua tugas pemerintah dalam melayani. Sebagai diakonos, pemerintah melayani secara sosial; sedangkan leiturgos, pemerintah melayani dengan memberikan jaminan supaya warga negara bisa melakukan ibadah.

Takut = tunduk secara aktif. Mengapa harus tunduk, karena keyakinan pemerintah berasal dari Allah. Kalau ada konflik, antara tunduk kepada Allah dan kepada pemerintah, maka orang kristen harus lebih tunduk kepada Allah. Tunduk kepada pemerintah untuk mendukung pemerintah. Bagaimna secara praktis berperan sebagai warga negara: peran aktif untuk mendatangkan kebaikan.

Bagaimana kalau pemerintahnya jahat? Bagaimana kita mau tunduk?
Kita tetap hrs tunduk, krn pemerintah yg jahatpun berasal dari Allah.

Paulus bermaksud kedaulatan Tuhan atas seluruh bumi, termasuk negara. Tidak boleh ada dualisme; kedaulatan negara berasal dari Tuhan. Pada waktu itu pemerintan Romamemerintahkan pajak yg tinggi, dan org Yahudi mengajarakan utk tidak membayar pajak. Kalau pemerintahnya jahat, lebih baik ada pemerintah daripada tidak ada negara. Konteks pada waktu itu: pajak tinggi sekali. Paulus katakan, taat kepada pemerintah.

Tanggung jawab orang percaya kalau ada dilema? Bagaimana orang percaya taat? Ada prinsip civil disobidience. Kita harus lebih takut kepada Tuhan daripada kepada pemerintah.

Disini authority bukan pemerintah. Authority itu kodrati, pemerintah bisa salah. Paulus dalam hal ini memisahkan masalah spiritual dan masalah sipil. Misalnya, pada waktu Paulus di tampar. Dalam tatanan sosial ada pemerintahan yang mengatur, oleh sebab itu dia mempersoalkan. Kekristenan bukan anarkhis; tetapi mengakui otoritas pemerintahan di manapun kita berada.

Martin Luther memilahkan antara kerajaan manusia dan kerajaan Allah. Dia ingin supaya orang kristen patuh kepada pemerintah yang ada. Dan kuasa pemerintah berasal dari Allah. Calvin menjadikan Jenewa sebagai City of God.
Ada dua konsep: pesimis (siapa saja memerintah tidak peduli), dan peduli. Calvin juga akhirnya gagal. Dilanjutkan oleh Abraham Kuyper, Amsterdam dijadikan city of God. Tetapi sekarang Amsterdam jadi kota narkotika, kota yang kumuh.
Allah ada tiga kehendak: Allah insiatif seturut kehendakNya, Allah mengijinkan; Allah membiarkan seturut dengan kemauan manusia. Waktu bangsa Israel dipimpin oleh Imam, Nabi mereka cukup makmur; tetapi mereka ingin seperti negara tetangga yang punya Raja, sejak itu bangsa Israel tidak beres.
Kita di Indoensia, terlalu banyak dipengaruhi Lutheran, memilihakan negera dan iman. Hanya tau mengumpulkan persembahan untuk gereja, tetapi tidak terlibat dalam kehidupan sosial masyarakat.
Prinsip:
1. Pemerintah adalah agen of God servant, untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Dia bukan teror bagi orang benar, tetapi jadi teror bagi kejahatan. Kalau menjadi terror bagi the good, maka harus menjadi pertimbangan kembali apakah harus taat. Kita dukung dalam kebaikan, tetapi kita perangi dalam kejahatan. Bagaimana dengan Hitler? Kita kembali: yang untuk kaisar harus kembali kepada kaisar, yang kepada Tuhan harus kembali kepada Tuhan. Bawa jemaat pada kesadaran: mana benar mana salah. Ada garis pemisah antara baik dan jahat.
2. Dalam hal yang biasa gunakan cara lumrah, dalam keadaan luar biasa gunakan cara istimewa. Di atas hukum masih ada kebijaksanaan kita. Jangan pikir bisa selamatkan bangsa ini, kecuali Tuhan sendiri. Jangan hanya bisa kritik tetapi tidak menolong.
3. Rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut, rasa hormat kepada yang berhak menerima rasa hormat. Gereja harus bersuara kepada isu-isu kontemporer untuk memberikan satu jawaban kepada orang kristen bagaimana bersikap.

Jumat, 07 Agustus 2009

JANGAN BERZINAH

JANGAN BERZINAH
(KELUARAN 20:14)

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Garut
Kamis, 6 Agustus 2009


Introduction: Dalam Keluaran pasal 20-31, Musa mencatat ada 3 kategori peraturan Allah bagi bangsa Israel:
1). Hukum Moral (moral laws) � 10 hukum (Kel 20:1-17)
2). Hukum sipil (civil laws)� hukum perdata yang berisikan peraturan yang mengatur kehidupan personal dan social bangsa Israel (Kel 21:1-23:33)
3). Hukum upacara keagamaan (ceremonial laws)� yang membahas tentang tata cara penyembahan dan upacara persembahan korban kepada Allah (Kel 24:12-31:18).
Menurut John Calvin, hukum 2-3 tidak berlaku lagi bagi kita saat ini. Karena itu: hukum no. 2 kaitaanya dengan Israel; no. 3 sudah digenapi Kristus saat mati di kayu salib sebagai korban pengganti dosa. Tetapi hukum moral (no. 1) masih tetap berlaku hingga saat ini. Mengapa hukum moral penting bagi bangsa Israel dan bagi orang Kristen zaman sekarang? Karena: 1) Hukum ini memimpin umat Allah kepada hidup yang kudus. �Kuduslah kamu sebab Aku kudus� (1Ptr 1:15); 2) Karena hukum itu menjadi standar/tolok ukur kehidupan moralitas yang benar.
10 hukum moral ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian: 1) Perintah yang berhubungan dengan Allah dan penyembahan kepada-Nya (ay.2-11); 2) Perintah yang berhubungan dengan manusia (Kel 20:12-17). Ke-dua bagian ini diringkas Tuhan Yesus menjadi dua hukum utama dalam Mat 22:37-39. 1) Mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatanmu; 2) Mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Namun fokus utama khotbah pagi ini adalah kaitannya dengan prinsip hukum yang ketujuh, �Jangan Berzinah.�
Menurut KBBI �Berzinah� artinya: 1) Melakukan hubungan seksual antara seorang pria dan wanita yang tidak terikat hubungan pernikahan. 2) Hubungan seksual seorang pria yang terikat pernikahan dengan seorang wanita yang bukan istrinya atau seorang wanita yang terikat pernikahan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang bukan suaminya. Perzinahan adalah suatu ketidaksetiaan pada pasangan hidup. Alkitab mengutuk perzinahan, karena Tuhan menghendaki umat-Nya hidup suci dalam keluarga, terutama hubungan suami dan istri. Karena itu menjauhi perzinahan adalah suatu yang vital. Hukum ke tujuh ini melarang perzinahan yang meliputi semua tindakan percabulan dan dosa seksual (Mat 5:27-32; 1Kor 6:13-20). Mengapa Allah melarang perzinahan?

1. Karena Perzinahan Melanggar Hukum Moral Allah (Kel 20:14; Im 20:10; Ul 22:22 ). Istilah �Jangan� Ibrani �LO�� merupakan larangan mutlak yang bersifat kekal atau terus menerus. Sedangkan �AL�� larangan biasa, temporer, tidak kekal (Ams 25:6). Menurut PL orang yang melakukan perzinahan dapat dijatuhi hukuman mati (Im 20:10; Ul 22:22).
2. Karena Perzinahan Membawa Dampak Permanen dan Serius dari Hukuman Allah (2Sam 11:1-17; 12:14; Yer 23:10-11). Sebagai contoh: Alkitab mencatat dampak dari perzinahan Daud dengan Batsyeba, dimana ia harus menerima konsekuensi dosa dengan kematian anak dari hasil perzinahannya. Kemudian pedang tidak akan menyingkir dari keturunannya serta malapetakan ditimpakan kepada Daud (2Sam 12:10-14). Selain itu, orang yang melakukan perzinahan akan menanggung malu seumur hidupnya (Ams 6:32-33).
3. Karena Tubuh Kita adalah Bait Roh Kudus (1Kor 6:12-20). Sebagai orang percaya, tubuh kita adalah tempat tinggal pribadi Roh Kudus yang merupakan tanda bahwa kita milik Allah. Karena itu, tubuh kita tidak boleh dicemarkan oleh kenajisan dan perzinahan baik melalui pikiran, keinginan, tindakan kita, film porno, buku dan majalah porno.

Keluaran 20: 14 Matius 5:27-28, 19:18
Pendahuluan
Di Indonesia, kasus perceraian meningkat setiap tahun, yakni mencapai 200.000 pasangan suami istri (pasutri) per tahun. Tak heran, perselingkuhan dan perceraian menjadi momok paling menakutkan bagi pasutri. Kasus kawin-cerai di kalangan artis, bahkan sudah lumrah jadi konsumsi publik penonton televisi. Tak dimungkiri, hidup di kota metropolitan seperti Jakarta, tuntutan pekerjaan, karier dan gaya hidup menyebabkan kehadiran orang ketiga sulit dielakkan. Waktu yang dihabiskan bersama pasangan sah pun menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan rekan kerja, bisnis, dan teman. sebuah Penelitian di Klinik Pasutri yang melibatkan 500 pasien pada 2002-2007 mengungkapkan, 58 persen penyebab perselingkuhan adalah faktor komunikasi dan 28 persen faktor seks. Sisanya, 14 persen dipicu faktor lain seperti tidak punya anak, perbedaan penghasilan dan amarah terpendam.

Keluaran 20:14
Hukum ke 7: Jangan berzinah
Alkitab membedakan antara perzinahan dan percabulan. Perzinahan dilakukan di antara orang yang telah menikah. Percabulan dilakukan oleh pria yang telah menikah kepada wanita yang belum menikah.
Berbagai media membombardir kita dengan berbagai berita perceraian, perselingkuhan dan ketidak setiaan lainnya. Bayangkanlah bahwa masyarakat kita akhirnya dibudayakan untuk menerima ketidak setiaan sebagai bagian yang �normal� dalam masyarakat
Perzinahan adalah pelanggaran kepada kekudusan Allah
Seks di luar nikah telah menyebabkan begitu banyak perceraian dan kehancuran rumah tangga. Jika rumah tangga hancur, maka hancur juga sebuah gereja. Jika sebuah gereja hancur, terhambatlah rencana Tuhan bagi orang lain. Itulah tujuan Iblis.
Alkitab memberikan aturan yang sangat tegas tentang perzinahan, Im 20:10; Ams 6:32. Perzinahan adalah perbuatan asusila antara seorang pria dengan seorang wanita yang telah bersuami. Percabulan biasanya dimaksudkan perbuatan amoral yang dilakukan oleh dua orang yang belum berkeluarga. Bagaimana cara Alkitab mengajar kepada kita?

� Ams 7:5 dipersembahkan khusus untuk mengingatkan anak-anak muda kepada bahaya kehancuran diri mereka karena perzinahan dan percabulan.
� 1Kor 6:9-10 � tidak ada pezinah dan orang yang berbuat cabul yang dapat masuk ke kerajaan Allah. Lihat juga Gal 5:19
� Bagaimana kita menjaga diri kita dari dosa jenis ini?

Mengisi pikiran dan hati dengan apa-apa yang memuliakan Tuhan, Fil 4:8
Menghindari jebakan Iblis, Kej 39:10-12
Pengajaran Tuhan kita Yesus Kristus dalam Matius pasal 5. Saya telah mengatakan berulang kali bahwa kita tidak datang untuk mendengarkan khotbah manusia, untuk belajar pemikiran manusia, tetapi untuk mendengarkan firman Tuhan Yesus sendiri. Matius 5:27 � 29.
Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
1. Dosa Timbul dari Hati
Dosa selalu berawal dari hati. Karena itu kita harus mengerti bahwa dosa adalah masalah yang bersangkutan dengan hati karena apakah kita berbuat dosa atau tidak adalah perihal kesempatan. Kita mungkin tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan dosa tetapi itu tidak berarti bahwa kita tidak akan melakukan dosa tersebut. Tuhan Yesus berkata bahwa Allah melihat ke dalam hati. Kenyataan bahwa anda tidak melakukan dosa mungkin hanya menunjukkan bahwa anda tidak memiliki kesempatan, kesempatan untuk melakukan dosa itu.
2. Menolak Dosa - atau Kehilangan Berkat
Keberanian kita untuk melawan dan menolak dosa sangat penting untuk di mulai. Kalau mengikuti kedagingan kita, kita lebih senang untuk melakukan dosa, kita gampang menyerah dengan keinginan keberdosaan kita. Sebab itu memuaskan kedagingan kita, tetapi ini tidak memuaskan hati Tuhan. Kita malah akan mendapatkan hukuman dan kehilangan berkat Tuhan akibat keputusan kita yang mudah menyerah dan memuaskan kedagingan.
3. Perang Rohani - Menaklukkan Diri Sendiri
Peperangan rohani harus terus kita kumandangkan setiap waktu, genderang perang melawan dosa harus kita kobarkan setiap saat. Sebab jika kita lemah dan lengah maka iblis mengintip kita akibatnya kita berdosa serta melakukan kejahatan di mata Tuhan. Peperangan rohani harus kita jaga dengan menjalin relasi dengan Bapa, sebab Bapa akan memelihara kita dari kecelakaan dan marah bahaya dosa.

Keluaran 20:14, Matius 5:27-29
Dalam perjalanan keluar dari Mesir bangsa Israel akan melewati bangsa-bangsa yang tidak memiliki hukum-hukum moral dalam kebenaran Tuhan. Sehingga akhirnya bangsa Israel bisa terkontaminasi maka Tuhan memberikan 10 hukum sebagai pedoman hidup. Kali ini pembahasan kita sampai pada hukum ke 7. Di dunia yang makin majemuk dan segalanya serba mudah hukum ini sangat cocok bagi jemaat yang juga bergumual dalam masalah ini.
Perzinahan adalah sebuah kekejian di mata Tuhan. Bahkan Tuhan Yesus menyinggung masalah perjinahan (Mat 5:28-30) bukan hanya berbuat jinah tetapi perjinahan dalam hati itu sudah berdosa. Tuhan memberikan peraturan mutlak dengan kata lo (jangan) adalah suatu larangan yang serius karena Tuhan mnghargai perkawinan.
Perzinahan adakalanya datang tanpa diundang, oleh sebab itu harus waspada dan terus menjaga kekudusan hidup di hadapan Tuhan. Salah satu contoh adalah Daud jatuh dalam dosa bukan pada waktu perang, karena dalam kesibukkan perang tak pernah terpikirkan untuk berjinah, tetapi justru pada waktu aman dan santai dia jatuh dalam dosa. Yang bisa dipelajari, jika kita dalam keadaan santai dan tidak fokus pada firman Allah maka kita bisa jatuh dalam dosa.
Perzinahan selalu mengakibatkan dampak negatif. Daud melakukan dosa perjinahan maka Tuhan memberikan hukuman akibat dosanya meskipun dia sudah mengaku, bertobat dan dipulihkan tetapi ada akibat yang harus dia tanggung yaitu kehilangan anak dari hasil perzinahannya dan pedang tidak akan menyingkir dari keturunannya. Untuk jaman ini dampak negative yang ditimbulkan dari perjinahan adalah kehancuran keluarga, rasa malu dan perasaan bersalah seumur hidup.

Pemmbabahasan FirmanTuhan
Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 6 Agustus 2009


Keluaran 20 :14, Matius 5 : 27 � 30
Dalam pernyataan Tuhan Yesus, berzinah dikaitkan dengan mata. Mata merupakan jendela hati (terutama laki2). Dalam konteks sekarang, dosa menyusup melalui media, film, situs2 porno. Sebenarnya seks diciptakan oleh Tuhan, tapi telah disalahgunakan. Berzinah menurut Hukum Agama Yahudi adalah melakukan hubungan seks dengan yang bukan istri, yang mengacu pada perbuatan, namun pada perkembangannya berzinah itu bukan sebatas pada perbuatan saja. Pada NIV : �anyone who looks at a woman lustfully� bukan sekedar melihat (see), tapi memandang, mengamati, menginginkan, artinya setiap orang yang memandang wanita dan timbul nafsu birahi itu sudah berarti berzinah, seperti Yesus katakan orang itu sudah berzinah dalam hatinya.
Larangan berzinah menurut Hukum Musa yang dipahami berzinah hanya dalam perbuatan, tapi Yesus menekankan lebih dalam lagi yaitu berzinah dalam hati (hati merupakan pusat emosi,pikiran,kehendak). Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan ����Amsal.

Menurut Hukum Yahudi berzinah itu melakukan hubungan seks dengan istri/tunangan,atau melakukan hubungan di luar pernikahan atau salah satunya sudah menikah. Bagi yang belum menikah, melakukan hubungan seks adalah percabulan, yang sama2 dikecam.Perzinahan (Kel 20:14, 5:18) dipandang sangat serius, yang melanggar dihukum mati (Im 20 :10). Tuhan Yesus memandang perzinahan bukan hanya di luar nikah, tapi juga pikiran dan hati. Jadi setiap orang yang sudah menikah yang tertarik, atau bangkit birahinya, sudah berzinah dalam hatinya. Bagi yang sudah menikah tidak boleh tertarik pada orang lain,hati harus
1. Ada baiknya laki2 dan wanita menikah (IKor 7:1,2)
2. Suami istri memenuhi kewajiban, jangan saling menjauhi,kecuali dengan persetujuan bersama (IKor 7:3-5)
3. Menghormati perkawinan dan menjaga kekudusan (Ibr 13 :4, ITes 4:1-7)
4. Tidak bercerai dan tidak menikah lagi (Mat 5:31-32)

Supaya tidak jatuh dalam dosa seks, harus diberi pendidikan dari Keluarga (sebagai dasar) kepada anak2 konsep menjaga kekudusan hidup.Setelah berzina ada bekasnya, ada efek yang kadang harus ditanggung seumur hidup.
Gereja seharusnya juga berperan dalam memberikan pendidikan seks dan pengertian yang benar tentang kekudusan hidup.

10 Hukum merupakan isi hati Tuhan untuk menjaga ketertiban. Kekudusan. Tuhan ingin menunjukkan kekudusan dalam keluarga (menghormati orang tua, jangan berzinah) Hukum ke 7: hukum menghormati pribadi sebagai pria dan sebagai wanita. Mengapa? Dosa ini akan mengganggu iman, sehingga mendapat hukuman yang sangat berat,Tuhan sangat tegas menghukum perzinahan ini.Tuhan mau kelangsungan pengajaran yang murni, dan keteladan hidup kepada generasi berikutnya.

Persoalan perzinahan dari zaman ke zaman tidak makin surut, tapi makin marak dan makin menghancurkan keluarga2, termasuk keluarga Kristen. Bagaimana seseorang tidak jatuh dalam dosa perzinahan:
1. Harus punya hubungan yang baik dengan Tuhan, sehingga Roh memberi kekuatan dalam menghadapi pencobaan.
2. Harus terus meningkatkan hubungan yang intim suami-istri dengan kasih yang full. Karena kasih menjadi kunci pernikahan yang kokoh.

Kalau kita melihat Tuhan memerintahkan Musa menuliskan Hukum ini diparalelkan dengan Hukum Jangan membunuh, mencuri. Tapi sayangnya kita tidak menyeimbangkannya, orang yang mencuri, berdusta, sepertinya lebih ringan dari dosa berzinah. Yesus waktu bicara di Mat 5 27-29, sebetulnya Yesus menyetarakan hukumannya. Kalau matamu yang menyebabkan berzinah Mat 5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Mat 5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.

Dalam hukum masyarakat secara umum dosa berzinah lebih dianggap aib dari dosa mencuri- berdusta. Padahal iblis di sebut bapa segala dusta Yoh 8 : Joh 8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Kalau seorang pejabat gereja berzinah maka dia tidak akan mendapat pengampunan. Tetapi kalau dia berdusta orang menggap itu dosa kecil.

Maksud saya perlu ada keseimbangan
2.Dosa berzinah adalah dosa melawan Tuhan Kej 39:9 , dosa berzinah itu dipahami Yusuf sebagai melawan Tuhan. Dalam kitab Yeremiah memakai kata berzinah di kaitkan dengan penyembahan berhala Yeremiah 3:1-3

Demkian juga yang di catat dalam Ibr 13:4
1. Survei membuktikan 98 % laki2 yang normal melihat perempuan cantik pasti punya keingina sex . Jadi memang hanya Tuhan yang memberi kemenangan.Tak ada seorangpun yang imun terhadap godaan.
2. Menurut firman Tuhan dalam 2Sa 12:8 Telah Kuberikan isi rumah tuanmu kepadamu, dan isteri-isteri tuanmu ke dalam pangkuanmu. Aku telah memberikan kepadamu kaum Israel dan Yehuda; dan seandainya itu belum cukup, tentu Kutambah lagi ini dan itu kepadamu. Waktu Daud ditegur oleh Tuhan melalui Nabi Nathan. Karena Daud tidak puas dengan apa yang di berikan Tuhan maka hanya kuasa Tuhan yang memuaskan manusia, intinya adalah tidak memiliki kepuasan. Mzm 73:23-25.

1. Hukum Jangan Berzinah meliputi semua tindakan percabulan dan dosa seksual, demikian keji di hadapan Allah, karena melanggar hukum moral Allah.
2. Perzinaan membawa dampak yang permanen dan serius (2Sam 11:1-17, IKor 6 :16-18)
3. Perzinaan merupakan dosa yang sangat keji apabila dilakukan oleh pemimpin umat Tuhan, seperti syarat moral penilik jemaat ITim 3.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 7 Agustus 2009


Keluarnya bangsa Israel dari tanah mesir adalah kehidupan baru. Hokum ini diberikan juga untuk mengatur kehidupan rumah tangga. Kata berzinah tidak hanya mengenai seksual tetapi juga digunakan untuk penyembahan kepada ilah lain. Apa yang menyebabkan perzinahan;
a. Orang yang hatinya kotor.
b. Pergaulan yang salah dan menyesatkan.

Bagaimana kita bisa hidup kudus dihadapan Tuhan.
1. Harus/mempunyai hati yang takut akan TUhan.
2. Hidup sesuai dengan firman TUhan.
3. Bisa menguasai diri.

Segala masalah/dosa ada tiga yang menjadi pencetus.
1. Perangsang.
2. Peluang.
3. Keinginan.
Jika ada hal itu manusia bisa jatuh,
Melihat wanita dan menginginkan, bedanya apa? Pemuda dan gadis ada love yang mengantarkan pada pernikahan. Tapi bila kita memandang tidak ada love dan terangsang maka hal itu tergolong ke dalam perzinahan.

Survei 2003 yang dilakukan di Suara Merdeka oleh dr. Boyke 18-20% pernah melakukan sex, tahun 2004 di Bandung 38.288 berhubungan sex diluar nikah. Kenapa?
1. Menyalurkan dorongan sex .
2. Ungkapan cinta.
3. Dipaksa pacar.
4. Ikut jaman.
Perzinahan membawa dampak yang serius dan permanen, kisah Daud, ada standart Allah yang tinggi dalam Matius 5.

Ada 2 istilah yang berbeda, ada hubungan yang merusak keluarga antara suami dan istri ada orang ketiga. Percabulan, homosex, lesbian kumpul kebo,masturbasi, cari pelacur. Cerai nikah lagi sebelum istri yang kesatu meniggal itu perzinahan dan hubungan yang tidak sewajarnya.

Konteks remaja, jangan berzinah itu adalah pelanggaran atas ketidak setiaan. Perzinahan dalam konteks remaja, contoh kartun jepang yang dalam bentuk komik Manga, yang fulgar. Kumpul kebo hidup bersama tanpa ada ikatan pernihakan. Mengapa itu menjadi suatu larangan? I kor 6:16-19. Perzinahan rohani, orang Kristen yang sudah percaya tetapi masih menyembah berhala.

Contoh Yusuf dan Daud, Yusuf digoda pada masa muda tetapi tahan, Daud digoda dan berakibat negaranya hancur dan keluarganya hancur. Godaaan sexual berakibat demikian. Amsal 5:18, Allah enciptakan sex untuk dinikmati, tetapi bagaimana manusia mempergunakannya, jngan untuk dilampiaskan sehg menyebabkan manusia jatuh dalam dosa. Tuhan Allah sendiri memberikan suatu larangan kepada kita yang serius.

Ada satu cuplikan Kleoprata; �bagiku sex itu adalah politik dan politik adalah sex�. Orang orang dari golongan rasionalis. Perzinahan adalah sesuaut ayng sangat dekat dengan kita, karena itu. Ketika cintaitu sudah tidak ada hubungan dalam pasutri maka pasangan itu akan mencari cinta yang lain. Teori cinta, segitiga cinta. Cinta itu akan langgeng bisa dibangun dalam 3 hal.
1. Cinta agape sebgai dasar.
2. Cinta filia sbg intimasi
3. Eros sebagai gairah.

Hukum itu bisa dibagi dalam dua bagian 1-4, mengatur tanggung jawab manusia dnegan Tuhan, 5-10 tanggung jawab manusia dengan sesame. Hubungan yang dekat adalah antara suami dan istri, dan bila hubungan itu sudah retak maka yang lain akan celaka. Hubungan itu harus dijaga supaya relasi suami istri bisa harmonis.
1. Melindungi pernikahan, sex itu baik, sex itu penuh kekuatan, sex itu butuh dikontrol.
2. Membandingkan matius 5:27 mengaitkan hal ini dengan keinginan yang bermuara dari hati yang menajiskan, mata adalah jendela dari hati yang bisa merusak semuanya.

Pada awalnya perzinahan itu adalh perzinahan vertical kepada Tuhan,karena pada waktu it belum ada pil dan wil. Setelah mreka beranak cucu perzinahan itu menjadi horizontal dengan sesama dimulai dari hati dan pikiran, dilanjutkan dnegan adanya kesempatan dan berbuahkan dengan kejahatan

Hubungan sex diluar pasangan yang sah adalah perzinahan, firman yang sangat keras dan tidak ada kompromi. Apa iti kumpul kebo, untuk memperhalus bahwa orangitu adalah berzinah.
Manusia tidak melakukan zinah vertical, maka tidak akan melakukan zinah horizontal. Perkembangan dalam dunia remaja, ketika mereka mengunjungi situs porno; �saya hanya melihat dan tidak menginginkannya, spt saya melihat mobil dan tidak menginginkannya�.

Ucapan Tuhan, sesuatu yang diluar pernikahan adultery=ada masalah atau kejadian, infidelity, atau ketidaksetiaan atau tidak mematuhi sesuatu. Jangan berzinah,memandang yang menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu yang jahat. Love, sex dan pernikahan. New morally adalah hasil dari existansialisme, positifisme,relatifsme dan liberalism, penakannya adalah pada kalimat love and doand place yang humanis dan antroposentris yanssebenarnya hanya cuplikan dari kalimat yang lengkap love, and do and place and God (teocentris) halmana terdapat 2 versi, demi kasih, sebagai alsan atau demi Allah sebagai landasan.
Dua ketidak mampuan manusia zamans ekarang adalah:
1. powerless to be, maka timbullah sadisme.
2. Powerless to relate menghasilkan penekanan sexualitas.
Zaman vinctorian (Victoria secret) yang sexless love, dan zaman sekarang dengan penekanan loveless sex, maka timbul istilah make love. Konsep tabu dan bebas mengarahkan dunia dalam pola yang berbeda.

New morality berbicara suatu hal humanis yang moralitas, demi cinta melakukan apa saja, ada anak yang ibunya lagi sakit dan ingin makan kaldu ayam, mendangar ayam tetangga yang lagi berkokok, kemudian mencuri ayam tetangganya. Amsal, penekanan perzinahan pada pria, tetapi sekarang kepada para wanita. Suaut pikiran yang timbul dari dalam hati adalah sudah melakukan tindakan. Maka menonton film dll adalah berkaitan dengan pelalmpiasan dalam hawa nafsu. Powerless to be, powerless, gambaran anak remaja ynag mengikat sex sebelum pernikahan adalah berdosa. Dalam zaman akhir spt zaman Nuh.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India