Kamis, 08 April 2010

MENGIKUTI JEJAKNYA

Mengikuti JejakNya

I Petrus 2:19-23


Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut


Dalam hidup orang percaya, Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup tanpa pencobaan, tantangan dan ujian, tetapi Ia menjanjikan penyertaan-Nya (Mat. 28:20), untuk memberikan kekuatan dan pertolongan tatkala kita menghadapi semua pencobaan. Karena itu, tatkala kita mengalami kegagalan dan penderitaan jangan mempersalahkan Tuhan. Yakobus berkata, �Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: Pencobaan ini datang dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya� (Yak. 1:13-14). Sebab itu, ada kalanya faktor kesalahan sendiri yang menjadi penyebab kegagalan. Namun tidak menutup kemungkinan itu diizinkan Allah untuk menguji dan memurnikan iman kita (1Ptr. 1:7; bkd. Ayub 1-2). Namun kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya tetapi ada maksud dan rencana yang baik dari Tuhan yang sedang dikerjakan-Nya sehingga kita selalu hidup bergantung pada-Nya. Kemuliaan dan kehormatan tertinggi yang dapat dialami orang Kristen adalah menderita bagi Kristus dan Injil (Mat. 5:10).
Tema surat 1 Petrus adalah �Menderita bagi Kristus.� Konteks pasal 2 berbicara tentang relasi orang percaya dengan sesama. Secara khusus di 1 Petrus 2:18-25 membahas tentang tanggung jawab seorang hamba terhadap tuannya. Petrus menulis surat ini ditujukan kepada jemaat Kristus perantauan yang tersebar di seluruh propinsi Asia kecil kekaisaran Romawi (1:1). Adapun tujuan surat ini adalah untuk memberikan pengharapan kepada jemaat karena iman kepada Kristus juga menasihati mereka agar memiliki hidup yang baik, benar dan taat kepada tuannya supaya tidak membangkitkan ketidaksenangan pihak pemerintah dan tuannya serta mendorong mereka untuk hidup mengikuti teladan atau jejak Kristus. Apakah teladan atau jejak Yesus yang perlu kita ikuti?

Pertama, Ia rela menderita bukan karena berbuat dosa atau kejahatan melainkan karena menanggung dosa kita (1Ptr. 2:19; 4:1,13). Petrus menegaskan bahwa ada penderitaan yang dialami orang Kristen karena berbuat dosa (ay. 20). Jika itu yang terjadi maka ia harus bertobat. Sebaliknya ada juga penderitaan yang muncul bukan karena kesalahan sendiri, tetapi karena perbuatan orang lain, maka itu disebut kasih karunia Allah. Ini disebut menderita bagi Kristus atau menderita karena kehendak Allah (1Ptr. 4:19); menderita karena nama-Nya (Kis. 9:16); menderita karena Injil-Nya (2Tim. 1:8); menderita karena kebenaran (1Ptr. 3:14); dan menderita karena kerajaan Allah (2Tes. 1:5). Paulus tegaskan bahwa jika kita berbuat baik dan karena itu harus menderita maka itu adalah kasih karunia Allah. Kristus telah menderita untuk kita, maka ikutilah teladanNya. Kitapun dituntut memiliki sikap yang sama seperti Kristus, yakni rela dan bersedia menanggung penderitaan dalam melayani Tuhan.

Kedua, Ketika menderita, Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan (1Ptr. 2:22-23; Rm. 12:17-21). Alkitab berkata bahwa Yesus tidak berbuat dosa dan tipu muslihat tidak ada dalam mulut-Nya (ay. 22). Namun Ia harus menanggung penderitaan dan dicaci maki oleh orang-orang berdosa khususnya para ahli Taurat, orang Farisi dan para Iman (ay. 23). Bagaimana respons Yesus pada saat Ia menderita? Petrus berkata bahwa Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan. Selain itu, saat Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan penghakiman itu kepada Allah Bapa. Ia juga mendoakan dan memberkati mereka yang menyalibkan-Nya. Karena itu, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan (Rm. 12:17-21).

Hidup manusia tidak pernah lepas dengan namanya kesulitan hidup. Kesulitan ini melanda semua orang tanpa terkecuali bahkan pada anak-anak Tuhan. mungkin itu, disebabkan ekonomi, pekerjaan, keluarga atau rumah tangga bahkan sakit penyakit. Penderitaan seperti ini adalah hal yang wajar dialami dalam kehidupan, tidak ada yang istimewa. Dalam kesulitan justru melatih kita untuk bersandar pada kuasa dan kebesaran Allah, seperti yang dialami oleh Paulus (II Kor 12: 9). Tetapi jika penderitaan kita disebabkan karena Kristus dan menderita karena pemberitaan Injil maka kita perlu berbahagia. Sebab ini adalah kasih karunia Allah jika karena Injil Tuhan kita mengalami penderitaan, kita dilibatkan dalam pekerjaan Allah.
Yesus sendiri mengalami penderitaan bukan karena Ia berbuat dosa atau kejahatan. Penderitaan Yesus karena Ia memikul dosa dan kejahatan kita. Ini adalah teladan nyata yang dilakukan Yesus kepada kita semua pada hari ini. jika kita mengalami kesulitan atau pergumulan dalam pelayanan maka teladan Yesus akan menguatkan kita untuk terus melayani Tuhan. sebab kesulitan pelayanan kita tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami Yesus di kayu Salib. Oleh karena itu teruslah berjuang dalam pelayanan pekerjaan Allah.

Penderitaan, pergumulan merupakan sesuatu yang tidak lepas dari kehidupan manusia termasuk orang-orang percaya. Kristus pun pernah mengalami penderitaan sangat berat yang tidak dapat ditanggung oleh manusia yaitu ditinggalkan oleh Allah karena menanggung dosa manusia. Kristus mati bukan sebagai marthir tetapi Dia sebagai Penebus dosa manusia. Jejak yang ditinggalkan Yesus begitu nyata dan sangat jelas, oleh sebab itu setiap orang yang sudah ditebus harus mengikuti jejak tersebut. Jejak Yesus adalah ketaatan kepada Bapa, memiliki jiwa pemimpin tetapi hati seorang hamba dan kerelaan melayani bahkan menderita bagi mereka yang dilayani.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung


- Bagian ini membahas perilaku orang Kristen.Petrus mengingatkan terkait 2:9-10, seharusnya punya patokan moral yang lain dimana berbeda dengan orang-orang non Kristen.
- Kesetiaan sejati hanya kepada Allah, segala sesuatu yg dilakukan untuk kemuliaan Allah, termasuk penderitaan
- V.18: gambaran seorang hamba dan tuan, terkait latarbelakang sebagai pendatang. Baik kepada tuan yang baik maupun jahat. Kesusahan akan datang bila berada pada tuan yg bengis. Ini kesusahan yg tidak harusnya ditanggung, namun tetap menanggung karena sebagai orang percaya
- Apakah mengajarkan tentang pacifism. pacifist: berarti seorang cinta damai, maka perang tidak akan diizinkan. Sedangkan just war bagaimanapun ada peperangan yg dapat dibenarkan terlebih untuk membela diri.
- Kutipan: ada teori �just peacemaking�. ketidakpuasan terhadap pacifist dan just war. �. Usaha untuk terciptanya perdamaian. Karena Allah datang untuk membawa perdamaian.
- Pasal 3: �jangan balas kejahatan ��. Penegasan �mencari perdamaian�. Jadi menanggung penderitaan yg tidak harus ditanggung maka tetap mengusahaan perdamaian.
- Ada 2 kata yg terkait dengan menanggung penderitaan.
*. V19-20 �kasih karunia�: ini gambaran yang seharusnya ditanggung. Kalau berbuat baik dan menderita maka patut dipuji. Kasih karunia berarti menanggung yg tidak seharusnya ditanggung
*.v.21, merupakan panggilan menanggung yg tidak harus ditanggung. Merupakan hal mengikuti teladan Tuhan Yesus.

- V.18: ��tunduklah �� sebaiknya tunduklah penuh hormat.
- Konteks tunduk pada tuan di dalam dunia. Dimana tidak ada yang ideal, kalaupun ada maka terbatas, pada umumnya jahat. Bagaimana bersikap?. Ini yang diajarkan Petrus ditengah dunia yang tidak adil dimana manusia ounya dasar jahat. Apakah mengalah atau melawan atau diam mencari rasa aman yg penting mengerjakan tugas tanggungjawab.
- Jawaban Petrus yaitu �kasih karunia� namun berbeda dengan ayat 20. Ayat 19: tidak tahu objeknya kepada siapa, ayat 20 kasih karunia kepada Allah bukan dunia dan kita. Terkait hal: memuliakan Allah.
1. Ketika menderita karena kebenaran maka Tuhan dimuliakan. Ini merupakan tujuan hidup anak Tuhan di tengah dunia dimana tetap memuliakan Tuhan. Karena menunjukkan Tuhan yg berbeda dengan kepercayaan lain.
2. Menyangkut kualitas iman. Melalui pengujian maka kualitas iman terlihat terlebih bila mengalami kemenangan bagaikan emas yang murni.
3. Ayat 21 Bila berhadapan dengan tuan yang jahat maka itu merupakan panggilan. Terkait mengikuti Jejak Tuhan: dengan tidak berbuat dosa� . Menghindari untuk membalas karena terkait natur dosa. Peringatan Petrus agar bersikap hati-hati jangan berbuat dosa. �Jangan menipu� oleh karena ingin mencari selamat. Perlu mengerti panggilan Kristus yang tidak memblaas dimana menyerahkan keadilan pada Tuhan.

- Kualitas hidup orang Kristen berbeda dgn orang dunia. Standar hidup yang surgawi 1 Petrus 1:18 dimana Kristus menebus dengan darah yang mahal.
- Kualitas hidup yang sedemikian merupakanmengikuti teladan Tuhan

- Dalam praktek kehidupan, orang percaya dalam kondisi dimana diarahkan untuk tunduk pada orang keras. Sebaliknya kita menekan orang yg lembut dihadapan kita. Dengan demikian hidup tidak stabil. Sehingga jika orang itu keras maka tunduk meski penuh beban. Sebaliknya bila dia lembut meski kita salah maka kita keras.
- 1 Petrus dikatakan �tunduk� maksudnya, bukan membawa orang percaya pada kondisi bahwa kita adalah hamba. Bandingkan ayat lainnya, bahwa sebagai orang percaya harus hidup stabil dan sadar sebagai hamba dari Tuhan. Orang Kristen seringkali sampai pada berbuat baik dengan harapan ada respon yg baik.
- Bila tidak menguntungkan maka sering berhenti berbuat baik dan tenggelam dalam pemahaman bahwa yg penting hidup baik. Dan perbuatan baik kepada orang menjadi tidak harus. Petrus mengajarkan tetap berbuat baik meski menderita karena perbuatan baik itu. Maka itulah pengabdian kepada Allah dan menunjukkan status sbg hamba Allah. Jadi perbuatan baik bukan karena respon dimana akan menerima yg baik. Tetapi karena pengabdian kepada Allah meski dapat hasil yg kurang baik atau baik.
- Seorang hamba hanya tahu satu hal. Ini terlihat berkurang dalam kehidupan umat Tuhan. Seringkali berorientasi pada hasil materi atau jasmani. Contoh bekerja karena dapat uang.Ini pengertian pengabdian karena kasih karunia
- Kestabilan hidup bukan karena takut pada yang kuat dan menekan yg lemah karena diri lebih kuat. Tapi terletak pada menanggung penderitaan yg tidak harus ditanggung, bila berhadapan yg kuat krn kebenaran maka jangan takut. Sebaliknya berhadapan dengan yg lemah maka seharusnya berpihak kepada mereka. Dengan contoh kehidupan Tuhan Yesus dimana tidak �mengancam dan tidak melarikan diri� namun menyerahkan pada Allah

- Surat ini untuk orang percaya di perantauan dimana sebagian sebagai budak dimana terbatas memiliki hal materi.
- Bila punya hak untuk membalas namun tidak menggunakannya maka itu orang yg hebat.
Bagaimana dengan umat Tuhan yg tidak punya hak membalas namun mengendalikan emosi dan pada saat mengerjakan dgn baik namun mengalami tekanan. Dia tetap mengendalikan diri dan tidak memberontak maka berarti telah mengikuti teladan Kristus agar dapat memuliakan Allah dan tetap mengerjakan semua dgn baik.

- Teladan hidup. Hidup Petrus sejak kebangkitan mengalami perubahan dengan mengikuti teladan Kristus. Disaat Kristus dicaci maki namun tidak membalas.
- Bagian yg luarbiasa ditengah jemaat yang disampaikan. Ada pengaruh yang kuat dari dunia pada waku itu. Dalam kondisi demikian dituntut kehidupan yang berkenan kepada Allah dan menjadi surat Kristus yang hidup.
- Hidup yang berbuah karena menghasilkan yang indah. Akhir kehidupan yang indah telah ditunjukkan Petrus. Telada Kristus dan pengajaran-Nya agar memperhatikan buah kehidupan yang dihasilkan

- Dalam dunia banyak contoh teladan. Namun tergantung yg mana diikuti apakah yg baik atau buruk. Contoh pengaruh rokok pada anak kecil.
- Pilhan umat Tuhan berbeda sekali dimana tidak mengambil seperti dunia namun teladan Tuhan dalam standar. Penuh kasihan dan indah hati serta tidak membalas. Jangan seperti tawon yang sesukanya menyenggat meskipun tidak diinjak namun hanya disentuh
- Harusnya mengasihi musuh terlebih kepada tuan yg bengis. Teladan Tuhan Yesus tidak membalas dengan apa yang diterimanya dalam dunia.
- Standar kehidupan Kristus karena jejak Kristus adalah jejak nan indah

- Penderitaan hal yg biasa terlebih bila kesalahan pada kita dan berbiat dosa.
- Point penting untuk ikut teladan Tuhan Yesus:
1. Jejak penuh kebenaran (v.22)
2. Jejak penuh damai (v.23)
3. Penuh kasih memebri diri diatas Kayu Salib (v.24)
4. Jejak penuh pengampunan
5. Jejak penuh pengobanan (v.19)

- PB memberi banyak pentunjuk kepada seorang hamba daripada kepada majikan atau raja
- Terkait latarbelakang jemaat mula-mula dimana umat Tuhan dari golongan bawah.
- Petrus mengajarkan bila menderita karena kesalahan maka tidak ada yg dibanggakan. Namun bila seperti Kristus maka menjadi kebanggaan.
- Petrus meminta meneladani Kristus, menderita karena hal baik dan bagi Tuhan.

- Bagian ini membahas relasi dengan sesama. Konteksnya hubungan hamba dan tuan namun juga bawahan dan atasan; junior dan senior; dsb
- Relasi Petrus gambaran relasi yg indah, baik, ramah dan bersahabat, penuh perhatian. Relasi kadang terlihat ada yg bengis dan segala yg jahat dan tidak menyenangkan.
- Sering tidak bisa terima pada hal yg tidak menguntungkan dan terdorong untuk membalas. Seperti perlakuan guru yang suka memukul. Mengalami luka batin, dalam kondisi ini mari bercermin pada Tuhan bukan pada dunia dengan segala ketokohan dan pengalaman serta tawaran dunia.
- Hanya kepada Kristus menemukan jawaban apa yg harus dilakukan agar memuliakan Kristus mengikuti jejak-Nya

- Pertanyaan apa alasan mengkuti jejak Kristus. Harus mengikuti jejak Tuhan Yesus
1. Harus memiliki komitmen. Kesadaran menjadi dasar keputusan untuk ikut Tuhan. Terkait dengan kedatangan Tuhan kedua kali.
2. Perlu koneksitas. Membangun hubungan dengan Tuhan (lihat Yohanes 15 �tinggallah dalam Aku).. penekanan Tinggal dalam Kristus agar dapat berbuat sesuatu dan bertahan.
3. Harus konsisten ditengah pengaruh lingkungan. Harus berani meninggalkan zone nyaman. Bergabung dengan orang yang sama visi agar membajkar semangat
4. Harus kooperatif. Saling membantu dan bersama Allah mengerjakan.
5. Konvergen berarti harus focus.
6. Konsekwensi. Penegakkan keadilan dan kebenaran bias seperti Yohanes Pembaptis dan menederita
7. Bila diperlukan maka kolaberasi. Kerjasama dengan kelompok lain

- Pribadi Tuhan Yesus tmerupakan Elegan karena kehendak Tuhan memperlihatkan kelembutan dan memperlihatkan kekuatan terang sertan berada dalam pusat kaish Agape
- Yang tertinggi mengalahkan kejahatan dengankebaikan. Tidaka da niat membalas. Menahan diri. Didalam kristus hanya ada Terang dan kasih.

Dalam sebuah komunitas saya sering kali menemukan bahwa sebuah kebiasaan atau tradisi yang dianut adalah bagaimana seniornya. Itulah yang seringkali membuat kehidupan generasi baru itu tidak terlalu baik dan benar saat bertumbuh dan berkembang.

Ada kalimat2 yang sering dilontarkan � Karena kami senior dan kamu sebagai junior memang sudah seharusnya mengikuti apa yang senior lakukan.� Namun tidak selamanya senior itu benar karena senior juga manusia.

MENEMUKAN TELADAN HIDUP YANG BENAR DALAM YESUS

o Kehidupan manusia sering kali tidak tahu harus berbuat bagaimana, kemana, dan bertingkah laku yang seperti apa. Dalam kebingungan hidupnya itulah manusia sering kali keliru mengikuti jejak orang � orang yang di sekitarnya.

o Jika manusia baru lahir dia langsung akan mencari perilaku orang � orang di sekelilingnya untuk ditiru. Karena itu jika kita lahir baru dalam Yesus maka perlu dengan sungguh � sungguh mencari teladan yang merupakan kebenaran yang mutlak yaitu Yesus.

o Tidak ada satupun kebenaran yang dapat kita bandingkan dengan pribadi Yesus, karena itu carilah teladan yang benar yaitu YESUS.

o SETIA MENGIKUTI JEJAK YESUS

o Hidup manusia pada hari ini jika mengikuti teladan dengan berpindah � pindah,
mengidolakan dari 1 org ke org lain, maka dia tidak akan pernah menemukan kebenaran dalam hidupnya, dan hanya lingkungan yang ada itulah yang akan membentuk jati dirinya.

o Jika manusia telah menemukan akan kebenaran dalam Yesus, maka lebih baik setia di dalam mengikuti jejak Yesus, dan tidak lagi memakai standar kehidupan orang lain sebagai ukuran moral kehidupan kita hari ini.

o BERITAKAN YESUS AGAR ORANG LAIN TAHU & IKUT JEJAK
YESUS

o Jika kita tahu kebenaran dalam Yesus, dan mengikuti jejak Yesus, maka hari ini kita tidak hanya sekedar diam saja, tetapi kita harus memberitakan tentang Yesus bagi sekeliling kita. Kalau memang Yesus adalah teladan yang akan membawa kita
dalam kemenangan, maka kita harus pula membawa kemenangan ini bagi orang �orang sekitar kita. Inilah bagian kita ber-PI.

- Manusia ingin hidup nyaman dan tidak menderita terlebih tidak menanggung yg tidak harus.
- Bagian ini permintaan rela menderita karena
1. Sadar pada kehendak Tuhan
2. Merupakan kasih karunia
3. V.21 merupakan panggilan�
4. Teladan Tuhan yesus
5. Menderita karena tujuan yg baik untuk orang berdosa: manusia kembali kepad Gembala pemelihaa jiwa dan disembuhkan.
6. Yakin Tuhan adil bahwa akan memperhitungkan terhadap orang yang jahat. Sehingga jangan mengancam dan berbuat dosa. Namun tunduk meneyerahkan diri pada Uhan

- Bagaimana orang percaya hidup dalam Jejak Tuhan dan bagaimana hasilnya pada masyarakat.
- Bolehkah orang Kristen menjadi orang hebat.atau menang.
Karena ini menjadi kekuatan untuk meraih sesuatu
- Apakah orang Kristen harus kalah atau tidak menajdi hebat. Ini merupakan kelemahan
- Catatan posisi karya manusia dalam dunia apa yang dihasilkan dalam ketokohan dunia. Bagaimana dengan kehidupan Kristus dalam dunia.
*. Kehidupan orang Kristen harus aktif untuk menang dan mengalahkan. Dalam kasih yg aktif, harus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan sebagai tindakan proaktif. Sehingga menjadi orang yang tidak mamu dikalahkan. Kemenangan Kristus bukan karena dikalahkan.Dimana Kristus menyatakan kasih.

- Petrus ajarkan tindakan kasih yang nyata.

- Mengikuti Kristus yang berat menerima dan menyukai karena masalah mentalitas. Menjadikan seperti Kristus sebagai karakter. Apa arti ikuti Jejak Kristus
1. Penyangkalan diri. Mentalitas eorang hamba. Masalah apakah dapat menerima tidak punya hak. Menjadi hamba antara teori dan realita tidak sama. Petrus menyapa dengan istilah budak dengan jelas. Status ini apakah memiliki mentalitas menerima dan menerima yg tidak seharusnya. Tuhan yesus menjadi teladan dengan menyangkal diri dan menjadi seorang Hamba
2. Penderitaan Kristus. Dalam surat petrus dimana tiap pasal berbicara penderitaan dimana ada 20 kali diungkapkan. Petrus digelari Rasul Pengharapan. Peran orang Kristen dalam konteks hamba, dalam konteks penderitaan. Penting bahwa status hamba namun dalam mentalitas tuan. Belajar untuk mengasihi tuannya. Itulah kemenangannya.Tuhan Yesus mengasihi murid-murid-Nya mesk ada murid yang pernah dikatan menjadi seperti satan. Tuhan Yesus mengasihi dengan mencuci kaki murid-Nya meski sepertinya ada yg tidak layak untuk dikasihi. Ayat 18 tidak saja menerima tetapi juga mengasihi
.
- Dunia yg jahat dan kurang menyenangkan, menghadapi orang yg tidak disukai, arogan, ingin menang sendiri dan kedudukan mengatur orang lain maka timbul konflik dan peperangan
- Terlepas dari kelemahan dan keterbatasan sbg mamnhsia serta ketidak berdayaan dalam hidup. Piola dan tatacara yg diterapkan dalm sikap dan keputusan. Apakah poal sorgawi atau pola duniawi
- Petrus pernah diperlakukan tidak adil namun menyarahkan keada Allah, Hakim yg agung.
- Resiko perlu penyangkalan diri. Bagaimana berperan yang memperhambakan diri pada Allah bukan pada dunia, diri dan orang lain
- Perlu martabat citra karena tanah air di sorga.
- Sebagai orang yg merantau dalam dunia, dalam konteks kedaulatan Allah bahwa kita diatur oleh Allah dan diizinkan
- Kehendak Allah:
1. Sudah direncanakan memang untuk menderita. Bukan karena dosa tapi kemuliaan Allah dalam rencana-Nya. Anugerah
*. Dipandang layak menderita
*. Diberi kemampuan untuk bertahan
Pada umum nya mansuia bersikap terhadap konflik:
a. Mental atau menyerah pasif
b. Bypass eperti tidak ada apa-apa namun cari kompensasi. Sehingga yg rumit tidak dibereskan dan sepele diperhatikan.
c. Hantam sana-sini, bagaimana nanti bukan memikirkan nanti bagaimana

2. Yakin bahwa akan meraih kemenangan bersama Tuhan dan tidak dikalahkan kuasa dunia. Berjalan dalam oenyertaan Tuhan dan menjadi lebih dari pemenang (Rioma 8)

- Meraih kemenangan harus punya:
1. Iman kuat
2. Pengharan cerah � manis dibelakang
3. Cinta kasih yang kuat. Menerobos segala kesulitan. Akan merubah segala sesuatu, lawan jadi kawan dan kesulitan menjadi berkat

- Jejak Kristus menjadi langkah yang kita ikuti.
1. Harus tekad mengasihi Tuhan lebih daripada orang yang kita kasihi diberikan Tuhan.
2. Memikul Salib maka tidak mengikuti Tuhan. Yaitu dipaku di Kayu Salib berarti bersedia mati untuk Tuhan.
3. Harus menanggalkan segala sesuatu untuk menjadi pengikut Tuhan yang baik (ibrani 12:1-2). Yang ikat kita sering yang jahat dan yang paling baik. Se[erti berlari jangan ada yang mengantung pada kita. Berjalan dalam kepolosan bersama Tuhan.

- Jejak langkah Krisus merupakan jejak penderitaan.
- Penyangkalan diri dimana Kristus tidak memikirkan diri sendiri dan kehendak Tuhan yang jadi. Genaplah.
- Kepatuhan yang luar biasa dari kristus
- Menjadi tontonan atau sandiwara oleh malaekat dan dunia untuk menjadi contoh bagi yang lain. Seperti kata Paulus ikuti jejak Krisus. Harus meneladai kristus dalam aspek kehidupan
- Hidup merupakan Jejak langkah memuliakan Tuhan dimana semakin meninggikan kristus.



Jumat, 02 April 2010

SEANDAINYA KRISTUS TIDAK BANGKIT

SEANDAINYA KRISTUS TIDAK BANGKIT
1 Korintus 15:1-15

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Garut

Kebangkitan Kristus merupakan doktrin pokok dalam kekristenan. Banyak orang mengakui pentingnya kematian Kristus, tetapi menyangkal pentingnya kebangkitan Kristus secara jasmani. Kebangkitan Kristus merupakan sebuah kabar baik dan kebenaran yang menggembirakan serta menjadi motivator bagi pelayanan gereja dan penginjilan dunia. Salah satu doa yang sederhana dan kredo gereja mula-mula adalah �Maranatha� yang artinya �marilah datang, Tuhan kami� (1Kor.16:22). Tidak seorangpun yang telah mengingkari kebangkitan-Nya dapat berkata Maranatha. Jadi kebenaran kebangkitan Kristus dan relevansinya dapat memberikan kekuatan dan kemenangan dalam kehidupan setiap orang Kristen. Namun ada juga orang yang tidak percaya akan kebangkitan Kristus.

Apakah implikasinya jika Kristus tidak bangkit? Jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah kepercayaan kita dan pemberitaan Injil. Hal ini juga membawa implikasi lainnya: Pertama, jika Kristus tidak bangkit, maka Ia adalah seorang pendusta, karena Yesus pernah berkata bahwa Ia akan bangkit (Mat. 20:19; 28:6). Ia bukanlah nabi sejati, juga bukan Tuhan dan Juruselamat yang hidup. Kedua, Ia tidak akan bisa melakukan segala pelayanan-Nya. Karena segala pelayanan-Nya berakhir setelah kematian-Nya. Karena itu, kita sekarang tidak memiliki seorang Imam Besar, Pengantara, Pembela dan Kepala gereja (Rm. 6:1-10; Gal. 2:20). Ketiga, tidak ada berita Injil. Karena berita Injil didasarkan pada fakta adanya kematian dan kebangkitan Kristus (1Kor. 15:3-8). Penguburan-Nya membuktikan bahwa Ia tidak pingsan tetapi benar-benar mati. Keempat, kesaksian kita palsu dan iman kita sia-sia (1Kor. 15:13-19). Jika Kristus tidak bangkit, maka orang-orang yang mati dalam Kristus tidak memiliki pengharapan untuk bangkit kembali.

Apakah bukti-bukti kebangkitan Kristus? Dalam 1 Korintus 15:1-11, Rasul Paulus menjelaskan sebuah fakta penting bahwa Kristus sudah mati karena dosa kita, Ia telah dikuburkan, bangkit dari antara orang mati dan telah menampakkan diri-Nya pasca kebangkitan. Jadi kebangkitan Kristus bukan cerita dongeng semata, karena didasari oleh bukti-bukti yang akurat dan tepat. Pertama, Ia menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Ada sejumlah saksi mata yang melihat tubuh kebangkitan-Nya. Urutan-urutan penampakan diri-Nya adalah (a) kepada Maria Magdalena dan wanita-wanita lain (Mat. 28:8-10); (b) kepada Petrus (Luk. 24:34); (c) kepada kedua murid-Nya di perjalanan ke Emaus (Mrk. 16:12); (d) kepada para murid-Nya kecuali Thomas (Luk. 24:36-43); (e) kepada para murid-Nya termasuk Thomas (Yoh. 20:26-29); (f) kepada 7 murid-Nya di tepi danau Galilea (Yoh. 21:1-24); (g) kepada para rasul dan lebih dari 500 saudara dan Yakobus (1Kor. 15:6-7); (h) dan terakhir kepada mereka yang menyaksikan kenaikkan-Nya ke Surga (Mat. 28:18-20; Mrk. 16:19; Luk. 24:44-53; Kis. 1:3-12). Kedua, dampak dari kebangkitan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Ia sudah bangkit (Mat. 28:11-15). Adanya peristiwa hari Pentakosta yang diperingati setiap tahun sebagai hari turunnya Roh Kudus, setelah Kristus bangkit dan naik ke Surga (Kis. 2:33). Perubahan hari ibadah dari hari Sabat menjadi Minggu secara serentak oleh orang Kristen Yahudi mula-mula, karena mereka ingin memperingati kebangkitan Tuhan mereka yang terjadi pada hari Minggu (Kis. 20:7).

Apa saja hasil dari kebangkitan Kristus? Pertama, kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran-Nya selaku seorang Nabi (Mat. 28:6). Hal ini juga mengesahkan pengakuan-Nya sebagai Tuhan dan Mesias (Kis. 2:36; Rm. 1:4). Kedua, kebangkitan Kristus memberikan jaminan bahwa orang-orang percaya akan beroleh kebangkitan (1Kor. 15:20-23,52). Ketiga, kebangkitan Kristus sebagai syarat utama untuk semua pelayanan-Nya selanjutnya. Ia menjadi perantara, pembimbing, dan pelindung umat-Nya (Rm. 5:9,10; 8:34; Ef. 1:20-22; 1Tim. 2:5-6).

Jika Kristus tidak bangkit maka akan hancurlah seluruh pengharapan dan iman orang Kristen, karena kekristenan tidak berdampak pada kekekalan. Kekristenan tidak memiliki keunikan dan keistimewaan dengan agama-agama yang lain. Tetapi syukur pada Allah Yesus telah bangkit dari kematian. kebangkitanNya membawa pengaruh luar biasa dalam seluruh aspek kehidupan umat manusia. Sebab manusia mendapatkan penebusan dosa dan keselamatan yang nyata. Karena kematian dan kebangkitan Yesus memberikan pengampunan bagi dosa-dosa manusia. Oleh karena itu Paulus, dengan giat bekerja memberitakan berita tentang kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus suatu realita bukan impian para murid-murid Yesus. Karena Yesus menjumpai murid-muridnya dan banyak orang (500 orang) untuk membuktikan Ia bangkit. Kebangkitan Yesus bukan berita bohong dari Murid-muridNya. Bahkan Ia juga sudah naik ke sorga disaksikan oleh banyak orang yang melihat kenaikan Yesus ke Sorga.
Kebangkitan Yesus memberikan anugerah yang kekal bagi semua orang, sehingga barang siapa yang percaya dalam nama Yesus tidak binasa tetapi mendapatkan keselamatan. Oleh karena itu, Paulus dengan giat bekerja dalam pemberitaan Injil serta melayani Tuhan karena Anugerah itu telah memperbaharui hidupnya.

Seandainya Yesus tidak bangkit maka tidak ada kehidupan. Kebangkitan Kristus bukan isapan jempol belaka karena banyak orang yang menyaksikan kebangkitan Kristus dengan mata kepala sendiri. Kebangkitan Yesus adalah kebangkitan yang menghidupkan karena bagi setiap orang yang percaya ada jaminan hidup kekal. Kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang memerdekakan khususnya murid-murid-Nya dimerdekakan dari ketakutan yang mencengkeram, kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang mengubahkan sehingga mereka memberitakan Injil dengan berani.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta


Kebangkitan Kristus bukan hanya mitos karena ada banyak kepercayaan tentang kebangkitan di seputar kita.
Beberapa teori mengenai kematian Yesus:
[1]. Stolen theory (teori pencurian).
[2]. Wrong tomb theory (teori keliru).
[3]. Swoon theory (teori pingsan).
[4]. Hallucination theory.
[5]. Substitution theory.

Bukti kebangkitan Yesus:
Cannon Wescott, Cambridge University, said, �Sesungguhnya, kalau kita pertimbangkan semua fakta yang ada, maka tidak ada peristiwa sejarah yang lebih baik atau lebih banyak buktinya dari pada peristiwa kebangkitan Yesus.�

Cf. Dr. James Kennedy said, �Fakta-fakta kebangkitan Yesus Kristus telah diteliti lebih seksama dari pada fakta-fakta sejarah manapun.�

[1]. The public execution assured his death.
[2]. A high official secured the gravesite.
[3]. The Disappearance of the Body From the Tomb.
[4]. The Reappearance of Jesus Before His Disciples, Mary and many others.
[5]. The Transformation of the Disciples.
[6]. Witnesses were willing to die for their claims.
[7]. The believers changed their day of worship.
[8]. The Emergence of Church.

Rev. Dr. John Robert Walmsley Stott (1921-. . ., Anglican Reformed British Christian leader, author of Lausanne Covenant in 1974, celibate), said, �Pada intinya, agama Kristen adalah agama tentang kebangkitan. Konsep kebangkitan terletak di pusatnya. Jika anda mengambilya, agama Kristen akan hancur.�

1. Sia-sia iman kita, karena iman kita tergantung pada Injil yaitu bahwa Kristus telah mati bagi dosa-dosa kita (1-4)
2. Tidak ada penghiburan bagi murid2Nya (5-8) magdalena dan murid2 yg ke emaus.
3. Sia-sia pelayanan kita (9-11) perjuangan, pelayanan rasul Paulus. Maka kebangkitan itu merupakan dasar dari seluruh pemberitaan dan pelayanan kita.

G. max. Pernah berdebat dengan seorang tokoh Islam Ahmed Deedad dalam sebuah stadion hanya membicarakan tentang kebangkitan Kristus. akhirnya pendengar dapat menyimpulkan dan memutuskan apakah Kristus bangkit atau tidak.

Jika Kristus tidak di bangkitkan maka sia-sialah kepercayaan orang Kristus (15-17) maka kebangkitan merupakan fondasi iman kristen. Tetapi yang benar bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati (1-11) maka pemberitaan gereja hanyalah omong kosong, kita tidak pernah memiliki hidup di Sorga, kita masih di bawah hamba dosa dan terikat dengan kematian di kerajaan maut.

Tema ini sakan-akan meragukan kebangkitan Yesus.
1. Yesus sungguh-sungguh telah mati, melalui kematian Ia di kubur (4)
2. Yesus telah menampakkan diri kepada Petrus, 12 murid dan kepada 500 murid yang lain, yakobus dan semua rasul (6-7) kalau Kristus tidak di bangkitkan:
a. Maka sia-sialah kepercayaan orang Kristen karena pada masa itu orang harus membayar harga.
b. Para pemberita Injil telah berdusta tentang Allah.
c. Manusia masih tetap hidup dalam dosa
3. Yesus telah bangkit dan menjadi dasar dari kebangkitan bagi semua orang yang percaya. Ia yang sulung dari semua orang yang percaya. Maka semua orang percaya mengalami kebangkitan di dalam Kristus

1. Sia-sia iman kita dan kekristenan tidak berbeda dengan ajaran yang lain
2. Kita hidup tanpa harapan, maka kebangkitannya merupakan harapan yang pasti.
3. Tidak ada harapan terhadap dosa yang sedang kita gumuli sekarang ini. Karena dosa itu tetap menjadi momok yang tidak terkalahkan .
Oleh karena itu dalam kekeristenan tidak ada kata �tidak bisa� tetapi mungkin �tidak mau�.

Ayub berkata �penebusku itu hidup� Ayub 19:25
Di dunia ini ada 5 hal besar yang di akui; Natal, jumat agung, paskah, kenaikan dan kedatangan kembali. Kalau salah satu dari semua ini tidak benar, maka semua pemberitaan tidak berguna lagi. Manusia memang tidak percaya tetapi kebangkitan adalah fakta karena Ia sendiri bisa membangkitkan orang mati. (ayat 3) Kristus telah mati karena dosa-dosa kita. Kalau Dia mati dan bangkit maka dosa manusia telah ditebus dalam Kristus. tanpa kebangkitan kita tetap dalam dosa.

1. Kalau yesus tidak bangkit segala sesuatu yang dilakukan oleh yesus maka sia-sialah semua yang telah di lakukannya selama ini.
2. Dosa kita tidak akan diampuni.
3. Tidak penghiburan dan pengharapan

Kebangkitan hanya akan ada bila terjadi kematian, dan dalam dunia ini hanya Iman Kristen yang memiliki pandangan tentang kematian dan kebangkitan. Apapun yang dikatakan oleh semua orang yang ada di dunia ini untuk mengatakan bahwa Kristus tidak mati atau tidak bangkit, semua itu justru untuk membuktikan bahwa Ia benar-benar bangkit. Maka saya mengatakan bahwa kebangkitan Kristus itu benar sebab ada Matius 28: 11-15. �kebohongan yang membuktikan kebenaran� tanpa kebenaran kebangkitan tidak mungkin ada kebohongan tentang kebangkitan itu sendiri.
1. Kebangkitan itu menjadi dasar iman Kristen
2. Kebangkitan itu menjadi kenyataan dalam kehidupan
3. Kebangkitan itu menjadi dasar dari kasih karunia


Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung


A. Latar belakang
Jemaat Korintus dihadapkan kepada keraguan diantara mereka akan kebangkitan orang mati walaupun mereka sudah percaya kepada Kristus dan kebangkitan-Nya. Hal ini terpengaruh oleh sikap orang �orang Yunani yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati.

B. I Kor. 15:1-11
Paulus meneguhkan jemaat Korintus dalam .... hal
1. Mengingatkan kembali jemaat (ay.1) akan Injil yang sudah diberitakan, yang berkaitan dengan Kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus menjadi kabar baik karena kemenangan Kristus atas maut (ay.26), dan dosa-dosa kita telah ditanggung-Nya (ay.3b). Dalam hal ini Rasul Paulus mengingatkan kembali bahwa berita Injil adalah berkaitan dengan kebangkitan Yesus Kristus (ay.4), inilah berita Injil yang menyelamatkan mereka (2a)
2. Kebangkitan Kristus adalah realita- kebenaran yang terbukti:
a. Sesuai dengan Kitab Suci -kata kitab suci disebutkan 2X- ( ayat 3, 4)
Kematian karena dosa manusia dan kebangkitan-Nya sudah tercatat dalam Kitab Suci(Perjanjian Lama) bukan suatu ajaran yang baru. Disebutkan bahwa Rasul mengutip dari Yesaya 53:5-12, Maz. 16: 6-10
b. Saksi mata yang banyak (ayat 5-8) � ada kata yang dipakai yaitu menampakkan diri, sebanyak 4X- , Penampakan Kristus kepada Kefas, 12 muridnya, Yakobus, lebih dari 500 orang, dan
c. Rasul Paulus sendiri menjadi saksi.
Catatan : Dalam suatu persidangan maka bukti secara tertulis (dasar hukum) dan saksi mata merupakan hal yang penting dan dapat dipertanggungjawabkan
3. Kebangkitan Kristus membawa perubahan hidup bagi orang yang sungguh bersandar pada-Nya ( ay 9-11)
Perubahan hidup Paulus � saksi hidup yang membawa orang lain mengiyakan akan pengharapan dan kuasa kebangkitaan-Nya

C. Kebangkitan Kristus bagi kita
Kebangkitan Kristus adalah INJIl yang selama ini menjadikan kita disebut sebagai orang Percaya (believers). Karena kebangkitan Kristus adalah suatu kebenaran, orang percaya mempunyai pengharapan yang kekal dan pasti. Orang yang sungguh percaya akan mengalami transformasi hidup, dan menjadikannya seorang saksi yang hidup diantara mereka yang belum percaya.
Namun jikalau Yesus Kristus tidak bangkit, maka jelaslah apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus;
Kebinasaan manusia, karena tidak ada penyelamatan dan pengampunan dosa (ay. 17-18)
Manusia tidak mempunyai pengharapan lagi (ay.19) dan hidup dengan sia-sia (ay.32)

Kebangkitan Kristus sesuai dengan kitabb suci
Kebangkitan merupakan penggenapan dari perkataan Kristus sendiri
Kebangkitan merupakan meterai Kristus bangkit
Kebangkitan Kristus memberikan kuasa kelahiran baru

Kebangkitan Kristus menyempurnakan Injil, tanpa kebangkitan Kristus, iman kita sia-sia, manusia tetap hidup dalam dosa, lebih malang dari manusia lain
Kebangkitan Kristus disaksikan para rasul,
Kebangkitan Kristus dapat mengubahhidup manusia, Paulus
Kebangkitan Kristus adalah berita yang paling sentral/krusial

Jikalau Kristus tidak bangkit, berarti sama dengan nabi-nabi lain, percuma kita berkhotbah, percuma adanya gereja

Fokus pada ayat 17-19: Kepercayaan sia-sia, manusia tetap hidup dalam dosa, menjadi manusia paling malang, dan pemberitaan sia-sia, kenyataan hari ini Kristus telah bangkit, mari hidup lebih berarti dan memberitakan Injil.

KEBANGKITAN KRISTUS (LIMA P)
1. Kebangkitan Kristus adalah peristiwa sejarah.
a) Terjadi di masa pemerintahan Pontius Pilatus
b) Kubur kosong (Saksi dr murid-murid, pasukan penjaga, pimpinan agama yang menyuap)
c) Penampakan diri
2. Kebangkitan K menjadi penegasan bahwa Tuhan Yesus betul mati
Penting karena berhubungan dengan konsep penebusan
3. Kebangkitan K menjadi pusat pengajaran para murid.
Demikian juga hari ini; Khotbah-khotbah, pengajaran, kesaksian
kita harus berdasarkan dan berpusat pada kebangkitan.
4. Kebangkitan Kristus membawa perubahan hidup bagi orang percaya.
5. Kebangkitan K menjadi dasar pengharapan setiap orang percaya.
Allah kita adalah Allah yang hidup.
Ada kebangkitan orang mati (kematian Tuhan Yesus yang sulung)
Dia akan datang kembali

Hidup itu penting, fakta kebangkitan Kristus itu penting. Allah adalah pelaku kebangkitan Kristus. Paskah adlah tindakan allah dan Kristus adalah satu-satunya Juruselamat manusia. Korintus tidak percaya karena mereka tidak percaya ada kebangkitan tubuh. Historitas Kebangkitan Kristus tidak dapat disangkal, hidup dari Allah dan hidup kekal juga ada di dalam Allah. Jika hidup tidak b

Kristus di atas sejarah
Iman kita tidak sia-sia, menjadi penghiburan
Menjadi modal pembaruan hidup

Kebangkitan Kristus membuktikan Dia adalah Tuhan dan Allah yang harus kita sembah
Jika Kritus tidak bangkit:
Orang Kristen kehilangan fondasi pengharapan
Orang Kristen kehilangan berita kesaksian
Orang Kristen kehilangan pengajaran

Dalam ay.1-5 Paulus memberitakan apa itu Injil: Injil itu adalah Injil yang diberitakan dan Injil itu adalah Injil yang menyelamatkan. Injil adalah berita tentang Kristus yang telah mati, Kristus yang dikuburkan, Kristus yang bangkit pada hari yang ketiga. Seandainya Kristus tidak bangkit? Maka Kristus hanya mati dan dikubur; maka Dia bukan Tuhan, Dia tidak ada bedanya seperti manusia lainnya.
1. Tidak ada yang ampuni dosa kita dan mengubah status kita
2. Tidak ada yang membantu kita mengalahkan dosa dan mengubah kondisi kita
3. Sia-sia percaya dan bayar harga ikut Tuhan karena jaminan keselamatan itu tidak ada, maka jaminan mahkota itupun tidak ada. Itu juga yang membedakan dengan agama lain, jerih lelah tapi tidak ada artinya. Tidak ada yang membagi pemisahan waktu tahun masehi, BC dan AD. History itu menjadi His story � ini merupakan jawaban terhadap orang Stoa yang tidak percaya akan kebangkitan.
Dari semua itu tidak ada pengharapan dan celakalah kita!!
Ay.10 �tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku sekarang� � jika Kristus tidak bangkit maka tidaka ada transformasi hidup; maka tidak ada kemenangan hidup, Paulus berubah karena kebangkitan dan penampakkan-Nya kepada Paulus.

Jika Kristus tidak bangkit:
Sia-sia memberitakan Injil
Sia-sia iman kita
Pendustaan kepada orang lain
Karena dia bangkit:
Pemberitaan, iman kita tidak sia-sia

5 tiang rencana Allah: Yesus lahir, disalibkan, bangkit, naik ke surga, datang kembali.
Jikalau dia datang saja berarti hanya menyatakan kasih saja, tetapi kebangkitanNya menyatakan kuat kuasaNya.
Symbol Kristen:
1. Kristus bangkit.
Apakah bukti Allah benar mengampuni kita: Kristus harus bangkit
Paulus mengatakan kalau tidak bangkit: sia-sia, tidak ada way out, lebih celaka dari orang tidak percaya
2. Kubur yang kosong. Satu dalam kasih dan satunya dalam kuasa.

Kasih Kristus:
1. Tanggung: menanggung segala kesalahan yang kita perbuat.
2. Ganti: menggantikan kita dihukum.
3. Hapus: menghapus segala dosa kita.

Kebangkitan Kristus bukan suatu fenomena, tetapi benar-benar bangkit, dan banyak yang menyaksikan, dan terpenting adalah kebangkitanNya memberikan perubahan hidup manusia, contoh Paulus.
Kebangkitan Kristus merupakan tanda kemenangan atas dosa, dunia, iblis.
Pemberitaan Kebangkitan Kristus:
1. Mematahkan mereka yang menentang dan tidak percaya.
2. Berkenan di hati Allah, dan Allah meninggikan Dia.
3. Memberikan hidup yang baru, karena Dia adalah buah sulung.

Allah membenarkan kita:
1. Allah menghitung kita benar --- karena sudah dihitung di dalam Kristus.
2. Allah memandang kita benar --- di dalam darah Kristus.
3. Allah menyatakan kita benar --- proclamation kepada iblis dan dunia.



Jumat, 26 Maret 2010

SANG KUDUS DARI ALLAH

Sang Kudus dari Allah

Yohanes 6:66-69

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut

Ada peribahasa yang berbunyi, �Tak kenal maka tak sayang,� artinya seseorang bisa menyayangi orang lain, karena didahului oleh perkenalan. Hal yang sama terjadi dalam pengenalan Petrus akan Yesus. Meskipun banyak murid mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Yesus (Yoh. 6:66), namun Petrus tetap setia kepada-Nya. Hal ini terjadi karena ia mengenal siapa Yesus, melalui pengakuannya bahwa Ia adalah yang kudus dari Allah (Yoh. 6:69). Paulus berkata, �Aku tahu kepada siapa aku percaya� (2Tim. 1:12). Perikop pada Yohanes 6:67-69 ini menyingkapkan pribadi Yesus yang adalah Allah yang kudus yang mengasihi manusia berdosa. Ke-Allahan dan kekudusan-Nya selain menghancurkan dosa, juga memilih dan menyelamatkan kita supaya menjadi umat kemuliaan-Nya. Apakah makna Sang Kudus dari Allah?

1. Yesus adalah representatif Allah sendiri. Ia adalah Allah Sang pencipta yang penuh kuasa dan memiliki otoritas untuk memberikan hidup yang kekal kepada manusia. Dalam PL, Yang kudus dari Allah menunjuk kepada Yahweh sendiri (Yes. 40:25; 43:15; Ibr. 1:12; 3:3). Di sini ke-12 murid-Nya membuat pengakuan iman yang singkat dan jelas seperti Marta (Yoh. 11:27), dan Thomas (Yoh. 20:28) bahwa Yesus adalah Tuhan. Hal ini sesuai dengan tujuan injil Yohanes, �Supaya mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan� (Yoh. 20:31). Dalam Yohanes 1:1-2,14, menegaskan bahwa Yesus adalah benar-benar Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan mati di salib untuk menebus manusia dari segala dosa mereka (Yoh. 1:29). Ke-Allahan Yesus juga dibuktikan dari segala mukjizat yang telah Ia lakukan. Ia menyembuhkan anak pegawai istana (Yoh. 4:46-54). Ia menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda (Yoh. 5:1-18). Ia memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan (Yoh. 6:1-14). Jika kita mengakui Yesus adalah Tuhan, apakah kita menghormati dan memuliakan-Nya? Apakah kita hidup takut akan Dia melalui sikap hidup dalam kekudusan dan kebenaran?

2. Yesus memiliki kuasa untuk menghakimi dan menyelamatkan orang berdosa. Karena Yesus adalah Allah, maka ia berkuasa menghakimi orang berdosa, sebab penghakiman itu sudah diberikan Allah Bapa kepada-Nya (Yoh. 5:22-23). Ia berkuasa memberikan hidup kekal bagi mereka yang beriman kepada-Nya (6:40,47). Yesus berkata, �Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang diutas Allah� (6:29). Lalu di ayat 35, dengan tegas Yesus menyatakan bahwa dirinya adalah Roti Hidup. Hal ini memberitahukan kita: Yesus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani, siapa yang makan dagingNya dan minum darahNya, beroleh hidup kekal (Yoh. 6:35,51-54), artinya, siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi secara rohani, karena Roh Kudus mendiami orang percaya (6:40). Hasilnya adalah, (1) Mereka tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (6:39-40); (2) Mereka akan dibangkitkan pada akhir zaman (6:39,40; bdk. 1Tes. 4:15-17; 1Kor. 15:51-53). Jadi pengenalan yang benar akan siapa Yesus, itu hal yang penting namun yang terpenting, apakah saudara sendiri sudah mengalami perjumpaan pribadi dengan Dia melalui iman dan pertobatan?

Murid-murid Yesus tidak siap menerima perkataan Yesus yang keras. Hampir semua dari mereka tertegur dan meninggalkan Yesus. Sebab Yesus tahu, ada diantara mereka yang akan mengkianatiNya. Ia menegaskan kepada murid-muridNya kalau Ia berasal dari sorga. Yesus ingin mengajarkan kepada mereka bahwa keselamatan dari Allah itu adalah anugerah Allah, bukan karena kemampuan manusia.
Yesus memanggil kepada semua orang agar mereka percaya dan mengenal Dia. Tetapi sebagian besar diantara mereka pergi meninggalkan Yesus kecuali 12 murid. Sehingga Yesus bertanya kepada mereka, �apakah kamu tidak pergi juga? Pertanyaan ini sebagai pertanyaan yang penting untuk murid-murid bahkan hidup manusia. Pengenalan seseorang akan Tuhan serta imannya akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Petrus memberikan pengakuan (kredo iman) yang luar biasa, Tuhan kepada siapa kami harus pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal, dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah. ini adalah satu pengakuan iman yang jelas tentang Yesus, bahwa Yesus Yang Kudus dari Allah. sehingga mereka memilih tidak meninggalkan Yesus seperti murid-murid yang lain.

Meskipun murid-murid Tuhan Yesus sampai saat terakhir belum mengenal secara utuh dan sempurna siapa pribadi Yesus, tetapi dalam bagian ini kita melihat bahwa karunia Allah dan belas kasihanNya mencelikkan mata rohani mereka untuk melihat Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah. Ini boleh dikatan sebagai langkah awal bagi mereka untuk lebih mengenal Yesus dengan cara yang benar. Pengenalan yang benar terhadap Yesus membuat murid-murid tetap mengikut Dia, meskipun sempat dalam hidup mereka meninggalkan Yesus saat penyaliban, tetapi kemurahan Allah meneguhkan iman mereka, melayakkan mereka untuk melayani kembali bahkan menjadi martir.
Di dalam �keterbatasan� mengenal Yesus ternyata Petrus melihat bahwa perkataan, pengajaran dan kehidupanNya merupakan Firman yang hidup dan kekal sehingga dia percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Allahnya.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta


Yesus berbicara keras kepada orang-orang Yahudi yang selama ini mengikuti Dia, ada 2 hal yang menjadi dasar : ada murid yang ikut Yesus tetapi akan berkhianat (6:64), dan ada murid yang ikut Yesus dengan ragu & mempunyai motivasi yang tidak benar (6:26).
Yesus menyampaikan 2 hal penting tentang mengikut Yesus, yaitu : siapa yang percaya mempunyai hidup kekal disebut sebagai orang pilihan Allah, yang tetap setia mengikut Yesus walau bagaimana susah & menderitanya; tetapi juga ada orang mau ikut Yesus dengan motivasi yang salah dan tidak akan bertahan untuk terus ikut Yesus dalam susah & derita.
Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang mengikut Dia diberikan Allah (6:39) dan harus dijagaNya & akan bangkit bersamaNya pada akhir zaman. Yesus juga memberi petunjuk bahwa ada di antara murid yang sesungguhnya tidak percaya kepadaNya karena memang itu keputusan ybs. (6:64)
Yesus ada bersama-sama dengan 12 muridNya ditengah situasi banyak diantara orang-orang yang mengikuti dengan setia mulai mengundurkan diri (6:66) dan Yudas yang akan mengkhianatiNya, Dia bertanya kepada mereka �Apakah kamu tidak mau pergi juga ?� (6:67)
Dalam konteks inilah Simon Petrus menjawab Yesus �Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.� (6:68-69).
Mengapa Simon Petrus mengatakan demikian ?
I. Karena perkataan-perkataan Yesus didasarkan pada hikmat Allah, bukan hikmat dunia. Yoh 4:29 ? 4:17-18; 14:29-31
II. Kata perkataan-perkataan Yesus disertai kuasa dan kebenaran. Yoh 7:46; 8:38; Lukas 4:32; Mrk 1:27
III. Kata perkataan-perkataan Yesus dihidupi secara nyata dalam seluruh kehidupanNya. Yoh 16:4; 18:38b

Bagian ini menekankan sifat Kristus. Kristus disebut kudus. Tidak ada yang disebut kudus, selain Allah. Malaikat dan manusia disebut kudus dalam relasinya yang benar dengan Tuhan, yaitu saat mereka mentaati kebenaran Tuhan / Firman Tuhan.
Malaikat tidak kudus/berdosa, karena meninggalkan kedudukannya (Yudas 6).
Jadi, Yesus disebut kudus, sebagai Anak Allah, memiliki kuasa, memberi hidup dan menguduskan setiap orang yang taat dan percaya pada-Nya.
Kudus adalah saat seseorang dipulihkan kembali hubungannya dengan Tuhan. Tuhan menguduskan orang percaya dengan Firman-Nya (Yoh. 17:17). Dan di dalam Firman itu juga, manusia diberi hidup dan kemampuan untuk berhubungan benar dengan Tuhan. Sekali lagi diingatkan bahwa para baptisan baru Minggu ini, bahwa mereka harus mengetahui kebenaran ini, agar senantiasa mereka hidup dalam kekudusan.
Kekudusan adalah kekuatan kesaksian orang percaya dalam dunia untuk menyatakan kebaikan Tuhan = kodrat ilahi (II Pet. 1:4).
Orang yang tak percaya Firman-Nya adalah orang yang berdosa.

Kalimat ini disebutkan 2x dalam Injil, yaitu yang pertama oleh Petrus, salah satu murid kesayangan Yesus, yang pernah disebut �Iblis� (Yoh. 6:69, Mat. 16:23), dan yang satu lagi oleh Iblis (Mk. 1:23-24).
Padahal di sini ada teguran yang sangat keras (v 60). Dalam 6 mujizat yang lain, dalam injil Yohanes, tak ada teguran.
Teguran-Nya keras = skleros, Gk., = hard, harsh (kasar), rough, stiff, stern (jahat, tegang), violent, offensible, intolerable.
Yesus sendiri mengakui bahwa perkataan-Nya �Menggoncangkan� = offend / scandalize / cause you to stumble (KJV); tersinggung (BIS), v 61.
Tapi, tak pernah dikatakan �Severe� (= bengis / sangat sekali); �Cruel� (= kejam / bengis / lalim).
4x Jesus menyebut ular beludak (3x dalam injil Matthew+1x dalam injil Luke).
31x Jesus menyebut celakalah (woe, 14x dalam injil Matthew+2x dalam injil Mark+15x dalam injil Lukas).
5x Jesus menyebut buta.
5x Jesus menyebut bodoh (fool, 2x dalam injil Matthew+3x dalam injil Luke).
18x Jesus menyebut munafik (14x dalam injil Matthew+1x dalam injil Mark+3x dalam injil Luke).
5x Jesus menyebut anjing.

Bukan hanya kata-kata-Nya, tapi perbuatan-Nya juga sering menyinggung orang.
2 kejadian di bawah ini dicatat dalam 3 injil, Matthew, Mark, and Luke.
>> Waktu memetik bulir gandum pada hari sabat (Matt. 12:1-8).
>> Waktu menyembuhkan orang mati sebelah tangan (stroke?) pada hari sabat (Matt. 12:10-14).

2 kejadian di bawah ini hanya dicatat dalam Luke.
>> Waktu menyembuhkan seorang wanita yang kerasukan setan 18 tahun sehingga bungkuk (Lk. 13:11-14).
>> Waktu menyembuhkan seorang yang busung air (= dropsy, Lk. 14:2-4).

2 kejadian di bawah ini hanya dicatat dalam John.
>> Waktu menyembuhkan orang lumpuh 38 tahun di kolam Bethesda (Jn. 5:1-9).
>> Waktu menyembuhkan orang buta dengan mengaduk ludah+tanah (Jn. 9:14).

Tapi, selain Petrus dan Iblis, kepala pasukan menyebut-Nya, �Sungguh, Ia adalah Anak Allah� (Matt. 27:54).

Thomas, si peragu, menyebut-Nya, �Ya Tuhanku dan Allahku� (Jn. 20:28).

Paulus menyebut-Nya, �Tuhan kita Yesus Kristus� (I Thess. 1:3).

Yesus sendiri menyebut diri dengan 7 ego eimi.
4 diantaranya ada kata �Hidup� ? Aku adalah air hidup (ch. 4); Aku adalah roti hidup (ch. 6); Akulah kebangkitan dan hidup (ch. 11); Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup (ch. 14).
3 lainnya ? Akulah gembala yang baik dan pintu (ch. 10); Akulah pokok anggur yang benar (ch. 15).

Pengakuan Yustinus Martir (150 M), �Yesus adalah sabda Allah yang pertama, dan Ia adalah Allah.�
Pengakuan Irenaeus (185 M), �Yesus adalah Tuhan dan Allah, dan Juruselamat dan Raja.�

Puncaknya, Allah menyebut-Nya sebagai yang �Kukasihi� (Matt. 3:17); �Berkenan,� (Matt. 17:5); �Ku pilih� (Matt. 12:18).
Kukasihi ? 3x dalam Matthew.
Berkenan ? 3x dalam Matthew.

Hujatan Dan Brown, Da Vinci Code, �Yesus adalah Allah sejak pengakuan Constantine, pd sidang Nicea, 325.�
Brown berkata, �Until that moment, Jesus was viewed by his followers as a mortal prophet, a great and powerful man, but a man nonetheless.�

1. He is cursed in order to bear all of our sins and everything else.
If he is called �The sinner,� he is in essence not sin.
He is called the sinner, because he bears our sin (Heb. 9:28).

Bukan hanya menanggung dosa (spiritual), tapi:
[a]. Mental / emotional / psychological.
Griefs and sorrows (Isa. 53:4).
�Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.�

KJV, NAS ? Surely he hath borne our griefs, and carried our sorrows: yet we did esteem him stricken, smitten of God, and afflicted.

NIV ? Surely he took up our infirmities and carried our sorrows, yet we considered him stricken by God, smitten by him, and afflicted.

[b]. Physical.
> Kelemahan-kelemahan kita (infirmities, Matt. 8:17).
> Penyakit-penyakit kita (disease / sicknesses, Matt. 8:17).
> Penderitaan-penderitaan (sufferings, Matt. 16:21).

[c]. Spiritual.
> Pelanggaranku (transgressions, Ps. 39:8 / trespasses, II Cor. 5:19).
> Kesalahanku (iniquities, Ps. 51:9).
> Dosa-dosa kita (Heb. 9:28).
> Bantahan (gainsaying / contradiction / opposition / rebellion, Heb. 12:3).

Banyak ya istilahnya = mengimplikasikan banyaknya dosa kita.

2. He is cursed in order that we may be freed / saved (Heb. 9:28).

3. He is cursed in order that we may live for him in truth (I Pet. 2:24).

Kekudusan Allah adalah bagian dari keilahian Yesus. Tak ada orang yang tidak berdosa. Pengajaran ini sangat penting, karena bila ajaran ini benar, maka Kekristenan menjadi otoritatif. Bila tidak, maka Kristen sama dengan agama-agama yang lain.
Yesus Kudus karena:
1. Yesus mengatakan diri sebagai Tuhan (Jn. 8:58).
2. Yesus mengatakan diri sebagai Mesias = yang diurapi/dijanjikan/menggenapi janji Allah. Waktu ditanya oleh imam besar, �Apakah Engkau Mesias.� Yesus menjawab, �Akulah Dia� (Mk. 14:61-62).
3. Yesus menerima penyembahan (Mt. 8:2; Jn. 5:38).
4. Perkataan Yesus sangat berotoritas (Mt. 24:35; 28:18). Yesus mengusir setan juga hanya dengan 1 kata, �Keluar.�
5. Yesus memerintah agar kita berdoa dalam nama-Nya.

Banyak orang mengikut Yesus karena melihat mujizat dan makan roti. Teguran Yesus membuat mereka undur. Yesus juga menyuruh murid-Nya untuk pergi, tapi mereka tak mau pergi, karena mereka tahu, bahwa Yesus Yang Kudus dari Allah, kecuali Yudas, karena tak percaya (Jn. 64, 71).
Yesus bertanya, �Apakah kamu tak mau pergi juga?� Supaya mereka sungguh-sungguh mempertimbangkan ikut Yesus, karena:
1. Ikut Yesus tidak gampang.
[a]. Serigala mempunyai liang, Mt. 8:20; Lk. 9:58).
[b]. Harus pikul salib (Lk. 14:27).

2. Ikut Yesus harus suka rela.
Jangan ikut-ikutan, tapi kesadaran sendiri, bukan terpaksa (Lk. 9:62).
Waktu memilih harus suka rela, setelah memilih, harus/wajib/tak main-main.

3. Ikut Yesus harus mengenal siapa Dia sesungguhnya.
Murid-murid tak meninggalkan Yesus karena mereka tahu siapa yang mereka percaya, yaitu Yang Kudus dari Allah.
Ia adalah mesias juru selamat dunia yang memiliki hidup kekal.

Orang banyak mencari Yesus dengan motivasi yang berlainan. Yesus menegur mereka dengan sangat keras. Kalau kita melihat perikop sebelumnya, Yesus bicara mengenai diri sebagai Roti Hidup dari Surga yang memberi hidup kekal. Tapi, banyak murid-Nya justru mengundurkan diri setelah mendengar kata Yesus. Tapi, Petrus justru keluar 1 statement yang luar biasa, �Engkau adalah yang kudus dari Allah.� Yesus memilih, menguduskan yang percaya. Banyak orang ikut Yesus hanya mau cari selamat, tapi tak mau ikut proses pengudusan Allah selama hidup kita.
1. Pengudusan itu adalah pekerjaan Roh Kudus yang membebaskan kita dari dosa (Rom. 6:1-11).
2. Pengudusan itu adalah kehendak Allah dari sejak zaman bangsa Israel. Karena Israel dikuduskan / dipisahkan dari bangsa-bangsa kafir.
3. Pengudusan itu adalah kehendak Allah dalam zaman PB (Ibr. 12:14).

Bagaimana hidup dalam kudus?
1. Memisahkan diri dari sistim dunia yang bejat. Tidak kompromi. Membenci dosa/kejahatan.
2. Bertekun dalam keselamatan/iman, mau hidup bagi Allah.

Murid-murid berkata bahwa perkataan ini keras.
Menurut Petrus, �Perkataan-Mu adalah hidup yang kekal.�
Menurut Yesus, �Perkataanku adalah Roh dan hidup.�

Murid-murid yang berkata keras, meninggalkan Yesus.
Petrus sempat menyangkal Yesus.
Yesus tidak berubah.

KUDUS =
1. Tidak terpengaruh apa kata orang / respon orang dan dampaknya.
2. Yesus tahu hati setiap orang. Manusia suka menilai dari diri sendiri. Dan Yesus juga tak menghakimi berdasarkan perbuatan saja, tapi hati juga. Hati yang utama.
3. Kalau bukan karunia Bapa, tak ada seorangpun bisa datang pada Yesus, walaupun dia mau (v 70). Kita dipilih berdasarkan karunia. Yudas dapat karunia, dipilih, tapi tak sungguh-sungguh menerimanya.
Orang boleh tahu siapa Yesus. Tapi, orang bisa percaya adalah keputusan-Nya.

Sebelum dipilih, orang tak tahu apa itu Kekristenan. Ia bisa mengatakan, �Semua agama sama.� Akhirnya, ia bisa kompromi. Tapi, kalau sudah mau jadi Kristen, maka harus serius, wajib, pikul salib, menjalani proses kekudusan, bayar harga.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung


Dalam Injil Yohanes, kata iman dalam bentuk kata benda pistis tidak pernah muncul. Sebaliknya, kata percaya dalam bentuk kata kerja pisteuo muncul hampir seratus kali. Dan kata percaya/pisteuo ini terdapat dalam pasal 1-12.
Mengapa Yohanes tidak pernah memakai kata benda iman/pistis dan selalu memakai kata kerja percaya/pisteuo? Karena Yohanes menginginkan tindakan/sikap percaya lebih daripada isinya. Percaya di sini lebih ditekankan sebagai respon manusia terhadap tawaran kasih Allah dan anugerah keselamatan-Nya. Maka kata pisteuo seringkali diikuti dengan kata eis, yang artinya kepercayaan itu ditujukan kepada suatu oknum atau person. Artinya pada waktu kita percaya pada seseorang, kita sepertinya masuk pada orang itu dan berserah sepenuhnya pada pribadi orang itu (eis artinya into atau masuk ke dalam ). Percaya dalam Injil Yohanes selalu di hubungkan dengan person Kristus, yang kemudian memimpin orang percaya itu kepada Allah (iman � Kristus � Allah).
Kata kedua yang menjadi penekanan dalam Injil Yohanes adalah mengaku. Dalam surat Yohanes dikatakan,�Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah� (1 Yoh. 4:15). Konsep ini sama dengan tulisan Rasul Paulus yang mengatakan: �Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan� (Rm. 10:9). Kata mengaku di sini penekananya sama dengan percaya.
Beberapa literatur mengatakan, Petrus mengaku Tuhan Yesus sebagai �Yang Kudus dari Allah�, dan pengakuan itu sesungguhnya sama dengan mengaku �Yesus sebagai Kristus, Anak Allah yang Hidup�. Dalam seluruh PB, sebutan �Yang Kudus dari Allah� hanya dipakai sebanyak 3 kali, yaitu dalam Yohanes 6:69; Markus 1:24; Lukas 4:34. Ungkapan ini mirip dengan sebutan �Yang Kudus dari Israel�, suatu sebutan mengenai Allah dalam PL.
Pengakuan Petrus ini mirip dengan pengakuannya yang dicatat di dalam Injil Sinoptik (Mat. 16:13-20; Mrk. 8:27-30; Luk. 9:18-21). Dilihat dari konteksnya, pengakuan Petrus dalam Injil Sinoptik adalah dalam rangka Yesus bertanya tentang pribadi-Nya, �Siapakah Aku ini?�. Sedangkan yang dicatat dalam Injil Yohanes berkenaan dengan masalah mengikut Tuhan. Secara lokasi pengakuan yang di Sinoptik terjadi di Kaisarea Filipi, sedang yang di Injil Yohanes di Kapernaum. Jadi Petrus pernah dua kali memberikan pengakuan imannya tentang Kristus.
Kata �bahwa� dalam pengakuan Petrus di atas dalam bahasa Yunani adalah hoti, yang berarti kalimat ini berbicara tentang the content of Peter�s belief. Kata pisteuo apabila diikuti dengan kata hoti, seringkali berbicara mengenai the content of Christian belief. Petrus percaya bahwa �Yesus adalah yang Kudus dari Allah�. Khususnya dalam kisah ini, Petrus sangat terkesan dengan perkataan Tuhan Yesus yang sebelumnya tatkala Ia berbicara mengenai Roti Hidup.
Jadi, setelah mengikut Yesus sekian lama, dan setelah mengamati pekerjaan dan ajaran Yesus, kini Petrus sampai pada satu kesimpulan bahwa perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal. Dengan perkataan ini, Petrus yakin dan berketetapan untuk tidak mengikuti orang lain selain Yesus, sebab Petrus telah pisteuo/percaya dan ginosko/tahu (kata ginosko sesungguhnya lebih tepat diartikan mengenal), bahwa �Yesus adalah Yang Kudus dari Allah�.
Perlu kita perhatikan bahwa kata pisteuo dan ginosko keduanya ditulis dalam bentuk perfect tense, yang artinya Petrus telah percaya dan seterusnya tetap percaya bahwa �Yesus adalah Yang Kudus dari Allah� Maka di sinilah Petrus bisa mengatakan, �Tuhan kepada siapa kami akan pergi?�

Markus 1 : 24 setan pun tahu tentang Kristus yang Maha Kudus. Tetapi gelar Maha Kudus ini hanya diberikan pada Kristus. Petrus sangat peka akan hal itu. Yesus ingin menjelaskan bahwa Yang Maha Kudus ini tidak pernah bergantung pada manusia. John Calvin : kepergian hanya membawa kematian. Ada 3 jenis orang : (1) orang yang memanfaatkan Yesus, untuk mendapatkan makan. (2) Murid Yesus yang memanfaatkan Yesus, mengkhianati, Yudas, dalam dia bertahan, dia menjual Tuhan. (3) Petrus, dia tidak mau pergi, karena dia tahu Yesus adalah Yang Kekal, merupakan finalitas.

Dibalik perkataan Yesus, menunjukkan bahwa Dia adalah Allah sendiri. Mengatakan Dia Anak Domba Allah.

Engkaulah yang Kudus dari Allah, apa maknanya?
1. Mereka tahu KebenaranNya
a. Ayat 68b, perkataanMu adalah Perkataan Hidup ( berkuasa, menggubahkan ) yang kekal.
b. Yang Kudus dari Allah,
i. Memahami tanda � tanda yang menyertai orang yang kudus yang berasal dari Allah.
ii. Kebenaran
iii. Kuasa
iv. Keselamatan
2. Mereka mengenalNya, dalam arti mereka sudah mengenal yang lain, sehingga mereka mengatakan ( ay.68 ) Tuhan kepada siapakah kami pergi, murid � murid sudah berjalan bersama Yesus sekian lama, sehingga hal ini menjadi dasar akan apa yang mereka dapat katakana.
a. Hari ini, kepada siapa kami pergi ?
i. Siapa yang dicari
ii. Siapa yang diharapkan
iii. Siapa yang menjadi sandaran / kekuatan

b. Murid � murid berkata : KAMI telah PERCAYA dan TAHU, sungguhkah kita sudah percaya dan tahu ?
i. Konsekuensinya : hidup bersama dengan Tuhan dan sesuai dengan FirmanNya.

Mempertanyakan tentang kualitas kita mengikuti Tuhan. (1) Yahudi � menentang. (2) Murid2 � termasuk 12 murid. Ada 3 poin (1) Otoritas Kristus (2) Penggenapan janji (3) Memahami Kristus sebagai sumber kebenaran.

Know about God and knowing about God ( J.A. Parker ). Orang - orang disana baru �know� dan belum �knowing.� Pengenalan kepada Allah membutuhkan proses. Petrus lebih mengenal Yesus dari pada orang lain. Pengenalan kepada The Word, Firman Tuhan � perkataan hidup yang kekal, Pater G mengatakan seseorang belajar tentang kebenaran harus berubah, kalau tidak kebenaran itu salah atau orangnya salah. Pengenalan yang kedua kepada The Person, Engkau adalah Yang Kudus dari Allah, yaitu pengakuan Petrus kepada Yesus yang adalah Mesias, Yang Diurapi.

Perlu disinggung tidak hanya finalitas Allah, tapi juga The Absoluteness, tentang kebenaran yang mutlak. Ketika banyak orang mengenal akan kebenaran mutlak itu orang�orang malah pergi.
(Yohanes 6 :66).










 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India