Jumat, 26 Maret 2010

SANG KUDUS DARI ALLAH

Sang Kudus dari Allah

Yohanes 6:66-69

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut

Ada peribahasa yang berbunyi, �Tak kenal maka tak sayang,� artinya seseorang bisa menyayangi orang lain, karena didahului oleh perkenalan. Hal yang sama terjadi dalam pengenalan Petrus akan Yesus. Meskipun banyak murid mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Yesus (Yoh. 6:66), namun Petrus tetap setia kepada-Nya. Hal ini terjadi karena ia mengenal siapa Yesus, melalui pengakuannya bahwa Ia adalah yang kudus dari Allah (Yoh. 6:69). Paulus berkata, �Aku tahu kepada siapa aku percaya� (2Tim. 1:12). Perikop pada Yohanes 6:67-69 ini menyingkapkan pribadi Yesus yang adalah Allah yang kudus yang mengasihi manusia berdosa. Ke-Allahan dan kekudusan-Nya selain menghancurkan dosa, juga memilih dan menyelamatkan kita supaya menjadi umat kemuliaan-Nya. Apakah makna Sang Kudus dari Allah?

1. Yesus adalah representatif Allah sendiri. Ia adalah Allah Sang pencipta yang penuh kuasa dan memiliki otoritas untuk memberikan hidup yang kekal kepada manusia. Dalam PL, Yang kudus dari Allah menunjuk kepada Yahweh sendiri (Yes. 40:25; 43:15; Ibr. 1:12; 3:3). Di sini ke-12 murid-Nya membuat pengakuan iman yang singkat dan jelas seperti Marta (Yoh. 11:27), dan Thomas (Yoh. 20:28) bahwa Yesus adalah Tuhan. Hal ini sesuai dengan tujuan injil Yohanes, �Supaya mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan� (Yoh. 20:31). Dalam Yohanes 1:1-2,14, menegaskan bahwa Yesus adalah benar-benar Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan mati di salib untuk menebus manusia dari segala dosa mereka (Yoh. 1:29). Ke-Allahan Yesus juga dibuktikan dari segala mukjizat yang telah Ia lakukan. Ia menyembuhkan anak pegawai istana (Yoh. 4:46-54). Ia menyembuhkan seorang lumpuh di kolam Betesda (Yoh. 5:1-18). Ia memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan (Yoh. 6:1-14). Jika kita mengakui Yesus adalah Tuhan, apakah kita menghormati dan memuliakan-Nya? Apakah kita hidup takut akan Dia melalui sikap hidup dalam kekudusan dan kebenaran?

2. Yesus memiliki kuasa untuk menghakimi dan menyelamatkan orang berdosa. Karena Yesus adalah Allah, maka ia berkuasa menghakimi orang berdosa, sebab penghakiman itu sudah diberikan Allah Bapa kepada-Nya (Yoh. 5:22-23). Ia berkuasa memberikan hidup kekal bagi mereka yang beriman kepada-Nya (6:40,47). Yesus berkata, �Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang diutas Allah� (6:29). Lalu di ayat 35, dengan tegas Yesus menyatakan bahwa dirinya adalah Roti Hidup. Hal ini memberitahukan kita: Yesus adalah makanan yang memelihara kehidupan rohani, siapa yang makan dagingNya dan minum darahNya, beroleh hidup kekal (Yoh. 6:35,51-54), artinya, siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan lapar dan haus lagi secara rohani, karena Roh Kudus mendiami orang percaya (6:40). Hasilnya adalah, (1) Mereka tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (6:39-40); (2) Mereka akan dibangkitkan pada akhir zaman (6:39,40; bdk. 1Tes. 4:15-17; 1Kor. 15:51-53). Jadi pengenalan yang benar akan siapa Yesus, itu hal yang penting namun yang terpenting, apakah saudara sendiri sudah mengalami perjumpaan pribadi dengan Dia melalui iman dan pertobatan?

Murid-murid Yesus tidak siap menerima perkataan Yesus yang keras. Hampir semua dari mereka tertegur dan meninggalkan Yesus. Sebab Yesus tahu, ada diantara mereka yang akan mengkianatiNya. Ia menegaskan kepada murid-muridNya kalau Ia berasal dari sorga. Yesus ingin mengajarkan kepada mereka bahwa keselamatan dari Allah itu adalah anugerah Allah, bukan karena kemampuan manusia.
Yesus memanggil kepada semua orang agar mereka percaya dan mengenal Dia. Tetapi sebagian besar diantara mereka pergi meninggalkan Yesus kecuali 12 murid. Sehingga Yesus bertanya kepada mereka, �apakah kamu tidak pergi juga? Pertanyaan ini sebagai pertanyaan yang penting untuk murid-murid bahkan hidup manusia. Pengenalan seseorang akan Tuhan serta imannya akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Petrus memberikan pengakuan (kredo iman) yang luar biasa, Tuhan kepada siapa kami harus pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal, dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah. ini adalah satu pengakuan iman yang jelas tentang Yesus, bahwa Yesus Yang Kudus dari Allah. sehingga mereka memilih tidak meninggalkan Yesus seperti murid-murid yang lain.

Meskipun murid-murid Tuhan Yesus sampai saat terakhir belum mengenal secara utuh dan sempurna siapa pribadi Yesus, tetapi dalam bagian ini kita melihat bahwa karunia Allah dan belas kasihanNya mencelikkan mata rohani mereka untuk melihat Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah. Ini boleh dikatan sebagai langkah awal bagi mereka untuk lebih mengenal Yesus dengan cara yang benar. Pengenalan yang benar terhadap Yesus membuat murid-murid tetap mengikut Dia, meskipun sempat dalam hidup mereka meninggalkan Yesus saat penyaliban, tetapi kemurahan Allah meneguhkan iman mereka, melayakkan mereka untuk melayani kembali bahkan menjadi martir.
Di dalam �keterbatasan� mengenal Yesus ternyata Petrus melihat bahwa perkataan, pengajaran dan kehidupanNya merupakan Firman yang hidup dan kekal sehingga dia percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Allahnya.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta


Yesus berbicara keras kepada orang-orang Yahudi yang selama ini mengikuti Dia, ada 2 hal yang menjadi dasar : ada murid yang ikut Yesus tetapi akan berkhianat (6:64), dan ada murid yang ikut Yesus dengan ragu & mempunyai motivasi yang tidak benar (6:26).
Yesus menyampaikan 2 hal penting tentang mengikut Yesus, yaitu : siapa yang percaya mempunyai hidup kekal disebut sebagai orang pilihan Allah, yang tetap setia mengikut Yesus walau bagaimana susah & menderitanya; tetapi juga ada orang mau ikut Yesus dengan motivasi yang salah dan tidak akan bertahan untuk terus ikut Yesus dalam susah & derita.
Yesus mengatakan bahwa orang-orang yang mengikut Dia diberikan Allah (6:39) dan harus dijagaNya & akan bangkit bersamaNya pada akhir zaman. Yesus juga memberi petunjuk bahwa ada di antara murid yang sesungguhnya tidak percaya kepadaNya karena memang itu keputusan ybs. (6:64)
Yesus ada bersama-sama dengan 12 muridNya ditengah situasi banyak diantara orang-orang yang mengikuti dengan setia mulai mengundurkan diri (6:66) dan Yudas yang akan mengkhianatiNya, Dia bertanya kepada mereka �Apakah kamu tidak mau pergi juga ?� (6:67)
Dalam konteks inilah Simon Petrus menjawab Yesus �Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi ? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.� (6:68-69).
Mengapa Simon Petrus mengatakan demikian ?
I. Karena perkataan-perkataan Yesus didasarkan pada hikmat Allah, bukan hikmat dunia. Yoh 4:29 ? 4:17-18; 14:29-31
II. Kata perkataan-perkataan Yesus disertai kuasa dan kebenaran. Yoh 7:46; 8:38; Lukas 4:32; Mrk 1:27
III. Kata perkataan-perkataan Yesus dihidupi secara nyata dalam seluruh kehidupanNya. Yoh 16:4; 18:38b

Bagian ini menekankan sifat Kristus. Kristus disebut kudus. Tidak ada yang disebut kudus, selain Allah. Malaikat dan manusia disebut kudus dalam relasinya yang benar dengan Tuhan, yaitu saat mereka mentaati kebenaran Tuhan / Firman Tuhan.
Malaikat tidak kudus/berdosa, karena meninggalkan kedudukannya (Yudas 6).
Jadi, Yesus disebut kudus, sebagai Anak Allah, memiliki kuasa, memberi hidup dan menguduskan setiap orang yang taat dan percaya pada-Nya.
Kudus adalah saat seseorang dipulihkan kembali hubungannya dengan Tuhan. Tuhan menguduskan orang percaya dengan Firman-Nya (Yoh. 17:17). Dan di dalam Firman itu juga, manusia diberi hidup dan kemampuan untuk berhubungan benar dengan Tuhan. Sekali lagi diingatkan bahwa para baptisan baru Minggu ini, bahwa mereka harus mengetahui kebenaran ini, agar senantiasa mereka hidup dalam kekudusan.
Kekudusan adalah kekuatan kesaksian orang percaya dalam dunia untuk menyatakan kebaikan Tuhan = kodrat ilahi (II Pet. 1:4).
Orang yang tak percaya Firman-Nya adalah orang yang berdosa.

Kalimat ini disebutkan 2x dalam Injil, yaitu yang pertama oleh Petrus, salah satu murid kesayangan Yesus, yang pernah disebut �Iblis� (Yoh. 6:69, Mat. 16:23), dan yang satu lagi oleh Iblis (Mk. 1:23-24).
Padahal di sini ada teguran yang sangat keras (v 60). Dalam 6 mujizat yang lain, dalam injil Yohanes, tak ada teguran.
Teguran-Nya keras = skleros, Gk., = hard, harsh (kasar), rough, stiff, stern (jahat, tegang), violent, offensible, intolerable.
Yesus sendiri mengakui bahwa perkataan-Nya �Menggoncangkan� = offend / scandalize / cause you to stumble (KJV); tersinggung (BIS), v 61.
Tapi, tak pernah dikatakan �Severe� (= bengis / sangat sekali); �Cruel� (= kejam / bengis / lalim).
4x Jesus menyebut ular beludak (3x dalam injil Matthew+1x dalam injil Luke).
31x Jesus menyebut celakalah (woe, 14x dalam injil Matthew+2x dalam injil Mark+15x dalam injil Lukas).
5x Jesus menyebut buta.
5x Jesus menyebut bodoh (fool, 2x dalam injil Matthew+3x dalam injil Luke).
18x Jesus menyebut munafik (14x dalam injil Matthew+1x dalam injil Mark+3x dalam injil Luke).
5x Jesus menyebut anjing.

Bukan hanya kata-kata-Nya, tapi perbuatan-Nya juga sering menyinggung orang.
2 kejadian di bawah ini dicatat dalam 3 injil, Matthew, Mark, and Luke.
>> Waktu memetik bulir gandum pada hari sabat (Matt. 12:1-8).
>> Waktu menyembuhkan orang mati sebelah tangan (stroke?) pada hari sabat (Matt. 12:10-14).

2 kejadian di bawah ini hanya dicatat dalam Luke.
>> Waktu menyembuhkan seorang wanita yang kerasukan setan 18 tahun sehingga bungkuk (Lk. 13:11-14).
>> Waktu menyembuhkan seorang yang busung air (= dropsy, Lk. 14:2-4).

2 kejadian di bawah ini hanya dicatat dalam John.
>> Waktu menyembuhkan orang lumpuh 38 tahun di kolam Bethesda (Jn. 5:1-9).
>> Waktu menyembuhkan orang buta dengan mengaduk ludah+tanah (Jn. 9:14).

Tapi, selain Petrus dan Iblis, kepala pasukan menyebut-Nya, �Sungguh, Ia adalah Anak Allah� (Matt. 27:54).

Thomas, si peragu, menyebut-Nya, �Ya Tuhanku dan Allahku� (Jn. 20:28).

Paulus menyebut-Nya, �Tuhan kita Yesus Kristus� (I Thess. 1:3).

Yesus sendiri menyebut diri dengan 7 ego eimi.
4 diantaranya ada kata �Hidup� ? Aku adalah air hidup (ch. 4); Aku adalah roti hidup (ch. 6); Akulah kebangkitan dan hidup (ch. 11); Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup (ch. 14).
3 lainnya ? Akulah gembala yang baik dan pintu (ch. 10); Akulah pokok anggur yang benar (ch. 15).

Pengakuan Yustinus Martir (150 M), �Yesus adalah sabda Allah yang pertama, dan Ia adalah Allah.�
Pengakuan Irenaeus (185 M), �Yesus adalah Tuhan dan Allah, dan Juruselamat dan Raja.�

Puncaknya, Allah menyebut-Nya sebagai yang �Kukasihi� (Matt. 3:17); �Berkenan,� (Matt. 17:5); �Ku pilih� (Matt. 12:18).
Kukasihi ? 3x dalam Matthew.
Berkenan ? 3x dalam Matthew.

Hujatan Dan Brown, Da Vinci Code, �Yesus adalah Allah sejak pengakuan Constantine, pd sidang Nicea, 325.�
Brown berkata, �Until that moment, Jesus was viewed by his followers as a mortal prophet, a great and powerful man, but a man nonetheless.�

1. He is cursed in order to bear all of our sins and everything else.
If he is called �The sinner,� he is in essence not sin.
He is called the sinner, because he bears our sin (Heb. 9:28).

Bukan hanya menanggung dosa (spiritual), tapi:
[a]. Mental / emotional / psychological.
Griefs and sorrows (Isa. 53:4).
�Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.�

KJV, NAS ? Surely he hath borne our griefs, and carried our sorrows: yet we did esteem him stricken, smitten of God, and afflicted.

NIV ? Surely he took up our infirmities and carried our sorrows, yet we considered him stricken by God, smitten by him, and afflicted.

[b]. Physical.
> Kelemahan-kelemahan kita (infirmities, Matt. 8:17).
> Penyakit-penyakit kita (disease / sicknesses, Matt. 8:17).
> Penderitaan-penderitaan (sufferings, Matt. 16:21).

[c]. Spiritual.
> Pelanggaranku (transgressions, Ps. 39:8 / trespasses, II Cor. 5:19).
> Kesalahanku (iniquities, Ps. 51:9).
> Dosa-dosa kita (Heb. 9:28).
> Bantahan (gainsaying / contradiction / opposition / rebellion, Heb. 12:3).

Banyak ya istilahnya = mengimplikasikan banyaknya dosa kita.

2. He is cursed in order that we may be freed / saved (Heb. 9:28).

3. He is cursed in order that we may live for him in truth (I Pet. 2:24).

Kekudusan Allah adalah bagian dari keilahian Yesus. Tak ada orang yang tidak berdosa. Pengajaran ini sangat penting, karena bila ajaran ini benar, maka Kekristenan menjadi otoritatif. Bila tidak, maka Kristen sama dengan agama-agama yang lain.
Yesus Kudus karena:
1. Yesus mengatakan diri sebagai Tuhan (Jn. 8:58).
2. Yesus mengatakan diri sebagai Mesias = yang diurapi/dijanjikan/menggenapi janji Allah. Waktu ditanya oleh imam besar, �Apakah Engkau Mesias.� Yesus menjawab, �Akulah Dia� (Mk. 14:61-62).
3. Yesus menerima penyembahan (Mt. 8:2; Jn. 5:38).
4. Perkataan Yesus sangat berotoritas (Mt. 24:35; 28:18). Yesus mengusir setan juga hanya dengan 1 kata, �Keluar.�
5. Yesus memerintah agar kita berdoa dalam nama-Nya.

Banyak orang mengikut Yesus karena melihat mujizat dan makan roti. Teguran Yesus membuat mereka undur. Yesus juga menyuruh murid-Nya untuk pergi, tapi mereka tak mau pergi, karena mereka tahu, bahwa Yesus Yang Kudus dari Allah, kecuali Yudas, karena tak percaya (Jn. 64, 71).
Yesus bertanya, �Apakah kamu tak mau pergi juga?� Supaya mereka sungguh-sungguh mempertimbangkan ikut Yesus, karena:
1. Ikut Yesus tidak gampang.
[a]. Serigala mempunyai liang, Mt. 8:20; Lk. 9:58).
[b]. Harus pikul salib (Lk. 14:27).

2. Ikut Yesus harus suka rela.
Jangan ikut-ikutan, tapi kesadaran sendiri, bukan terpaksa (Lk. 9:62).
Waktu memilih harus suka rela, setelah memilih, harus/wajib/tak main-main.

3. Ikut Yesus harus mengenal siapa Dia sesungguhnya.
Murid-murid tak meninggalkan Yesus karena mereka tahu siapa yang mereka percaya, yaitu Yang Kudus dari Allah.
Ia adalah mesias juru selamat dunia yang memiliki hidup kekal.

Orang banyak mencari Yesus dengan motivasi yang berlainan. Yesus menegur mereka dengan sangat keras. Kalau kita melihat perikop sebelumnya, Yesus bicara mengenai diri sebagai Roti Hidup dari Surga yang memberi hidup kekal. Tapi, banyak murid-Nya justru mengundurkan diri setelah mendengar kata Yesus. Tapi, Petrus justru keluar 1 statement yang luar biasa, �Engkau adalah yang kudus dari Allah.� Yesus memilih, menguduskan yang percaya. Banyak orang ikut Yesus hanya mau cari selamat, tapi tak mau ikut proses pengudusan Allah selama hidup kita.
1. Pengudusan itu adalah pekerjaan Roh Kudus yang membebaskan kita dari dosa (Rom. 6:1-11).
2. Pengudusan itu adalah kehendak Allah dari sejak zaman bangsa Israel. Karena Israel dikuduskan / dipisahkan dari bangsa-bangsa kafir.
3. Pengudusan itu adalah kehendak Allah dalam zaman PB (Ibr. 12:14).

Bagaimana hidup dalam kudus?
1. Memisahkan diri dari sistim dunia yang bejat. Tidak kompromi. Membenci dosa/kejahatan.
2. Bertekun dalam keselamatan/iman, mau hidup bagi Allah.

Murid-murid berkata bahwa perkataan ini keras.
Menurut Petrus, �Perkataan-Mu adalah hidup yang kekal.�
Menurut Yesus, �Perkataanku adalah Roh dan hidup.�

Murid-murid yang berkata keras, meninggalkan Yesus.
Petrus sempat menyangkal Yesus.
Yesus tidak berubah.

KUDUS =
1. Tidak terpengaruh apa kata orang / respon orang dan dampaknya.
2. Yesus tahu hati setiap orang. Manusia suka menilai dari diri sendiri. Dan Yesus juga tak menghakimi berdasarkan perbuatan saja, tapi hati juga. Hati yang utama.
3. Kalau bukan karunia Bapa, tak ada seorangpun bisa datang pada Yesus, walaupun dia mau (v 70). Kita dipilih berdasarkan karunia. Yudas dapat karunia, dipilih, tapi tak sungguh-sungguh menerimanya.
Orang boleh tahu siapa Yesus. Tapi, orang bisa percaya adalah keputusan-Nya.

Sebelum dipilih, orang tak tahu apa itu Kekristenan. Ia bisa mengatakan, �Semua agama sama.� Akhirnya, ia bisa kompromi. Tapi, kalau sudah mau jadi Kristen, maka harus serius, wajib, pikul salib, menjalani proses kekudusan, bayar harga.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung


Dalam Injil Yohanes, kata iman dalam bentuk kata benda pistis tidak pernah muncul. Sebaliknya, kata percaya dalam bentuk kata kerja pisteuo muncul hampir seratus kali. Dan kata percaya/pisteuo ini terdapat dalam pasal 1-12.
Mengapa Yohanes tidak pernah memakai kata benda iman/pistis dan selalu memakai kata kerja percaya/pisteuo? Karena Yohanes menginginkan tindakan/sikap percaya lebih daripada isinya. Percaya di sini lebih ditekankan sebagai respon manusia terhadap tawaran kasih Allah dan anugerah keselamatan-Nya. Maka kata pisteuo seringkali diikuti dengan kata eis, yang artinya kepercayaan itu ditujukan kepada suatu oknum atau person. Artinya pada waktu kita percaya pada seseorang, kita sepertinya masuk pada orang itu dan berserah sepenuhnya pada pribadi orang itu (eis artinya into atau masuk ke dalam ). Percaya dalam Injil Yohanes selalu di hubungkan dengan person Kristus, yang kemudian memimpin orang percaya itu kepada Allah (iman � Kristus � Allah).
Kata kedua yang menjadi penekanan dalam Injil Yohanes adalah mengaku. Dalam surat Yohanes dikatakan,�Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah� (1 Yoh. 4:15). Konsep ini sama dengan tulisan Rasul Paulus yang mengatakan: �Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan� (Rm. 10:9). Kata mengaku di sini penekananya sama dengan percaya.
Beberapa literatur mengatakan, Petrus mengaku Tuhan Yesus sebagai �Yang Kudus dari Allah�, dan pengakuan itu sesungguhnya sama dengan mengaku �Yesus sebagai Kristus, Anak Allah yang Hidup�. Dalam seluruh PB, sebutan �Yang Kudus dari Allah� hanya dipakai sebanyak 3 kali, yaitu dalam Yohanes 6:69; Markus 1:24; Lukas 4:34. Ungkapan ini mirip dengan sebutan �Yang Kudus dari Israel�, suatu sebutan mengenai Allah dalam PL.
Pengakuan Petrus ini mirip dengan pengakuannya yang dicatat di dalam Injil Sinoptik (Mat. 16:13-20; Mrk. 8:27-30; Luk. 9:18-21). Dilihat dari konteksnya, pengakuan Petrus dalam Injil Sinoptik adalah dalam rangka Yesus bertanya tentang pribadi-Nya, �Siapakah Aku ini?�. Sedangkan yang dicatat dalam Injil Yohanes berkenaan dengan masalah mengikut Tuhan. Secara lokasi pengakuan yang di Sinoptik terjadi di Kaisarea Filipi, sedang yang di Injil Yohanes di Kapernaum. Jadi Petrus pernah dua kali memberikan pengakuan imannya tentang Kristus.
Kata �bahwa� dalam pengakuan Petrus di atas dalam bahasa Yunani adalah hoti, yang berarti kalimat ini berbicara tentang the content of Peter�s belief. Kata pisteuo apabila diikuti dengan kata hoti, seringkali berbicara mengenai the content of Christian belief. Petrus percaya bahwa �Yesus adalah yang Kudus dari Allah�. Khususnya dalam kisah ini, Petrus sangat terkesan dengan perkataan Tuhan Yesus yang sebelumnya tatkala Ia berbicara mengenai Roti Hidup.
Jadi, setelah mengikut Yesus sekian lama, dan setelah mengamati pekerjaan dan ajaran Yesus, kini Petrus sampai pada satu kesimpulan bahwa perkataan Yesus adalah perkataan hidup yang kekal. Dengan perkataan ini, Petrus yakin dan berketetapan untuk tidak mengikuti orang lain selain Yesus, sebab Petrus telah pisteuo/percaya dan ginosko/tahu (kata ginosko sesungguhnya lebih tepat diartikan mengenal), bahwa �Yesus adalah Yang Kudus dari Allah�.
Perlu kita perhatikan bahwa kata pisteuo dan ginosko keduanya ditulis dalam bentuk perfect tense, yang artinya Petrus telah percaya dan seterusnya tetap percaya bahwa �Yesus adalah Yang Kudus dari Allah� Maka di sinilah Petrus bisa mengatakan, �Tuhan kepada siapa kami akan pergi?�

Markus 1 : 24 setan pun tahu tentang Kristus yang Maha Kudus. Tetapi gelar Maha Kudus ini hanya diberikan pada Kristus. Petrus sangat peka akan hal itu. Yesus ingin menjelaskan bahwa Yang Maha Kudus ini tidak pernah bergantung pada manusia. John Calvin : kepergian hanya membawa kematian. Ada 3 jenis orang : (1) orang yang memanfaatkan Yesus, untuk mendapatkan makan. (2) Murid Yesus yang memanfaatkan Yesus, mengkhianati, Yudas, dalam dia bertahan, dia menjual Tuhan. (3) Petrus, dia tidak mau pergi, karena dia tahu Yesus adalah Yang Kekal, merupakan finalitas.

Dibalik perkataan Yesus, menunjukkan bahwa Dia adalah Allah sendiri. Mengatakan Dia Anak Domba Allah.

Engkaulah yang Kudus dari Allah, apa maknanya?
1. Mereka tahu KebenaranNya
a. Ayat 68b, perkataanMu adalah Perkataan Hidup ( berkuasa, menggubahkan ) yang kekal.
b. Yang Kudus dari Allah,
i. Memahami tanda � tanda yang menyertai orang yang kudus yang berasal dari Allah.
ii. Kebenaran
iii. Kuasa
iv. Keselamatan
2. Mereka mengenalNya, dalam arti mereka sudah mengenal yang lain, sehingga mereka mengatakan ( ay.68 ) Tuhan kepada siapakah kami pergi, murid � murid sudah berjalan bersama Yesus sekian lama, sehingga hal ini menjadi dasar akan apa yang mereka dapat katakana.
a. Hari ini, kepada siapa kami pergi ?
i. Siapa yang dicari
ii. Siapa yang diharapkan
iii. Siapa yang menjadi sandaran / kekuatan

b. Murid � murid berkata : KAMI telah PERCAYA dan TAHU, sungguhkah kita sudah percaya dan tahu ?
i. Konsekuensinya : hidup bersama dengan Tuhan dan sesuai dengan FirmanNya.

Mempertanyakan tentang kualitas kita mengikuti Tuhan. (1) Yahudi � menentang. (2) Murid2 � termasuk 12 murid. Ada 3 poin (1) Otoritas Kristus (2) Penggenapan janji (3) Memahami Kristus sebagai sumber kebenaran.

Know about God and knowing about God ( J.A. Parker ). Orang - orang disana baru �know� dan belum �knowing.� Pengenalan kepada Allah membutuhkan proses. Petrus lebih mengenal Yesus dari pada orang lain. Pengenalan kepada The Word, Firman Tuhan � perkataan hidup yang kekal, Pater G mengatakan seseorang belajar tentang kebenaran harus berubah, kalau tidak kebenaran itu salah atau orangnya salah. Pengenalan yang kedua kepada The Person, Engkau adalah Yang Kudus dari Allah, yaitu pengakuan Petrus kepada Yesus yang adalah Mesias, Yang Diurapi.

Perlu disinggung tidak hanya finalitas Allah, tapi juga The Absoluteness, tentang kebenaran yang mutlak. Ketika banyak orang mengenal akan kebenaran mutlak itu orang�orang malah pergi.
(Yohanes 6 :66).










Jumat, 19 Maret 2010

MESKIPUN KECIL, TETAP DIPAKAI

MESKIPUN KECIL, TETAP DIPAKAI
Hakim-Hakim 7:16-25

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Garut


Pernahkan anda mendengar kisah pertobatan Agustinus, tokoh gereja abad ke-3 dengan karyanya yang terkenal, Confessions dan City of God? Ia bertobat karena mendengarkan nyanyian seorang anak kecil yang berkata, �Ambil dan bacalah; ambil dan bacalah.� Hal itu terjadi tatkala ia duduk di sebuah taman di Milan pada tahun 387, kemudian ia membaca surat Roma 13:13-14, lalu ia merasakan cahaya iman memenuhi hatinya dan segala keragu-raguan dilenyapkan. Lagi-lagi Tuhan memakai seorang anak kecil untuk menyelamatkan Agustinus, tokoh gereja yang hebat itu. Tema Hakim-Hakim adalah Kemurtadan dan Pembebasan. Konteks pasal 6-8 adalah berbicara tentang kemenangan Gideon dan umat Israel dalam melawan bangsa Midian. Kemenangan itu terjadi bukan usaha manusia, melainkan karena kuasa Tuhan. Alkitab menyatakan bahwa Tuhan menyertai dan memberi kemenangan kepada Gideon (Hak. 6:12-16; 7:15, 22). Jika Tuhan mau memakai orang kecil dan lemah seperti Gideon menjadi alat bagi kemuliaan-Nya, kitapun dapat dipakai Tuhan selama kita mau menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Meskipun kecil tetap dipakai, mengapa? Jawabannya dapat dilihat dari dua sisi.

1. Dari sisi Allah: Itu mutlak karena kasih karunia. Allah adalah inisiator dari karya penyelamatan. Kemenangan dan pelepasan umat Israel dari perbudakan bangsa Midian merupakan anugerah Tuhan. Tuhan menjawab doa mereka dengan mengutus seorang nabi berfirman kepada mereka (Hak. 6:7-10). Tuhan memanggil dan mengutus Gideon berikut 300 orang untuk melepaskan Israel dari tangan Midian (6:12,14). Tuhanlah yang menyelamatkan Israel dari tangan Midian (7:7,22). Jika bukan kuasa Tuhan, mustahil mereka bisa menang menghadapi 135.000 prajurit Midian yang terlatih (Hak. 8:10), hanya dengan 300 rakyat biasa atau 1 berbanding 450 orang. Ini sama dengan misi bunuh diri (suicide mission). Jadi kemenangan Gideon dan Israel jelas bukan kehebatan dan kekuatan mereka, tetapi karena kasih karunia Tuhan. Paulus berkata, �Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri� (Ef. 2:8-9). Karena itu, jangan tinggi hati tetapi bersyukurlah kepada Tuhan jika saat ini kita yang kecil dan lemah ini boleh dipilih, diselamatkan dan dipakai Tuhan.

2. Dari sisi manusia: karena ada respons dari manusia terhadap panggilan Allah. Allah memakai orang yang biasa seperti Gideon untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa karena adanya respons dalam iman dan ketaatan (trust and obey) terhadap panggilan-Nya. Pertama, Gideon percaya dan bersandar kepada Tuhan. Sebelum itu ia harus menjalani proses pembelajaran. Karena pada mulanya, ia mempertanyakan kuasa dan kesetiaan Tuhan serta merasa lemah dan tidak berdaya (Hak. 6:13,15). Dua kali malaikat Tuhan meyakinkan Gideon bahwa Tuhan menyertainya dan juga dengan tanda-tanda yang diberikan-Nya (6:12-17, 36-40). Akhirnya Gideon percaya dan bersandar kepada Tuhan (6:22-24; 7:2,7). Kedua, Gideon taat kepada Tuhan dan panggilan-Nya. Ketaatan Gideon terlihat dari: Ia meruntuhkan mezbah baal dan mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan (6:25-32). Ia menyeleksi pengikutnya dari 32.000 menjadi 300 orang. Ia segera menyerbu para musuh begitu diperintahkan Tuhan (7:19,15-25). Hasilnya, �Tuhan membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu�� (7:22). Tuhan memakai orang yang kecil, sederhana dan pasukan yang kecil mengalahkan yang besar, sungguh perkara yang mustahil bagi kita, tetapi tidak ada yang mustahil jika kita menyerahkan diri dipakai Tuhan. Pemazmur berkata, �Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa, sebab Ia sendiri akan menginjak-injak para lawan kita� (Mzm. 108:14). Marilah dengan iman dan ketaatan kita merespons panggilan Tuhan untuk berbagian dalam misi Tuhan melalui dukungan doa, daya dan dana kita. Selamat ber-PMPI yang ke-34. Soli Deo Gloria.

Bangsa Israel berbuat dosa kepada Allah, mereka tidak menyembah Allah. Akibatnya Allah memerintahkan orang Midian berkuasa atas mereka. Mereka sangat menderita di bawah penindasan Bangsa Midian. Sehingga orang Israel membuat tempat perlindungan di gunung bersembunyi dari orang Midian. Tetapi orang Midian terus mengejar dan merampok hasil tanaman membuat orang Israel tidak memiliki bahan makanan dan hidup sangat melarat. Bangsa Israel kemudian berseru kepada Allah yang hidup maka Allah mengutus Gideon. Ketika Allah mengutus Gideon dengan tujuan;
I. Supaya Bangsa Israel kembali kepada Allah.
Bangsa ini perlu mengalami pertobatan dan kembali menyembah Allah. dari segala penderitaan yang mereka alami Allah tetap peduli kepada bangsa ini. sehingga Allah mengutus nabinya untuk memilih Gideon menjadi pemimpin Bangsa Israel. Meskipun Gideon dari suku yang terkecil dan berasal dari keluarga yang sederhana Allah tetap memilih Gideon. Pemilihan Allah bukan tanpa alasan, Allah ingin bangsa ini melihat tangan Allah yang bekerja seperti dulu pernah dilakukan terhadap nenek moyang mereka membawa keluar dari Mesir.
II. Supaya Bangsa Israel Percaya Kepada kuasa Allah.
Peperangan Israel melawan orang Midian adalah peperangan Allah. 32.000 orang untuk melawan 135.000 tentara Midian sebetulnya masih tidak seimbang, Israel masih kalah dalam jumlah. Tetapi Allah memerintahkan untuk mengurangi jumlahnya sehingga hanya menjadi 300 orang saja. Ini untuk membuktikan kepada Israel khususnya dan kepada bangsa lain umunya melihat dan percaya kepada kuasa Allah. sebab Allah sanggup mengerjakan dari yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Konsep manusia yang sering kita dengar adalah �karena besar maka di pakai� tetapi konsep Tuhan saat memakai seseorang tidak selalu begitu. Allah memakai manusia bukan masalah besar atau kecil, tua atau muda, kaya atau miskin, tapi Allah memakai seseorang karena kemurahan-Nya, kesetiaan-Nya dan Allah melihat kesungguhan orang tersebut. Gideon di pilih dan di pakai Allah berdasarkan kemurahan-Nya karena Gideon bukanlah satu-satunya orang yang hebat masa itu, bahkan boleh dikatakan dia orang biasa yang tidak terkenal. Pada waktu Gideon memimpin bangsa Israel secara nalar tidak mungkin menang namun Gideon belajar percaya dan mempercai Allah serta mempercayakan hal yang tidak mungkin kepada Allah, maka dia maju berperang. Bahkan ketika Allah memangkas pasukan dari 32.000 menjadi 300 orang Gideon tetap percaya bahwa Allah sanggup.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta


Gideon adalah hakim yg kelima dalam masa pasang surut bangsa Israel setelah kematian Yosua. Pada masa itu bangsa itu menghadapi banyak musuh, misalnya Amalek, Midian, Filistin, dsb. Di tengah2 krisis kerohanian sekaligus kepemimpinan diantara bangsa Israel ternyata Allaj tetap memperhatikan mereka dan Allah sedang mempersiapkan seorang pemimpin bagi bangsa Israel pada waktu itu. Allah memilihi Gideon. Apa yang dipilih Allah itu sungguh menyatakan apa yang dianggap remeh dan tdk berarti itu dapat menghasilkan kekuatan yang besar dan mencapai kemenangan, tentu dengan pertolongan Tuhan. Jadi, Tuhan memilih dan menetapkan Gideon sebagai pemimpin Israel merupakan satu hikmat Allah yang dapat menggunakan hal kecil tetapi menghasilkan sesuatu yang besar.

Gideon berasal dari kaum yang kecil dari suku Manasye. Ia dari latarbelakang keluarga miskin (Hak. 6:15). Ia juga orang yang tidak berpengalaman. Dalam hal kemenangan Gideon atas orang-orang Midian:
1. Gideon hanya menggunakan 300 prajurit bisa mengalahkan ribuan tentara Midian. Hal ini menyatakan: pertama, semata-mata adalah anugerah Tuhan; kedua, Gideon mendapatkan kekuatan berperang setelah mendapatkan mimpi; ketiga, Gideon tentu harus memakai akal dan kepintarannya untuk membuat strategi perang. Ia membagi 300 tentaranya menjadi 3 bagian, masing2 100 orang. Tentaranya hanya disuruh memegang buyung kosong dan obor. Senjata ini sangat tidak berarti. Dari hal yang tidak berarti, Tuhan memakai strategi Gideon.
2. Gideon sudah memberikan instruksi kepada pasukannya, dan mereka bisa satu hati.
3. Pasukan Gideon memiliki komitmen besar untuk memerangkan pasukan dan tidak ada satu pun yang berkhianat.

Allah memilih orang tidak berdasarkan kondisi orang itu berdasarkan perhitungan manusia. Orang-orang yang merasa hebat Tuhan tidak memilihnya. Oleh karena itu:
1. Melangkah sebagai orang pilihan, bukan atas dirinya sendiri.
2. Melangkah berdasarkan firman Tuhan.
3. Melangkah dalam ketaatan, tidak ada argumen dari Gideon ketika Tuhan memerintahkan pengurangan pasukan.
4. Melangkah dalam perbuatan.
5. Melangkah bersama Tuhan.
Tuhan mengajarkan bahwa keberhasilan dan kemenangan itu bukan karena kita tetapi karena Tuhan (pasal 6:16; 7:2, 4, 7) karena dalam barisan itu ka nada 22.000 orang penakut, dan 9.700 itu bukan orang pilihan.

Gideon berasal dari suka Manasye. Dia juga orang yang paling muda dari keluarganya, juga orang yang minder (peragu, sama dengan Thomas). Ia minta tanda dari malaikat Tuhan sendiri, dan tanda kedua minta guntingan bulu domba basah dan kering. Sudah dapat kedua tanda, ia masih minta lagi. Sudah dapat tanda pun ia masih takut. Akhirnya, ia dapat tanda mimpi. Tuhan memilih Gideon bukan karena kekuatannya tetapi karena anugerah Tuhan. Sebagai orang pilihan Tuhan ada beberapa hal yang bisa kita lakukan seperti Gideon, antara lain:
1. Dia percaya pada Tuhan dan yakin akan keselamatan.
2. Dia taat dan melakukan kehendak Tuhan dengn tepat.

Orang Midean, Amalek dan sebelah Timur berkumpul dan berkemah di lembah Yisrel. Gideon itu dipakai Tuhan untuk menyelamat Isarel menghadapi musuh yang begitu banyak. Gideon bisa menang karena berjalan dan berjuang bersama Tuhan. Proses penyaringa: orang yang dikumpulkan 32.000, tinggal 10.000, terus tinggal 300, lalu dibagi 3 pasukan. Ada tiga hal di sini:
1. Gideon berjalan dalam ketatatan kepada Tuhan
2. Gideon berjalan dalam iman kepada Tuhan.
3. Gideon berjalan dalam hikmat Tuhan.

Perang pasukan Gideon melawan Midian, Amalek dan sekutunya mirip dengan peristiwa perang 6 hari antara Israel dan Negara-negara Arab pada 1967. Menurut Wikipedia, Perang Enam Hari (bahasa Ibrani: ????? ??? ????? Milkhemet Sheshet HaYamim), juga dikenali sebagai Perang Arab-Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), Pasukan dan peralatan perang musuh sangat tidak seimbang dengan Israel. Hal yang hampir sama adalah pasukan Gideon dan Israel 1967 menyerang lebih dahulu dan kemenangan mereka raih. Presiden Nasser pada 26 Mei 1967 mengatakan, ��tujuan dasar kita adalah untuk menghancurkan Isarel.� Tujuan perang adalah mengalahkan dan menghancurkan musuh. Itulah yang dilakukan musuh-musuh terhadap Israel. �Musuh-musuh� dunia yang ingin merebut manusia dari kasih Tuhan harus kita menangkan lebih dahulu. Sebelum dunia merebut, kita harus merebut lebih dahulu.

Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah ini:
A. Orang-orang Israel harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan: bukan berdiri sendiri, berdasarkan yang kelihatan dan jumlah pasukan. Gideon itu bukan Rambo, bisa mengalahkan semua musuh.Bukan juga Musa dan Daud yang hebat, dia hanya seorang Gideon. Sangat diragukan juga kalau Gideon seorang ahli perang karena dia tidak punya pengalaman perang.
1. Musuh seperti belalang, unta dan pasir yang tak terhitung banyaknya.
2. Tidak bergantung pada keahlian perang. Tentara Gideon itu bukan pasukan terlatih, tetapi hanya rakyat biasa. Beda dengan tentara Amalek dan Midian.
3. Mereka tidak bergantung pada senjata: hanya bawa buyung, sangkakala, dan obor.
4. Mereka juga tidak bergantung pada kekuatan fisik mereka. Mereka hanya berdiri dan memukul buyung dan meniup sangkakala.
B. Kesatuan lebih baik daripada jumlah yang banyak. Film 300 mengkisahkan pasukan Sparta dibawah kepemimpinan Leonidas hanya menggunakan 300 prajurit. Tentara sahabat yang jumlahnya lebih banyak merasa heran dengan pasukan Leonidas. Pasukan yang berjumlah 300 itu memiliki kesehatian, keberanian, kekompakan. Menghadapi pasukan Persia yang jumlah ratusan ribu mereka tidak merasa gentar. Meski kalah, tetapi mereka kompak sampai mati.

Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung


Benyamin Franklin �pukulan2 kecil dpt menombongkan pohon oak yang besar� dengan konsisten maka dapat menumbangkan pohon tsb. Walaupun kecil, namun berdampak besar. Yang kecil disini bukan pasukan saja, namun diri Gideon juga, ia merasa tidak ada apa-apa (ps 6) Gideon waktu dipanggil pun merasa kaumnya kecil dan tidak terkenal, ia merasa terlampau muda. Tetapi dari perikop tsb memperlihatkan walaupun kecil tapi dpt dipakai
1. Walaupun kecil tetap punya keberanian. Tuhan menyeleksi mereka yang berani. Keberanian menjadi salah satu dasar untuk maju
2. Walupun kecil tetap waspada dan berhati-hati. Saat minum air dengan tangan mereka, ada penafsir yang menyebutkan bahwa mereka yang melakukannya dengan sikap waspada dan melihat sekitar.
3. Walaupun kecil punya strategi. Saat terkumpul 300 orang, Tuhan berbicara kepada Gideon dengan mengirim mata-mata. Tuhan mengajar Gideon untuk bisa melihat siapa lawannya dan strategi pasukan menghadapi lawan.
4. Walaupun kecil berapi-api. Punya semangat yang luar biasa untuk maju berperang.
5. Kecil tetap berarti kalau bersama dengan Tuhan. Gideon kelihatannya ragu-ragu dan banyak meminta tanda kepada Tuhan. Maka takkala Firman disampaikan, kita perlu mendorong jemaat untuk tetap menyertakan Tuhan

Point di atas berkaitan dengan semangat dalam memenangkan jiwa, mempunyai strategi, dan semangat yang tetap membara

� Latar belakang peperangan adalah orang Israel berkhianat pada Tuhan.
� Siapakah orang Midian, penyembah berhala dan dewa-dewa yang kemudian orang Israel juga melakukannya
� Pertemuan dengan Tuhan membawa Gideon kepada penyembahan dan ketaatan
� Misi adalah dimulai dengan penyembahan kepada Tuhan
� Peperangan ini adalah peperangan kedurhakaan dan kebenaran
� Tuhan memilih orang-orang yang berperang dalam stardartNya yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari
� Jumlah mereka kecil, namun disini Allah menyatakan ketidakmungkinan itu menjadi mungkin dalam kuasaNya.
John Webber, �sasaran akhir dari misi adalah Penyembahan kepada Tuhan, misi adalah kebutuhan sementara, namun penyembahan kepada Allah adalah kekal�
Misi ini adalah membawa orang-orang untuk menyembah Allah yang benar

Ada 2 tujuan Allah dalam misi
1. Skema / Rancangan Allah. Ketika Allah membangkitkan Hakim-hakim adalah melepaskan umat dari himpitan beban/masalah.
2. Misi berbicara supremasi Allah, dalam seluruh tataanan dan rencana-Nya. Ketika Gideon menumpas orang Midian sebenarnya tidak mungkin, namun disanalah Supremasi Allah dinyatakan
Ada orang-orang yang telah banyak dibangkitkan oleh Tuhan, orang-orang yang sebenarnya sederhana, namun takkala dipakai oleh Tuhan, maka supremasi Allah dinyatakan

Kecil itu kelihatannya tidak berguna, tidak terbilang.
1. Tuhan ingin dalam peristiwa ini tidak menjadi penakut, tdk andalkan diri, tdk sombong, tidak asal-asalan. Tuhan ingin setiap orang percaya berani, dan mengandalkan Tuhan dalam pelayanannya, melakukan yang terbaik sesuai dengan kehendak Tuhan.

Yang kecil bisa dipakai Tuhan, namun seringkali kata �kecil� itu mengikat kita tidak maksimal. Ilsutrasi : Gajah dan rantai, menyebabkan Gajah walaupun hanya diikat dengan rantai yang kecil, ia sudah terbiasa dengan �kebiasaan� sudah dirantai dan tidak bisa apa-apa
Dalam Minggu misi ini, maka kita harus menghilangkan yang �kecil� itu.
Kunci dipakai dan mendapatkan kemenangan:
1. Bersihkan dosa dari hidup
2. Kembali kepada penyembahan yang benar
3. Bertindaklah sesuai dengan iman
4. Berserah kepada kehendak Allah

Peperangan ini ada taktik dan strategi, namun motivasi yang utama adalah supaya Tuhan yang diandalkan. Sebelum mobilasi, pemilihan, dll, Tuhan telah menanamkan peperangan ini bersandarkan pada Tuhan, bukan pada banyaknya strategi, dll. Supaya tidak menyombongkan diri. Kadang-kadang kita memikirkan kita punya dana, daya, dan sumber, dll, namun jikalau tanpa Tuhan, maka semuanya tidak ada apa-apa. Yang paling mendasar adalah bersandar pada Tuhan

Malaikat Tuhan menyebut Gideon pahlawan Allah Hal ini menunjukkan konsep pemilihan Allah, menjadikan Gideon pahlawan Allah, memberikan peran dalam pekerjaan Tuhan. Terkadang kita banyak melakukan perkara2 besar dalam dunia, namun sudahkah berpekara dalam misi Tuhan? Biarpun kecil, namun memiliki nilai kekekalan. Bukan didasarkan pada kehebatan manusia namun bergantung kepada anugrah Allah. Saat disebut Pahlawan Allah;
1. Biapun kecil ada penyertaan Tuhan yang menjadi kunci kemenangan. Kita harus mengalami kemenangan dulu bersama Tuhan, baru bisa menyampaikan berita ini kepada orang lain
2. Biarpun kecil tetap ada kekuatan Tuhan yang menjadi kunci penopang kekuatan. Di tengah-tengah bangsa yang besar tersebut, bisa menakutkan dan mengetarkan. Gideon menyadari bahwa roti jelai yang kecil dan sederhana bisa dipakai Tuhan pula
3. Biarpun kecil tetap ada keyakinan pada Tuhan, yg menjadi kunci jaminan mengalahkan musuh (ay. 18,20) yang disebutkan adalah Tuhan lebih dulu. 300 pasukan ini hanya meniup terompet dan memecahkan buyung saja, menyebabkan dampak yang besar. Tugas mereka padahal sederhana, namun maukah kita melakukannya?

Abraham Kyuper said ,�The main message of education is not just transfer of knowledge, but personal impact to the students directly� . Gideon telah memberikan sebuah keteladanan, meski ia merasa potensi hidupnya tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan tantangan masa depan umat pilihan saat itu, oleh sebab itu ia menantikan Allah memberi � tanda� agar apa yang ia lakukan selaras dengan kehendak Allah. Apa yang telah dilakukan Gideon telah menjadi bagian dari sejarah Israel, dimana Allah memakainya justru karena ia merasa lemah dan selalu perlu bergantung kepada Allah (bdk Ibrani 11:32, Matius 23 :12)
Konteks pada hari ini, apa arti potensi diri kita jika dibandingkan tantangan yang dihadapi misi gereja makin berat di tengah berbagai paradigma yang berkembang di jaman post modernism ini. Khotbah akan mengupas tantangan zaman, potensi dan kapasitas yang ada dan bagaimana penyertaan Allah dalam pelayanan misi.

Menjelaskan latar belakang peperangan, kondisi umat Tuhan di tengah situasi itu, pelanggaran mereka terhadap Allah. Kondisi umat Tuhan sebenarnya juga dalam peperangan dalam kehidupan yang dituntut Allah, dan di tengah dunia yang berdosa. Peperangan misi memiliki beberapa kunci
1. Bukan pada jumlah angka, namun kualitas yng dimiliki
2. Hati yang percaya kepada Tuhan, di tengah realita materi dan fisik. Dan bersandar pada Tuhan
3. Kerendahan hati di tengah godaan.
4. Ada ketaatan dan kerelaan, tanpa mengklaim apa yang menjadi haknya. Mau dipakai Tuhan, dan menanyakan apa yang menjadi kehendak Tuhan yang harus ia berikan/dipakainya

Ada 2 Ilustrasi tentang 2 tokoh;
Timur : Ada Anak kecil yg nakal, di kuburan, di dagang nipu, di sekolah malas, mamanya yang janda, punya selembar kain yang lg dirajut, dipotong kecil2, Ia mengajar anaknya dan mengatakan �hanya ini pekerjaannya�. Anak kecil ini nangis, dan minta ibunya agar jangan dipotong lagi. Ibu bilang , �dari kecil bisa jadi baju�. Anak ini bertumbuh kemudian jadi pintar, Men Cius, yang menjadi penulis dari ajaran Kong Hu Cu, dimana Men Cius disejajarkan dengannya. Mamanya sederhana, namun dapat mengajarnya menjadi pandai

Barat : Seorang anak yang dianggap aneh di sekolah, gurunya tak sanggup ngajar lagi, diajar oleh mamanya. Mencoba ribuan kali, dan menghasilkan lampu. Thomas Alfa Edison, yang hebat dimulai dari mamanya

Meskipun kecil tetap dipakai
Bukan masalah iman Gideon, tapi bagaimana Tuhan memakai seseorang dipakainya
1. Meskipun merasa kecil, tetap dipakai, dari suku kecil, tidak ada apa2. Konsep Gideon awalnya apatis akan dirinya sendiri, tapi Tuhan memandang berarti. Gideon = Penghancur, pahlawan gagah perkasa
2. Meski nyali kecil, tetap dipakai. Gideon sempat sembunyi. Namun Tuhan tetap pakai
3. Meski iman kecil, tetap dipakai. Orang yang minta tanda, biasanya imanya kecil, namun Tuhan pakai
4. Meski jumlah kecil, tetap dipakai, Tuhan melatih Gideon bagaimana memilih orang
5. Meski tindakan kecil, tetap dipakai, hanya bunyikan sangkalala, dan pecahkan buyung, maka ini merupakan pekerjaan Tuhan memakai pekerjaan-pekerjaan kecil

Bagaimana bisa dipakai? Disebutkan Demi Tuhan, dan Demi Gideon, artinya;
1. Taatilah Tuhan
2. Taatilah Pemimpin, karena Tuhan menempatkan pemimpin untuk jadi alatnya

Gideon sekalipun merasa kecil, dan muda di dalam keluarga dan suku. Tuhan memandangnya berarti dan bernilai. Dalam misi
1. Harus ada panggilan yang jelas, meminta tanda untuk jelas akan kehendak Tuhan
2. Menggandalkan kekuatan Tuhan dan bukan kekuatan manusia yang dibanggakan
3. Harus berjaga-jaga,
4. Jangan meremehkan berkat, mengindahkan rekan yang ada
5. harus ada keyakinan. Gideon dapat mendengarkan mimpi, dan memberikan keyakinan padanya, saat misi dilakukan juga harus mendengar
6. Harus ada kesatuan hati. 300 orang yg bersatu daripada ribuan orang
7. Patuh pada pimpinan.

Umumnya kita lebih pandang yang besar, dan banyak
Gideon kalau melihat hal yang sama seperti itu, maka tidk

Setelah Yosua meninggal, bangsa Israel menyembah berhala. Masa hakim-hakim memperlihatkan siklus kehidupan iman orang Israel. Kita harus meyakinkan panggilan Tuhan untuk bermisi. Panggilan ini akan menopang dia yang kecil.

Ada hal yang penting, Elia disebut sebagai Tentara kuda. Gideon tidak punya pedang, hanya punya sangkakala (dari tanduk, untuk kemenangan) obor, dan buyung (= cepat panas dan cepat dingin, dan murah). Buyung harus dipecahkan sehingga obor menyala. Sebagai hamba Tuhan, kita harus memecahkan diri kita, kebanggaan kita, maka tidak dapat dipakai Tuhan
Tanduk menjadi simbol penyembelihan, menjadi tanda kemenangan atas dasar pengorbanan.

Mimpi orang dalam kemah, melihat satu roti, mengungkapkan �seketul� roti jelai (jelai yang besar biasa dipakai untuk ternak, roti yang kasar yang nilainya rendah). Hal ini dikaitakn dengan pedang, kalau buat pedang dikikis dari besi yang tebal, maka bisa jadi pedang yang tipis yang menjadi senjata . Ada 3 hal yang terjadi ;
1. Terguling-guling = bersedia bergerak dan tidak hanya tergerak
2. Dituangkan = masuk ke tengah-tengah mereka, mau jadi satu
3. Mengobrak-abrik = melawan semua yang melawan Tuhan, disebutkan sampai roboh / rata dengan tanah. Demikian juga pada roti itu rata dengan tanah, tidak ada apa-apa

Ada 7 hal yang dapat diambil;
1. Berani tanpa ragu dan takut
2. Rendah hati
3. Waspada tidak sembarangan. Orang yang minum adalah mencukupkan kedahagaan dan bukan mencari kelimpahan
4. Penuh dengan iman dan pasrah, taat penuh
5. Melaksanakan impian jadi nyat5a \
6. Bergerak secara sama-sama
7. Mempertaruhkan hidup mereka melawan musuh

Dalam hakim2 ada siklus
� Kemakmuran, dalam kemakmuran terjadi dosa, lalu hukuman, sengsara, umat bertobat, dan mohon belas kasihan kepada Tuhan

Gideon alami masalah yang tidak jauh beda, hal ini adalah kenyataan dalam sejarah, di kolong langit tidak ada hal yang baru, dan dapat membawa kejatuhan

Karena itu kita perlu menyadari bahwa walaupun kita kecil, karena anugrahNya kita dipakai

Kamis, 11 Maret 2010

APA ARTINYA 5 ROTI 2 IKAN

PA ARTINYA style="">5 ROTI 2 IKAN

Yohanes 6:1-15

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut


Peristiwa dalam teks Yohanes 6:1-14, merupakan mukjizat Tuhan Yesus memberi makan 5000 orang hanya dengan 5 ketul roti dan 2 ikan. Mukjizat tersebut terjadi tidak tergantung pada sarana yang dipakai. Biarpun hanya ada 5 roti dan 2 ikan, namun ketika berada di tangan Tuhan, dapat memberi makan 5000 orang bahkan masih ada sisa 12 bakul. Kuncinya adalah: apakah kita mau merelakan, menyerahkan dan mempersembahkan apa yang kita miliki untuk dipakai Tuhan? Dari cerita ini, kita melihat bahwa hal-hal kecil dapat dipakai Tuhan. Apa kunci untuk dipakai Tuhan?

1. Miliki hati yang peka akan kebutuhan orang lain (6:25-26). Kunci untuk dipakai Tuhan adalah miliki mata yang jeli dan peka melihat kebutuhan yang mendesak pada orang banyak. Konteks perikop ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid dan kita agar jangan hanya melihat kebutuhan diri sendiri, melainkan juga orang banyak yang membutuhkan pertolongan. Cara manusia dan Tuhan memandang dan menilai hidup ini sangat berbeda. Manusia menilai hidup ini dari sisi materi saja, tetapi Tuhan sebaliknya. Andreas melihat orang banyak itu sebagai beban dan tidak mungkin memberi mereka makan hanya dengan lima roti dan dua ikan. Tetapi tatkala Yesus melihat orang banyak itu, timbullah rasa belas kasihan karena mereka sangat bernilai dan berharga. Mereka membutuhkan kasih sayang dan pemuasan kelaparan. Itu sebabnya Yesus perintahkan para murid untuk memberi makan mereka (ay. 5).

2. Bersedia menyerahkan diri dan milik kita untuk dipakai Tuhan (6:27-29). Setelah melihat adanya kebutuhan mendesak pada orang banyak yang sedang kelaparan, maka seorang anak kecil tergerak menyerahkan makanannya: 5 roti dan 2 ikan kepada Tuhan. Namun apakah artinya 5 roti dan 2 ikan jika dibagikan kepada 5000 orang? Itulah pertanyaan yang mencerminkan keraguan dan ketidakpercayaan Andreas. Tetapi makanan yang sedikit itu tatkala berada di tangan Tuhan, maka perkara besar terjadi, Tuhan memberkatinya sehingga dimakan 5000 orang bahkan masih ada sisa 12 bakul. Poinnya bukan berapa banyak makanan yang tersedia, tetapi apakah ada orang yang rela menyerahkan diri dan miliknya untuk dipakai Tuhan? Jika anak kecil dan makanan yang sedikit dapat dipakai Tuhan untuk melakukan perkara yang besar, kitapun dapat dipakai Tuhan asal kita bersedia mempersembahkan diri dan miliki kita kepada-Nya. Amin!

Orang banyak itu mencari Yesus, mereka takjub melihat mujizat yang telah dilakukan Yesus. Pencarian mereka kepada Yesus masih dalam taraf yang dangkal, mereka belum memiliki pemahaman yang cukup mengerti akan Allah. komitmen untuk setia serta rela berkorban belum ada dalam pikiran mereka. Mereka senang pada hal-hal spektakuler yang telah mereka lihat dengan mata sendiri. Melalui peristiwa ini, Yesus ingin mengajar mereka bagaimana seharusnya mengiring Yesus.

Melihat orang banyak berbondong-bondong itu mereka lapar dan memerlukan makanan, sedangkan mereka pada saat itu jauh dari kota. Disini Tuhan ingin melatih iman mereka termasuk para murid serta konsep pemahaman mereka dalam mengiring Yesus. Pelajaran apakah yang ingin Yesus tanamkan:

1. Belajar rela untuk memberi.

Ada kebutuhan besar yang diperlukan pada waktu itu, yaitu roti. Yesus ingin tahu langkah apa yang dilakukan oleh orang banyak itu termasuk murid-murid. Diantara mereka ada seorang anak yang memiliki 5 roti dan 2 ikan. Satu jumlah yang tidak berarti. Bahan makanan ini mungkin hanya cukup untuk 1-2 orang, itu pun hanya bisa sekali makan. Tetapi ditangan Tuhan sesuatu yang tidak berarti ini Tuhan ubahkan menjadi sangat luar biasa bahkan mencukupi lima ribu orang laki-laki serta masih ada sisa 12 bakul. Kerelaan untuk memberi kepada Allah maka Allah sendiri yang akan mengembangkannya.

2. Belajar untuk percaya.

Di tangan Tuhan tidak ada sesuatu yang mustahil, segala sesuatu menjadi mungkin. Sedangkan manusia selalu berpikir serta mengukur sesuai kemampuannya yang terbatas. Bagi manusia 5 roti dan 2 ikan ini tidak ada artinya, tidak akan mungkin ada manfaatnya bagi kebutuhan banyak orang. Manusia harus belajar percaya serta bersandar pada Allah. sehingga kuasa dan mujizat Allah akan dinyatakan ketika kita percaya dan bersandar pada Allah.

Segala sesuatu yang kita punya saat ini ada ditangan siapa. Kalau hanya ada di tangan kita maka sesuatu tetaplah menjadi sesuatu, tetapi kalau ada di tangan Allah maka bisa menjadi segala sesuatu. Mujijat kali ini pun demikian adanya, kalau 5 roti dan 2 ikan ditangan anak kecil pasti hanya untuk diri sendiri, tetapi karena 5 roti dan 2 ikan di tangan Tuhan Yesus maka untuk 5.000 orang bahkan ada lebihnya. Kadang keterlibatan kita dalam pelayanan kita anggap sesuatu yang kecil, tetapi kesungguhan kita dalam pelayanan bisa menjadi sesuatu yang besar di tangan Tuhan.

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Jakarta

1. Yesus tertarik apda seluruh aspek kehidupan kita. Bukan hanya memperhatikan kebutuhan kesembuhan dan terleas dari kausa2 jahat. Dia melihat kebutuhan fisik dan Dia mau memenuhi kebutuhan itu.

2. Yesus memenuhi kebutuhan kita dalam cara dan waktuNya. Yesus mau memenuhi kebutuhan kita tetapi caranya diluar kendali kita dan kehenak kita. Ia tahu bagaimana melakukkannya menurut cara dan waktunya.

3. Yesus bisa memakai apapun yang rela kita berikan kepada-Nya. Seberapapun yang ada pada diri kita dapat dipakai oleh Yesus dengan cara yang luar biasa. Kita yang sering kali merasa tidak memiliki apa2. Tetapi Yesus dapat memakai dengan cara yang luar baisa.

4. Yesus mendorong kita untuk berpartisipasi dalam pekerjaanNya, Ia membutuhkan roti dari kita, bahkan murid2nya utk membagikan makanan. Tetapi ia menyuruh dan membawa kita dalam pekerjaanNya agar kita berpartisipasi dan mengambil bagian dalam nilai kekekalan. Maka orang yang rela memberikan apa yang ada padanya melihat berkat Tuhan yang luar biasa.

1. Pelayanan kristiani selalu mengalami kekurangan. Seperti Sdm dll, tetapi jangan sampai mengecilkan hati kita.

2. Pelayanan Kristiani itu selalau berorientasi pada kemurahan Tuhan, karena hanya Tuhan yang mencukupi. Kita jangan bertindak sebagai pemilik, kita hanya sebagai alat di tangan Tuhan untuk menyalurkan berkatNya.

3. Pelayanan Kristiani itu selalu memerlukan hubungan/relasi yang baik dengan masyarakat. Seperti Andreas yang bisa menemukan seorang anak yang membawa 5 roti dan 2 ikan.

apakah artinya lima roti dan dua ikan? Sangat berarti!

1. Kalau diserahkan kepada Tuhan Yesus

2. Mau taat kepada perintah Tuhan

3. Mau mengucap syukur

4. Kalau Tuhan yang memberkati.

PHILLIP: 5 ROTI DAN 2 IKAN[1]Jn. 6. Introduction

Nama Phillip sudah amat popular dalam zaman kuno ini, karena Philip dari Macedon, ayah Alexander the Great dan pendiri dari Kekaisaran Yunani.[2]

Ada 3 Phillip dalam NT: Phillip the apostle, Phillip the evangelist / deacon[3] and Phillip the step brother of Herod Antipas.

Tiberias adalah kota di mana Herod Antipas, raja Galilea, sangat dihormati.Herod Antipas adalah saudara tiri dari Phillip. Mereka sama bapak, tapi tak sama ibu.[4]

Phillip, raja Iturea dan Trakhonitis (Lk. 3:1), lahir dari Cleopatra dan Herod Malthace.

Nanti, setelah Phillip meninggal, Herod Antipaslah yang menikahi istrinya, Herodias, dengan tidak sah. John the Baptist yang nanti menegurnya. lalu, Salome minta kepala John the Baptist.

Phillip, Andrew and Peter were from Bethsaida (Jn. 1:44).

Phillip itu dipanggil Tuhan langsung (Jn. 1:43).

Andrew, lewat John. Peter, lewat saudaranya, Andrew (Jn. 1:41-42).

Phillip = lover of horses.

Bethsaida = house of nets, because most of the inhabitants were fishermen.

Bethsaida = tempat orang jahat / berdosa (Matt. 11:21).

Yesus pilih murid:

[a]. Bukan pengangguran. Bukan di kamar.

[b]. Bukan �Orang mudah.�

Dari pekerjaan, intelek dan sifat yang berdosa, kita tahu, bahwa Yesus tidak mencari murid yang �Gampangan.�

Pekerjaan = nelayan orang keras.

Intelek = banyak kekeliruan.

[1]. Ia menyebut Yesus dari Nazareth, padahal Yesus dari Bethlehem (Jn. 1:45).

[2]. Ia menyebut Yesus adalah Anak Yusuf, padahal Ia adalah Anak Allah (Jn. 1:45).

[3]. Ia mengatakan bahwa ia sudah menemukan Yesus, padahal Yesuslah yang mencari dan

menemukan kita (Isa. 65:1; seperti yang Paul katakan, cf. Phil. 3:12).

Sifat = orang berdosa, sulit dimenangkan.

[c]. Bukan orang yang berguna.

Orang-orang jahat adalah sampah masyarakat, yang dibuang / tidak dihargai orang.

Yesus tak mengubah namanya, walau artinya kurang baik, karena yang penting hatinya, bukan namanya.

Cf. Yesus mengubah nama Peter.

[d]. Bukan orang gelandangan.

Ikut Yesus itu perlu commitment, pengorbanan, dedikasi. Ada harga yang harus dibayar.

Ini satu-satunya kisah yang dicatat oleh ke 4 evangelists.

Artinya: Ini bukan mitos. Disebutkan dengan panjang lebar oleh 4 penginjil. Disebutkan dengan detil tempat dan waktunya. Disaksikan oleh ribuan orang, yang ikut makan bersama-Nya.

Orang liberal mengatakan bahwa orang-orang ini membawa roti masing-masing.

Tuhan mau mereka menjadi orang beriman, melalui kejadian ini.

Sayang mujizat belum tentu membuat orang percaya (Jn. 12:37).

Setelah mereka melihat 7x mujizatpun, masih belum mau percaya. John likes number 7, karena copy gaya Yesus:

Di I Jn. (7 �Barangsiapa berkata�); Revelation juga (7 surat kepada gereja di Asia Minor).[5]

[a]. Ada tujuh mujizat yang dicatat dalam Injil Yohanes untuk menunjukkan hal tersebut:[6]

1. Yesus mengubah air menjadi anggur di Kana (Yoh. 2:1-11). Di sini Yesus menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kualitas.

2. Yesus menyembuhkan anak pembesar istana ketika ia ada di tempat yang berbeda dari sang anak yang sakit (Yoh. 4:43-54). Di sini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas jarak / ruang.

3. Yesus menyembuhkan orang lumpuh selama tiga puluh delapan tahun (Yoh. 5:1- 14). Di sini Ia bahwa Ia adalah tuan atas waktu.

4. Yesus memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan (Yoh. 6:1-14). Di sini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kuantitas. Ini satu-satunya mujizat yang bisa dimakan, bukan hanya dilihat mata. Letaknya di tengah lagi.

5. Yesus berjalan di atas air danau Galilea yang sedang bergolak (Yoh. 6:16-21). Disini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas hukum alami.

6. Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir (Yoh. 9:1-38). Di sini menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kesialan.

7. Yesus membangkitkan Lazarus setelah dikubur 3 hari (Yoh. 11:1-44). Di sini Ia menyatakan bahwa Ia adalah tuan atas kematian.

i. 6 signs di antara 7 signs ini, tak ada dalam injil lain.

[b]. 7 teachings.

[1]. 3:1-21 = lahir baru.

[2]. 4:4-42 = air hidup.

[3]. 5:19-47.

[4]. 6:22-59.

[5]. 7:34-44.

[6]. 8:12-30.

[7]. 10:1-21.

[c]. 7 ego eimi He loves Jesus, so he copied the way Jesus taught. Jesus bilang mengenai 7 pada waktu:

[1]. Berbicara mengenai 7 roh yang lebih jahat (Matt. 12:45).

[2]. Mengajar Peter mengenai pengampunan (Matt.18).

Makanya, Bethsaida pada akhirnya dikutuk Tuhan, bersama Chorazim dan Capernaum (Matt. 11:21). 3 kota ini semua berdekatan, yaitu di sebelah utara Galilea.

Phillip menyukai Firman (Jn. 1:45).

Ia memperhatikan dan menyelidiki Firman yang tertulis, khususnya OT yang ada pada waktu itu, sampai menghafalnya (Jn. 1:45). �Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret� (Jn. 1:45).

Ia juga memperhatikan Firman yang verbal = ia amat perhatian dengan apa yang dikatakan Yesus.

Phillip mau mengenal Allah dengan benar / lebih dalam lagi (Jn. 14:8-11).

Yesus pernah berkata, bahwa barangsiapa melihat Dia = melihat Bapa (Jn. 12:28, 45).

Phillip memperhatikannya, makanya ia berkata supaya Yesus menunjukkannya Allah itu (Jn. 14:8-11).

Phillip rajin berdoa.

Mereka berdoa di ruang atas (Acts 1:13).

�Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus� (Acts 1:13).

Phillip orang yang taat pada Tuhan.

Ia termasuk murid yang disuruh Tuhan tunggu di Jerusalem (Acts 1).

Phillip memperkenalkan Tuhan / mengabarkan injil (Jn. 1:45-47).

Ia orang yang banyak kesalahan, tapi dalam segala keterbatasan, ia mengajak Nathanael datang kepada Yesus. Ia tak tunggu mengerti semua theology, baru PI. Ia tak berdebat, tapi memperlihatkan Yesus. Sering orang omong panjang lebar, tapi tak memperkenalkan Yesus.

Cf. Phillip the evangelist / deacon, yang juga pintar berkhotbah, sebagai salah satu petunjuk bahwa ia adalah orang yang penuh Roh Kudus (lihat file Acts 6). Stephen juga pandai khotbah (Acts 7:2-53).

Phillip the evangelist / deacon pintar berkhotbah, sehingga banyak orang Samaria yang percaya (Acts 8:6) dan dibaptis olehnya (Acts 8:12). Bahkan Simon Magus, the sorcerer, juga percaya (Acts 8:13).

Phillip harus melewati ujian dari Tuhan.

Biar dia baik, hebat, rasul / apapun, tetap harus melewati ujian. Ujiannya dari hal sehari-hari. Yesus ada di Tiberias sekarang. Tiberias = barat daya Galilea. Ada 16 pelabuhan di Galilea.

Ia bertanya pada Phillip, karena:

Phillip adalah orang yang cukup mengenal daerah itu, karena Phillip berasal dari Bethsaida, utara Galilea.

Mungkin juga, banyak orang itu mengenal dan dikenal Phillip.

Makanya pertanyaan-Nya adalah: di mana (location) kita bisa beli roti (v 5)?

Tapi, jawab Phillip bukan mengenai location (di mana), tapi mengenai punya uang tidak (v 7)?

Ia gagal dalam test yang Yesus berikan.

Jangan merasa sudah kuat.

Kadang, Yesus buat test dari keseharian yang kelihatan biasa, tapi kita bisa gagal.

Ia tidak hanya memberikan test besar, ex.: kerusuhan, bencana alam (Cf. Isaac, Gen. 26), etc.

Bagi kebanyakan manusia, sesuatu yang berarti itu adalah nilai, jumlah dan ukuran + performance. Maka kita sering menemukan banyak orang merasa tidak berarti bila ia melihat sesuatu dalam dirinya tidak seperti yang menjadi standart kebanyakan orang. Tuhan Yesus mengijinkan orang untuk menyadari kebutuhannya dan menemukan apa yang ada padanya dalam ketergantungan kepada Allah. Kecenderungan manusia menghindarikan diri dari tanggung jawab ada pada jawaban murid-muridNya. (Filipus)

1. Perhitungan manusia selalu menunjuk kepada kekurangan (Filipus) tetapi Tuhan Yesus selalu menunjuk kepada kecukupan dan kelimpahan.

2. Manusia memiliki kebutuhan tetapi Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan

3. Manusia sering tidak melihat dan tidak menghargai apa yang Tuhan percayakan kepadanya tetapi Tuhan Yesus menghargai dan menggunakan apa yang ada pada kita karena apa yang ada pada kita Dia tahu Dia yang memberikannya kepada kita.

4. Ketika kita membawa apa yang ada kepada Yesus, dengan pengucapan syukur dan membagikannya maka kita akan menemukan kelimpahan dan kelebihan. (give thanks and give them u saw the Miraculous)

Ada tiga hal yang Yesus selalu lakukan Teaching, Preaching dan Healing. Rasio, hati dan fisik.

1. Yesus sangat perduli dengan orang-orang yang mengikuti Dia. Ia tahu mereka membutuhkan makan. Kalimat ini memang merupakan ujian sekaligus kepedulian kepada murid dan orang-orang disekitarnya. Kebutuhan dasar seseorang harus di penuhi agar dapat menuju kepada pemenuhan kebutuhan pada jenjang yang lain. (Abraham Maslow).

2. Kemungkinan si anak kecil itu cukup dekat dan mendengar dialog antara Yesus dan Filipus, sehingga ia dapat memberikan roti dan ikannya. Menurut Jhon Sung

- Aku tidak mau bagi karena saya juga lapar.

- Aku tidak akan membagi karena saya juga punya teman dan keluarga yang butuh

- Siapa yang mau makan roti2 ini, saya akan menjualnya karena kesempatan mendapat untung besar.

- Roti dan ikan2 itu tidak akan memenuhi kebutuhan 5 ribu orang lebih baik setelah aku makan maka aku akan buang.

Ketika diserahkan ketangan Yesus akan sangat berarti meskipun kecil. Jhon sung berkata: kita punya 2 tangan, kaki, mata, dll dan 5 jari pada setiap tangan. Meskipun sangat figuratif, seluruh diri kita adalah lima roti dan dua ikan.

Manusia ketika menghadapi masalah selalu menggunakan perhitungan matematik. Filipus juga selalu penuh dari perhitungan. Kita sering mengukur berdasarkan kemampuan kita tetapi ditangan Tuhan ada kuasa utk mengubahkan. Apa yang dipunyai oleh seorang anak kecil tidak berarti tanpa Tuhan. Maka kita jangan mengukur sesuatu berdasarkan kemampuan kita, tetapi menyerahkannya kepada Tuhan Yesus.

1. Yesus sangat perduli kepada setiap orang yang mengikuti Dia. Ia bukan hanya memenuhi kebutuhan rohani, tetapi Ia juga memenuhi kebutuhan jasmani.

2. Yesus memenuhi kebutuhan jasmani dengan mujizat melalui sesuatu yang kecil dan sederhana. Walaupun Yesus tidak butuh semua itu, tetapi Ia memberi kesempatan setiap orang untuk mengambil bagian.

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Bandung

Apa artinya 5 roti 2 ikan? Rasanya tidak ada artinya. NIV, �how far �� beberapa gigitan saja dan itu hanya dalam lingkaran kecil pasti sudah habis. Beberapa hal:

1. Tuhan Yesus tidak pernah reaktif tetapi antisipatif. Setiap ada peristiwa dan tantangan seperti ini Dia selalu antisipatif karena ada tujuan makro yang dituju yaitu keselamatan, dan ini merupakan momentum untuk melibatkan muridnya demi pemuridan. Yesus meminta murid untuk menggali potensi yang ada. Kalau Yesus ambil alih semua, tidak ada proses belajar oleh para murid. Philipus secara rasio menanggapi: ada masalah di depan mata, masalah yang urgen, harus diselesaikan, tetapi kelihatannya masalah ini tidak mungkin diselesaikan. Andreas adalah orang yang action oriented, apa sih jawaban dari masalah ini. Dia cari jalan keluar, meskipun pada akhirnya ia menihilkan artinya.

2. Mujizat Tuhan yang tidak bergantung sarana. Yesus melakukan mujizat dari natural wisdom dengan supranatural power. Dia melakukan mujizat dengan management yang baik, dalam kelompok. Setelah ada hasilnya, semua merasakan apa yang Tuhan lakukan. Ayat 15, dari sisi manusia selalu melihat mujizat sebagai orientasi diri sendiri, bukan sebagai misi spiritual Yesus. Pengarahan Tuhan Yesus, membuat murid berpikir � teori belajar dari pendidikan orang dewasa: beranjak dari yang mereka tau menuju pada yang abstrak.

3. Aplikasi: menyajikan master plan yang sudah Tuhan tetapkan, yaitu keselamatan seluruh bangsa. Tempatkan jemaat sebagai murid, Tuhan ingin melibatkan mereka. Menggali potensi diri dan berpartisipasi. Persembahan sekecil apapun tidak pernah dinihilkan Tuhan tetapi justru dilipatgandakan.

5 Roti + 2 Ikan = > 5000 orang + 12 bakul. Yohanes 6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"

E. J. Young menyatakan bahwa catatan peristiwa ini adalah salah satu �tanda� ( semeia = sign ) bahwa Yesus adalah penyataan sejarah secara progressive pada zaman itu tentang kerajaan Allah (gesichte) yang puncaknya adalah the finality of Christ . Makna dibalik tanda, lebih penting daripada tanda itu sendiri.

Murid-murid dan orang banyak memahami �tanda� bahwa Yesus adalah raja yang akan mengembalikan Israel yang tercerai berai menjadi sebuah bangsa yang kuat sebagaimana zaman Daud, tetapi kerajaan Allah tidaklah sama dengan mindset orang banyak.

Konteks yang bisa ditarik pada zaman ini, Allah melibatkan orang-orang yang tidak berarti dalam penyataan sejarah kerajaan Allah bahwa keselamatan untuk segala bangsa. Allah memakai kita bukan karena proporsi rasional kita mampu menjadi berkat, tetapi karena kita tidak mampu, kecil dan tak berarti menjadi berkat bagi banyak orang.

Ayat 39,��jangan ada yang hilang �� hubungannya dengan perikop: dari setiap yang kita miliki biarlah kita berikan kepada Tuhan. Anak kecil: dia punya niat dan punya kesempatan memberi. Yang sering terjadi: kita hanya mementingkan berkat Tuhan. Seringkali kita hitung-hitungan sama Tuhan.

1. Meski kecil tetap dipakai. Anak kecil ini rela barangnya dipakai.

2. Meski sedikit tetap diberkati dan dilipatgandakan. Apa sih artinya 5 roti dan 2 ikan? Sampai Andreas sendiri ragu. Tuhan tidak tunggu sampai kita punya banyak.

3. Meski sederhana tetap dihargai. Andreas tanggap dan mencari.

4. Meski sederhana tetap dihargai. Mereka kaum nelayan dipercayakan untuk mengatur orang banyak dalam kelompok.

Frase dalam Injil Sinoptik, �� bawalah kemari,� artinya mujizat ini terjadi kalau ada orang yang membawa sesuatu kepada Tuhan. Frase, �Yesus mengucap syukur / mengucap berkat,� artinya walau kecil kalau terima dengan ucapan syukur tetap membawa sukacita.

Lima roti dan dua ikan sangat sedikit sekali. Bahkan Filipus menegaskan, kalau pun roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup. Begini: berapapun tidak akan pernah cukup. Melalui mujizat ini, Tuhan tunjukan hanya melalui roti hidup yaitu Yesus orang bisa dipuaskan. Ini yang sering kita gagal. Lebih berorientasi pada masalah daripada Tuhan Yesus yang hadir di sana.

1. Ayat 5, ketika Yesus memandang sekeliling: Mujizat terjadi pada waktu ada kebutuhan. Tuhan bertindak dan menjawab jika ada kebutuhan.

2. Ayat 9, kerelaan dan pengorbanan. Anak kecil memberikan semua bekalnya / apa yang ada padanya. Dia tidak mengasihani diri sendiri.

3. Ayat 11, respons Tuhan Yesus. Tidak memandang berapa yang bisa kita berikan.

1. Sudut padang Filipus, �tidak cukup.� Dari segi keuangan: ada uang ada barang dan perut kenyang.

2. Sudut padang Andreas, �apa artinya.� Ada potensi, tetapi tetap meremehkan. Padahal Tuhan tidak pernah meremehkan.

3. Sudut padang Anak kecil. Dia punya 5 roti dan 2 ikan, dan tidak egois. Menyerahkan seluruh miliknya. Diserahkan pada tangan yang tepat dengan hati yang rela.

4. Di dalam Tuhan ada sukacita: setelah orang banyak makan dikatakan mereka kenyang.

1. Tuhan memperhatikan hal-hal kecil.

2. Yesus memberikan suatu pendidikan untuk menggali potensi murid dan orang banyak.

3. Memberikan kesempatan untuk semua orang melibatkan diri dalam pelayanan.

4. Tuhan membawa semua orang untuk mengenal Dia sebagai Mesias. Mujizat itu sebagai tanda: yang lebih penting orang yang membuat mujizat bukan tandanya.

Markus 6:38, �� cobalah periksa.� Berapa banyak harta dan kemampuan kita cobalah periksa. Tuhan meminta sesuatu yang ada pada kita bukan yang tidak ada.

5 roti dijelaskan dalam 5 M:

1. Mempercayai Allah, jangan meragukan kuasanya

2. Mengasihi orang-orang yang terlihat

3. Masuk ke dala rencana Allah jangan berpikir menutur rencana lkita

4. Menyerahkan / memberi diri. Apa yang ada pada kita jutujk di[pakai

5. Mentaati perintahnya.

2 ikan adalah dua dampak:

1. Mujizat akan terjadi.

2. Memuliakan Allah

1. Yang kecil saja bisa dipakai apalagi yang besar.

2. Bagian ini unik, karena hanya Yohanes menjelaskan peran anak kecil. Tuhan bisa memakai siapapun untuk menjadi alat kemuliaannya.



[1] Used at:

HIT Bekasi, 3.14.�10.

[2] Bill Crowder, The Spotlight of Faith, p. 155.

[3] Namanya disebutkan setelah nama Stephen (Acts 6).

Ia memiliki kualifikasi rohani yang sangat tinggi.

Lihat kualifikasi seorang deacon dalam file Acts 6.

Phillip ini memberitakan injil kepada orang Samaria, juga Eunuch Ethiopia = gentile (Acts 8).

Maka, ia disebut juga �The apostle to the gentile� / �Forerunner of Paul� (karena Paul adalah apostle to the gentile juga).

[4] Notice, Strong�s data untuk kata �Phillip� dalam Jn. 1:43 versi KJV dalam Bible Works 7.

[5] See more about 7 in Rev. 22.

[6] Merril Tenney, quoted by Gene A. Getz, professor at DTS, The Walk, Nashville: Broadman and Holman Publishers, 1994, p. 172-173.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India