Kamis, 24 November 2011

PenderitaanNya Membawa Kemenangan (I Petrus 2:22-25)

PenderitaanNya Membawa Kemenangan
1 Petrus 2:22-25

A
Petrus mengalamatkan surat ini kepada budak-budak Kristen di dalam jemaat, ia menekankan pentingnya tunduk kepada atasan. Beberapa budak yang baru bertobat mengira bahwa kemerdekaan mereka secara rohani juga menjamin kemerdekaan mereka secara pribadi dan secara politik.
Petrus mengingatkan para hamba akan panggilan Allah kepada mereka untuk berbuat baik dengan cara tunduk/taat kepada majikannya sekalipun harus menderita, karena Kristus pun telah memberikan teladan yang demikian.
Dari perikop ini, sedikitnya kita dapat mempelajari dua hal:
1. Penderitaan karena perbuatan baik adalah kasih karunia Allah (Ay. 18-20)
Topik mengenai penderitaan seringkali menjadi topik yang hangat dalam kekristenan. Sebagian orang berpendapat bahwa orang Kristen pasti akan mengalami penderitaan. Tetapi sebagian lainnya berpendapat bahwa dengan menjadi Kristen, maka kita bebas dari penderitaan.
Bagian surat yang kita baca ini ditulis oleh Petrus kepada para hamba Kristen di dalam jemaat yang tersebar di seluruh bagian utara Asia kecil. Jemaat-jemaat ini adalah jemaat yang mengalami penganiayaan karena mereka percaya kepada Kristus. Sekalipun demikian, Petrus menasehatkan para hamba ini untuk tetap tunduk kepada majikan mereka dengan penuh ketakutan, bukan saja kepada yang baik, tetapi juga kepada yang kejam.
Kata �ketakutan� dalam bahasa aslinya menggunakan kata Phobos, yang dalam I Petrus ini selalu ditujukan sebagai penghormatan kepada Allah (Psl. 1:17, 2:17, 3:2,6 dan 14). Jadi motif ketundukan mereka bukanlah kepada majikan mereka, tetapi kepada Allah.
2. Penderitaan karena perbuatan baik adalah konsekuensi mengikuti jejak Yesus (Ay. 21)
Bagian ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan perikop sebelumnya, dalam bagian ini Petrus ingin mendorong hamba-hamba yang menderita ini dengan memberikan gambaran mengenai Yesus Kristus yang telah menjadi teladan dalam hidup-Nya. Petrus menghubungkan nasihat-nasihatnya dengan teladan Kristus, Hamba Allah yang telah menderita (2:21-25, dan Yes. 52:13-53:12). Menderita dengan sabar, walaupun Ia tidak pernah bersalah. Kristus telah memilih menjadi seorang hamba (Fil. 2:7), menderita dan mati. Kristus telah menjadi teladan bagi orang-orang yang ditebus-Nya. Oleh karena itu seharusnyalah mereka mengikuti teladan Kristus untuk menderita dengan sabar. Sebab penderitaan karena perbuatan baik ini adalah konsekuensi mengikuti jejak Yesus.
Ay. 22-25 ini dikutip Petrus dari Yes. 53, tentang nubuatan yang terkenal dari Nabi Yesaya mengenai Ebed Yahwe (Hamba Allah) yang menderita, untuk memberikan gambaran kepada para hamba mengenai penderitaan yang dialami oleh Yesus. Oleh karena itu penderitaan karena perbuatan baik kita, sudah menjadi konsekuensi kita dalam mengikuti jejak Yesus
3 (tiga) hal yang dinasihatkan Petrus kepada mereka dan juga kita sekarang ini dalam memaknai penderitaan yang didatangkan oleh ulah orang lain:
(1) penderitaan dijadikan latihan bagi diri sendiri untuk menjalani hidup sebagaimana yang diteladankan Kristus semasa hidup-Nya;
(2) penderitaan dijadikan kesempatan untuk menjadi saksi bagi orang lain (termasuk orang yang menyebabkan kita menderita) tentang siapa Kristus dan apa yang telah dilakukannya bagi kita orang berdosa;
(3) penderitaan dijadikan bukti pemeliharaan Allah yang tiada putusnya atas orang-orang percaya. Tuhan tahu tidak mudah menjalani hidup yang demikian, karena itu Tuhan janjikan bahwa Ia akan menjadi Gembala yang bukan hanya memelihara secara fisik, tetapi juga jiwa kita.
�Betapa pun dalamnya lembah penderitaan kita; betapa pun beratnya perjalanan hidup kita, tangan kasih Yesus masih tetap akan mampu menjangkau kita, menarik kita keluar serta menopang kita. Karena Ia sendiri pun telah mengalami penderitaan dan meninggalkan teladan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya.�
Penderitaan hari ini menghasilkan kemuliaan dan kemenangan di hari esok.

B
Ay. 16. Kita diberikan kebebasan sebagaii hamba Allah. Itu statement yang sangat penting. jika kita sudah sadar, maka perikop berikutnya kita sadar bahwa kita sebagai hamba Allah memiliki konsekuensi akan menderita. Dalam falsafah jawa ada kata �nrimo� yaitu menerima apa adanya.

Karena Kristus menderita untuk kamu. penderitaan bukan hanya dalam pengertian secara global. tetapi penderitaan Krtistus bagi kita semua. Ketika kita berbicara kondisi manusia, pada umumnya ketika jatuh ke dalam dosa, mereka komit terhadap dosa, mulutnya penuh dengan kebohongan. jadi penderitaan ada karena kuasa dosa, dan kuasa dosa itulah yang membuat mulut manusia penuh dengan kebohongan. jadi penderitaan bukan karena Allah, tetapi karena dosa. itulah yang menimbulkan penderitaan.
di dalam kondisi seperti inilah kita membutuhkan pengharapan. Kristus memberikan kememangan terhadap:
1. ay. 23. tidak membalas, tidak mengancam. di tengah-tengah penderitaan ada kemenangan
2. hidup di dalam kebenaran, tidak lagi hidup dalam dosa.
3. kembali kepada hidup bersekutu dengan Tuhan.

C
dalam konsep dunia, penderitaan dihindari dan dianggap sebagai hukuman. penderitaan di dunia sifatnya sementara. penderitaan sebagai latihan dan pemeliharaan dari Tuhan.

D
Setiap orang menginginkan berjalan baik2, namun realitanya tidak demikian. kita selalu evaluasi dan introspeksi diri, apakah penderitaan dari dosa atau sebagai hamba Allah.

E
Keteladanan itu sangat penting. sebagai hamba Tuhan, apakah ada keteladanan? Ada 2 hal yang dapat kita pelajari:
1. belajar dari teladan Kristus
2. melakukan apa yang Tuhan Yesus ajarkan

F
Penderitaan itu merupakan kasih karunia, dan meneladani Kristus dalam penderitaan-Nya. itu semua karena Kristus hidup di dalam kebenaran. penderitaan itu membawa kita kepada Tuhan & akan berakhir penderitaan itu.
Ada 2 macam penderitaan:
1. nature. berhadapan dengan diri sendiri dulu baru menang terhadap yang lain. jadi, dosa di dalam diri dahulu yang harus dibereskan.
2. nurture
Ketika Tuhan menanggung dosa kita, kecenderungan dosa itulah yang harus dimatikan. Karena Tuhan sudah menanggung dosa dan memungkinkan kita untuk tidak melakukan dosa itu lagi. bukan sekedar menerima kemenangan tetapi kita meneladani Kristus.

G
Penderitaan Kristus membawa kemenangan karena Kristus menderita untuk memberikan kemenangan kepada kita semua.

H
Jika Kristus menang di atas kayu salib, bagaimana bisa membawa pembaharuan hidup, sedangkan manusia selalu ingin menang sendiri.

I
Penderitaan seringkali identik dengan sesuatu yang negative. namun, ternyata konsep ini salah. Yesus menderita justru untuk membawa kemenangan. ay. 22 orang yang sudah mengalami penderitaan di dalam Kristus, maka hatinya tidak akan berbuat dosa kerena dia sudah menang. tidak berniat membalas dengan tipu muslihat. ay. 23. tidak ada niat untuk membalas caci maki, tidak berniat untuk mengancam orang lain. berserah total kepada Tuhan. Ujilah kemenangan di dalam Kristus.

J
Kemenangan terhadap apa? kemenangan terhadap dosa. dampaknya adalah di ay. 24. manusia dimampukan hidup kembali kepada kebenaran dan kepada Tuhan. Yesus bukan mati konyol, tetapi Yesus menderita dan mati untuk membawa kemenangan. Jangan takut karena Tuhan akan menerima kembali kita.

K
Kemenangan disini bukan hanya karena dosa, tetapi juga karena pergumulan hidup. Penderitaan di dalam Kristus merupakan panggilan. Tuhan adalah pemelihara jiwa. di dalam kesulitan tidak dibenarkan untuk berbuat salah. Membawa jemaat untuk mengakui dosa-dosa di hadapan Tuhan.

L
Sikap orang di dalam menerima penderitaan ada 2: yang menerima dan yang tidak menerima. sebagai anak Tuhan kita bisa menderita. kenapa orang Kristen menderita:
1. Alam sudah rusak
2. Dosa
3. Iblis
4. Tuhan ijinkan sebagai sumber ujian supaya orang mengalami pemurnian di dalam iman.
Keteladanan Kristus sangat penting. kemenangan-Nya membawa kita kembali kepada sang pemelihara hidup kita. kemenangannya memberikan kesaksian.

M
Ada 3 macam orang:
1. menerima
2. tidak menerima
3. tahu menderita dan dia rela untuk menderita (Dia adalah Kristus)
penderitaan Kristus adalah penderitaan yang meninggalkan jejak. barangsiapa mengikut YEsus dia harus siap untuk menderita.

N
Tema 1 Petrus adalah Kristus harapan dan teladan kita dalam pencobaan. Pasal 1:3-2:10 bicara tentang hidup yang penuh pengharapan; Pasal 2:11-4:11, mengenai hidup sebagai musafir; Pasal 4:12-5:11, tentang api siksaan. Penerima Surat Petrus yang pertama ini adalah �Orang-orang pendatang yang tersebar� (1:1). Mereka adalah orang-orang Yahudi sebagai pendatang yang hidup di beberapa kota: Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Mereka hidup dalam penganiayaan bukan karena mereka sudah melakukan suatu kesalahan tertentu, tetapi karena status mereka sebagai orang Kristen. Tujuan surat penggembalaan ialah supaya jemaat tetap tegar dan teguh di tengah penganiayaan yang berusaha menghimpit mereka dan mencabut iman mereka. Secara khusus pada pasal 2:18-25, Petrus mengajarkan tentang sikap hidup sebagai hamba. Mereka sering mengalami penderitaan, perlakukan yang kejam, yang tidak baik dan tidak adil. Petrus menekankan bahwa orang-orang Kristen dipanggil agar rela menderita, rela menerima perlakuan yang kejam dan tidak adil dari tuan mereka yang tidak mengenal kasih Kristus. Ini memang tidak mudah, tetapi penderitaan Tuhan Yesus memberikan kemenangan menghadapi semua penderitaan. Bagaimana mengalami hidup yang berkemenangan itu?
1. Adanya penyangkalan diri secara konstan. Menjadi hamba antara teori dan realita tidak sama. Petrus menyapa dengan istilah budak dengan jelas. Status ini memiliki mentalitas menerima perlakukan yang tidak seharusnya. Tuhan Yesus menjadi teladan dg menyangkal diri & menjadi seorang Hamba (ayt. 22).
2. Mengikuti teladan Kristus (ayat 21-24). Dalam surat Petrus, tiap pasal berbicara penderitaan dimana ada 20 kali diungkapkan. Peran orang Kristen dalam konteks hamba dan dalam penderitaan. Penting sekali untuk menyadari bahwa status boleh hamba, tetapi mentalitas seperti tuan yang mau belajar untuk mengasihi tuannya. Tuhan Yesus mengasihi murid-murid-Nya dengan mencuci kaki mereka meski sepertinya ada yg tidak layak untuk dikasihi. Ayat 18 tidak saja menerima tetapi juga mengasihi. Teladan penderitaan Kristus adalah: Dia tidak berbuat dosa. Dia dihina dan di caci maki dan menderita. Dia mati memikul dosa kita (ayt. 21-24).
3. Hidup dalam iman dan pengharapan di dalam Kristus. Rasul Paulus berkata bahwa semua orang sudah berbuat dosa dan hilang kemuliaan Allah dan upah dosa adalah maut (Rm. 3:23; 6:23). Anda dan saya adalah manusia karena itu, kita adalah orang yang berdosa dan terancam hukuman maut. Kita adalah orang yang sudah dikalahkan dosa dan iblis. Sebab itu untuk hidup berkemenangan satu-satunya jalan adalah beriman kepada Kristus. Ayat 24 menegaskan bahwa Yesus mati memikul dosa kita agar kita tidak mengalami maut atau neraka. Kuncinya kita harus bertobat dan beriman kepada Kristus (Kis. 2:38; 16:31; 17:30). Jika malam ini anda mati, apakah anda yakin pasti masuk surga? Apakan anda sudan mengundang Yesus masuk ke dalam hatimu? Paulus dalam surat Efesus 2:8-9 menegaskan bahwa keselamatan itu bukan hasil kerja/usaha, tapi anugerah/hadiah/pemberian dari Allah. Kita menerima keselamatan itu oleh iman di dalam Kristus. Surat Roma 5:8-10, menegaskan bahwa keselamatan itu bukan hal yang tidak pasti, tapi suatu kepastian. Cara menerima keselamatan itu menurut surat Roma 10:9-10 ialah: Mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya di dalam hati bahwa Dia sudah mati dan bangkit. Amin.

O
Pengorbanan manusia seringkali dengan tujuan mendapatkan balasan atau imbalan, tidak ada yang murni. Sedangkan pengorbanan Yesus, adalah sebuah gambaran totalitas yang sempurna. Sebab apa yang di kerjakan Yesus memiliki tujuan kekal bagi manusia, yaitu supaya manusia yang terhukum itu bisa bebas dan mendapatkan kemuliaan sorga. Jika bukan Yesus melakukan pengorbananNya, tidak ada satu usaha manusia yang sanggup untuk mendapatkan keselamatan. Pengorbanan yang dilakukan Yesus bukan sebuah kekalahan atau kebodohan tetapi sebuah karya Agung dengan tujuan yang mulia bagi rencana Allah yang kekal.

P
Pernyataan �supaya kamu mengikuti jejak-Nya� merupakan perkara yang sulit. Ada beberapa jejak yang Yesus tinggalkan untuk kita yaitu ketaatan, ketulusan, kerelaan dan kerendahan hati. Jalan penderitaan yang Dia tempuh semuanya untuk kebaikan dan kehidupan kita. Dia rela mati agar kita hidup.

Q
Kita tidak akan tertarik bicara penderitaan bila hidup senang. Kalau bicara penderitaan kita jadi sentimental. Tetapi penderitaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Soal penderitaan, tidak bisa kita hindari, pernah mengalami, atau saat ini sedang mengalaminya. Ketika penderitaan ada di depan kita ada dua pilihan:
1. Menyerah kalah
2. Berjuang memenangkan
Tuhan Yesus pun diperhadapkan dengan penderitaan dan Dia sudah memenangkannya. Oleh sebab itu, dalam ayat 21 Kristus telah meninggalkan teladan. Kata �teladan� berarti gambar perencanaan atau huruf2 dalam buku tulis yang harus di salin secara detail dan ditiru secara tepat oleh seorang murid. Kita sebagai murid Yesus untuk mengikuti teladan Yesus pada waktu menghadapi penderitaan. Bagaimana Yesus menghadapi penderitaan-Nya? Yesus menyerahkan diri kepada Bapa-Nya (Mat. 26:39). Yesus taat kepada Allah Bapa pada waktu Dia menghadapi penderitaan. Oleh karena itu, Dia menang atas penderitaan yang sekali pun penderitaan itu tidak seharusnya Dia pikul. Sama seperti Kristus, maka kita sebagai murid-Nya harus meneladani Kristus dalam menghadapi penderitaan supaya kita menang atas penderitaan.

R
Berbicara tentang penderitaan kita tidak akan mengerti dan tidak berminat untuk mengerti selama kita tidak mengalaminya. Karena penderitaan tidak dapat diprediksi oleh siapapun, sebab manusia jarang dan hampir tidak merancang penderitaan dalam hidupnya. Penderitaan disebabkan banyak hal:
1. Karena diri sendiri
2. Karena orang lain
3. Karena latar-belakang
4. Karena lingkungan/alam
Sikap menghadapi penderitaan:
1. Menyerah
2. Bertahan dan penderitaan itu lewat
3. Berusaha keluar dari penderitaan itu
4. Lari dari penderitaan
Cara memandang penderitaan:
1. Sebagai sebuah malapetaka
2. Nasib lagi sial
3. Penderitaan sebagai sebuah proses
4. Panggilan hidup
Melihat semua itu, Kristus datang ke dunia dengan sebuah prediksi datang untuk menderita. Dia tahu Dia datang untuk menderita dan akan menanggungnya. Predisksi penderitaan Kristus punya tujuan: menyelamatkan manusia. Karena Dia tahu tujuan penderitaan itu, maka Dia melewatinya sebagai pemenang dan seluruh pengalaman penderitaan itu dijalaninya sebagai pemenang. Mengapa disebut meneladani Kristus, karena kemenangan itu telah dinyatakan lewat hidupnya.
Kesimpulan: Penderitaan akibat salah sendiri, kita tidak kuat menanggungnya, sebab itu ada relasi dengan memberi diri kepada iblis. Tetepi penderitaan karena iman pasti kita bisa menanggungnya karena Kristus menjadi teladan dan Ia tidak akan meninggalkan kita.

S
1. Penderitaan adalah salah satu panggilan hidup yang harus kita jalani kerena Kristus telah menempuh jalan yang sama (ayat 21)
2. Penderitaan harus dijalani seperti Kristus harus menjalaninya karena Dialah yang punya respons menghadapi penderitaan yang benar (ayat 22-23)
3. Penderitaan yg kita jalani harus membawa kita pada suatu proses untuk menuju suatu kehidupan yang benar

T
1. Dia tahu mengapa Dia menderita, bukan karena dosa tetapi karena kebenaran. Kalau kita menderita hendaklah menderita karena kebenaran yang akan mendapat pujian, bukan karena dosa.
2. Kita akan menang terhadap penderitaan kalau kita mengikuti teladan Kristus.
3. Mengalami kuasa Kristus, mengalamai penyembuhan emosional, fisik, relasi, spiritual.
4. Mengalami penyertaan dan pemeliharaan Kristus.

U
Di tengah maraknya gereja2 yang mendengungkan teologi sukses dan kemakmuran kita justru mengangkat tema penderitaan. Have you ever tried to use Jesus as a pain killer? Dari kedalaman kerinduan kita adalah sebisa mungkin jauh dari penderitaan. Namun kita belajar mengikut Yesus bukanlah menyangkal adanya penderitaan karena Yesus sendiri mengalami penderitaan (Yes. 53:2; Luk. 22:44). Yesus merasakan sakit hati, dikhiananati, luka yang begitu dalam. Yesus datang bukan membuat kita kebal dari penderitaan. Dia datang untuk memberi hidup, hidup yang berkemnangan sehingga kita bisa menghadapi penderitaan dan bukan lari dari penderitaan.

V
Tujuan dari penderitaan Kristus:
1. Penderitaan-Nya membebaskan dosa manusia
2. Penderitaan-Nya membawa pengharapan
3. Penderitaan-Nya memberi kemenangan

W
Tuhan Yesus tidak pernah menjanjikan kehidupan yang lepas dari penderitaan, Dia adalah gembala yang baik terlebih dahulu mau menderita untuk membela kehidupan kita, bukan karena kesalahan diriNya. Sebagai gembala yang baik, Ia akan membawa kita ke jalan yang benar di saat kita tersesat. Dia adalah pintu keslamatan kita. Kita tidak perlu takut menghadapi persoalan yang menghadang kita. Bersandar pada Yesus, maka Ia akan member kemenangan.

X
Rasul Petrus sangat memahami penderitaan Yesus, karna Dialah salah satu saksi yang hidup. Penderitaan yang Dia derita tidak sebanding dengan apa yang kita hadapi sampai saat ini. Sesungguhnya, penderitaan dapat membawa kita pada kehidupan yang lebih dalam bila kita trima dengan kesabaran dan kerendahan hati �sebelum aku tertindas, aku menyimpang�, kata Daud, ��.tetapi sekarang aku berpegang pada janjiMu�. Mazmur 119 : 67 dan lagi �bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu� (ay.71). Penderitaan bukanlah penghambat kerohanian kita, sebaliknya, penderitaan justru dapat menjadi jalan pertumbuhan rohani. Jika kita mengijinkan penderitaan melatih kita, maka kita dapat lebih dekat kepada Allah dan firmanNya.

Y
Petrus berhasil mengamati dan belajar arti sesungguhnya dari penderitaan Yesus Kristus. Petrus mengerti bahwa penderitaan yang dialami oleh Kristus merupakan bagian dari rancangan Allah yang kekal dan baik. Selain itu, Petrus juga menyadari bahwa, tujuan akhir dari penderitaan Kristus adalah untuk menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu, barang siapa yang memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus Kristus, ia harus mempersiapkan dirinya untuk menderita. Yesus pernah bersabda bahwa : �Setiap orang yang mau mengikut AKU, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibNya dan mengikut AKU�. Menderita di dalam arti, sanggup menanggung resiko hidup dalam kebenaran dan kerelaan untuk memberitakan injil.

Z
Petrus menulis surat ini untuk memberikan semangat kepada orang Kristen yang bingung karena sedang mengalami penderitaan. Kristus rela diperlakukan tidak adil tapi IA tidak membalas karena IA mau menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Hal ini menjadi motivasi bagi orang percaya tak kala dalam hidup menghadapi penderitaan.
Petrus memberikan langkah2 apa yang harus dilakukan orang percaya.
1. Bertahanlah dan berdirilah teguh ( 1 Pet 5 : 9 )
2. Percayalah bahwa penderitaan yg dialami mengandung maksud ( 1 Pet 1 : 7 )
3. Pastikan penderitaan yg dialami karena sesuatu alasan yg benar ( 1 Pet. 2 : 19)
4. Bersiaplah jika penderitaan itu datang ( 1 Pet 3 : 15 )
5. Pusatkan pikiran anda pada Yesus ( 1 Pet 2 : 21-25)
6. Menjadi hak istimewa menjadi seperti Yesus ( 1 Pet 4 :13 ).

Kamis, 17 November 2011

Membawa Kasih & Damai (1 Ptr 3:8-12)



MEMBAWA KASIH DAN DAMAI
(1 PETRUS 3:8-12)

3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
3:11 Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.
3:12 Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat."

Tujuan :
- Jemaat memahami jati diri seorang pengikut Kristus sebagai pembawa kasih dan damai, bukan sebaliknya.
- Jemaat membawa kehidupan yang menjadi berkat bagi orang sekitarnya.

PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa penerima Surat Petrus yang pertama ini adalah jemaat non-Yahudi sebagai pendatang yang hidup di beberapa kota: Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia (1:1). Mereka hidup dalam penganiayaan bukan karena mereka sudah melakukan suatu kesalahan tertentu, melainkan karena status mereka sebagai orang Kristen. Hal inilah yang kemudian menjadi tujuan surat penggembalaan (sekaligus konteks penerima surat) ini yaitu agar jemaat tetap tegar dan teguh di tengah penganiayaan yang berusaha menghimpit mereka dan mencabut iman mereka.

PENJELASAN
Perikop yang dibahas pada pertemuan ini (1Ptr. 3:8-12) adalah sebuah kesimpulan yang disampaikan oleh rasul Petrus (perhatikan frasa �Dan akhirnya�). Kesimpulan dari apa? Kesimpulan dari segala nasihat yang disampaikan mulai dari 2:11 yang sekaligus menjadi konteks dekatnya.
Dalam kesimpulannya yang dimulai di ayat 8, rasul Petrus memberikan lima perintah:
1. Hendaklah kamu semua seia sekata (NRSV-unity in spirit),
2. (Hendaklah kamu semua) seperasaan (NLT-sympathize with each other),
3. (Hendaklah kamu semua) mengasihi saudara-saudara (NLT-love each other as brothers and sisters),
4. (Hendaklah kamu semua) penyayang (NASB-kindhearted),
5. (Hendaklah kamu semua) rendah hati (NLT-keep in a humble attitude).

Kemudian rasul Petrus juga mengingatkan agar setiap jemaat meneladani Tuhan Yesus, yang sudah memanggil mereka �ke luar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib� (2:9b), dengan cara tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau (membalas) caci maki dengan caci maki (lih. Mat. 5:38-48 dan Luk. 6:27-36), melainkan membalasnya dengan kebaikan (3:9).

KESIMPULAN
Manusia memiliki kecenderungan untuk membalas kejahatan dengan segala macam alasan dan pertimbangan yang masuk akal dan dapat ditoleransi, terlebih kalau mereka dizolimi dan diperlakukan dengan tidak adil. Akan tetapi Tuhan justru meminta agar setiap orang percaya mengingat �panggilan Kristen� kita untuk memberkati orang lain, bahkan kepada mereka yang telah berbuat jahat. Inilah tuntutan Tuhan atas hidup Kristen kita, yang berbeda dengan cara pandang dan pola pikir dunia. Bukan hanya melakukan hal yang baik kepada orang yang berbuat baik, melainkan juga kepada orang yang bersalah kepada kita. Bagian kita adalah untuk taat dan melakukan segala yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada kita, dan niscaya Dia akan memperkenan hidup Kristen kita dan memberkati kita �Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada permohonan mereka yang minta tolong� (3:12).

A
Ay. 12, menjadi dasar pengungkapan Petrus tentang kasih dan damai, Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat." Istilah �coram deo�, hidup di hadapan Tuhan, sebagai orang percaya kehidupan kita diperhatikan oleh Tuhan. Sehingga kita bertanggungjawab atas apapun yang kita lakukan. Bila Tuhan menjadi pondasi dalam kehidupan kita, sehingga ada 3 hal:
1. Ay 8, hidup dalam harmoni, hanya bisa terjadi bila ada simpatik, kasih persaudaraan, perhatian, dan kerendahan hati. Itu semua adalah karakter Tuhan, yang juga seharusnya kita hadirkan dalam diri, sehingga hidup harmoni di dalam Tuhan.
2. Ay. 9, jadilah berkat. Kecenderungan manusia adalah membalas kejahatan 2-3x lipat, bila ada kesempatan untuk melampiaskannya. Hal ini dapat merusak harmoni, itulah sebabnya Petrus mengajarkan kepada kita agar kita membalas dengan berkat, tidak dengan kejahatan.
3. Ay. 10, �ia akan melihat hari-hari baik�, ketika melewati hari dengan pertengkaran, pembunuhan, percekcokan, itu bukan hari-hari baik. Namun, kita harus mengusahakan hidup dengan kasih dan damai.

B
1 Petrus,
1. hubungan manusia dengan Tuhan
2. hubungan dengan orang-orang terdekat
3. hubungan dengan saudara seiman
4. hubungan dengan semua orang.
Mudah bagi manusia berhubungan baik dengan Tuhan dan keluarganya, namun yang menjadi masalah adalah dengan sesamanya. Dalam 1 Petrus ada 5 M(mencintai hidup, mau melihat hari-hari baik, menjauhi yang jahat, melakukan yang baik, mencari perdamaian). Mencintai hidup ? mencintai Tuhan yang memberikan hidup, sehingga dapat membawa kasih dari Tuhan kepada lingkungannya, bahkan orang yang belum percaya kepada Tuhan. Hidup dalam Tuhan, menjadi sumber damai bagi kehidupan.

C
Ay. 9, dipanggil untuk memperoleh berkat. Bila ada seorang yang bersalah, pertanyaan pertama adalah �apakah kamu orang Kristen?� bila berkompromi maka dibebaskan. Berkat yang dimaksudkan Petrus adalah dalam 1 Petrus 1:6-7, iman yang teruji yang muncul seperti emas. Iman itu terwujud dalam perbuatan, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, atau dengan caci maki.

D
Apa yang dipikirkan lingkungan tentang orang Kristen?

E
Petrus berbicara panggilan hidup bagi orang percaya, penekanan 9-12, hidup yang diberkati agar menjadi saluran berkat. Kejahatan dibalas dengan kejahatan manusiawi, Kebaikan kebaikan alami, Kebaikan dengan kejahatan duniawi, Kejahatan dengan kebaikan sorgawi.

F
Instropeksi: apakah kita sudah menjalankan apa yang kita kotbahkan? Menjadi teladan bagi jemaat kita?

G
Orientasi hidup kita terhadap pola hidup, berkat, dan pemikiran, bila itu semua telah berada dalam lingkaran firman Tuhan. Maka kehadiran kita dapat membawa berkat dan damai. Teladan Kristus dalam prinsip inkarnasi adalah orientasi hidupNya bukan untuk kepentingan sendiri, melainkan untuk membawa kasih dan damai.

H
Harga yang perlu dibayar ketika kita membawa kasih dan damai:
1. Siap disakiti dan diperangi � ayt 9
2. Siap mengasihi orang yang tidak layak dikasihi.
3. Siap memberkati orang yang tidak layak diberkati.

I
Kita tidak dapat membawakan kasih dan damai. Karena mereka menghadapi kenyataan hidup yang menjepit mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dalam 1 Petrus ditegaskan untuk melakukan perbuatan baik, dimanapun kita berada melakukan perbuatan baik, dengan demikian kasih dan damai terkandung dalam perbuatan baik kita.

J
Latar belakang yang penting disampaikan dengan lugas adalah seia-sekata, seperasaan, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.
1. Penderitaan itu membawa efek, bisa membuat orang menjadi egois,
2. penderitaan yang disebabkan oleh pemerintahan Romawi, namun Petrus menegaskan untuk mengasihi mereka yang menyebabkan penderitaan.
Teladan Dalam pasal 2, ditekankan tentang penderitaan Kristus yang luar biasa.
Pemeliharaan Tuhan, ay 12. Dalam kondisi apapun juga, percayalah bahwa Tuhan memelihara, �hidup dalam persaudaraan, dalam kasih.�

K
Pada waktu Petrus menuliskan surat ini ditujukan kepada mereka yang menderita oleh karena penganiayaan yang bukan karena kesalahan mereka. Biasanya responnya adalah mata ganti mata, gigi ganti gigi. Bagaimana seharusnya kita berespon?
1. Bertindak berdasarkan belas kasihan ? karena seperti itulah Tuhan memperlakukan kita.
2. Menjadi teladan dengan meneladani Kristus, yang membalas kejahatan dengan kebaikan.

L
Bobby Leach, pd 1911, tokoh stuntman yang paling disegani, terjun ke air terjun Niagara dengan sebuah tong, namun suatu saat dia terpeleset kulit jeruk dan meninggal dunia.
1. Seringkali perdamaian rusak karena hal yang kecil
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur,
memahami dari pada dipahami,
mencintai dari pada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.
Amin.

M
Konteks dari 1 Petrus 3:8-12 adalah berbicara tentang karakteristik orang Kristen yaitu hidup dalam kasih dan damai diantara saudara seiman. Kita sering berpikir bahwa hidup damai berarti tidak hadirnya konflik. Seorang pembuat damai yang efektif ialah orang yang mengusahakan damai dengan membangun relasi yang baik dan tahu bahwa damai itu hasil dari sebuah komitmen. Pembuat damai mengantisipasi masalah dan berhubungan dengan masalah itu sebelum ia muncul. Tatkala masalah muncul, itu diselesaikan sedini mungkin, sebelum sampai membesar. Bagaimana hidup dalam kasih dan damai dalam gereja Tuhan?
1. Hidup dalam keharmonisan. Pada ayat 8, Petrus mendaftarkan empat kualitas hidup yang harus mewarnai karakter orang percaya. Kualitas-kualitas ini akan menolong orang percaya dalam melayani Allah secara efektif.
a. Simpati.
b. Mengasihi.
c. Berbelaskasihan.
d. Rendah hati.
2. Melepaskan hak untuk menuntut balas. Hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa, soal membalas jahat dengan jahat; saling menjatuhkan dan saling membunuh, itu hal yang biasa. Namun hidup dalam kerajaan Allah soal membalas kejahatan itu bukanlah sikap dan gaya hidup orang percaya. Pada ayar 9, Petrus tegaskan bahwa orang percaya tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Itu adalah haknya Tuhan (Rm. 12:19). Pengampunan bukanlah hal yang adil. Sungguh tidak adil ketika Allah mengampuni dosa-dosa kita, dan juga tidak adil ketika Anda harus mengampuni orang lain. Langkah pertama dalam memaafkan adalah tidak mengambil tindakan penegakan keadilan secara pribadi. Biarlah Allah yang akan menjadi Hakim yang tidak memihak. Setiap kali anda teringat betapa anda telah disakiti, lepaskanlah ingatan itu. Sangatlah menyenangkan bisa tetap teguh. Saat Yesus ditanyai berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita, Dia menjawab 70 kali 7. Dengan kata lain, kita harus terus mengampuni, tanpa batas.
3. Menguasai perkataan kita agar menjadi berkat. Pada ayat 10, Petrus ingatkan kita agar berhati-hati dengan perkataan. Hidup mengontrol lidah juga dijelaskan dalam Yakobus 3:2-18. Dalam budaya Yahudi, mengajar adalah sebuah profesi yang dianggap sangat bernilai dan terhormat. Sehingga banyak orang Yahudi termasuk yang Kristen ingin menjadi guru. Namun Yakobus mengingatkan kita bahwa mengajar itu memiliki tanggung jawab yang besar. Karena perkataan dan teladan hidup kita akan mempengaruhi kehidupan rohani orang lain. Tuhan Yesus menegaskan hal yang sama dalam Matius 12:36-37, �Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." Semakin banyak kita berhasil control lidah/perkataan, semakin banyak kerusakan dapat dikurangi. Karena itu, mari kita control lidah atau perkataan kita. Jika kita adalah seorang guru atau pemimpin, apakah anda membawa dampak yang baik bagi mereka yang anda pimpin?

N
Standar moral orang percaya harus berbeda dengan standar umum, kalau dunia memiliki semboyan kejahatan di balas dengan kejahatan tetapi dalam pandangan iman Kristen kejahatan di balas dengan kasih. Dari perbedaan prinsip ini akan membawa hasil yang berbeda pula, kejahatan di balas dengan kejahatan akan menghasilkan dendam yang berkepanjangan tetapi kejahatan di balas dengan kasih akan membawa damai serta kerukunan dalam hidup bermasyarakat. Karena kasih menutupi segala kebencian, amarah dan hawa nafsu manusia.
Kasih ilahi harus dijadikan dasar dalam hidup bersosialisasi baik dalam lingkungan orang percaya (gereja) terlebih dalam lingkungan masyarakat luas, sehingga memberikan ciri tersendiri bagi orang percaya. Sehingga orang lain melihat bahwa di dalam iman Kristen ada keunikan yang indah untuk diteladani dan di imani.

O
Hidup bersama dengan rukun dan damai merupakan dambaan bagi setiap orang. Untuk menciptakan hidup rukun dengan dilandasi kasih tidak mungkin datang dengan sendirinya, harus ada perjungan dan pengorbanan. Pengorbanan apa? yaitu memwujudkan kasih persaudaraan dengan tulus. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kasih seperti yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Jika setiap orang percaya berusaha mewujudkan kasih itu maka hidup rukun bersama dalam damai pasti akan terjadi.

P
Adanya kasih dan damai, timbul dari kesadaran karena org itu mau merendahkan diri, disamping itu kedamaian juga berkaitan dengan keadilan. Keadilan memberikan andil didalam kedamaian, keadilan sendiri juga berdasarkan kasih. Olek karena itu Yesus selalu berbicara tentang Kasih, karena dengan kasih, ada kedamaian, dan karena kasih ada keadilan. Jadi kalau segalanya bermuara pada kasih, maka kita sudah mendatangkan kerajaan Allah.( Matius 5 : 9). Paulus mengatakan bahwa orng boleh memiliki segalanya, bahkan boleh berbicara dengan bahasa malaikat, namun, jika tidak ada kasih semuanya sia2.

Q
Mengapa orang Kristen harus membawa KASIH dan DAMAI?
Karena memang itulah yang diperintahkan YESUS.
Ciri seseorang yang telah memiliki KRISTUS adalah memiliki Kasih. Kasih bertolak belakang dengan Kebencian, Kasar, tidak mengampuni, tidak suka menolong, egois dsb. Sehingga, jika sesorang memiliki Kasih, dimanapun ia berada, dalam situasi apapun, berhadapan dengan tipe manusia apapun, pasti ada DAMAI.
Hanya dengan memiliki kerendahan hati, seseorang bisa memiliki kasih dan damai. Dengan sifat yang penuh kasih dan suka berdamai kita bisa menjadi berkat bagi lingkungan kita. Di rumah tangga, pekerjaan, dan dalam pelayanan kita.

R
Orang percaya harus mampu menghadirkan kasih dan damai yang sejati bagi dunia ini, agar olehnya dunia dapat berdamai dengan Allah. Sebagaimana Kristus hadir dalam sejarah umat manusia, Ia mampu memperlihatkan sebuah perbedaan kualitas hidup yang tiada taranya. Tuhan Yesus mampu menyentuh hati orang2 dalam lingkungannya dengan sentuhan kasihNya yang melimpah ruah. Ia memperlihatkan bagaimana caranya mengasihi orang berdosa dan mengampuni mereka. Bahkan dengan kasihNya tak terbatas Ia telah mengampuni orang yang telah menghina, memfitnah, menganiaya dan memusuhinya. Kehidupan kasih Yesus telah mendamaikan manusia dengan Allah. Bagaimana dengan kita?

S
Meskipun orang Kristen tidak mempunyai pemikiran yang sama dengan tepat, mereka harus memiliki Kasih diantara satu dengan yang lainnya. Jika seseorang ingin hidupnya nyaman di dunia, dan memiliki hidup kekal, ia harus menjaga lidahnya dari yang jahat dan dari kata2 yang menipu. Ia harus meninggalkan perbuatan yang jahat dan melakukan perbuatan yang baik, sehingga bisa mendatangkan damai sejahtera di antara sesama. Setiap orang meneladani kehidupan Yesus dan melakukan kebaikan dengan sempurna.

Kamis, 10 November 2011

Persaudaraan Karena Anugerah (1 Petrus 1:22-23)

Persaudaraan karena Anugerah
(1 Pet. 1:22-23)

PENDAHULUAN
- Latarbelakang Surat 1 Petrus pada umumnya dipahami bahwa Jemaat sedang mengalami penderitaan. Maka berita 1 Petrus merupakan tulisan yang membangun hidup umat Tuhan tetap dalam pengharapan dan berukacita
- Dalam perikop 1 Petrus 1:13-25 mengingatkan akan karya Allah di dalam Kristus yang menjadikan hidup umat Tuhan hari ini dalam hidup sebagai milik Allah dalam karya Keselamatan (lihat ayat 19)
- Panggilan persaudaraan dengan tuntutan ayat 22 �menyucikan diri dalam kebenaran� merupakan hal yang harus diusahakan dan diperjuangkan. Calvin menganggap bahwa kata-kata ini tidak menunjuk pada apa yang telah mereka lakukan, tetapi pada apa yang harus mereka lakukan. Tuntutan persaudaraan sebagai bagian pencerminan hidup yang semakin berkualitas dan berada dalam jalur yang mengalami pengudusan
- Persaudaraan karena anugerah:
� Tidak pura-pura namun penuh kesungguhan dalam kemurnian
� Bukan dengan kekuatan sendiri tetapi dengan kekuatan Allah Roh Kudus dan memiliki iman bahwa dalam kebenaran itu akan tercipta persaudaraan karena anugerah didalam keadaan apapaun baik penderitaan ataupun kondisi hidup yang belum terpuaskan.
� Kasih persaudaraan memakai kata philia dalam pemahaman sebagai orang yang sama dikasihi Tuhan dan bukan karena ikatan yang lain (yang bisa berubah)
� Kasih merupakan cirri umat Tuhan yang tidak boleh dihilangkan dalam sikon apapun. Ikatannya kepada sebuah proses kualitas: kepeduliaan, pembangunan karakter dan grace karya Tuhan. Bukan menunggu signal orang lain untuk mengasihi.
� Ayat 23 menyakinkan bahwa karya Allah �melahirkan kembali� umat Tuhan sepertinya dahulu tidak mungkin namun sekarang nyata sudah menjadi umat Tuhan. Dengan demikian kasih persaudaraan dapat selalu tercipta dengan dasar anugerah.
Kasih persaudaraan tulus ikhlas yang berarti tidak ada kemunafikan. Oleh karena dalam sikon penderitaan ada kecenderungan mementingkan diri dan tercipta pertengkaran yang saling menyalahkan. Calvin: �tidak ada yang lebih sukar dari pada mengasihi sesama kita dalam ketulusan / kesungguhan. Karena kasih kepada diri kita sendiri memerintah / menguasai, yang penuh dengan kemunafikan; dan disamping itu, setiap orang menetapkan kasih yang ia tunjukkan kepada orang-orang lain, berdasarkan keuntungannya sendiri, dan bukan berdasarkan peraturan untuk berbuat baik.

MASUKAN DARI PARA ROHANIWAN

A
Ada 4 unsur supaya kasih dan persaudaraan dapat dilakukan:
1. Memiliki dasar yang sama, yaitu karya keselamatan dalam Kristus (ayt. 18). Sehingga melihat pusat persaudaraan itu bukan karena karya manusia tapi karna karya Kristus. (Ilustrasi: dasar yang sama hoby, kegiatan yang sama yang dapat menyatukan, tapi dalam kekristenan hanya Kristus yang sanggup menyatukan umat-Nya)
2. Memiliki karakter, yaitu kesucian (ayt. 15-16). Karena itu penekanan pada ego dan dosa tidak akan bisa membuat kelompok itu hidup dalam kasih persaudaraan.
3. Memiliki tujuan, yaitu ketaatan pada Firman Tuhan (ayt. 22). Firman Tuhan menata kehidupan umat-Nya dengan baik dan didasarkan pada kasih yang keluar dari hati, karena Tuhan sudah mengasihi kita terlebih dahulu.
4. Hasil, yaitu teguh berdiri (ayt. 23). Bila kita menjunjung tinggi Firman akan meneguhkan hidup kita, seringkali persaudaraan tidak tahan karena Firman tidak menjadi fondasi dalam kasih persaudaraan.

B
Bagaimana kita mengasihi dengan sungguh-sungguh:
1. Harus ada kelahiran baru dalam Tuhan
2. Hidup dalam ketaatan kebenaran Firman Tuhan
Mengasihi dengan tulus ikhlas yaitu tidak mementingkan kepentingan diri sendiri, dan dinyatakan kepada sesama kita (bukan hanya keluarga, yang sederajat, yang sama dengan kita tapi semua orang yang ada disekeliling kita). Harus itu diingat bahwa kasih itu bukan mengasihani. Kasih adalah meletakkan orang itu dalam level yang sama bukan pada level yang lebih bawah sehingga kita cenderung untuk mengasihani bukan mengasihi mereka.

C
Ada 2 macam jemaat yaitu: ada jemaat yang bisa mempraktekkan kasih persaudaraan, dan ada jemaat yang belum bisa melakukannya. Kebanyakan yang bisa itu adalah Lansia karena lebih banyak waktu. Yang sulit adalah orang yang bekerja dan kaum muda, di mana mereka terlalu sibuk dengan kegiatan mereka. Tugas gereja adalah bagaimana kelompok yang tidak terjangkau ini semakin ditingkatkan untuk mengasihi sesamanya, bukan hanya keluarganya saja.

D
Surat Petrus
1. Berbicara teori : pasal 1-3
2. Bicara praktis pasal 4-5
Persaudaraan terbentuk :
1. Satu tujuan.
2. Terpanggil oleh karena penebusan. Penebusan dalam Kristus, sehingga dapat mempunyai hidup kudus, sehingga masuk dalam panggilan Allah dan dapat meninggalkan keegoan setiap pribadi.
3. Melihat FT bersama ttg adanya pengadilan/ penghakiman.
4. Perlu berpikir seperti Kristus, lih ps 4. Di mana hukum terutama ke dua yaitu mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

E
Status yang baru dalam Kristus ini harus diaplikasikan dalam kehidupan berjemaat. Dalam konteks surat Petrus yang adalah jemaat yang menderita, maka kasih itu harus diaplikasikan kepada saudara seiman yang mengalami penderitaan hidup.
Menyampaikan 5 bahasa kasih kepada jemaat
1. Bisa bersama-sama
2. Memberikan pemberian, pujian, penguatan
3. Memberikan pelayanan
4. Bermisi.
5. Memberikan sentuhan fisik.

F
Bagaimana membangun persaudaraan yg tulus iklas:
Mengapa kita harus mengasihi:
- Pondasinya menerima Anugerah (lahir baru) : 23
� Sudah ditebus
� Sudah disucikan/ dikuduskan
- Aplikasinya dalam :22
� Sesuai dengan kebenaran FT.
� n dengan tulus ikhlas.
� Dapat mengasihi dengan segenap hati
Keuntungan dari gereja yang mengamalkan kasih persaudaraan:
- Memiliki pertumbuhan
- Meneladani Kristus

G
Mulai dari Film �Three Musketeers,� di mana persaudaraan yang indah dapat terwujud. Surat Petrus ini dimulai dari jemaat yang mengalami penderitaan, sehingga ada kemungkinan kalau jemaat hanya memikirkan dirinya sendiri. Selain hidup kudus, Rasul Petrus menekankan bukan hanya kekudusan hidup tapi juga kasih persaudaraan. Dasar dari kasih ini harus dilakukan adalah karena lahir baru, taat pada kebenaran dimana Firman yang hidup dan kekal itu harus dilaksanakan. Walaupun situasi dan kondisi yang tidak memadai, tapi terus diupayakan kepada sesama kita.
ABC : Jumlah jemaat, Building, Cash Flow
ABC : Attention, Building Character dan Community jauh lebih penting.

Kata-kata bijak: kasih merupakan suatu pilihan, walaupun kita tidak dimengerti . . . dihargai . . . oleh orang yang kita kasihi, tapi kasih Allah itu memampukan kita untuk mengasihi sesama kita. Kasih itu tidak dimulai dari orang yang kita kasihi, tapi dari hati kita untuk mereka. Kasih itu tidak dimulai dari untung rugi, tapi karena Tuhan yang ingin kita melakukan semua itu.

Kata-kata bijak: untuk menang atas penderitaan, kita tidak membutuhkan mukjizat Tuhan tapi kasih persaudaraan. Ayo kita giat menggerejakan keluarga dan mengkeluargakan gereja.

H
1. Dilandaskan pada kebenaran
2. Mencampuri dengan nilai-nilai pribadi
3. Tidak tulus karena punya agenda pribadi.
4. Diusahakan

I
Kunci untuk mendapatkan persaudaraan yang tulus dengan sesama kita adalah kesucian serta hidup di dalam kebenaran Allah. Sebab dengan kesucian, kasih kita tidak munafik tetapi ada kemurnian untuk mengasihi orang lain. Sebab banyak contoh yang mengungkapkan relasi kebersamaan seseorang dengan yang lain cenderung manipulatif serta memiliki tendensi tertentu. Ini disebabkan hati kita dipenuhi dengan berbagai macam hawa nafsu, seperti kecemburuan, iri, dengki, amarah, perselisihan dll tetapi ditutupi dengan kasih yang palsu. Sehingga nampak secara luar kelihatannya baik tetapi di dalam kasih manusia diliputi kepalsuan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pembaharuan hidup oleh Roh Kudus untuk memulihkan kasih yang di miliki manusia supaya kasih kita menjadi kasih ilahi bukan kasih yang penuh dengan kapalsuan. (Ayat 16, �kuduslah kamu sebab Aku Kudus�).

J
Karya penebusan yang Kristus kerjakan untuk kita janganlah disia-siakan. Mari kita menghargai karya-Nya dengan hidup sebagai anak terang dan merealisasikan kasih-Nya kepada sesama dengan sungguh-sungguh.

Jumat, 04 November 2011

Menjadi Gereja Missioner (I Petrus 2:9-10)


Menjadi Gereja Missioner
1 Petrus 2:9-10

A
Surat 1 Petrus dikarang oleh Petrus yang memperkenalkan diri sebagai �Petrus, rasul Yesus Kristus� (1:1), dan sebagai �saksi penderitaan Kristus� (5:1). Selain kesaksian, surat ini mengandung banyak kesan dari kehidupan dan pengajaran Tuhan Yesus. Surat ini dialamatkan kepada sejumlah gereja di bagian Asia Kecil (kemungkinan besar orang-orang Kristen Yahudi), dan juga semua orang percaya di mana-mana tempat. Dan kemungkinan, Petrus ada di Roma ketika penganiayaan besar di bawah Kaisar Nero dimulai, dan banyak orang Kristen yang dibunuh oleh karena iman mereka.

Eksegese
Ayat 9: Bangsa yang terpilih : bangsa mengandung silsilah kekerabatan, tetapi dapat berarti perhubungan yang diarahkan baik kepada Allah maupun sesame manusia, sebagaimana diwujudkan dalam kelahiran baru (bdk. Ef 1:4; Yes 43:10, 20-21; 44:1-2). Di PL, bangsa Israel dikatakan umat pilihan, dan di PB, orang-orang percaya dipanggil sebagai orang-orang pilihan
Akar kata imamat, hieratyma, dalam PB tidak pernah dipakai untuk menggambarkan jabatan pendeta Kristen, melainkan kedudukan yang ada pada semua orang percaya (bdk. Why 1:6; Yes 61:6).
Bangsa yang kudus : mengandung arti panggilan yang mencerminkan keadaan Allah, yang telah memanggilnya (bdk. 1:16; Ul 28:9). Umat kepunyaan Allah : mengemukakan gambaran ketimuran kuno dari seorang yang dipertuan, yang mempunyai perbendaharaan khusus yang terpisah dari perbendaharaan Negara (bdk. Kel 19:5; Ti 2:14; Ul 4:20; 7:6; 14:2; Mal 3:17).
Ayat ini ada kaitannya dengan 2:5-6, yang menekankan tentang pelayanan rangkap yang mana umat Allah dipanggil untuk melakukannya :
1. Mempersembahkan persembahan rohani kepada Allah
2. Memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar kepada manusia

Ayat 10 : Pelayanan yang diberikan kepada Allah maupun kepada manusia, wajar muncul dalam diri orang Kristen bila dia mengerti bahwa semua berkat ini diberikan langsung dari anugrah yang diberikan Allah (bdk. Hos 1:8-2:1; 2:22).

B
Bagaimana jemaat bisa terlibat dalam pelayanan misi?
1. Mengimani panggilan Allah, ay 9b, �yang telah memanggil�. Abraham, Yesaya melayani Tuhan karena panggilan Allah.
2. Menyatakan perbuatan besar Allah. Dibagi 2, dalam ay 9a, menyatakan jati diri kita sebagai orang-orang kepunyaan Allah.

C
Petrus dalam ay 9 menegaskan kembali identitas orang Kristen dalam perantauan (diaspora), hidup di tengah-tengah orang yang tidak percaya, bisa kehilangan identitas mereka.

D
Gereja yang missioner, apa maksudnya? Kerap kali orang Kristen melihat misi itu sebagai hanya berita Injil, tugas penginjilan, dan berbagai aktivitas rohani guna menjangkau jiwa. Berbeda halnya dengan apa yang disampaikan oleh Petrus dimana tiap orang percaya hidup atas berkat dan anugerah Tuhan sendiri yang memampukan mereka dapat hidup di tengah berbagai pergumulan yang dihadapi. Disini misi berarti mengalami pengalaman pribadi atas anugerah Tuhan sehingga mereka dapat hidup ditengah pergumulan sehari-hari.

E
Melihat inti dari panggilan kita dimulai dari ay 4-5, kemudian panggilan kita ialah membawa mereka dari gelap kepada terang.

F
Di surat 1 Petrus ini mempunyai konteks yang panjang dan luas. Pasal 1-2, berbicara mengenai esensi hidup orang percaya yang menjadi bangsa yang kudus. Namun pada pasal 2 ayat 9, Petrus menjelaskan bagaimana orang percaya berlaku dalam proses kekudusan itu. Bagaimana caranya? Petrus menjelaskan �..

H
Seperti apa �gereja yang missioner� itu?
1. Proklamasi (gereja terpanggil untuk memproklamirkan Kristus kepada dunia),
2. Kesaksian (gereja terpanggil untuk hidup seperti Kristus di dunia dengan kesalehan dan keesaan-Nya), dan
3. Pelayanan (gereja terpanggil untuk melayani dan menjalani aksi-aksi sosial dengan kasih Kristus bagi dunia).
Rasul Petrus pun mengingatkan kita akan identitas diri kita, sebagai orang percaya yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus (1 Petrus 2:3), dan panggilan akan misi khusus yang diemban oleh saudara dan kita semua (dalam 1 Petrus 2: 5, 9) dalam peran sebagai imam dan tugas keimamatan (dengan penerapan praktis);
1. Reflect the holiness of God (menyatakan kekudusan Allah)
2. Offer spiritual sacrifices (mempersembahkan persembahan rohani �bdk Rm.12:1, Filipi 4:18, Ibrani 13:15-16) menjadi �batu hidup� -mempersembahkan hidup dan bukan materi belaka-
3. Intercede for man before God (menjadi mediator manusia, secara praktis menjadi pendoa)
Represent God before man (menjadi garam dan terang, sehingga manusia mengenal Allah, dan memimpin mereka untuk percaya dan mengenal Allah), menjadi �rumah rohani� dimana Allah tinggal dan memimpin hidup kita sehingga orang-orang yang dalam kegelapan dan ketersesatan menemukan jalan, kelepasan dan penghiburan.

I
Ada tiga hal penting,
1. Identitas diri orang percaya
2. Dampak orang percaya
3. Kekuatan setiap orang percaya

J
Bagian ini berbicara soal identitas, yaitu dipilih menjadi bangsa pilihan dan dikuduskan. Tidak hanya sampai disini, Petrus juga berbicara tentang umat pilihan Allah yang menyatakan kebesaran Allah, karyakeselamatan Allah, terang Allah

K
Allah mengasihi semua orang tetapi tidak semua orang dipilih Allah, sebab hanya sebagaian orang saja yang merespon anugerah keselamatan Allah. Banyak orang orang masih senang tinggal dalam kegelapan dunia, sehingga tidak mampu melihat anugerah Allah. Semua orang yang telah dipilih Allah menjadi anak-anak Allah serta menjadi umat kesayangan Allah. Allah memilih kita menjadi anakNya pasti ada rencana dan tujuan dalam hidup setiap orang percaya yaitu, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar kepada semua orang yang masih hidup dalam kegelapan dunia ini. Sehingga orang lain juga mendapatkan anugerah keselamatan Allah.

L
Pilihan Allah terhadap umat-Nya adalah pilihan yang tidak pernah salah; meskipun orang-orang pilihan-Nya bukanlah orang sempurna. Allah punya maksud dan tujuan untuk setiap mereka. Kita adalah orang-orang yang dipilih Allah, Dia rindu kita memberitakan keajaiban karya-Nya.

M
1 Petrus 2:4-8? Petrus melukiskan gereja itu seperti sebuah rumah rohani yang hidup. Kristus sebagai fondasi dan batu penjurunya, kita sebagai batu-batu. Gereja dilukiskan juga sebagai sebuah tubuh. Kristus sebagai kepalanya dan setiap kita sebagai anggota tubuhnya (Ef. 4:15-16). Keduanya menekankan komunitas-perkumpulan. Jika hanya satu batu saja, tidak ada artinya. Demikian juga individualistik itu tidak ada gunanya, kita membutuhkan orang lain dan bergantung kepada orang lain dalam komunitas gereja. Ayat 10? Relasi kita dengan Kristus jauh lebih penting daripada segala pekerjaan yang kita lakukan, daripada kekayaan, keberhasilan dan hikmat kita. Kita sudah dipilih menjadi milik-Nya secara khusus. Kita dipanggil untuk menghadirkan/menyatakan Yesus kepada orang berdosa. Jadi nilai hidup kita ditentukan dari bersatunya kita dengan Allah sebagai anak-Nya. Itu bukan berasal dari pencapaian kita. Kita bernilai dan berharga karena apa yang Allah kerjakan bagi kita. Karena itu, sebagai anggota tubuh Kristus, kita harus menjalankan visi dan misi Allah yang memanggil kita dan mengutus kita ke dalam dunia. Kunci untuk menjadi gereja yang misoner?
1. Mengerti dan tahu status kita sebagai: (A) Bangsa yang kudus? orang yang dipilih dari dunia supaya menjadi umat milik Tuhan sepenuhnya (Kis. 20:28; Tit. 2:14). (B) Imamat yang rajani? Ayat 9? dalam PL orang tidak bisa mendekati Allah secara langsung, ia harus melewati perantara seorang imam. Fungsi imam besar menjadi perantara Allah dan manusia berdosa. Namun lewat kemenangan Kristus di kayu salib, pola ini sudah berubah. Artinya: -semua orang percaya boleh langsung menghadap Allah melalui Kristus; -semua orang percaya berkewajiban untuk hidup kudus (ayt. 5, 9; 1:14-17); -semua orang percaya harus mempersembahkan persembahan rohani kepada Allah termasuk; -semua orang percaya harus saling mendoakan; -semua orang percaya harus memberitakan firman Tuhan; -semua orang percaya dapat memimpin baptisan dan perjamuan kudus (Mat. 28:19; Luk. 22:19).
2. Memberitakan Inji keselamatan demi kemuliaan dan kebesaran-Nya (Kel. 19:6; Yes. 42:1). Sekarang kita dapat langsung datang ke hadirat Allah tanpa rasa takut (Ibr. 4:16). Kita juga diberi tanggung jawab membawa orang lain kepadaNya (2Kor. 5:18-21). Tatkala kita bersatu dengan Kristus sebagai tubuh Kristus, kita menikmati pekerjaan keimaman-Nya mendamaikan Allah dan manusia.

N
Gereja yang missioner, haruslah merupakan sebuah gereja yang selalu mengedepankan amanat agung. Dan terus bersaksi tentang Kristus kepada dunia ini. Gereja Tuhan harus peduli kepada jiwa2 yang belum diselamatkan dari hukuman dosa, kita mulai dari yang terdekat (Yerusalem) sampai ke seluruh suku di dunia. Gereja Tuhan harus ikut menciptakan seorang murid Tuhan melalui program pemuridan yang baik. Gereja Tuhan harus menceritakan tentang Kristus dan karyaNya yang menyelamatkan manusia berdosa, dan membebaskan manusia dari murka Allah. Menjadi gereja yang missioner tidak boleh berhenti berkarya bagi dunia, sampai Tuhan Yesus datang untuk yang ke 2 kalinya. Dengan demikian tugas2 sebagai gereja missioner adalah menjadi saksi Tuhan dalam mengedepankan amanat agung. Tugas seorang saksi adalah mengalami kebenaran, menyatakan kebenaran, dan berdiri teguh di atas kebenaran dengan satu tujuan yaitu menyatakan bahwa karya Kristus yang menebus umat manusia berdosa merupakan sebuah kebutuhan utama dalam hidup manusia di dunia ini dan bukan sebuah pilihan.

O
Sesungguhnya, pekerjaan misi di dunia ini adalah tugas dan tanggung jawab gereja. Bukan hanya menjadi tugas pribadi2 tertentu, yang terbeban dan mengkhususkan diri dalam melaksanakan tugas misi. Sejak semula rasul2 dalam arti utusan2 atau misionaris2 adalah bagian yang utuh dari tiap2 jemaat Kristen, karena karunia sebagai rasul merupakan bagian dari perlengkapan rohani tubuh Kristus. Jadi tanpa misionaris, gereja manapun tidaklah lengkap. Dengan adanya karunia rasul yang Allah berikan kepada anggota2 tertentu, berarti sekaligus merupakan tanggung jawab dan kewajiban gereja untuk memfasilitasi dan mengutus mereka. Sebab bagaimana mungkin mereka dapat melaksanakan tugas misi jika mereka tidak di utus. Contohnya Paulus dan Barnabas yang di utus.

P
Tugas utama gereja adalah �Membritakan Kabar Keslamatan�. Gereja adalah orang2 yang telah mengalami keselamatan, yang disebut :
1.Bangsa yang terpilih
2.Imamat Rajani
3.Bangsa yang Kudus
4.Umat kepunyaan Allah.
Gereja bukan sekedar gedung, atau kegiatan yang begitu banyak, tetapi gereja harus selalu diingatkan bahwa apa tugas utamanya. Semua kegiatan yang ada dalam gereja harus selalu berorientasi pada tugas utama, yaitu Misi. Misi adalah hatinya Tuhan.
Gereja akan disebut gereja Misioner jika gereja tersebut melakukan apa yang menjadi hatinya Tuhan, yaitu : Pekerjaan Misi.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India