Kamis, 29 Maret 2012

Tak Lekang Dimakan Waktu (1 Petrus 1:22-25, Amsal 30:5)


A.
Apa itu membaca dan mempelajari Alkitab?
Membaca dan mempelajari Alkitab adalah memberikan waktu yang khusus untuk mengerti isi hati Tuhan.
Membaca dan mempelajari Alkitab dengan cara:
1. Membaca secara keseluruhan untuk mengetahui garis besar dari isi Alkitab.
2. Membaca dan menyelidiki Alkitab.
3. Membaca dengan devosional, mengerti secara mendalam, menemukan pengajaran di dalamnya.
Dalam proses ini perlu pertolongan Roh Kudus untuk memahami firman Tuhan.

B.
Mengapa kita perlu bertekun membaca dan mempelajari Alkitab?
Membaca dan mempelajari Firman Tuhan berkaitan erat dengan motivasi.
Ada 7 alasan mengapa bertekun membaca dan mempelajari Alkitab:
� Manusia seringkali kebingungan
� Manusia tidak pernah tahu ujung kehidupan sehingga firman dapat dipegang senantiasa, selain
� Manusia seringkali berbelok dari kehendak dan rancangan Tuhan, karena itu firman mengembali
� Manusia membutuhkan pertumbuhan, karena merupakan makanan rohani karena dapat memberikan pertumbuhan. Bertekun artinya terus menerus dilakukan dalam Tuhan
� Firman adalah pengharapan dan petunjuk dalam kehidupan.
� Firman yang membimbing dan menuntun sebagai terang

Firman sebagai perisai yang menolong Bertekun itu harus terus menerus dilakukan.

C.
Kapan waktu yang tepat bagi kita untuk memulai membaca dan mempelajari Alkitab dan kapan kita mengakhirinya
1. Bagi kita: setiap waktu yang tepat bagi kita, bisa pagi hari atau malam hari. Namun tetap harus ada komitmen dan dilakukan secara terus menerus.
2. Bagi keluarga: sejak keluarga itu dibentuk. Bagi anak-anak, yaitu sejak anak-anak lahir hingga mereka mencapai usia dewasa.
Membutuhkan komitmen dan konsistensi dalam membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

D.
Di mana tempat yg tepat untuk kita membaca dan mempelajari Alkitab:
� Tidak alasan untuk tidak mempelajari Alkitab, membatasi kita mempelajari Firman Tuhan. Tidak sekedar sembarang tempat tapi juga harus ada pola pribadi.
� Bukan dilihat siapa pembicaranya tapi berfokus pada firman Tuhan yang hidup. Bukan karena pribadi tertentu kita belajar firman Tuhan. ? kerinduan kita GII HIT menjadi tempat belajar favorit setiap jemaat.

Tambahan:
1. Jemaat menyediakan tempat khusus untuk membaca dan mempelajari Firman Tuhan sehingga ketika melihat tempat itu jemaat mengingat untuk membaca dan mempelajari Alkitab.
2. Tempat yang memotivasi kita untuk belajar Firman Tuhan
3. Setiap orang harus memiliki tempat di mana dia merasa nyaman untuk berdoa, membaca dan mempelajari Firman Tuhan.
4. Membaca dan memplajari Firman Tuhan bisa dilakukan secara pribadi dan juga secara berkelompok ( baik secara PA/care group ).
E.
Siapa yang seharusnya bertekun dalam membaca dan mempelajari Alkitab?
Semua orang harus bertekun dalam membaca dan mempelajari Alkitab.
1. Orang percaya yang mau bertumbuh, ada kerinduan untuk mengenal siapa Allah, mengerti kehidupan-nya dan ingin memaknai kehidupannya.

F.
Bagaimana cara membaca dan mempelajari Alkitab dengan baik dan benar?
1. Perlu disiplin pribadi
2. Ada bacaan lengkap setahun atau buku renungan yang tepat
3. Mencatat kotbah-kotbah atau renungan dan kemudian mempelajari kembali
4. Dihafalkan
5. Dengan membentuk diskusi kelompok
6. Kontemplasi,yaitu membaca,merenungkan dan menghayati Firman.
G.
Firman Allah akan tetap kekal dan abadi selamanya, meskipun berbagai macam cara dan usaha dilakukan untuk menghalangi perkembangan Injil tetapi tidak ada satu pun kekuatan yang sanggup menghentikanNya. Allah tetap berdaulat untuk melakukan rencanaNya serta kehendakNya untuk menyatakan kasihNya kepada semua orang yang berdosa. Sampai hari ini firman Allah tetap dan akan terus diberitakan dan sampai dunia ini berakhir firman Allah tetap bekerja menyatakan kebenaranNya, walaupun usaha untuk menghambat terus terjadi tetapi firman Allah tetap kekal dan abadi.

H.
Bagi dunia segala sesuatu adalah relatif tetapi kebenaran Allah adalah mutlak. Kebenaran Firman Tuhan adalah mutlak, maka tidak ada satupun yang dapat menggoyahkan kebenarannya. Kebenaran itu yang mengubah murid-murid Tuhan Yesus dari ketakutan menjadi penuh keberanian, dari keputusasaan menjadi berpengharapan. Kebenaran itu juga yang mengubah jutaan orang berani menyuarakan bahkan mati martir untuk kebenaran itu. Kebenaran Firman Tuhan tidak pernah bisa dibungkam dan dihalangi.

I.
Di dalam FirmanTuhan, terkandung hikmat yang akan menjadi seperti tongkat pengukur bagi kita. Segala sesuatu yang kita perbuat dalam hidup ini, akan diukur dan dinilai: Sudah sesuaikah hidup kita dengan Firman Tuhan atau selaras dengan kehendak-Nya? Firman Tuhan punya cara tersendiri untuk mengoreksi, menegur serta membongkar kedagingan kita, karena �� Firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana-pun,� semakin kita banyak membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita akan semakin memiliki kepekaan dan semakin mampu membedakan manakah yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan mana yang tidak. Firman Tuhan akan membantu kita untuk bisa membedakan apakah motivasi kita itu benar atau salah. Jadi FirmanNya akan menunjukan kepada kita tindakan yang salah dan mengajarkan bagaimana bertindak dan hidup benar bagi Tuhan dan juga kepada orang lain.

J.
1. Melalui Firman Allah, orang percaya akan semakin mengenal Allah penciptanya.
2. Melalui Firman Allah, orang percaya akan semakin mensyukuri keselamatan yang dialaminya.
3. Melalui Firman Allah, orang percaya akan semakin memahami kebenaran dan bagaimana hidup di dalamnya.
4. Melalui Firman Allah, orang percaya akan semakin tahu bagaimana hidup dalam kehendak Allah
Hal ini berarti bahwa, tanpa membaca Alkitab sangat sulit bagi seorang percaya untuk mengalami pertumbuhan dan kedewasaan rohani.

K.
Kehidupan orang percaya tidak bias dipisahkan dari Firman Tuhan. Jika kita tidak setia dan tinggal dalam Firman Tuhan, kehidupan iman Kristen tidak akan bertumbuh baik. Bila ini terjadi dalam hidup orang percaya maka orang percaya akan mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran. Di samping itu, tanpa Firman Tuhan, sulitlah bagi manusia untuk bertahan dan lalu menang dalam pergumulan hidup di dunia.
Pentingnya Firman Tuhan :
1. Menumbuhkan Iman orang percaya
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan orang percaya
3. Menguatkan orang percaya
4. Memberikan sukacita bagi orang percaya
Mengapa?
1. Karena Firman Tuhan menjelaskan isi hati-Nya
2. Karena Firman Tuhan menjelaskan perintah-Nya
3. Karena Firman Tuhan menjelaskan rencana agung-Nya
4. Karena Firman Tuhan menjelaskan janji-Nya

Rabu, 21 Maret 2012

BERDERAP BAGI KERAJAAN ALLAH ( MATUS 10 : 5 - 15)


Pengantar
Dalam perjalanan suatu Kehidupan pada akhirnya mencapai suatu masa kematangan, kedewasaaan dan proses yang sampai pada goal atau tujuan nya; seperti;
(1) Buah dapat dipetik dan dinikmati saat matang, telah siap dipanen
(2) Makhluk Hidup pada masa tertentu akhirnya mencapai kedewasaan dan kemudian berkembang biak
(3) Manusia mencapai kedewasaan dan kemudian akhirnya meninggalkan orangtuanya untuk kemudian mandiri dan berkeluarga
(4) Dan termasuk tidak ada mahasiswa abadi, namun akan lulus dan mengamalkan ilmu pengetahuannya
Demikian pula seorang Murid Tuhan, maka ia akan sampai pada jenjang perjalanan kehidupannya untuk diutus untuk memuridkan orang lain (Matius 28:19-20)
Perikop dalam Matius 10:5-15, menyatakan Pengutusan Tuhan Yesus akan murid-murid-Nya, yang nyata pula diaplikasikan kepada setiap kita sebagai anak-anak Tuhan :
1. Murid Tuhan akan diutus
Tuhan Yesus mengutus semua murid-muridNya. Setelah masa tertentu dalam perjalanan kehidupan seorang anak Tuhan, dan menjadi murid Tuhan, maka tujuan akhirnya adalah mereka harus siap diutus, dan itu adalah panggilan keberadaan mereka, tidak ada yang bisa mengelak.
Tidak ada yang disimpan. Semua diutus dan tidak ada yang ditahan, tugas mereka (murid-murid) adalah pergi untuk memberitakan INJIL Keselamatan tidak ada yang diam, dan tidak melakukan apa-apa, semua berkaitan dengan pemberitaan Berita Kerajaan Sorga
Allah memanggil dan memakai semua orang dengan latar belakang kehidupan mereka, dan mereka semua sama diutus, dan dipakai Tuhan
2. Tuhan Yesus mengutus mereka untuk melayani yang terdekat dahulu. (ada sasaran)
Tuhan Yesus mengutus murid-murid kepada orang Israel terlebih dahulu, sebagai umat pilihan Allah, dan baru kemudian mereka diutus ke segala bangsa (see Mat 28:19-20). Ladang yang dapat dilayani adalah orang-orang yang terdekat dengan kita, termasuk keluarga, rekan dan tetangga.
3. Tugas yang diberikan Jelas : Memberitakan Injil Kerajaan Sorga
4. Kuasa Allah menyertai setiap Murid Tuhan.
Pelayanan pemberitaan Injil kerajaan Sorga, bukan berdasarkan kekuatan sendiri, namun bergantung sepenuhnya dengan kuasa Allah Roh Kudus. Kuasa Allah menyatakan kedaulatan-Nya melampaui kuasa dunia dan keputusasaan yang terjadi
5. Melaksanakan pemberitaan dan hidup dengan mengandalkan Tuhan dan tidak kuatir

� Kelompok 1
Agar misi berhasil :
(1) Hendaknya mengutus orang yang tepat, yaitu orang yang mau
dimuridkan. Dipersiapkan, dilatih, diajari,dll.
(2) Fokus, tidak menyimpang. ( ayat 5 )dan tahu sasaran.
(3) Ada berita yang difokuskan adalah tentang Kerajaan Allah
(4) Harus disertai kuasa Allah
(5) Percaya pada pemeliharaan Tuhan

� Kelompok 2
Latar belakang : pelatihan dari Tuhan bagi murid-muridNya.
(1) Orang � orang yang mau dicapai, mulai dari yang terdekat ke yang jauh
(2) Kabar berita dari Injil tersebut, tidak boleh terpisah dari berita Kerajaan Allah
(3) Kesaksian dari Injil, ada kuasa untuk menyembuhkan, membangkitkan, mengalahkan kuasa dosa, mengalahkan kerajaan gelap
(4) Prinsip dari pengabaran Injil, mendapat dengan cuma-cuma dan membagikan dengan cuma � cuma.
(5) Bersandar pada pemeliharaan saat pengabaran Injil, dengan iman
(6) Hasilnya diserahkan pada Tuhan

� Kelompok 3
Untuk berderap :
(1) Ada pengutusan
(2) Ada sasaran
(3) Ada berita yang disampaikan
(4) Ada kuasa dan janji Tuhan dalam berita
(5) Ada fokus dalam Penginjilan
(6) Ada motivasi

� Kelompok 4
Konteks dari Matius 10 : 1, Yesus memberi kuasa. PI yang benar mengandalkan akan kuasa Yesus. Pesan yang diberitakan adalah Kerajaan surga yang sudah dekat. Pesannya harus jelas dan tepat.

� Kelompok 5
Ayat 4, Yudas termasuk di dalam murid yang diutus, jadi masih ada kesempatan yang Tuhan berikan bagi Yudas untuk memberitakan Injil.

� Kelompok 6
Ayat 8 diberikan dengan cuma-cuma, ini menjadi satu prinsip dasar bahwa kita menerima anugerah dengan tanpa alasan, gratis, dengan tujuan untuk memberitakan Injil. Ketika kita memberitakan Injil, tidak ituang-itungan.

� Kelompok 7
Ayat 7 dalam pelayanan harus setia pada Tuhan. Dalam pelayanan tidak bisa sembarangan orang, tapi disurvey terlebih dahulu agar tepat.

� Kelompok 8
Sebelumnya Tuhan memanggil, lalu disini diutus. Orang Kristen dipanggil untuk diutus memberitakan Kerajaan surga, walaupun ada kegentaran, namun ada kuasa Roh Kudus yang akan menyertai.

� Kelompok 9
Motivasi atau fokus dalam pelayanan, melihat bagian yang mengatakan �dengan cuma-cuma� adalah seperti dalam melayani Tuhan kita seolah-olah �memanipulasi� akan pelayanan.

� Kelompok 10
Ayat 11, carilah seorang yang layak, di dalam Penginjilan kadang ada 1 hal yang terlupakan, apakah orang yang menerima Injil itu layak atau tidak. Orang yang layak adalah seperti domba, yang tidak layak seperti serigala. Ada yang menerima Injil dengan sukacita, ada yang menolak, menganiaya Injil. Ketika kita memberitakan Injil, sebenarnya Injil itu tidak murahan, jangan memberikan pada babi, Injil itu begitu mahal, dan tidak setiap orang bisa menerima Injil. Kadang memang ada orang yang bukan domba, tapi serigala. Orang yang seperti ini dikatakan � kebaskanlah�� artinya biarlah penghakiman Tuhan akan dating bagi mereka. Ada nilai penghukuman dalam pemberitaan Injil ini.

� Kelompok 11
(1) Tuhan memerintahkan murid-muridNya untuk ke lingkaran dalam
dulu. Kita juga bisa memulai dari keluarga.
(2) Jangan membawa perlengkapan. Karena perlengkapan ini bisa
menghambat.
(3) Injil tidak boleh dipaksakan dan murah

� Kelompok 12
(1) Memanggil murid ? apakah kita memiliki murid hari ini. Yang dididik dengan konsep yang jelas, dan mengenal Yesus dengan hidup bersama. Apakah kita juga adalah murid Tuhan, yang telah menerima kuasa dan mengalami kuasa Yesus tersebut.
(2) Beritakanlah pada seluruh dunia, karena tugas dengan Israel telah selesai. Ini adalah tugas setelah Yesus tidak lagi di dunia.
(3) Diterima dengan cuma-cuma, kita harus membawa kepada jemaat, bahwa keselamatan itu kita terima dari Yesus dengan cuma-cuma. Dan membawa orang untuk menjadi pengikut Tuhan dan bukan pengikut manusia.
(4) Sodom dan Gomora itu menjadi satu kejelasan dalam dunia ini adalah jika kita terima Yesus ke surga, dan jika tidak ke neraka, dan ini berlaku bagi semua orang yang ada di dunia ini.

� Kelompok 13
(1) Hanya memandang pada Yesus
a. Menampakkan diri
b. Otoritas
(2) Hanya melakukan saja
a. Menumbuhkan iman
b. Menyaksikan kerajaan Allah sudah dekat
c. Membangkitkan semangat pelayanan
(3) Hanya membagikan saja
a. Diberkati untuk menjadi berkat
b. Diselamatkan untuk diberitakan pada orang lain

Kesimpulan
(1) Pemuridan
a. Konsep nilai dari Yesus bagi murid-muridNya dalam hidup mereka.
b. Keteladanan adalah satu pelaksanaan dari konsep nilai
c. Ada turun naik namun menuju pada keserupaan dengan Kristus
d. Pelatihan, ada bimbingan, ada waktu untuk berbagi beban juga
(2) Sasaran dari Penginjilan jelas, dari yang dekat ke yang jauh
a. Jangan melintas ke Samaria � ini klu untuk dari dalam ke yang jauh
(3) Berita yang jelas
a. Tentang Kerajaan Allah, yaitu diri Kristus sendiri
(4) Keyakinan dan mengalami kuasa Allah
a. Kita rindu melihat orang lain mengalami kuasa Allah, tapi apakah kita juga sudah mengalaminya?
b. Keyakinan kita sebagai pemberita Injil harus lebih dahulu mantap sebelum kita memberitakannya
(5) Fokusnya kepada Tuhan, tidak kepada hal � hal yang duniawi.
(6) Orang yang responsive, harusnya bisa diperhatikan sungguh � sungguh, bahkan lebih berani bayar harga bagi mereka.
(7) Selalu memberi salam, terhadap orang yang menolak pun tetap kita harus memberi salam.
(8) Tidak perlu kecewa jika ada orang yang menolak.

Kamis, 15 Maret 2012

Sharing and Caring; Just Do It (I Korintus 3:1-9)


A.
Persoalan jemaat di Korintus adalah terjadinya pengkotak-kotakkan atau klasifikasi, pembedaaan sepert ini ada di dalam gereja manapun, di dalam misi tidak ada pembedaan ini, kita mungkin bias beda dalam fungsi struktural dan fungsi yang lain tetapi tugas penginjilan adalah sama. Gerakan kaum awam yang menggerakkan misi penginjilan sedang bergerak. Di dalam misi Allah tidak ada klasifikasi tetapi semua bertanggung jawab dalam misiTuhan sekalipun kaum awam. Dapat dikaitkan dalam Filipi 1:15, yang terpenting adalah injil diberitakan. Saksikan Kristus dalam hidup setiap kita. Just Do It!

B.
Paulus berbicara dari kehidupan jemaat yang nyata dari Korintus adalah mereka mengalami perpecahan. Yang menarik adalah ayat 1 �aku saudara-saudara�. Paulus tetap melihat mereka sebagai saudara. Di dalam ayat 1 ini adalah kelanjutan dari pasal ke-2 menggunakan kata ganti aku, menunjukkan bahwa rasul Paulus menjelaskan kehidupan nasrani yang benar. Dalam ayat ke-3 menunjukkan adanya permasalahan dalam kehidupan dan iri hati serta perselisihan adalah manusia lama bukan orang Kristen yang dewasa. Kata tetapi merupakan penekanan yang kuat untuk menekankan orang yang masih bayi atau dewasa.Orang Kristen adalah orang yang bukan hanya KTP tetapi merupakan Kristus yang menjadi pusat seluruh kehidupan. Setiap hati yang percaya kepada Kristus adalah pemberita injil tetapi setiap hati yang belum percaya Kristus adalah ladang Allah.

C.
Dalam konteksnya adalah jemaat di Korintus terjadi ke-tidak sinkron-an, ada yang menjadi pengikut Paulus ada yang menjadi pengikutApolos. Paulus melihat bahwa kondisi yang demikian menjadikan gereja tidak memiliki fokus yang sama, seharusnya fokusnya adalah gereja menjadi pewaris bahkan pemberita injil, dalam kondisi inilah Paulus mengirimkan surat kepada jemaat untuk kembali kepada panggilan injil ini.
1. Setiap orang Kristen adalah hamba (ay.5) Paulus ingin mengatakan bahwa kita semua hanyalah seorang pelayan, tidak lebih maupun kurang dan dipakai Tuhan untuk membawa orang-orang kepada Kristus. Seharusnya kalau kesadaran bahwa kita adalah pelayan Tuhan maka tidak ada yang menggagap siapa yang lebih tinggi atau lebih rendah. Menjadi pelayan Tuhan adalah sesuatu yang istimewa.
2. Paulus ingin mengatakan bahwa setiap orang percaya harus tahu bahwa hanya Tuhan yang membuat pertumbuhan (ay.6) bukan Paulus atau Apolos bahkanPetrus yang membuat pertumbuhan tetapi hanya Tuhan yang membuat, artinya semua itu harus difokuskan kepada Tuhan. Setiap yang sudah dilakukan harus meminta Tuhan yang memberikan pertumbuhan. Jadi apakah itu menanam, menyiram harus malah dari hati kita dan semuanya pada akhirnya tidak ada gunanya kalau Tuhan tidak memberikan pertumbuhan. Kehebatan dan strategi kita dalam pelayanan gereja tidak akan jalan kalau tidak bergantung kepada Tuhan. Dalam setiap aspek harus menyerahkan kepada Tuhan.

D.
Mendorong jemaat untuk memberitakan injil. Dilanjutkan ke ayat 11. Mendorong jemaat menjadi mitra Allah menjadi kawan sekerja Allah. Yang terpenting dalam ay.10 menjelaskan bagaimana orang di dalam gereja itu berfungsi untuk meletakkan dasar. Contohnya menjadi guru sekolah minggu, menjadi ketua care group, pemimpin P.A. dalam ayat ke-10 kalimat terakhir menjelaskan bahwa dalam pelayanan harus dapat diteruskan atau ber-regenerasi dan terus mengambil bagian dalam pelayanan. Tidak ada seorangpun boleh meletakkan dasar lain selain dasar yang telah diletakkan Yesus Kristus. Dalam kita melayani mencari jiwa harus meletakkan dasar yang benar yaitu Yesus Kristus yang diberitakan dan disampaikan. Pada 2:4 �mengandalkan Roh Kudus� percayalah bahwa Roh Kudus itu menyertai kita bahkan di dalam sederhananya pelayanan yang kita lakukan, dengan kekuatan dari Roh Kudus akan ada jiwa yang dimenangkan. Mendorong jemaat untuk belajar mengandalkan kekuatan Roh Kudus sehingga gereja kita makin bertumbuh.

E.
Seluruh aturan di dunia adalah beragama atau tidak beragama, di dalam kontek kerajaan Allah semua orang adalah pelayan Allah, tidak ada yang lebih penting ataupun tidak penting. Setiap orang Kristen adalah pelayan dan harus melakukan. Dalam penginjilan tidak ada mengkotak-kotakan yang penting adalah injil disampaikan. Di dalam penginjilan selalu ada motivasi yang salah tetapi yang penting adalah injil disampaikan. Di dalam bulan PMPI ini setiap orang, setiap hati memberikan panggilan kesukaan ini karena inilah tugas orang-orang Kristen.

F.
�Jadilah teman doa� di dalam bulan PI ini saya punya keyakinan bahwa setiap aktivis bahkan pendeta, penginjil diaken, pasti punya kerinduan untuk memenangkan jiwa. Ketika kerinduan ini dibagikan ada berbagai kendala. Kendala itu akan menciptakan permasalahan yang baru. Kuasa Roh kudus sangat besar untuk memberikan kita kekuatan, adanya kebutuhan...
Kita adalah kawan sekerja Allah, bukan kita yang terpenting tetapi Allah, bukan kesenangan kita bukan kebaikkan kita tetapi semua berpusat kepada Allah. Kita adalah kawan sekerja Allah dan hanya Allah yang berhak menentukan segala sesuatu. Sebagai kawan sekerja Allah kita harus :
1. Menjadi teladan.
2. Berani membuka diri karena digerakkan oleh Roh Kudus.
3. Menjalankan amanat agung Tuhan. Semua dinamika kehidupan manusia harus berhubungan dengan amanat agung Tuhan. Amanat agung harus menjadi derap bersama dalam pelayanan Tuhan.
4. Semua manusia equal di hadapan Tuhan, guru KAA, penyambutan, semuanya equal di hadapan Tuhan. Semua orang ini bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Jadi kalau ada motovasi yang tidak benar harus sampai pada akhirnya. Team work harus dijaga, team work harus bias mewujudkan kehadiran Allah dalam pelayanan.

G.
Tema surat 1 Korintus adalah masalah-masalah jemaat dan pemecahannya. Perikop di pasal 3 ayat 1-9 berbicara tentang perselisihan dalam gereja. Untuk memahami sumber perselisihan tersebut, maka Paulus menguraikan ada tiga kelompok manusia di jemaat Korintus (2:14-3:9).
1. Manusia yang tidak rohani atau duniawi (2:14). Mereka yang belum dilahirkan kembali. Mereka yang hidupnya hanya diperintah oleh naluri jasmaniah (2Ptr. 2:12), belum memiliki Roh Kudus dan dibawah kuasa iblis (Rm. 8:9; Kis. 26:18).
2. Manusia yang rohani, tetapi masih bayi rohani (3:1-3). Mereka yang sudah dilahirkan kembali, namun belum bertumbuh, sebab mereka masih bayi rohani, sehingga �susu� yang Paulus berikan kepada mereka. Meskipun mereka sudah menerima Kristus, namun pengaruh dari duniawi masih sangat kuat dalam hidup jemaat. Kristen bayi rohani ini ditandai oleh adanya iri hati, perselisihan dan perpecahan dalam komunitas umat percaya di mana masing-masing membangun tembok pemisah dan membanggakan kelompoknya (3:5-9).
3. Manusia yang dewasa secara rohani (2:15-16). Mereka adalah orang yang sudah lahir baru dan bertumbuh dalam rohani, ditandai dengan memiliki pikiran Kristus seperti Paulus. Artinya bahwa Paulus mengerti kehendak dan rencana Allah dalam hidupnya. Memandang dan menilai segala hal dengan cara pandang Allah. Mereka memiliki sikap dan karakter Kristus yang rendah hati, bukan tinggi hati; yang lemah lembut, bukan keras dan kasar (Mat. 11:29); yang melepaskan hak-haknya, jadi hamba dan rela berkorban bagi orang lain (Flp. 2:5-8).

Adapun perbedaan antara Kristen bayi rohani dan dewasa rohani di atas dapat di dilihat dari sikap dan karakter sharing and caring. Orang yang bayi rohani justu kebanyakan menuntut untuk diperhatikan, diutamakan dan dilayani. Sedangkan yang dewasa rohani, ada kecenderungan berbagi kasih, perhatian, pelayanan, waktu, daya dan dana. Karena itu, dalam even PMPI ini, marilah kita tunjukkan kedewasaan rohani kita dengan berbagian dalam pelayanan misi melalui dukungan doa, daya dan dana. Mulailah dari lingkup yang terkecil dan terdekat dengan kita, yakni keluarga kita.

I.
Konflik dan perselisihan menimbulkan kehancuran, tidak akan membawa manfaat apa-apa bagi pekerjaan Tuhan. Interest pribadi seorang pelayan Tuhan sering kali menjadi penyebab perpecahan, entah karena jabatan, kuasa, uang dll. Pelayanan dan pekerjaan Tuhan adalah milik Tuhan, oleh karena itu siapa pun pelakunya, dia hanya seorang hamba (dulos). Dengan menyadari hal ini, maka setiap pelayan Tuhan untuk belajar taat, setia dan tunduk pada Allah untuk melaksanakan tugas panggilan Ilahi. Satu tujuan utama dari pelayanan Tuhan yaitu, supaya nama Kristus ditinggikan. Sedangkan, para pelayan Tuhan hanya seorang hamba dan alat di tangan Tuhan.

J.
Kedewasaan rohani seseorang akan mempengaruhinya dalam mengambil keputusan serta kemampuan menerima nasehat dan masukan. Jemaat Korintus belum dewasa secara rohani sehingga sulit sekali menanggapi dan menyelesaikan setiap problem dengan baik, hal inilah yang menyebabkan adanya perselisihan dan �pro� kepada �tokoh dan idola� mereka sehingga mereka mengabaikan pekerjaan Tuhan yang telah Allah kerjakan melalui mereka. Setiap orang punya kelebihan masing-masing dalam bekerja dan melayani namun dibalik semuanya Allahlah yang memberi kemampuan kepada mereka sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Saling melengkapi dan berbagi itulah yang seharusnya terjadi dalam satu pelayanan.

K.
Jemaat Korintus adalah jemaat Tuhan yang berpola pikir dan hati duniawi, dimana mereka tidak hidup rukun dan damai, jemaat tidak bertumbuh dan tidak dewasa dalam Kristus (ay 1). Ada iri hati dan perselisihan yang menunjukkan mereka manusia duniawi bukan rohani (ay 3). Mereka membentuk kubu yang menimbulkan perpecahan dengan memposisikan diri mereka sebagai golongan Paulus atau Apolos (ay 4). Paulus menegur jemaat Korintus dengan menempatkan dirinya dan Apolos sebagai sesama pelayan Tuhan, dan mengajak jemaat untuk mengerti akan peran mereka sebagai pelayan Tuhan. Tidak ada perbedaan antara mereka sebagi pemimpin, hanya yang membedakan mereka adalah karunia rohani yang saling melengkapi demi pembangunan Tubuh Kristus. Apa yang dialami jemaat Korintus, bukan tidak mungkin dialami juga jemaat zaman sekarang bahkan mungkin jemaat kita. Oleh sebab itu keberadaan jemaat Korintus biarlah menjadi suatu cermin bagi kita semua.
Bagaimana sikap kita sebagai gereja Tuhan ?
1. Kita seharusnya menjadikan Kristus sebagai kepala gereja dan memuliakan Tuhan, bukan memuliakan pemimpin gereja kita dan membentuk kubu dalam gereja sehingga terjadi perpecahan yang merugikan pekerjaan Tuhan.
2. Kita perlu belajar untuk saling menghormati satu sama lain, peduli akan satu sama lain, dengan saling melayani, saling berbagi dan bersama-sama bermisi untuk kemulian Tuhan kita Yesus Kristus.
3. Kita dapat bertumbuh menjadi dewasa dalam Kristus dengan bergantung dan berharap pada Tuhan yang memberi pertumbuhan, dengan menjauhkan iri hati, mengejar ketulusan sehingga pekerjaan Tuhan dapat berkembang, kita dapat menjadi saksi Kristus.

L.
Apolos itu berasal dari Alexandria. Fasih berbicara dan sangat mahir dalam hal kitab suci. Dia semagat melayani Tuhan dan memberitakan tentang Yesus kepada orang banyak, meskipun yang dia ketahui hanya tentang baptisanYohanes.
Akhirnya dia bertemu dengan Priskila dan Akuila yang kemudian mengajarkan kebenaran yang lebih dalam kepadanya.
Paulus menyatakan bahwa Apolos ini berperan sebagai penyiram yang baik bagi jemaat Korintus, sehingga tidak perlu terjadi perselisihan yang membandingkan ajaran Apolos dengan ajarannya. Dalam hali ni, Paulus tidak pernah merasa tersaingi dengan kehadiran Apolos.
Banyak orang akan merasa terancam ketika ada orang lain yang kemampuannya lebih menonjol dari dirinya sendiri, sehingga menimbulkan perselisihan. Hal ini bukanlah karakter hamba Tuhan yang baik. Jadi, kita harus belajar seperti sikap Paulus yang menghargai keberadaan orang lain.

M.
Dikatakan oleh Paulus bahwa Apolos berperan sebagai �penyiram� yang baik bagi jemaat Korintus, artinya ia melanjutkan pengajaran yang ditanam Paulus sebelumnya. Lambat laun Apolos semakin dikenal oleh jemaat Korintus, sampai-sampai di antara jemaat mulai timbul perselisihan karena mereka membanding-bandingkan pelayanan Paulus dan Apolos. Ada yang memihak Paulus, ada pula yang lebih memilih Apolos. Paulus pun berkata, ��aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos.� (1 Korintus 1:11-12). Walaupun lebih senior, Paulus tidak pernah merasa tersaingi apalagi terganggu dengan kehadiran Apolos yang menyita perhatian jemaat, justru sebaliknya dia terus mendukung dan memotivasi Apolos (bnd 1 Korintus 16:12).
Motivasi memberitakan Injil ini, Paulus pun tidak keberatan, selama yang penting adalah Kristus diberitakan kepada orang lain, dan semakin banyak orang akan dapat mendengar tentang kabar keselamatan tersebut. Paulus bersukacita selama apa yang disampaikan adalah Injil yang benar dan bukan �Injil yang palsu� atau ajaran-ajaran sesat. Mengapa Paulus bisa bersukacita? Karena Paulus sadar bahwa ketika Injil diberitakan, berarti ada orang yang mendengar keselamatan dan akan diselamatkan. Bagi Paulus, tidak ada kabar yang lebih membuatnya bersukacita dibandingkan dengan mendengar ada orang yang diselamatkan karena kasih Kristus. Paulus dan Apolos adalah kawan sekerja milik Allah, karena Paulus menanam, Apolos menyiram, dan Allah memberi pertumbuhan. Semuanya mengambil bagian dalam pertumbuhan jemaat. Dalam hal ini, Etika rekan sekerja Allah dalam menghadapi suasana pelik seperti di Korintus adalah meninggikan Allah, dan bukan meninggikan diri. Tidak boleh saling menjatuhkan atau melemahkan. Tidak boleh mengambil kesempatan dalam kesempitan.

N.
Tema ini mengingatkan kita suatu hubungan yang luar biasa bahwa Allah menjadikan kita sebagai �mitra�-Nya. Mitra Allah berarti Allah menjadikan kita rekan, kawan atau teman kerja-Nya. (I Korintus 3:9). Adalah hal yang luar biasa jika Sang Pencipta, mau bekerja sama dengan ciptaan-Nya. Sang Penebus bekerja bersama dengan yang ditebusNya.Allah yang Mahakudus menjadikan kita manusia berdosa sebagai kawan sekerja-Nya.
Di sinilah kita disadarkan bahwa kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Allah saja dan menerima berkat-berkat-Nya, tetapi juga untuk bekerja bersama Dia. Allah bekerja sejak awal dan sampai sekarang (Kejadian 1, Yohanes 5:17, 9:4).Dan Dia mengajak kita mengambil bagian atau berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan bagi dunia ini.
Jika Allah menjadikan kita mitra-Nya, ini berarti kita adalah orang yang dipercaya Allah, orang yang dianggap mampu atau dianggap cakap untuk mengerjakan urusan Kerajaan Allah. Ini juga berarti Allah telah mengubah status kita yang semula musuh menjadi rekan kerja.
Apa yang diharapkan jika kita sebagai mitra Allah? Menjadi mitra Allah bukan seperti suatu kongsi usaha, yang mengharapkan keuntungan bagi hasil. Tetapi bersama Allah menghadirkan syalom bagi seluruh ciptaan, khususnya keselamatan manusia dari dosa. Hasilnya bukan untuk kita, tetapi melalui itu kita akan mengalami kebahagiaan, kepuasan, sukacita yang bersifat kekal. Kiranya Tuhan memampukan kita menjadi mitra-Nya.

Kamis, 08 Maret 2012

TAK SEKEDAR HIDUP, Matius 5:17-20


A.
Kecurigaan terhadapa Tuhan Yesus begitu tinggi dan jelas, karena itu Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia datang bukan untuk merubah hukum Taurat. Namun banyak orang yang ingin menjatuhkan Tuhan Yesus. Karena itulah, Tuhan Yesus mengkritik cara pikir orang Yahudi / ahli Taurat. Tuhan Yesus menegaskan meniadakan Hukum Taurat, sama dengan meremehkan Allah. Dan Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Hukum Taurat itu adalah sikap dalam hati.
Implikasinya:
1. Hidup yang benar itu hidup yang datang dari Allah
2. Penilaian dalam jalan hidup kita harus sesuai dengan penilaian Allah
3. Hidup harus menjadi berkat

B.
Khotbah di bukit, adalah sebagai penyempurnaan dari hukum Taurat yang tidak bisa dilakukan oleh orang Yahudi (penulis buku etika Kerajaan Allah). Kelemahan pemimpin orang Yahudi (ahli Taurat dan orang Farisi) adalah merasa dirinya yang benar.
1. Tuhan Yesus mengajar bahwa kesempurnaan itu akan datang akhir zaman.
2. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah itu ada dan harus menjadi pusat bagi kehidupan kita. Sehingga kita tidak sekedar hidup.
3. Percaya bukan sekedar melayani.

C.
Ayat 20, yang dimaksud �jika kehidupan agamamu tidak lebih benar . . . � adalah:
1. Kebenaran itu harus membawa lebih mengenal Allah. Hukum Taurat diberikan untuk menyatakan siapa dan keberadaan Tuhan sehingga bangsa Israel dapat mengenal Allah yang sesungguhnya.
2. Kebenaran itu membawa pada penggenapan hukum Taurat yaitu kepada Kristus (ayt. 17). Sehingga melalui Firman kita bisa dituntun kepada Kristus.
3. Kebenaran itu memberikan nilai hidup yang sesungguhnya. Nilai hidup yang tertinggi adalah mengalami Kerajaan Sorga.

D.
Ada dua golongan ekstrim orang yang menghakimi dalam dunia ini:
1. Orang-orang yang pietis yang merasa diri paling rohani.
2. Orang-orang yang tidak peduli dengan agama yang penting hatinya.
Kedua sikap ini sombong, mungkin hal inilah yang ingin disampaikan oleh Tuhan Yesus.

E.
Apa Motivasi kita dalam melakukan tuntutan Tuhan itu?? Takut?? Apa bedanya kita dengan narapidana?? Mungkin saja kita belum ketahuan. Banyak orang tidak melakukan tuntutan Tuhan karena tidak ada efek secara langsung. Jadi hidup kita ngapain?? Melakukan kehendak Firman Tuhan bukan karena ketakutan tapi karena kasih kita kepada Allah.

F.
Mengenai sejarah orang Farisi:
Hati hati menjalankan HT karena belajar dari sejarah umat Israel keluar dari Mesir, namun tujuannya hanya untuk kemuliaan diri sendiri, bukan untuk memuliakan Tuhan. Jadi kehid kita harus mempunyai kehidupan > dari orang Farisi.

G.
Perlu ditekankan adalah bahwa dalam ayat 20 dikatakan jika kebenaranmu tidak lebih benar dari orang Farisi. Karena itu kita perlu menguji diri mengenai kebenaran yang ada di luar. Siapa yang kamu percaya? Apakah aku sungguh-sungguh di dalam Tuhan?? Dan apakah aku sudah membaca Firman Tuhan. Karena itu:
1. Pastikan hidupmu panas atau dingin.
2. Pastikan hidupmu makan makanan rohani yang benar.
3. Pastikan kamu kuat.
4. Pastikan kamu bertumbuh dengan benar sesuai dengan kebenaran.
5. Pastikan kamu bersukacita.

H.
Fenomena dalam PB, Tuhan Yesus sering ribut dengan orang Farisi dan ahli Taurat. Dalam hukum Taurat harus dibedakan antara hukum Taurat yang berasal dari Allah dan hukum Taurat yang menjadi buatan mereka. Tuhan Yesus menegur pengajaran mereka (Talmud dan Misnah) yang tidak sesuai dengan hukum Taurat.

I.
Apa kegunaan akan hukum Taurat:
1. Manusia mengerti akan dosa
2. Manusia sadar membutuhkan Penolong untuk masuk dalam Kerajaan Allah

J.
Ada orang yang menjalani hidupnya dengan sembarangan dan ada juga yang menjalaninya dengan berhati-hati. Kelompok yang pertama, hidup ditandai dengan prinsip, �Kumaha engke� alias hanya sekedar hidup; kelompok yang kedua, �Engke kumaha,� dengan demikian ia hidup di dunia tidak hanya sekedar hidup. Ia tidak seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang fokus hidupnya tidak berfokus kepada hidup dimasa depan. Tuhan Yesus ingatkan para muridNya agar jangan mencontohi prinsip dan gaya hidup mereka, di Matius 5:20, �Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.�

Matius 5:17-20? the substance of His message. Perikop ini mengungkapkan relasi Yesus dengan hukum Taurat. Ayat 17, menegaskan �Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi�� Jika Yesus tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat, apakah itu berarti bahwa semua hukum Taurat PL masih berlaku bagi kita sekarang? Dalam PL ada 3 kategori hukum:
? The ceremonial law. Berkaitan dengan ibadah penyembahan umat Israel (Im. 1:2,3). Ini tidak berlaku lagi sejak Yesus mati bagi kita. Prinsipnya: kita harus menyembah dan mengasihi Allah.
? The civil law. Berkaitan dengan tata cara kehidupan umat Israel (Ul. 24:10,11). Semua hukum sosial yang mengatur kehidupan bangsa Israel sudah tidak berlaku. Prinsipnya: kita perlu mengatur sikap hidup kita.
? The moral law. Ini adalah 10 Hukum Taurat Musa (Kel. 20:13). Ini masih berlaku dan diminta untuk dilakukan secara ketat. Yesus sendiri sudah mentaati hukum moral secara sempurna.

Ayat 20, menegaskan, �Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.� Kita semua tahu bahwa orang-orang Farisi dan para ahli Taurat adalah orang-orang yang berusaha mentaati dan melakukan hukum Taurat. Lalu mengapa Yesus memerintahkan kita supaya hidup lebih benar dari hidup mereka?
� Karena mereka merasa puas diri sudah mentaati hukum Taurat secara lahiriah. Padahal hati mereka jauh dari kerajaan Allah.
� Mereka tidak mengijinkan Tuhan merubah hati dan sikap hidup mereka. Dengan kata lain, mereka mengajarkan firman, tetapi tidak menghidupi firman, atau mereka tidak memiliki integritas antara iman dan perbuatan (Mat. 23:3).
� Karena itu, Yesus berkata bahwa kualitas dari kesalehan, kebenaran kita harus lebih besar daripada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat, jika ingin masuk dalam kerajaan Allah.

Karena itu, Tuhan Yesus mau kita hidup tidak hanya sekedar hidup, tetapi menjalani hidup yang berkualitas, hidup tampil beda, hidup di dalam kasih dan ketaatan. Apa yang harus dilakukan?
1. Kebenaran kita harus bersumber dari apa yang Allah lakukan dalam hidup kita, bukan apa yang dapat kita lakukan dari diri sendiri.
2. Kebenaran kita harus berpusat kepada Allah (God centered) bukan diri sendiri (self centered).
3. Kebenaran kita harus berdasarkan relasi kita dengan Allah, bukan pengakuan orang lain.
4. Kebenaran kita harus melampaui sekedar menjaga hukum Taurat, tetapi menghidupi prinsip-prinsip dibalik hukum Taurat itu.

K.
Tuntutan hidup serta kualitas kerohanian yang Tuhan Yesus kenakan kepada anak-anak Tuhan sangat tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan pemimpin agama ahli-ahli Taurat dan orang Farisi kualitas kerohanian kita harus jauh lebih baik. Jika dilihat dari sisi ahli Taurat dan orang Farisi mereka adalah tokoh agama dan pemimpin rohani yang terhormat dan disegani dikalangan masyarakat. Mereka menjadi panutan serta teladan bagi masyarakat Yahudi.
Menurut pendapat orang banyak, mereka pasti adalah orang yang saleh serta baik, tetapi di mata Yesus kaulitas kerohanian mereka nol besar. Sebab, Allah tidak melihat secara fisik tetapi melihat hati dan iman kita. oleh karena itu, penampilan luar bisa menipu tetapi hati seseorang Allah pasti tahu. Allah tidak bisa ditipu dengan �kesalehan yang palsu� dari seseorang, maka hidup dan kerohanian kita harus benar sesuai dengan kehendak Allah. sebagai anak Tuhan kita tidak bisa sekedar menjadi orang Kristen, atau sekedar melayani tetapi harus melakukan semua itu sesuai dengan kehendak Allah.

L.
Hidup sebagai orang yang telah diselamatkan tidak boleh dijalani sembarangan. Allah menetapkan standar hidup rohani yang tinggi. Allah menuntut kita untuk hidup dalam ketaatan pada hukum Allah dan hidup benar dihadapan-Nya. Melakukan hukum tanpa disertai kasih yang sungguh-sungguh maka hukum akan menjadi beban yang memberatkan.

M.
Yang dikecam oleh Tuhan Yesus adalah ajaran orang Farisi yang menyalahtafsirkan Firman Tuhan di PL. Di ayat 17-18 Yesus mengatakan �janganlah kamu menyangkal untuk mengadakan hukum taurat ..� Ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak mau membatalkan. Kesalahan orang Farisi dan ahli taurat adalah menafsirkan Firman Tuhan tidak tepat, seperti contohnya misalnya seseorang tidak boleh membawa beban pada hari sabat karena dianggap bekerja. Seperti contoh mengangkat jarum, membawa satu gelas minuman, menulis, dll. Ajaran seperti ini sangat bahaya karena akan memberikan pengertian yang salah, misalnya:
- Seseorang menyatakan kepada istrinya I�m sorry, I love you, pengertian sebenarnya adalah maafkan aku, aku mencintai kamu, tetapi bisa ditafsirkan aku menyesal mencintai kamu. Kesalahan seperti ini yang dibuat oleh orang-orang Farisi dan ahli taurat.

Bukti-bukti Tuhan Yesus tidak meniadakan Firman Tuhan di PL adalah:
- Yesus mempelajari PL dan menggunakan Pl untuk melawan godaan iblis sewaktu dicobai.
- Tuhan Yesus menyuruh orang-orang mentaati Firman Tuhan di PL ( Mat 8:4 cf Imamat 14:1-2 )

Tuhan Yesus datang untuk menyempurnakan hukum taurat yang adalah penuntun bagi kita. Seperti contohnya: Yesus datang supaya kita dibenarkan oleh iman. Jadi sejak Yesus mati di kayu salib, kita tidak perlu lagi mengorbankan binatang untuk menghapuskan dosa, namun arti persembahan tetap ada.

N.
Ayat 17b dijelaskan oleh Mat 5:20.Yesus disini ingin memberikan suatu penekanan tentang �kebenaran� dan �Keadilan� yang diperdebatkan oleh ahli taurat dan farisi, Yesus Kristus datang menggenapi seluruh Hukum Taurat Ia secara aktif dan sempurna mentaati seluruh perintah Allah. Ia mentaati seluruh perintah Allah tanpa cacat cela sehingga Ia memberikan kita �Jubah Kebenar-adilan� supaya kita dapat dibenarkan di hadapan Allah.
Ayat 19 adalah merupakan respon kita selaku orang percaya. Kalau Yesus telah menggenapi seluruh Alkitab, bagaimana dengan kita? Ayat 19-20 kata �Kerajaan Sorga� diulang 3 kali. Jika kita mau memiliki kedudukan yang baik di kerajaan sorga maka kita harus menghargai dan melakukan Firman Tuhan. Mempelajarinya, merenungkannya dan menjalankannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Firman Allah adalah fondasi iman kita, oleh sebab itu, dari Firman Tuhan itulah kita bisa memperoleh bukti tentang sikap kita di hadapan Allah. Firman Tuhan adalah pedang roh yang sempurna digunakan Allah untuk menuntun, membentuk kita, utnuk hidup berkenan kepadaNya.

Kamis, 01 Maret 2012

Kerajaan Sorga Tidak Jauh, Matius 4:12-17


A.
Kapernaun, kota yang tidak disebutkan dalam PL, tetapi dengan jelas merupakan kota yang cukup besar dan dikenal pada masa pelayanan Yesus. Kurang lebih 20 mil lebih ke utara Nazareth
Mengapa pindah?
a. Sudah mulai mendapatkan tekanan atau perlawanan di Nazareth
b. Mendapatkan dampak dari jumlah orang yang lebih banyak, karena Kapernaun kota yang lebih sibuk dan kotbah Yesus dapat meraih lebih banyak orang juga beritaNya lebih cepat menyebar.
c. Untuk mendapatkan dan memanfaatkan, menggunakan sumber-sumber dan dukungan lebih besar dalam pelayananNya
Ayat 15-16 : merupakan kutipan dari nubuatan mesianik dari Yesaya 8:23-9:1. Konteks Yesaya 8:23-9:1, berbicara tentang kegelapan daerah-daerah utara yang ditaklukkan oleh orang Asyur. Zebulon dan Naftali adalah dua dari 12 suku-suku Israel.Tanah Zebulan dan Naftali, terletak di utara dan barat Danau Galilea, dan Kapernaun ada di lokasi itu.Dengan mengutip ayat-ayat dari Kitab Yesaya, Matius menghubungkan pelayanan Tuhan Yesus ke PL, dan ini sangat menolong pembaca-pembaca Yahudi yang sangat familiar dengan bagian ini.
�Bertobatlah!� (present imperative) : Yesus memulai pelayanan kepada orang banyak dengan berita yang sama yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis (lih. Mat 3:2). Orang-orang harus bertobat karena pemerintahan Allah sudah datang dalam pribadi dan pelayanan Yesus Kristus. Berita �bertobatlah� adalah berita yang sama yang diwartakan seperti yang disampaikan Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus
Kerajaan Sorga : favorit atau ciri khas Matius, sebenarnya bersinonim dengan Kerajaan Allah dalam kitab Markus dan Lukas, merupakan karakteristik Yahudi dalam hormat dan takut untuk menghindari penyebutan nama ilahi, dan mengganti dengan kata sorga. Kerajaan Sorga, kerajaan Dia (Yesus) yang ada di sorga, bukan suatu kerajaan �sorgawi� dan �rohani� yang dibedakan dengan suatu kerajaan �bumi� dan �jasmani�. Kerajaan sorga sering dihubungkan dengan pemerintahan dan kedaulatan Allah, tetapi juga dapat berarti menunjuk kepada pribadi Yesus sendiri.Kerajaan sorga mulai ketika Allah menjelma jadi mansuia dalam pribadi Yesus Kristus dan masuk dalam sejarah manusia.
�Sudah dekat�, NASB �is at hand� (perfect indicative), NIV �is near� (perfect tense), satu kejadian yang telah digenapi di waktu lampau tetapi terus mempunyai hasil yang berkelanjutan, dan fakta itu ditegaskan dengan pemakaian mood indicative

B.
Misi Yohanes sudah selesai. Lalu dilanjutkan oleh Yesus, menghadirkan Kerajaan Sorga. Dan tugas panggilan ini harus dilanjutkan oleh gereja dan setiap orang percaya saat ini.
Zebulon, Naftali merupakan daerah gentiles. Artinya, berita keselamatan ditunjukkan juga bagi bangsa asing selain Yehuda.
Kerajaan Sorga sudah dekat menekankan akhir daripada segala sesuatu = sudah dekat dan pasti akan terjadi.

C.
KA berita inti dari misi
KA adalah Allah sendiri bersama dengan umatNya.
KA tidak jauh= - Dalam diri Tuhan Yesus sendiri (Rm 14;17; Yoh 14:6)
- Tuhan Yesus sudah datang menjadi manusia (Yoh 1;14)

D.
KA digambarkan dengan kehadiran Kristus di tengah orang percaya. Diteruskan dengan peran gereja di tengah dunia. Gereja sebagai komunitas orang percaya, harus meneruskan pesan ini kepada orang-orang yang membutuhkan keselamatan.

E.
KA menyangkut pemilihan.
KA menyangkut dampak, walau terlihat tetapi berdampak besar

F.
KA sangat penting dalam kehidupan iman kekeristenan
KA berbicara tentang otoritas Allah dlama kehidupan orang percaya
KA berbicara tentang kesaksian anak-anak Allah sebagai agen Kerajaan Sorga (dalam ranah praktis)
KA berbicara tentang waktu. Cepat atau lambat Tuhan akan datang.

G.
Hidup hari ini adalah kesempatan yg masih Tuhan berikan.
Hidup berdamai dengan Allah.
Menyelesaikan apa yang masih belum dikerjakan.

I.
Peace, Hope, Truth, Promise, Immortality and Salvation
Kerajaan = melekh bukan menunjuk pada kekuasaan secara geografis. Tetapi mengacu pada control.Dunia adalah KA. Sejarah dunia akan menuju tujuan akhir, baik melalui tangan pemeliharaanNya yg kuat, maupun melalui providensianya yg tenang (silence).

J.
KA tidak jauh
- Kehadiran KA kehadiran Allah secara fisik, dan dapat dirasakan, yang bertujuan:
� Mencari yg terhilang
� Memberikan jawaban
- Hadir membawa pembaharuan, yang memberikan pengertian jalan
- Terciptanya persekutuan dengan Allah, setia orang mengalami kasih dari Allah.
4 hal yang dapat terjadi bila KA sudah dekat
- Pembebasan hidup dari dosa
- Sukacita dan damai sejahtera
- Penempatkan hidup yg benar
- Berkarya dengan benar.

K.
KA sudah dekat dalam konteks pelayanan Yohanes Pembaptis dan Yesus. Dalam pemberitaan KA ada cost yg harus dibayar. TampilNya Tuhan Yesus bukan sbg pewarta KA tetapi pemilik KA.
3 Keindahan dalam KA:
- KA sebagai penggenapan janji Allah (to fulfil = tepat seperti yg dijanjikan dan
pasti benar alias tidak ada kepalsuan)
- Mampu dan sanggup memberikan perubahan (terang itu sudah datang�)
- KA memberikan jaminan pengharapan akan datang (�is near=present and future)

L.
KA = Kingdom secara kekuasaan dan Kingship. Jikalau Dia bukanlah Tuhan atas segala hal, maka Dia bukanlah Tuhan
Pemberitaan KA Yohanes Pembaptis menunjuk pada Tuhan Yesus sedangkan Yesus menunjuk pada kehadiranNya
KA sudah dekat=Imanuel. Bukan berarti everything is ok. Ada peperangan melawan kerajaan kegelapan yg tidak akan pernah berakhir.
KA sudah dekat=pertobatan terhadap bangsa-bangsa.
KA begitu dimiliki harus disampaikan kepada orang lain
Berita KA adalah penentu segala sesuatu

M.
Sorga adalah sebuah tempat yang dicari oleh semua orang di dunia ini. Sebab tempat itu menjanjikan kesenangan, keindahan, kenyamanan dan segala-galanya.... tetapi tidak semua orang tahu bagaimana cara menuju ke sorga itu. Manusia berasumsi bahwa masuk sorga dengan amal, ibadah, kesalehan, agama dll, ternyata semua cara itu tidak membawa mereka ke sorga. Sorga masih terlalu jauh dan seolah tidak bisa tergapai. Akhirnya, tidak ada pilihan lain manusia tetap mengerjakan semua itu sambil berharap mudah-mudahan bisa masuk sorga. Hal ini sangat berbahaya sekali, sebab masuk sorga sorga bukan urusan main-main tetapi sangat serius. Oleh karena itu harus diusahakan dan diperjuangkan mati-matian, karena ini menentukan kehidupan kekal kita nanti setelah kematian.
Firman Tuhan mengatakan, sorga tidak jauh dan tidak sulit di dapat. Yesus adalah Juruselamat dunia, Ia yang menghapus dosa dunia. Dan Yesus itu sudah datang ke dalam dunia ada dekat dengan kita manusia, sehingga asal percaya dan beriman kepada Yesus ada jaminan kepastian KESELAMATAN. Ini berita yang Yesus sampaikan kepada manusia ketika Ia datang ke dalam dunia ini. Tinggal kita memutuskan untuk percaya kepadaNya.

N.
Kehadiraan Mesias di tengah bangsa Israel ternyata tidak pernah disadari oleh orang-orang Yahudi. Mereka masih menantikan kedatangan Mesias sampai hari ini. Kematian Yohanes pembaptis membuat banyak orang menjadi bersedih dan putus asa karena dia dianggap nabi dari Allah; dalam situasi seperti itu Yesus tampil dan menyerukan berita keselamatan �bertobatlah sebab kerajaan sorga sudah dekat�. Kerajaan sorga sudah dekat karena ada di dalam diri-Nya, tapi sayang sekali berita itu dianggap angin lalu. Berita itu harus tetap kita beritakan karena Yesus tidak pernah jauh, Dia ada dihati setiap orang percaya.

O.
Bertobatlah sebab kerajaan surga sudah dekat adalah berita utama dari pelayanan Yohanes pembaptis. Yohanes pembaptis dengan suara keras tegas dan lantang menyerukan berita pertobatan pada segala lapisan orang pada waktu itu. Pada waktu itu, masyarakatnya hidup dalam kegelapan. Ia mencela kejahatan raja Herodes karena kawin tidak sah dengan adik iparnya dan kejahatan lainnya. Ia menegur pemimpin agama yang melakukan agama secara formalitas saja. Ia mengutuki masyarakat yang hidupnya tanpa ingatan pada Tuhan. Akibat teguran yang keras ini, Yohanes pembabtis dianggap menghina raja Herodes. Keberaniannya ini membawa dia masuk penjara dan kepalanya dipenggal. Setelah itu, Tuhan Yesus masuk ke arena dan memulai tugasnya. Berita yang sama (bertobatlah karena...... ) disampaikan lagi oleh Tuhan Yesus. Suara kebenaran tidak bisa dihentikan oleh siapa pun, sebab suara kebenaran adalah suara Allah atau Firman yang kekal. Di balik teguran yang keras ini terletak kasih yang dalam kepada umat manusia yang berdosa, agar mereka berpaling dari jalan yang sesat dan tidak binasa karen kerjaan Allah atau pemerintahan Allah sudah masuk ke dalam dunia melalui pribadi Yesus.

P.
Kerajaan atau Pemerintahan Allah atas bangsa terpilih dan melalui dia atas dunia seluruhnya merupakan pokok utama dalam pewartaan Yesus, sebagaimana juga dicita-citakan oleh teokrasi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah itu melingkupi suatu "kerajaan orang kudus", yang rajanya ialah Allah, oleh karena kekuasaan serta pemerintahannya sebagai raja benar-benar diakui oleh mereka berdasarkan pengetahuan dan kasih. Kerajaan/ pemerintahan Allah itu telah dirongrong oleh pemberontakan ialah dosa, sehingga perlu dipulihkan oleh turun tangan Allah yang berdaulat serta MesiasNya, justru turun tangan itulah yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis dahulu dan sekarang oleh Yesus sebagai sesuatu yang di ambang pintu. Yesus sendiri mewujudkan turun tangan itu bukanlah melalui suatu kemenangan layaknya seorang pejuang atau melalui kemenangan nasionalis sebagaimana diharapkan orang banyak, melainkan dengan cara yang rohani belaka, sebagai "Anak Manusia" dan "Hamba Tuhan", melalui karya penebusan yang merenggut manusia dari genggaman dan kekuasaan musuh.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India