Kamis, 26 April 2012

PEKERJAANKU ADALAH MISIKU (Titus 2:6-10)

Tujuan: Memotivasi jemaat agar menjadikan pekerjaan, profesi, karir sebagai bagian hidup untuk bermisi dan bersaksi bagi Kristus.

 Pendahuluan Surat Titus merupakan surat Paulus yang secara khusus dan pribadi ditujukan kepada pengikutnya yang setia bernama Titus.

Sebagaimana informasi pada 1:5, Paulus menempatkan Titus dalam perjalanan misinya guna mengatur dan melayani jemaat di Kreta. Tugas pertamanya ialah menetapkan para penatua-penatua dengan syarat jelas dari Paulus yang berperan sebagai �penilik� jemaat mengajar, membina, dan memimpin kehidupan jemaat Kreta agar hidup baik dan benar di hadapan Allah dan juga sesama manusia. Mengapa hal ini begitu penting? Sebagaimana yang Paulus amati, kehidupan orang-orang Kreta saat itu sudah tidak tertib lagi (ay. 10). Bahkan yang tidak tertib tersebut adalah orang-orang yang berpegang pada �hukum sunat�; pengikut fanatisme hukum taurat. Apa yang mereka lakukan? Dikatakan mereka mengajarkan hal yang salah dengan motivasi mendapat untung (ay. 11). Dan masih mengikuti hukum manusia yang berpaling pada kebenaran (ay. 14).

Akibatnya, bagi mereka semua yang ada di dunia ini tidak ada yang suci sebab kedegilan dan kenajisan hati mereka (ay. 15). Di tengah persoalan seperti ini, Paulus rindu Titus sebagai hamba Tuhan yang setia tetap mengajarkan sesuai dengan ajaran yang sehat, dimana ia mengajak setiap jemaat Tuhan di Kreta tetap hidup tertib (ay. 1-5).

Secara khusus Paulus ingin Titus pun menjadi teladan hidup yang berbicara secara nyata dan jelas bagi orang-orang di Kreta sehingga tiap mereka �dalam segala hal memuliakan Allah� (ay. 10). Jika ditanya, apakah konteks permasalahan jemaat di Kreta juga dialami oleh jemaat Tuhan saat ini? Tentu saja iya. Tidak sedikit diantara orang Kristen pun menganut �ajaran-ajaran hukum sunat� ini yang berusaha memisahkan antara apa yang rohani dan apa yang duniawi (profan). Bagi mereka bekerja adalah hal duniawi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal rohani (baca: sekuler).


Akibatnya mereka tidak lagi menikmati dan menganggap pekerjaan sebagai anugerah Tuhan bagi setiap orang percaya. Tulisan Paulus kepada Titus mengajak setiap orang percaya menikmati anugerah Tuhan yang begitu luar biasa. Anugerah Tuhan sebagaimana dijelaskan Paulus (2:11) merupakan dasar bagi tiap orang percaya untuk hidup benar di hadapan Tuhan, serta melakukan apa yang baik dan berkenan bagi semua orang, sehingga setiap pekerjaan mereka pun dapat dikatakan sebagai wujud melayani Tuhan. Dengan demikian, setiap pekerjaan apa pun setidaknya merupakan kesempatan bagi tiap orang percaya menyatakan kesaksian yang benar, dimana Kristus benar-benar hadir dalam hidup setiap mereka.

 A. Berbicara mengenai etos kerja sebagai kesaksian hidup. Di dalam ayat 9 ditekankan bagaimana seharusnya seorang pekerja itu melakukan tugasnya di dalam Tuhan dan memuliakan Tuhan. Di dalam ayat 2 pekerja harus menjaga integritas diri. Mengupas beberapa bagian etika Kristen di dalam pekerjaan .

 B. 1. Remaja memiliki 2 ekstrim : yang sadar akan Tuhan dan yang tidak sadar akan Tuhan. 2. Tuhan ingin memakai remaja di dalam kehidupannya untuk menjadi alat di tangan Tuhan. Banyak tokoh di alkitab yang dalam usia remaja mereka dipakai oleh Tuhan untuk menjadi teladan bagi orang � orang di sekitarnya. 3. Kehidupan remaja khususnya di sekolah dapat dipakai menjadi tempat dimana Tuhan akan menjadikan mereka menjadi saksi untuk Tuhan.

 C. Remaja menyadari bahwa pelayanan mereka tidak hanya di gereja, tetapi di sekolah juga adalah sebuah pelayanan.

 D. Manusia terkadang memisahkan kerja dan pelayanan, sebagai suatu yang rohani dan tidak rohani. Tetapi harus mempertahankan identitas hidup sebagai umat Tuhan. Sehingga di tempat pekerjaan pun harus dapat menjadi orang yang tidak bercela, dan memuliakan nama Tuhan.

 E. Standard hidup kerajaan sorga ( ayat 10 ) harus jelas dan tegas. Integritas hidup orang Kristen harus nampak, untuk membayar harga bagi Tuhan.

 F. Situasi, keadaan waktu surat Titus ditulis tidak berbeda jauh dengan keadaan hari ini, hidup dalam kemalasan, kesombongan, dan lain � lain, dan hari ini juga banyak orang berjalan didorong oleh situasi arus dunia. Bagian ini adalah agar Titus dapat menjadi saksi Kristus. (1) Penguasaan diri. Napoleon : �apabila orang tidak bisa memimpin dirinya sendiri maka dia tidak akan bisa memimpin orang lain.� (2) Teladan mampu menggerakkan dunia, untuk mengubah apapun. Teladan remaja akan membawa teman mereka hidup di dalam Kristus. (3) Ketaatan, remaja seringkali menghadapi ajaran-ajaran yang tidak benar, dan mereka seharusnya tetap taat di dalam Firman Tuhan untuk dapat dilihat oleh dunia sebagai sebuah kesaksian.

 G. (1) Di dalam misi kita sebagai orang percaya, adalah penguasaan diri ( ayat 5 ) (2) Menjadi teladan ( ayat 9 ) Dari penguasaan diri maka akan memunculkan sebuah keteladanan. Banyak hal yang tidak terbentuk dalam ketertiban ( pasal 1 : 10 ), mengajarkan yang tidak benar ( ayat 11), kebohongan, iman mereka tidak sehat. Orang percaya harus tertib, dan mengajarkan yang baik, tulus, tidak curang, dan memiliki iman yang sehat.

 H. (1) Tuhan tidak meminta Dia yang nomor satu tetapi satu � satunya (2) Tuhan ingin kita melakukan panggilan kita sebagai orang percaya yang memiliki integritas sebagai umat Tuhan, untuk menunjukkan pada orang lain bahwa kita memuliakan Tuhan

 I. Memotivasi jemaat agar menjadikan pekerjaan, profesi dan karir sebagai bagian hidup untuk bermisi dan bersaksi bagi Kristus. Kekristenan bukan sekedar embel-embel rohani. Juga bukan sekadar filsafat yang bagus. Kekristenan adalah kehidupan. Sesuatu yang dijalani 24 jam sehari dan 365 hari setahun. Iman seorang Kristen mempunyai relasi dengan pekerjaannya sehari-hari. Kadangkala ada jurang pemisah yang lebar yang memisahkan antara kebaktian gereja pada hari minggu pagi dari kegiatan ditempat kerja dari hari senin sampai sabtu. Gereja ya gereja dan pekerjaan ya pekerjaan. Dalam PB, Tuhan tidak menggambarkan kehidupan Kristen sebagai sesuatu yang terbagi dua menjadi kudus dan sekuler. Sebaliknya menyatakan bahwa kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang utuh, yang dapat dipakai untuk melayani Tuhan tanpa mendua hati sekalipun dalam pekerjaan kita sehari-hari. Dalam Titus 2:9-10, Paulus berbicara mengenai kewajiban seorang hamba terhadap tuannya. Peran seorang hamba Kristen di gereja pada abab pertama sangat signifikan sebagai bentuk tanggung jawab memuliakan dan menghormati Allah melalui hidup mereka. Di 1Tim. 6:1-2, Paulus juga berbicara soal peran seorang hamba terhadap tuanya. Dalam konteks hidup menjadi berkat itulah Paulus mendorong Titus agar menasehati jemaat yang dilayaninya yang ada di daerah Kreta, khususnya yang menjadi hamba agar hidup menjadi berkat. Ada lima kualitas karakter orang Kristen yang melayani sebagai hamba.

1. Mentaati tuannya dalam segala hal (tobe subject to their servan in everything). Tanggung jawab seorang hamba adalah tunduk kepada tuan mereka. Paulus menasehati para hamba dan tuan saling mengasihi dan bertanggung jawab atas sikap mereka (Ef. 6:5-9).

 2. Mencoba menyenangkan hati tuannya (to try to please them). Sebagai hamba Kristus; dengan segenab hati lakukan kehendak Allah (Ef. 6:6). Tidak hanya ketika dilihat tuannya, tetapi sekalipun tidak dilihat. Apakah anda memperlakukan karyawanmu sebagai manusia bukan mesin?

 3. Tidak membantah perintah tuannya (not to talk back to them). Pada zaman kekaisaran Romawi ada jutaan budak di sana. Sebagian budak dan para tuan sudah menjadi Kristen. Paulus menekankan akan relasi yang harmonis antara para hamba dengan tuan mereka. Paulus ajarkan soal integritas dan dan tanggung jawab dalam pekerjaan.

 4. Rajin dan suka Bekerja keras. Tugas seorang hamba atau karyawan yang adalah menunjukkan sikap yang rajin dan suka bekerja keras. Ini adalah tanggung jawab seorang karyawan kepada majikannya. Pekerja Kristen harus melakukan pekerjaan mereka seperti untuk Kristus. Bos Kristen harus memperlakukan karyawan mereka dengan adil dan hormat. Salomo mengajar kita agar belajar kepada semut yang meskipun kecil, tetapi rajin dan kerja keras (Ams. 6:6-11). Paulus ajarkan kita jika mau makan, maka harus bekerja (2Tes. 3:10). Apakah anda tetap bekerja keras dan tetap antusias, tetkala majikan tidak melihat anda?

 5. Menunjukkan sikap jujur dan dapat dipercaya (2:7) (they can be fully trusted). Seorang hamba harus menjauhkan diri dari kebiasaan mencuri (2:10). Apakah anda orang yang dapat dipercaya untuk melakukan pekerjaan yang baik, ketika tidak ada bos di sana? Alkitab berkata bahwa siapa setia dalam perkara yang kecil, maka kepadanya akan dipercayakan perkara yang besar (Mat. 25:21,23). Dari perspektif Kristen (kerajaan Allah), seorang hamba Kristen melayani tuannya di duniawi, harus dipahami sebagai bentuk pelayanan yang ditujukan seperti melayani Kristus (Kol. 3:23-24). Karena itu, harus memiliki sikap yang setia, rajin, jujur, kerja keras, miliki loyalitas yang tinggi kepada majikan kita. J. Kita tidak bisa memiliki pola hidup secara ganda (seperti bunglon), dimana antara kehidupan rohani dan sekuler kita pisahkan. Banyak orang, khususnya orang Kristen, yang memiliki peran ganda dalam hidupnya, ketika dalam lingkungan Gereja atau pelayanan memiliki pola hidup yang baik, tetapi di dalam kehidupan umum berubah secara total, hidup bebas tanpa ada aturan. Sehingga kita menjadi orang munafik, penuh dengan kepura-puraan dalam menjalankan hidup. Bahkan terlalu banyak topeng-topeng yang kita kenakan dalam hidup kita. Ayat 6, mengingatkan kepada setiap kita untuk menguasai diri dalam segala hal. Artinya tidak ada ruang dalam diri kita yang tersembunyi, tertutupi oleh dosa atau tabiat dosa. Kita harus memiliki integritas di dalam hidup kita sehingga menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar kita.

 K. Pola pikir seseorang biasanya akan mempengaruhi pola hidupnya. Paulus mengingatkan Titus agar menguasai diri, bisa menjadi teladan dan hidup dalam keindahan. Dengan demikian Titus akan menjadi hamba Tuhan yang dihormati dan dihargai oleh jemaat yang dilayaninya. Paulus sangat mengaharapkan Titus melayani dengan hati dan hidupnya, sehingga pekerjaannya menyatakan kemuliaan Allah.


 L. Dunia kerja adalah panggilan ilahi untuk kita menjadi terang dan garam. Orang Kristen suka terbalik. Untuk itu, ada 3 hal 1. Ayat 6 menguasai diri dalam segala hal untuk membangun kualitas hidup. Kita akan belajar banyak, kalau kita bisa menguasai diri untuk tidak melakukan apa yang kita mau. Itu yang banyak kali terjadi. Kita tidak belajar karena yang kita lakukan adalah yang kita mau dan yang kita suka. Seorang yang akan menjadi pekerja yang baik dapat bekerja dengan maksimal kalau dia memperlengkapi dirinya untuk belajar dalam segala hal menjadi orang yang berkualitas. 2. Ayat 7 menjadi teladan dalam berbuat kebenaran. Untuk menunjukkan kualitas hidup. Jadi seorang yang bekerja, dimanapun, hal yang mutlak adalah menjadi teladan di dalam kebenaran, sebagai suatu kualitas hidup yang ada pada dirinya. Jadi kualitas hidup seseorang ditunjukkan melalui teladan hidup. 3. Ayat 9 taat pada pimpinan. Ini menunjukkan wujud kualitas hidup. Taat pada pimpinan bukan karena takut kepada pimpinan, tetapi karena takut kepada Tuhan. kalau ternyata apa yang kita lakukan tidak sesuai dengan pimpinan, itu bukan urusan kita, yang harus kita perdulikan adalah bagaimana menyenangkan Tuhan. kualitas hidup yang kita miliki itu adalah sesuatu hal yang tidak bisa ditutupi dan tidak bisa dikelabui atau dimanipulasi oleh siapapun juga. Jadi pekerjaanku adalah misiku, jadi dengan pekerjaan bisa bersaksi dan memperkenalkan kristus.

 M. Hidup kita kadang-kadang sama seperti lingkaran, yang diulang tidak ada habis-habisnya. Pagi-pagi bekerja. Tetapi bekerja untuk apa? Untuk dapat uang. Untuk dapat uang untuk apa? Untuk beli makanan, dst. apakah kita bekerja hanya untuk mencari makan? Atau kita makan untuk bekerja? Apa sich bekerja itu? untuk siapa kita bekerja? Kata bekerja di dalam PL artinya sama dengan beribadah. Jadi kita bekerja ya, kita beribadah. Seringkali ada pemisahan-pemisahan yang rohani itu yang dilakukan di dalam gereja, atau yang tidak sehari-hari. Dan yang sehari-hari bagi kita adalah duniawi. Kalau duniawi, maka kita tidak bisa berjumpa dengan Allah. Calvin menekankan bahwa tiap jenis pekerjaan adalah penetapan dan panggilan dari Allah. jadi Tuhan menetapkan tugas-tugas bagi setiap orang menurut jalan hidupnya masing-masing. tidak ada pekerjaan apapun betapa pun kecil dan hinanya itu berharga di mata Tuhan. jadi di dalam ajarannya Calvin mengatakan bahwa pekerjaan itu adalah penetapan dari Tuhan. itulah sebabnya, melalui pekerjaan kita harus mendatangkan faedah bukan hanya bagi keberlangsungan hidup bagi diri kita sendiri, tetapi juga menjadi berkat bagi orang lain. jadi melalui pekerjaan kita membawa misi Allah.

 N. Ada ajaran agama tertentu yang membedakan jasmani maupun rohani. Yang masing-masing tidak tercampur seperti air dan minyak. Demikian juga ajaran Gnostik membedakan yang jasmani maupun rohani. Bahkan ada orang Kristen yang juga membedakan jasmani maupun rohani, ada pekerjaan jasmani ada pekerjaan rohani. Hal tersebut tidak sesuai dengan jaran Alkitab. Dimana tidak ada perbedaan antara jasmani dan rohani. Semuanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Tidak ada pemisahan antara pekerja jasmani maupun rohani. Kolose 3:17, 23 menjelaskan tentang apapun yang dilakukan lakukanlah untuk Tuhan. jadi, kita sebagai orang percaya, harus menjadi saksi bagi Tuhan dalam pekerjaan kita dan harus menjadi misi kita. Dalam pekerjaan dan misi kita, kita harus menguasai diri dalam segala hal. Menjadi teladan dalam berbuat baik, jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaran, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaan, taat, tidak curang, selalu tulus dan setia dalam segala hal untuk memuliakan Allah.

 O. Jadi kita kalau bekerja, bukan hanya untuk menyenangkan bos kita, tetapi kita bertanggungjawab kepada Tuhan.

 P. Berpikir tentang spiritualitas dan kerja. Spiritualitas biasanya terlepas dari kerja, dan biasanya hanya dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya rohani, misalnya ibadah, pelayanan, dsb. Memang gereja sebelum reformasi itu memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang sifatnya duniawi. Tetapi harusnya spiritualitas bukan saja mewarnai kerja, tetapi harus mendasari kerja itu. sehingga spiritualitas itu bisa terintegrasi di dalam pekerjaan. Dan punya kaitan dengan yang sangat erat pekerjaan. Orang yang punya spiritualitas yang semakin baik, harusnya punya pandangannya yang semakin baik tentang pekerjaan. Jadi tempat kerja adalah tempat kita menaruh pelita kita, untuk menjadi garam dan terang dan memuliakan Tuhan melalui pekerjaan kita. Setelah reformasi, mengubah wajah dan seluruh dunia. Waktu itu terutama peradaban eropa, bahwa bekerja tidak lagi sebagai sesuatu yang duniawi, tetapi dihayati sama mulianya dan derajatnya. Pekerjaan dipandang sebagai panggilan Allah. spiritualitas yang teintegrasi harus menyangkut : 1. Head / Kepala � mendapat pengajaran Kristen yang benar dan sehat 2. Heart / Hati � punya kerinduan dan keinginan untuk menerapkan kebenaran yang sehat itu dalam kehidupan sehari-hari. 3. Hand / Tangan � punya kemampuan untuk memberikan teladan kepada orang lain. (Matius 5:16)

Q. Pekerjaan adalah panggilan Allah bagi setiap pribadi manusia. sebab Allah juga masih juga bekerja dan terus bekerja. Tujuan pekerjaan menentukan bagaimana sikap seseorang dalam bekerja. Kalau hanya cari uang, ya curang. Para ahli psikolog pernah berkata : ukuran seorang yang normal akan nampak dari pekerjaan dan tanggungjawabnya. Untuk itu ada 3 hal :

 1. Misi dalam pribadi. Tiap2 orang harus punya misi dalam pribadinya masing2, sehingga misi itu akan menjadi dasar dari seluruh hidupnya. Laki-laki tua, harus punya misi hidup sederhana, terhormat, sehat dalam kasih, bijaksana, sehat dalam iman, tekun. Ini harus ada seorang laki-laki yang dewasa. Perempuan yang dewasa harus hidup beribadah, jangan suka fitnah, jangan jadi hamba anggur, cakap mengajar, mampu mendidik perempuan muda supaya mengasihi suami dan anak, hidup bijaksana, suci, rajin atur rumah tangga, baik hati, dan taat kepada suami. Orang muda, supaya mereka hidup benar-benar dengan panggilannya.

 2. Misi dalam pekerjaan. Menyangkut karakter. Dia harus menjadi teladan, hierarki atau organisasi sangat penting. Sebab dalam hal ini, jika kita punya sikap dalam hierarki ini, kita tenang.

 3. Misi dalam memuliakan Tuhan. ayat 9-10. a. Tanggung jawab b. Relasi antara pribadi dengan pribadi, relasi dengan pekerjaan.

 R. Kita harus memikirkan keberadaan kita, bagaimana tingkah laku kita dalam bagaimana bekerja. Baik jadi tuan maupun sebagai karyawan. Kalau jadi tuan bagaimana memperlakukan karyawan kita, begitu sebaliknya. Jadi dalam pekerjaan kita, kita bisa menjadi saksi bagi Tuhan. jadi waktu orang melihat, mereka melihat bahwa kita berbeda dengan orang-orang di dunia dan ini menjadi daya tarik bagi mereka. Ayat 8 dengan jelas mengatakan. Jadi pekerjaan kita bisa menjadi suatu daya tarik bagi mereka.

 S. Rasul Paulus meninggalkan Titus di pulau Kreta dengan tujuan supaya mengatur apa yang masih perlu diatur dan menetapkan penatua di setiap kota (Titus 1:5). Mereka haruslah memiliki kedewasaan rohani di dalam jemaat. Untuk menetapkan aturan di dalam gereja, Paulus memberikan instruksi kepada Titus untuk memperhatikan tingkah laku dari jemaat. Titus diinstruksikan untuk menantang supaya jemaat memiliki gaya hidup yang suci. Realita kehidupan kota Kreta : Titus 1:10-16. Kreta adalah kota yang sangat buruk. Lalu apa yang harusnya dilakukan oleh orang yang mengenal Kristus? Realita hidup orang Kristen dalam pekerjaan : apa yang membedakan orang Kristen bekerja dengan orang yang tidak Kristen dalam bekerja. - Menjadi orang yang baik tidaklah cukup. - Menjadi orang yang bermoral tidaklah cukup. - Menjadi orang yang beragama tidaklah cukup.

 - Haruslah mengalami hidup yang baru alias lahir baru. Bdk. Yoh 3:3 - Lalu bagaimana supaya hidup sebagai ciptaan yang baru itu menjadi sesuatu yang berguna? Live it. Hidupilah itu di dalam hidupmu sehari-hari. Bdk. Matius 12:33 dari buahnyalah pohon itu dikenal. Lalu apa yang harus dilakukan secara praktis :

 1. Exhortation / memberi nasihat (ayat 6) � perkataan 

2. Example / memberi contoh (ayat 7) � perbuatan C. H. Spurgeon : Hidup seseorang akan selalu lebih berbicara dibandingkan apa yang sedang dia bicarakan. Ketika seseorang memperhitungkan dia, maka mereka akan menghitung perbuatannya seperti uang satu dollar, dan perkataanya seperti uang satu sen. Jika hidup dan pengajaranya tidak seimbang, maka orang akan menerima apa yang dilakukan dalam hidupnya dan menolak pengajarannya. 3. Effect / memberi dampak (ayat 8) � perubahan. Dampak ini bisa terwujud jika hidup seseorang baik perkataan dan perbuatan itu terintegrasi dengan benar.

Kamis, 19 April 2012

Cuma Satu di Dunia (Kis 4:12)

Kis 4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
A.
Konteks ayat ini adalah Rasul Petrus diminta pertanggung jawaban karena telah menyembuhkan orang sakit. Keberatan ini dimulai dengan pandangan yang tidak bisa menerima kebangkitan Yesus, yang Petrus utarakan.
Ada hubungan antara nama dan kuasa. Di dalam konteks ini Tuhan Yesus dikatakan manusia yang hidup di dalam sejarah, tetapi dikatakan Tuhan Yesus bukan saja berkuasa untuk menyembuhkan orang sakit tetapi berkuasa menyelamatkan. Cara Dia menyelamatkan menarik yaitu harus disalib. Nama-Nya berbeda dengan nama-nama lain.
Keunikan Kristus begitu penting, jika di dalam pandangan agama-agama mengatakan tujuannya kepada Allah. Tetapi agama-agama ada ketidaksesuaian satu dengan yang lain maka kemungkinannya hanya dua 1. Semua salah 2. Satu benar, yang lain salah. Kalau semua salah maka sia-sia iman kita, tetapi kalau 1 yang benar maka sangat penting yang satu itu. Yang bisa menyelamatkan hanya yang punya status (tidak berdosa), rela dan kuasa.

B.
1. Menjelaskan siapakah Yesus dan karyaNya, ay. 12-13,
2. Finalitas karya Kristus
3. Efeknya bagi hidup kita.
Petrus dan Yohanes org biasa yang memiliki pengalaman bersama Yesus, hidup berubah karena Yesus sudah bangkit.
a. S : Sambutlah Yesus dalam hidup kita
b. A : Anugrah Allah yang terindah
c. T : Tinggalkanlah dosa
d. U : Ucapkanlah syukur
C.
1. Orang Kristen dipenuhi oleh Roh Kudus, ay 8, 31, pengalaman pribadi dengan Allah.
2. Keseriusan Allah dalam menyelesaikan dosa manusia, sehingga menganugrahkan AnakNya yang tunggal.
3. Keselamatan seharusnya memotivasi kita untuk masuk dalam misi Allah. Keselamatan tidak hanya untuk kita miliki, namun harus dibagikan kepada orang lain. Karena misi Allah harus diatas segalanya; budaya, keinginan manusia, visi misi manusia.
4. Harus ada seorang tokoh/figur yang berani membayar harga.
5. Apa yang telah kita peroleh menjadi komitmen hidup.
D.
Kis 3:6, emas dan perak tidak dipunyai, namun apa yang dimiliki diberikan semuanya. Maka dalam hal ini, marilah kita totalitas dalam pelayanan sehingga semangat yang ada menular kepada orang lain, dan menjadi teladan bagi orang lain.

E.
Kebenaran itu bersifat eksklusif, kalau tidak eksklusif itu bukan kebenaran. Tuhan Yesus bukan merubah orang menjadi baik, tetapi merubah orang dari mati secara rohani menjadi hidup.

F.
Beranikah kita hidup untuk Tuhan? Sebuah kewajiban bagi orang yang telah diselamatkan.

G.
Mengapa nama itu berkuasa?
1. Tuhan Yesus ikut menciptakan langit dan bumi
2. Tidak ada nama lain di atas langit maupun di bawah bumi, berkuasa di Sorga dan di bumi.
3. Hakim yang agung
4. Yesus yang bangkit dan hidup selamanya
5. Kelayakan: hanya Dia yang layak menjadi korban.
6. PengakuanNya: Jalan dan Kebenaran dan Hidup
7. Dipuji Allah, �Anak yang Ku kasihi kepadaNya aku berkenan.�
8. NamaNya ajaib.
I.
Banyak jalan menuju Roma, adalah sebuah filosofi yang dipercaya hampir semua orang di dunia berkaitan dengan Allah. untuk masuk ke sorga bisa banyak cara yang di tempuh, tidak hanya dengan satu cara. Jadi orang bisa memilih agama apa saja atau kepercayaan apa saja pasti dapt masuk sorga. Konsep ini, banyak menjebak manusia untuk bisa masuk sorga. Sebab konsep ini adalah sebuah teori manusia, sebagai usaha untuk menemukan Allah, padahal belum tentu itu benar. Sebab yang memiliki sorga adalah Allah bukan manusia, maka Allah sendiri yang akan menentukan jalan apa yang harus dilakukan manusia agar bisa masuk sorga, jadi bukan menurut pikiran manusia.
Yesus adalah Allah, jadi Dia juga pemilik sorga. Yesus berkata hanya lewat Dirinya maka manusia bisa sampai ke sorga, tidak dengan cara yang lain. Maka, bagi kita manusia yang mau masuk sorga harus percaya dan beriman seperti yang Yesus katakan, sebab hanya itu satu-satunya cara untuk bisa masuk sorga.

J.
Keselamatan adalah sebuah hal penting yang harus di cari manusia. Manusia membutuhkan keselamatan dalam hidupnya sebab status manusia dihadapan Allah sudah rusak dan berdosa. Tetapi, banyak orang tidak tahu jalan mana yang harus dipilih untuk menuju keselamatan. Dan sebagian besar manusia memilih jalan keselamatan dengan cara yang salah dan tidak menemukan jalan yang benar. Yang benar ialah Yesus, satu-satunya jalan menuju keselamatan, hanya Dia jalan menuju pada sorga. Sebab Yesus adalah Allah yang empunya Kerajaan Sorga, tinggal manusia memutuskan untuk percaya kepada Yesus maka manusia akan di selamatkan.

K.
Ucapan ini dikatakan petrus dan Yohanes tatkala berhadapan dengan mahkamah agama. sesudah mereka menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahir dengan nama Yesus. Dan mereka diperintahkan untuk tidak memberitahukan nama Yesus lagi. Tetapi justru mereka menambahkan lagi fakta mutlak tentang pribadi dibalik nama itu. yaitu pribadi yang bukan hanya menyembuhkan, tetapi menyelamatkan. Dari ayat ini ada 3 hal
1. Keselamatan bukan sekadar prilaku hidup untuk menaati hukum dan kaitannya. Karena dibalik prilaku tersebut tersembunyi prilaku yang tidak menyenangkan Tuhan. mereka bisa saja bersaksi palsu dan semuanya.
2. Kristus adalah satu-satunya pribadi yang telah mengerjakan karya keselamatan penebusan dosa secara sempurna, melalui kematian, kebangkitan.
3. Kebutuhan akan manusia akan kristus adalah sesuatu yang mutlak. Karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari dosa. dan itu nyata dari prilaku dibalik kesucian hidupnya.
Kesimpulan : nama Kristus adalah Pribadi yang sanggup menyelamatkan manusia dari dosa dan hanya Dia satu-satunya jalan penebusan untuk keselamatan manusia.

L.
Arti sebuah nama. Di sini disebutkan tidak ada nama lain dibawah kolong langit yang diberikan kepada manusia yang dapat menyelamatkan. Jadi nama itu diberikan. Tuhan berikan nama itu sebagai jaminan. Orang boleh tidak senang dengan nama Yesus, tetapi hanya nama itu yang memberi jaminan keselamatan.
1. Nama itu punya kuasa dan otoritas.
2. Nama itu mempunyai pengharapan yang tidak didapatkan di dunia ini selain di dalam Yesus Kristus.
3. Nama itu adalah pernyataan kasih Allah kepada manusia.

M.
Di amerika latin banyak orang yang menggunakan nama Yesus sebagai nama personal. Di dunia barat orang mudah sekali menggunakan nama Yesus sebagai bentuk kekaguman, tetapi bisa jadi cacian. Bahkan kalau dilihat berdasarkan perhitungan sejarah nama Yesus dipakai, seperti B.C � before Christ. Ada banyak orang terkenal, tetapi kenapa nama Yesus yang dipakai.
Lalu apa kaitannya dengan nama Kristus dalam keselamatan? Ternyata ada kaitan antara nama Yesus dan keselamatan. Jadi tidak ada keselamatan ditemukan di dalam siapapun juga. Karena, setiap agama memiliki konsep keselamatan menurut versinya masing-masing. tetapi keselamatan di dalam Yesus harus dikaitkan dengan pribadi dari nama itu sendiri. jadi kalau orang bisa memberikan keselamatan, pertanyaannya adalah siapakah Dia? ini berkaitan dengan apa yang dikatakan Yesus dalam Yoh. 14:6. Jadi jelas sekali Yesus berani mengklaim bahwa tidak ada orang yang bisa menuju ke Bapa kalau tidak melalui Aku. Klaim ini tidak ditemukan di dalam kepercayaan lain. lalu mulai menggali siapa Yesus itu sebenarnya.
Banyak orang Kristen hanya mengerti Kristus dalam proses kelahiran. Mengerti Yesus harus secara keseluruhan. Bahkan sebelum dunia dijadikan Dia sudah ada. Dia adalah Alfa dan Omega. Dan dia membatasi dirinya sebagai Tuhan dan menjadi manusia. jadi keselamatan dan nama Yesus itu harus dikaitkan sedemikian rupa bahwasanya bukan hanya sekadar nama. Tetapi dibalik nama itu ada karya Allah yang Allah nyatakan.

N.
Jika melihat bagian ini, Petrus dan Yohanes berani membela nama karena mereka sudah mengalami apa yang mereka rasakan melalui nama itu. kita melihat bahwa mereka diancam pun mereka tidak takut. Jadi kita melihat bahwa nama itu sungguh bisa menggetarkan mereka sehingga mereka tidak takut. Bagaimana dengan kita? Kita sudah mendengar nama itu dan percaya dengan nama itu. dan banyak orang yang sudah diberikan nama itu juga tidak gubris. Bahkan mereka pandang remeh dengan nama itu.

O.
Konteks : Petrus berkhotbah kepada Para pemimpin Yahudi, serta tua-tua dan ahli taurat, imam besar hanas dan kayafas, yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan imam besar. Pendengar dari khotbah Petrus notabene adalah orang-orang yang ikut ambil bagian dalam penyaliban Tuhan Yesus. Dan ironisnya mereka adalah orang-orang yang kenal dengan taurat. Tetapi yang menarik adalah ternyata Petrus dan Yohanes merupakan orang biasa yang tidak terpelajar. Pada Pasal 3 petrus berkhotbah di serambi salomo : pendengarnya adalah pendatang yang berkunjung ke bait Allah. alhasil melalui khotbah Petrus banyak orang yang percaya kepada Yesus (Kis 4:4). Pasal 4 Petrus berkhotbah di depan mahkamah agama dan tidak ada yang bertobat. Bahkan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi. Sungguh ironis.
Adapun, khotbah yang disampaikan oleh Petrus dari teks ini menjelaskan beberapa hal :
1. Supremasi Kristus seringkali di salahartikan.
Zaman post modern prinsip relativisme sangat dijunjung tinggi. Tidak ada kebenaran yang mutlak. Apa yang dipandang sebagai kebenaran oleh seseorang bisa dipandang berbeda oleh orang lain. dengan demikian, tergantung dari subjek yang memandang hal tersebut. Hal ini pula yang kemudian membangkitkan semangat bahwa Yesus hanya salah satu dari jalan keselamatan. Mengapa demikian, karena mereka berpandangan bahwa di dalam agama lain pun ada kebenaran. Petrus dalam hal ini menegaskan kembali bahwa tidak ada keselamatan selain di dalam Dia.
2. Supremasi Kristus harus diberitakan.
Itulah sebabnya, dibalik maraknya paham-paham yang mendistorsi pemahaman tentang supremasi Kristus, Petrus kembali menyerukan pesan kepada manusia, baik kepada para petinggi-petinggi agama maupuan kepada rakyat jelata, bahwa hanya di dalam Yesus ada keselamatan. Diluar itu semua orang tidak dapat selamat. Mengapa demikian? Oleh karena semua manusia sudah berdosa (Roma 3:23) dan tidak mampu menyelamatkan diri sendiri. adapun juga bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memenuhi tuntutan kesempurnaan dari Allah, dan hanya Yesus sebagai anak Tunggal Allah yang sanggup untuk melakukan hal tersebut.
3. Supremasi Kristus dinyatakan melalui Firman.
Apa yang disampaikan Petrus bukan berdasarkan mitos ataupun pengalaman pribadinya. Melainkan berdasarkan pengetahuan akan kebenaran yang bersumber dari Firman Allah.

P.
Ayat ini merupakan klimaks dari pembelaan Petrus terhadap Sanhedrin di Yerusalem.Penulis KPR dgn tegas mengatakan bhw Petrus "penuh dengan Roh Kudus" ketika ia membuat pernyataan di atas. Petrus menceritakan tentang Yesus Kristus dari Nazaret yg bangkit dari antara orang mati dan memiliki kuasa. Dialah yg dinyatakan Petrus sebagai satu satunya pembawa keselamatan bagi Israel. Penekanan tentang sebuah nama di sini terus menjadi kultur sosio religi yang terus berkembang sampai jaman Tuhan Yesus lahir. Sebuah nama memainkan peran sangat penting yg menunjukan jati diri, reputasi dan implikasi orang tersebut, baik bagi dirinya sendiri maupun khalayak orang banyak.
Dalam KPR 4:12 ketika Petrus menunjukan nama"Yesus", ia menyatakan bahwa tidak ada nama lain (selI. Nama Yesus) yang olehNya kita diselamatkan. Perkataan Petrus ini menekankan signifikansi nama Yesus yg menjadi sebuah pengakuan fundamental iman Kristen, bahwa keselamatan hanya ada didalam Yesus saja. Mengapa Petrus berani mengatakan hal ini:
1. Yesus memiliki otoritas. Sebelum Petrus menyatakN pengakuan tersebut, sebuah peristiwa telah mendahuluinya yaitu, orang lumpuh disem uhkan dalam nama Yesus (KPR 3:6;4:10). Petrus tidak saja menunjukan otoritas nama Yesus atas penyamit fisik, tetapi juga atas dosa manusia dan me.datangkan pe.gampunan bagi yg percaya, bahkan di dalam nama Yesus, iblispun tunduk (KPR 19:17)
2. Yesus menyatakan reputasi dan jatidiriNya. Ketika Petrus menyebutkan nama "Yesus" ia tidak sedang memperkenalkan sebuah nama, yang barangkali juga dipakai oleh orang Yahudi lain pada masa itu. Petrus memakai nama ini sehubungan dengan pribadi, jati diri, dan reputasinyayang tahelah diberitakan para nab8 dan telah dibangkitkan dari antara orang mati serta menggenapkan janji Allah. Karena itu, sekalipun nama ini memiliki akar kata yg sama dengan nama "Yosua" yg berarti "Tuhan" (Yahwe) menyelamatkan", namun nama "Yesus" unik karena berasal dari Allah sendiri (Mat. 1:21), itulah sebabnya Petrus mengatakan "keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam dia". Jadi keunikan nama Yesus berasal dari Allah sendiri dan di dalam Yesus sajalah manusia berdosadapat diselamatkan/ memperoleh hidup kekal.

Q.
Kebenaran di KPR... disampaikan dalam konteks Petrus diadili oleh toko2 agama krn menyembuhkan orang lumpuh di depan bait Allah. Kemudian tokoh2agama menanyakan dengan kuasa dan nama siapa Petrus menyembuhkan orang lumpuh tersebut. Kemudian Petrus menjawab bahwa org lumpuh itu disembuhkan di dalam nama Yesus.
Bahkan bukan sekedar disembuhkan dari kelumpuhan, namun juga menyelamatkan orang berdosa.
Penggunaan nama Yesus oleh Petrus menunjukan :
1. Nama itu memiliki kuasa yg menyelamatkan. Petrus melihat kebutuhan yg terdalam dari orang lumpuh ini. Ia bisa saja melewatinya dengan memberikan perak atau uang, namun ia menumukan bhw kebutuhan orang tersebut lebih dari sekedar emas dan perak, tetapi kuasa Tuhan Yesus yang mampu menyembuhkan dan menyelamatkan orang lumpuh tersebut. Itulah sebabnya Petrus berkata....
Mengapa Petrus menggunakan nama Yesus? Karena Petrus punya keyakinan bhw nama Yesus itu berkuasa.2. Nama itu menunjukan Yesus Kristus hidup. Memakai nama seseorang berarti menggunakan pribadi orang tersebut secara utuh. Baik otoritas, kuasa, jabatan dan karakter orang tersebut. Misalnya kepres yg dikeluarkan presiden adalah atas nama dan otoritasnya saat dia hidup dan menjabat. Ketika Petrus mengatakan "emas perak aku tak punya.... Dan keselamatan tidak ada di dalam nama lain...., ini menjelaskan bahwa Yesus dalah pribadi yang hidup dimana kuasa dan otoritasnya tetap ada. Itulah sebabnya orang lumpuh itu sembuh dan mengalami keselamatan.

R.
Tidak ada keselamatan di dalam orang lain (a????-allos), kemudian dilanjutkan dengan dipersempit menjadi tidak ada nama yang lain(ete???�heteros) kita harus (de?-dei) diselamatkan. Pemakaian kata-kata dalam ayat ini sudah cukup untuk menjawab tuntas bahwa memang tidak ada keselamatan selain daripada Yesus, bahkan selain dari nama Yesus Kristus. Tampak jelas bahwa kata 'sangkal' di sana benar-benar absolut, tanpa syarat, bahwa tidak ada orang lain, bahkan tidak ada nama lain itu mutlak. Yesus Kristus satu-satunya jalan bagi manusia untuk selamat.

S.
Kebutuhan terbesar manusia adalah keselamatan. Yesus kristus adalah satu satunya juru selamat manusia yg telah mati dan bangkit. Keunggulan Yesus sebagai juru selamat:
1. Satu satunya jalan keselamatan (Yoh 14:6)
2. Keselamatan tidak datang dari manusia manapun yg pernah hidup di dunia ini (Kis 4:12)
3. Dalam nama Yesus ada kuasa penyelamatan yg dhsyat (Fil 2:9-11)
4. Dalam nama Yesus ada kepastian pengampunan atas dosa dosa kita.
5. Kepenuhan Allah ada di dalam dia (Kol 1:19)
6. Dalam Yesus, Allah membuka jalan damai bagi dan kepada manusia.

Kamis, 12 April 2012

MATI 1 TUMBUH 1000 (KISAH PARA RASUL 11 : 19 - 21)



A.
Kisah Rasul 11 merupakan penggenapan Amanat Agung. Tapi bagian ini juga merupakan penggenapan Kisah Rasul 1:8. Melalui ayat-ayat ini kita dapat melihat beberapa hal: (1) Injil tidak dapat berhenti oleh karena penganiayaan. (2) Injil tidak dapat dibatasi oleh satu suku bangsa. (3) Injil itu bisa diberitakan oleh siapa saja. (4) Semua ini bisa terjadi karena penyertaan dan kuasa dari Tuhan.

B.
Kita harus mempersiapkan jemaat bahwa gereja di masa yang akan datang akan menghadapi masa-masa yang sulit (lih. 2 Timotius 3:1). Jemaat harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di depan supaya semakin setia menjadi murid Kristus. Dalam tantangan dan penderitaan yang kita hadapi seharusnya hal itu tidak menyurutkan semangat dalam memberitakan Injil. Ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh orang-orang Kristen: (1) Tantangan dari luar adalah penganiayaan. Penganiayaan ini tercakup fisik, mental, ketidakadilan. Banyak pihak yang berusaha menjepit orang Kristen untuk tidak bertumbuh. (2) Sedangkan tantangan dari dalam adalah ketidaksehatian satu dengan lainnya. Namun pada bagian disini kita bisa melihat bahwa orang-orang Kristen bersatu hati untuk membantu orang-orang Kristen yang mengalami kesulitan. Jadi kesatuan ini perlu dibangun, walaupun jumlah kita tidak banyak namun kesatuan itu menguatkan kita bahwa kita tidak sendiri dalam menghadapi penderitaan karena iman kita. (3) Tantangan ketiga adalah rasa kesukuan, namun demikian kita dapat menyatukan perbedaan ini dengan melihat bahwa tujuan gereja adalah sama, sehingga setiap suku merendahkan kesukuan mereka demi tujuan gereja. Semua ini terjadi karena kekuatan dan kuasa Tuhan.

C.
Tema ini memberikan konteks semangat dimana ada yang berkorban tapi justru meningkatkan komunitas itu. Pada bagian ini yang berkorban adalah Stefanus. Ketika melihat pengorbanan Stefanus kita bisa mendapati: (1) kedaulatan dan rencana Allah sulit diselami. (2) Injil disebarkan memakai orang lain. (3) Injil disebarkan oleh orang yang sederhana. (4) Injil dibutuhkan oleh semua orang dari berbagai bangsa.

D.
Fokus pada bagian ini adalah Stefanus. Kematian seseorang ini menghasilkan hal yang besar. Siapa orang ini? Dan mengapa menghasilkan hal yang besar? Apa yang ia lakukan dalam sepanjang kehidupannya? Kehidupan Stefanus ditransfer kepada orang-orang yang ada disekitarnya sehingga di masa yang akan datang terjadi pergerakan yang besar. Selain anugerah Allah, ada keteladanan kehidupan kita yang perlu dinyatakan.

E.
Intimidasi ternyata menghasilkan dampak yang positif, di sini kita bisa melihat bahwa Tuhan memakai penderitaan sehingga mereka tersebar untuk memberitakan Injil. Coba bila tidak ada penderitaan dan penganiayaan, mungkin mereka hanya akan diam di Yerusalem saja. Menariknya di sini, mereka tidak mencari keamanan namun memberitakan Injil. Mereka melakukan semua ini karena mengatahui jati diri mereka dan Tuhan memakainya menjadi berkat.

F.
Dalam memberitakan Injil
1. Ada keberanian
2. Tangan Tuhan
3. Kuasa RK
Pada waktu itu:
1. Banyak orang mati martir. Karena kasih karunia Tuhan. Pesan utama adalah kasih Tuhan Yesus.

G.
Stefanus dibunuh oleh bangsanya sendiri karena mereka iri hati sebab Stefanus bisa membuat mukjizat, dan bisa menang dalam perdebatan. Sehingga ia difitnah oleh orang Yahudi dan menjadi martir. Kematian Stefanus membuat orang-orang Yahudi lari dan memberitakan Injil. Orang yang memberitakan Injil adalah orang yang sudah diubahkan oleh Roh Kudus, orang yang dipenuhi oleh Injil yang teraplikasi dalam kehidupannya, orang yang didorong oleh Roh Kudus untuk membicarakan Injil.

H.
Ayat 21, pada bagian ini kita bisa melihat dalam penginjilan harus berserah pada Tuhan. Selain itu, kita juga bisa melaihat bahwa mengabarkan Injil dan membuat orang percaya adalah dua hal yang berbeda. Kita dipanggil untuk mengabarkan Injil, namun belum tentu kita bisa membuat orang itu percaya. Ketika kita memberitakan Injil namun tidak membuat orang itu percaya pada Tuhan Yesus, itu bukan berarti bahwa apa yang kita lakukan itu adalah gagal.

I.
Mati satu tumbuh seribu:
1. Bukan tergantung pada waktu ia mati tetapi pada waktu ia hidup.
- Hidup yang memberikan dampak.
2. Bukan tergantung pada rencana manusia tetapi strategi Tuhan.
- Tuhan yang mempunyai rencana yang indah
- Bukan tergantung pada kuasa manusia tetapi pada kuasa Tuhan.

J.
Tantangan:
1. Dari dalam
2. Dari luar
Bagaimana jemaat untuk dapat memberitakan Injil:
1. Punya hati u tuhan / misi/ u orang yang belum mengenal Tuhan
2. Mengandalkan Tuhan = jemaat dimuridkan.

K.
Dalam bahasa misi, Tuhan sengaja menendang orang percaya untuk keluar dari Yerusalem untuk memberitakan injil. Stefanus dipilih untuk menyaksikan Injil kepada orang-orang Yahudi yang tidak percaya. Di sini orang percaya diajak untuk memberitakan Injil dan tangan Tuhan akan menyertai kita. Seluruh kegiatan agama tanpa Kristus adalah sesuatu yang omong kosong, karena itu Injil harus menjadi pusat pemberitaan kita. Dalam pemberitaan Injil banyak orang yang menjadi martir, namun darah martir yang tercurah menjadi daerah yang subur untuk pemberitaan Injil (lih. Korea Selatan).

L.
Mati satu tumbuh seribu
Siapa yang mati, (STEFANUS) :
- Kematiannya memperluas suatu pergerakan.
� Stefanus konsisten dalam iman. Demikian juga dengan jemaat sekarang ini tetap harus dilaksanakan
Tumbuh seribu:
- Pergerakan Injil harus berani melintasi budaya.
- Pergerakan Injil harus berani bersatu dalam perbedaan.
Pergerakan pemberitaan Injil :
- Dimulai dari pemimpin dulu. Jemaat melihat pemimpin membayar harga. Spt Stefanus yang memulai yaitu pemimpin OP.
- Hidup atau mati kalau tidak berorientasi pd amanat agung Tuhan.
- Tidak akan ada pengutusan tanpa ada pemuridan. (ada kesehatian dalam pergerakan Injil)
Perlu berkat dan penyertaan Tuhan dalam ber PI.

Rabu, 04 April 2012

KEBANGKITAN KITA DALAM KRISTUS (1 Korintus 15:1-11, 58)



A.
�Aku mau mengingatkan kamu kepada Injil � Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya� (ayat 1-2).Injil yang dimaksudkan di sini berisi berita �kematian dan kebangkitan Yesus.� Ini adalah inti Injil, yaitu apa yang Allah lakukan di dalam dan melalui Yesus, melalui kematian dan kebangkitan-Nya (Kis 2:22-24; 10:38-40).
Kristus telah mati dan telah dibangkitkan
�Ia mati � Ia telah dikuburkan; Ia telah dibangkitkan � Ia telah menampakkan diri� (ayat 3-5).Ada empat peristiwa yang terdiri dari dua pasangan. Klausa kedua dalam masing-masing pasangan menetapkan kebenaran dari yang pertama.
Ia telah dikuburkan mengukuhkan kenyataan tentang kematian-Nya. Menyatakan bahwa ini bukan berita bohong. Sama halnya dengan dengan penguburan Daud membuktikan bahwa ia benar-benar telah mati (Kis 2:29). Yesus bukan mati suri dan juga bukan pura-pura mati. Yesus memang benar-benar mati. Ia tidak akan menjadi tidak mati hanya karena orang tidak percaya bahwa Ia tidak mati. Bahkan walaupun tidak ada yang percaya bahwa Ia mati, Ia tetap telah mati, dan ini adalah fakta objektif.
Karena Ia benar-benar mati, akibatnya kebangkitan-Nya sungguh-sungguh berarti bahwa Ia kembali hidup. Ia telah menampakkan diri kepada para rasul dan murid-murid yang lain. Membuktikan bahwa Ia benar-benar bangkit. Jika Yesus tidak bangkit (hanya mati saja) maka kepercayaan kita tidak berbeda dengan cerita-cerita kepahlawanan, di mana seseorang berkorban untuk orang lain. Ia hanya menggerakkan perasaan sentimental umat manusia. Ia tidak menjanjikan harapan apa-apa. Namun yang benar adalah, Ia telah mati tetapi kini Ia adalahTuhan yang hidup. Kebangkitan-Nya untuk membenarkan mereka yang percaya (Rom 4:25). Ia menampakkan diri untuk membuktikan bahwa sengat maut telah dicabut (1 Kor 15:55).
Kematian dan kebangkitan-Nya memberi kemenangan dan pengharapan
John Owen (Kematian yang menghidupkan) menjelaskan bahwa ada dua tindakan historis yang dilakukan oleh Kristus: pengorbanan-Nya di masa lalu, dan pengantaraan-Nya di masa sekarang. Yesus Kristus disebut sebagai pendamaian / korban kita dan sekaligus pembela / wakil kita (1 Yoh 2:1-2). Ia disebut sebagai yang mempersembahkan darah-Nya sendiri sebagai korban (Ibr 9:11-14) maupun sebagai pengantara bagi kita (Ibr 7:25).
Dalam doa-Nya (Yoh 17), Kristus menghubungkan kematian-Nya dengan pengantaraan-Nya, sebagai satu-satunya cara bagi penebusan kita. Ia juga berbicara mengenai penyerahan diri-Nya dalam kematian, dan doa-Nya bagi milik-Nya yang telah diberikan Bapa kepada-Nya. Kita tidak boleh memisahkan kedua tindakan yang telah disatukan oleh Kristus sendiri. Satu tindakan tanpa lainnya akan menjadi sia-sia. Itu sebabnya Paulus mengatakan, �Dan jika Kristus tidak dibangkitkan (sebab itu sekarang tidak menjadi pengantara) maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu� (1 Kor 15:17).
Jadi tidak ada jaminan keselamatan bagi kita jika kita memisahkan kematian Kristus dari pengantaraan-Nya. Apa untungnya mengatakan bahwa Kristus mati untuk saya di masa yang lampau jika sekarang Ia tidak menjadi pengantara bagi saya? Hanya jika Ia membenarkan kita sekarang, kita telah dibebaskan dari penghukuman atas dosa kita. Kebangkitan dan kenaikan-Nya merupakan dasar bagi pengantaraan-Nya. Tanpa keduanya tidak mungkin ada pengantaraan.
John Stott (Mengapa saya seorang kristen) mengatakan bahwa ada tiga bentuk masa keselamatan, yaitu sozomenos, sesomenos, dan sothesomenos � kata Yunani sozo, �selamat� dalam bentuk kini, lampau dan akan datang. Pertama, saya telah diselamatkan pada masa lalu dari hukuman dosa oleh Juruselamat yang tersalib. Kedua, saya sedang diselamatkan pada masa sekarang dari kekuatan dosa oleh Juru selamat yang hidup. Ketiga, saya akan diselamatkan pada masa yang akan datang dari adanya dosa oleh Juruselamat yang datang. Keselamatan oleh Yesus Kristus dikerjakan secara menyeluruh. Dulu, sekarang dan akan datang. Dengan demikian ada pengharapan dan kemenangan.
Kuasa kebangkitanYesus mengubahkan hidup
�� aku adalah sebagai mana aku ada sekarang� (ayat 10). Paulus ingin mengatakan bahwa kalau bukan karena kebangkitan-Nya dan Ia menampakkan diri kepadaku, aku tidak akan pernah menjadi seperti apa adanya aku sekarang. Aku menjadi percaya, aku melayani Dia, aku memberitakan Injil sebagai seorang rasul. Aku hidup dalam anugerah-Nya. Jika bukan karena kebangkitan-Nya, aku pasti tetap tidak percaya, tetap hidup sebagai seorang pembunuh orang kristen, tetap hidup dalam dosa dan kenajisan. Oleh karena Ia bangkit dan menampakkan diri kepadaku, aku mengenal Dia dan mengalami perubahan hidup. Ini juga menunjukkan bahwa setiap perjumpaan yang sejati dengan Yesus yang hidup pasti mengalami perubahan. Ini adalah tanda orang kristen.

B.
Berjumpa dengan Allah sejati menghasilkan perubahan hidup:
- Kebangkitan memberikan pengharapan
- Membangkitkan Keberanian
- Membangkitkan semangat dalam pelayanan

C.
Ada 3 hal yang dilakukan Kristus secara supranatural:
- Ayat 54, Maut, kematian dan semua bayang2nya telah ditelan dalam kemenangan.
- Ayat 57, Kristus memberi kemenangan atas tabiat yang lama, dosa yang lama, kehidupan yang lama.
- Ayat 51, Kebangkitan Kristus memberikan perubahan yang total dalam diri kita selama di dunia. Dibangkitkan dalam keadaan yang tidak binasa (ay 52)

D.
- Paulus menegaskan bahwa Kristus sudah benar2 bangkit.
- Kebangkitan Kristus mengubah kehidupan para murid
- Pekerjaan yang dikerjakan sekarang tidak sia-sia, karena Kristus telah bangkit

E.
Kebangkitan Kristus menghasilkan kebangkitan-kebangkitan kita:
- Kebangkitan akan pengenalan dan penerimaan diri
- Kebangkitan akan konsep anugerah yang lebih benar
- Kebangkitan untuk mengenal konsep pelayanan yang lebih baik

F.
- Kebangkitan Kristus adalah hal yang terpenting, fakta sejarah yang membedakan dengan agama lain.
- Kebangkitan Kristus menegaskan bahwa iman kita tidak sia-sia.
- Kebangkitan Kristus memberikan semangat untuk selalu giat melakukan pekerjaan Tuhan

G.
Paskah terjadi karena Kristus telah mati.
- keep the gospel in memory
- hidup tidak dalam kekosongan.

Karena itu penting berarti harus diberitakan:
- Kematian Kristus bukan akhir dari segala-galanya.
- Penguburan Kristus bukan hal yang memalukan
- Kristus bangkit

Kebangkitan Kristus adalah fakta dalam sejarah maka kita harus bekerja lebih keras.

H.
Injil tentang Kristus adalah penggenapan janji Allah.
Injil adalah kabar baik bagi manusia yang tidak berpengharapan.
Kebangkitan adalah meterai dari hasil penebusan di kayu salib.
Kuasa kebangkitan mentransformasi manusia: berkaitan dengan status baru.
Kuasa kebangkitan memberikan pengharapan.
Kuasa kebangkitan memberikan kepastian.

I.
Kebangkitan Kristus bukan mitos
Kebangkitan Kristus menjadi dasar kebangkitan kita
Kebangkitan Kristus, kita mendapatkan tubuh yang mulia (spiritual body)
MuliakanTuhan dengan tubuh yang sekarang, karena status yang telah dibangkitkan.

J.
Kebangkitan Kristus membawa kebangkitan sebagai manusia baru. Memberikan jaminan untuk berdiri teguh dengan mengenakan manusia baru di dalam Kristus

K.
- Remaja berpegang teguh dalam iman percaya mereka, yaitu tentang Kristus yang telah lahir, mati, dikuburkan, dibangkitkan dan bahkan menampakan diriNya
- Belajar dari pribadi Paulus. Orang yang mengalami siapaTuhan.

L.
Peristiwa Kebangkitan menjadi titik tolak sejarah kehidupan manusia.
Peristiwa yang dialami oleh Yesus bukan dongeng maupun rekasaya, melainkan peristiwa sejarah yang benar2 terjadi.
Dampak kebangkitan mengubah hidup para murid, sebelum dan sesudah kebangkitan.

M.
Mengapa kita perlu berpegang teguh kepada Injil?
Injil itu sudah diterima. Apakah Injil itu sudah menjadi pengalaman kita?
Injil membawa hidup
Injil memberi nilai hidup

N.
Memahami kuasa kebangkitan Kristus dan dampaknya bagi kehidupan murid Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan doktrin pokok dalam keristenan. Banyak orang mengakui pentingnya kematian Kristus, tetapi menyangkal pentingnya kebangkitan Kristus secara jasmani. Kebangkitan Kristus merupakan kebenaran yang menggembirakan dan menjadi motivator bagi pelayanan gereja dan penginjilan dunia. Salah satu doa yang sederhana dan kredo gereja mula-mula adalah �Maranatha� yang artinya �marilah datang, Tuhan kami� (1Kor. 16:22). Tidak seorangpun yang mengingkari kebangkitan-Nya dapat berkata Maranatha. Jadi kebenaran kebangkitan Kristus dan relevansinya dapat memberikan kekuatan dan kemenangan dalam kehidupan setiap orang Kristen. Mengapa? Karena Kristus sudah bangkit. Kuasa kebangkitan itulah yang merubah kehidupan para murid. Sehingga dalam hitungan hari, minggu dan bulan, mereka yang tadinya takut dan malu untuk bersaksi, kini pasca kebangkitan dan turunnya Roh Kudus mereka dipenuhi pengharapan dan keberanian bahwa mempertaruhkan nyawa demi Injil.

I. Implikasi terhadap kehidupan orang Kristen jika Yesus tidak bangkit. Jika Kristus tidak bangkit, maka akan berakibat fatal bagi orang Kristen yang percaya kepada-Nya.
1. Jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah pemberitaan Injil. Paulus berkata di ayat 14, �Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami.� Mengapa? Karena berita Injil didasarkan pada fakta adanya kematian dan kebangkitan Kristus (1Kor. 15:3-8). Penguburan-Nya membuktikan bahwa Ia tidak pingsan tetapi benar-benar sudah mati.
2. Jika Kristus tidak bangkit, maka sia-sialah iman percaya kita kepada-Nya. Paulus berkata di ayat 14b, �Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah juga kepercayaan kamu.� Orang mati dalam Kristus sudah binasa (ay. 18); dan orang Kristen patut dikasihani (ay. 19). Prospek masa depan kita tanpa harapan, karena semua orang akan mati dalam dosa dan dibinasakan dalam neraka. Jika Kristus tidak bangkit, maka orang-orang yang mati dalam Kristus tidak memiliki pengharapan untuk bangkit kembali.
3. Jika Kristus tidak bangkit, maka Ia dan para hamba Tuhan adalah pembohong/pendusta besar. Mengapa? (1) Karena Yesus pernah berkata bahwa Ia akan bangkit (Mat. 20:19; 28:6). Jika Ia tidak bangkit, maka Ia bukanlah nabi sejati dan bukanlah Tuhan dan Juruselamat yang hidup.
(2) Karena Paulus dan para hamba Tuhan memberitakan bahwa Yesus sudah bangkti. Paulus berkata di ayat 15, �Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.�
4. Jika Kristus tidak bangkit, maka Ia tidak dapat melakukan segala pelayanan-Nya selanjutnya. Karena segala pelayanan-Nya akan berakhir setelah kematian-Nya. Karena itu, kita sekarang tidak memiliki seorang Imam Besar, Pengantara, Pembela dan Kepala gereja (Rm. 6:1-10; Gal. 2:20). Berdiri dan runtuhnya iman kekristenan ditentukan fakta Yesus bangkit. Jika Yesus tidak bangkit, maka sia-sialah segala jerih lelah kita menjadi pengikut Kristus.

II. Bukti-bukti kebangkitan Yesus Kristus.
Di dalam surat 1 Korintus 15:12-19, Rasul Paulus menunjukkan bahwa tegaki dan runtuhnya iman Kristen ditentukan dari ajaran tentang kebangkitan Kristus. Secara khusus pada ayat 1-11, ia menjelaskan fakta-fakta bahwa Yesus Kristus sudah mati karena dosa kita, Ia telah dikuburkan, bangkit dari antara orang mati dan telah menampakkan diri-Nya pasca kebangkitan-Nya. Kebangkitan Kristus bukan cerita dongeng semata, karena didasari oleh bukti-bukti yang akurat dan tepat.
1. Ia menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Ada sejumlah saksi mata yang melihat tubuh kebangkitanYesus. Urutan-urutan penampakan diri-Nya adalah (a) kepada Maria Magdalena dan wanita-wanita lain (Mat. 28:8-10); (b) kepada Petrus (Luk. 24:34); (c) kepada kedua murid-Nya di perjalanan ke Emaus (Mrk. 16:12); (d) kepada para murid-Nya, kecuali Thomas (Luk. 24:36-43); (e) kepada para murid-Nya termasuk Thomas (Yoh. 20:26-29); (f) kepada 7 murid-Nya di tepi danau Galilea (Yoh. 21:1-24); (g) kepada para rasul dan lebih dari 500 saudara dan Yakobus (1Kor. 15:6-7); (h) dan terakhir kepada mereka yang menyaksikan kenaikkan-Nya ke Surga (Mat. 28:18-20; Mrk. 16:19; Luk. 24:44-53; Kis. 1:3-12).
2. Adanya dampak-dampak dari kebangkitan-Nya. Kubur yang kosong membuktikan bahwa Ia sudah bangkit (Mat. 28:11-15). Adanya peristiwa hari Pentakosta yang diperingati setiap tahun sebagai hari turunnya Roh Kudus, karena Kristus sudah bangkit dan naik ke Surga, sehingga Roh Kudus dicurahkan (Kis. 2:33). Perubahan hari ibadah dari hari Sabat menjadi Minggu secara serentak oleh orang Kristen Yahudi mula-mula, karena mereka ingin memperingati kebangkitan Tuhan mereka yang terjadi pada hari Minggu (Kis. 20:7; 1Kor. 16:2).

III. Kuasa kebangkitan Yesus Kristus dan kebangkitan kita dalam Kristus.
Kebangkitan Kristus membawa hasil-hasil yang sangat positif bagi kehidupan orang Kristen.
1. Kebangkitan Kristus membuktikan kebenaran-Nya selaku seorang Nabi (Mat. 28:6). Hal ini juga mengesahkan pengakuan-Nya sebagai Tuhan dan Mesias (Kis. 2:36; Rm. 1:4).
2. Kebangkitan Kristus memberikan jaminan bahwa orang-orang percaya akan beroleh kebangkitan dan hidup yang kekal di surga (1Kor. 15:20-23,52).
3. Kebangkitan Kristus memberikan jaminan hidup berkemenangan bagi orang percaya terhadap dosa, Iblis dan maut atau kematian. Untuk itu, Paulus berseru dengan keyakinan yang kokoh, �Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (1Kor. 15:55). Mengapa? Karena, "Maut telah ditelan dalam kemenangan.� (1Kor. 15:54). Sebab itu, sebagai orang Kristen, jangan takut menghadapi iblis, penyakit bahkan kematian, karena dibalik itu semua, kemenangan kita sudah dijamin.
4. Kebangkitan Kristus memberikan keberanian, kekuatan dan semangat untuk melayani Tuhan, karena jerih lelah kita tidak pernah sia-sia (1Kor. 15:58; bdk. Mat. 28:6-10, 19-20).
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India