Persekutuan Jumat 3 Oktober 2008
Ajarilah Aku Bahasa KasihMu
1Kor 13:1-8
Ajarilah Aku Bahasa KasihMu
1Kor 13:1-8
� Dalam 1 Korintus 13:1, dikatakan �Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang gemercing�.
Jemaat Korintus membanggakan bahasa Roh yang mereka miliki dan memandang rendah karunia-karunia lainnya dan menganggap yang bisa berbahasa Roh lebih rohani dari pada yang lain. Oleh sebab itulah Rasul Paulus mengatakan bahasa apapun yang dikuasai jemaat, termasuk bahasa Roh yang dibanggakan jemaat Korintus, tanpa kasih semuanya tidak ada artinya atau tidak berguna. Rasul Paulus mau mengingatkan jemaat Korintus agar mereka tidak bangga dengan karunia, hikmat dan apa yang mereka lakukan. Karena semuanya tanpa kasih tidak ada gunanya, sebab tanpa kasih akan timbul kesombongan yang akhirnya akan memecah belah kesatuan jemaat.
Yang paling utama dalam kehidupan jemaat dengan keberadaan karunia dan apapun yang mereka lakukan adalah membangun persatuan dan kesatuan berdasarkan kasih. Kasih yang dinyatakan Yesus Kristus yang telah mati dikayu salib untuk menebus dosa manusia. Dia lakukan bukan untuk kepentingan dirinya, tetapi kepentingan orang lain. Yesus Kristus datang kedunia menyerahkan nyawaNya dikayu salib hanya karena kasihNya kepada manusia agar tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3;16).
Dia adalah kasih dan Dia telah menyatakan kasih dengan rela meninggalkan kenyamanan sorga, datang kedunia mencarai orang berdosa, bahkan rela menderita karena kasihNya pada manusia yang berdosa. Tidak ada kasih yang lebih besar, dari seorang yang menyerahkan nyawaNya untuk sahabatNya (Yohanes 15:13). Tetapi Yesus Kristus mati bukan hanya untuk sahabatNya bahkan mati bagi musuhnya, dia telah mati bagi kita ketika kita masih dalam dosa
( Roma 5:8 ).
Kita tidak akan dapat mengasihi kalau kita tidak bertemu dengan sumber kasih yaitu Yesus Kristus. Kristuslah yang menyatakan kasih didunia ini, dengan rela berkorban untuk manusia yang berdosa. Jika kita ingin hidup dalam kasih, maka kita harus bertemu dengan Kristus sebagai sumber kasih dan belajar bagaimana hidup dalam kasih sebagaimana Kristus mengasihi.
Ajari aku bahasa cintaMu, bagaimana kita dapat mengasihi/mencintai ?
I. Harus bertemu dengan Yesus Kristus yang Mengasihi/mencintai
Yesus Kristus adalah kasih/cinta itu sendiri, Dia sumber cinta, Seorangpun tidak akan mengerti kasih/cinta sejati kalau belum bertemu dengan Yesus. Kita tidak akan dapat mengasihi kalau kita tidak pernah merasakan kasih itu sendiri. Untuk dapat mengasihi maka kita perlu mengalami kasih/cinta sejati tersebut. Cinta tersebut tidak akan kita temui diluar Kristus. Untuk dapat mengetahui dan mengenal kasih/cinta sejati harus mengenal Kristus.
II. Harus belajar dari Yesus Kristus
Untuk dapat memperaktekkan kasih/cinta sejati harus belajar dari Yesus Kristus. Ajarilah kami bahasa cintaMu, yaitu cinta pada Allah dan cinta kepada sesama manusia, disitulah terletak seluruh hukum Taurat (Matius 22:37-40). Hukum Taurat tidak diperlukan jika ada kasih/cinta. Tidak perlu produk hukum jika manusia saling mengasihi. Belajar dari Tuhan Yesus, meskipun tidak dikasihi dan dimusuhi tetap mengasihi karena Dia adalah kasih.
III. Harus mempraktekkannya.
Yesus Kristus adalah Kasih, Dia mempraktekkan cinta kasih dalam hidupnya sampai akhirnya mati dikayu salib karena kasih/cintaNya pada manusia. Jika kita sudah bertemu dengan sumber kasih/cinta sejati, maka kita perlu belajar memahami dan mengerti dan selanjutnya mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kasih bukan sekedar kata-kata, kasih hanya dapat dibahasakan melalui perbuatan sebagaimana yang dilakukan Kristus.
Ajarilah kami bahasa cintaMu, maksudnya kita mau belajar dari Tuhan Yesus dan mau menjadi muridNya, yaitu kita belajar mempraktekkan kasih seperti yang dilakukan oleh Yesus Kristus.
Bagaimana mempraktekkan kasih/cinta sejati ? Belajar dan mempraktekkan untuk murah hati, tidak cemburu (tidak iri hati), tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, tetapi menutupi segala sesuatu ( tidak membeberkan kesalahan orang lain / tidak mempermalukan orang yang dikasihi), dan percaya segala sesuatu (mempercayai orang yang dikasihi), mengaharapkan sesuatu (harapan), sabar menanggung segala sesuatu (ay 4-7).
Semuanya tidak mungkin dapat kita lakukan dengan kekuatan kita, kecuali dengan pertolongan Tuhan Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita karena kasih.
� Kegagalan hidup manusia adalah kegagalan mempraktekkan kasih. Rumah tangga yg kacau krn tdk mempraktekkan kasih. Krn ada cemburu, tdk sabar. Sebuah masyarakat spt di Indonesia, kekerasan merajalela, bentrok antar golongan merajalela spt yg dikatakan disini: kasih tdk mencari keuntunga ndiri sendiri. Kasih tdk bersukacita krn ketidakadilan. Kegagalan gereja: gereja yg kacau, pecah belah, tdk rukun adalah gereja yg gagal mempraktekkan kasih. Kita bisa berkaca bahwa kegagalan hidup manusia, apapun juga akarnya adalah tidak mempraktekkan kasih.
� Bdk. ps.12:31, ps.13:1-3 � kasih lebih penting daripada karunia-2. Tanpa kasih, karunia2 tdk ada gunanya. Manusia ingin yang real-nya bagaimana, ingin yg terbaik. Mengapa orang lain bisa melakukan ibadah dng taat, mengapa orang Kristen tidak bisa. Paulus: harus melatih diri. Kita kurang melatih diri dalam kasih yg kita tahu. Kita tidak melatih diri untuk melakukan kasih. Gereja sedang melakukan sesuatu yang bisa dibicarakan tetapi tidak bisa dilakukan. Kedua, bukan sekadar melatih diri, tetapi berdoa sungguh-sungguh agar bisa melakukannya. Ketiga, kasih pasti akan menderita. Banyak orang lari dari gereja krn orang Kristen tidak bisa mempraktekkan kasih.
� Jemaat Korintus kaya karunia rohani ttp miskin kasih. Ada banyak masalah karena ketiadaan kasih itu. (1) perpecahan, mengidolakan hamba2 Tuhan tertentu (2) perzinahan, yg dimulai dari perzinahan rohani. (3) keserakahan, mementingkan diri sendiri dan mengabaikan orang lain. Paulus: inti kekn, yaitu kasih itu sendiri. Komunitas Kristen terbentuk oleh kasih. Kasih adalah inti dari segala tindakan dan pelayanan. Orang yg mendasari segala sst dng kasih, ia tdak akan pernah gagal. Segala sst berarti krn kasih. Tanpa kasih segala sst sia-sia.
� Membaca tema, mungkin org berpikir ttg skill, atau content, atau sesuatu yg lain. Mengajarkan skill tdk sesulit mengajarkan cinta itu sendiri. Apakah bicara content? Content artinya pengetahuan, konsep. Paulus bicara soal apa? Bukan soal konsep, skill. Ia bicara soal afeksi, perasaan, emosi. Bicara afeksi, bicara soal kedalamannya. Lima level kedalaman: seorang yg menghargai cinta, akan menghidupkan hidup yg mengasihi. Pertama, receiving, menerima bhw kasih itu penting, bernilai. Kedua, responding, ingin memiliki. Ketiga, valuing, menganggap itu bernilai shg ingin menghidupkan. Keempat, reorganizing sikap dan tindakan. Kelima, recharacterisation. Cara mengajarkan tdk bisa dilevel konsep, informasi. Itu yg disebut 3 learning family: tdk bisa info processing, tdk bisa conditioning, ttp efektif bersosialisasi, yaitu dng structure modelling atau spontaneus modelling, dng mempratekkan.
� Ps.12 Paulus memberikan bukti ttg krisis kasih. Ps.13 definisi kasih. Ps.14 bagaimana kasih bekerja. Mengapa perlu belajar bahasa kasih. (1) kasih itu jauh lebih penting daripada semua karunia rohani. Ada tiga kali diulang �ttp jika�, kontras karunia dng kasih (ay.1-3). (2) kasih sejati berasal dari Allah. Ay.4-7 menunjuk pada buah Roh kudus atau karakter kasih Allah? 14 predikat kasih bukan hanya menunjuk pd perasaan, emosi, motivasi ttp pd kelakuan, action yg nyata. (3) kasih itu bersifat kekal. Karena itu perlu meningkatkan mutu kasih.
� Psikolog Maslow: manusia ada kebutuhan dikasihi dan mengasihi. Manusia harus melakukan kedua hal ini. Dalam Alkitab, kasih ada hubungan erat dng Tuhan. Paulus tlh menguraikan banyak karunia. Jemaat Korintus punya banyak karunia ttp tdk menyelesaikan masalah dalam gereja, malah menimbulkan masalah. Hal itu krn tidak punya kasih. Karunia hanya utk pribadi. Kasih membuat kita bersama-sama melakukan sesuatu. Bagaimana mempersatukan karunia-2 itu? Dng kasih. Kasih itu ada hubungan erat dng Tuhan. Kasih bisa menyelesaikan masalah ego. Kasih harus berkorban. Bagaimana menyelesaikan masalah ego? Harus mendekatkan kasih dng kebenaran. Firman Tuhan menerangi kita, mengingatkan kita. Kita bisa menyelesaikan masalah krn kebenaran. Kita menuntut kasih, hrs menuntut kebenaran juga. Dengan kebenaran, hidup bisa berubah.
� Awal abad mula-2, para filsuf setuju tdk ada karya sastra yang indah selain 1Kor 13. Kasih sebuah tindakan, konkret. Tdk mudah mengkhotbahkan kasih krn itu tindakan. Bahasa kasih hrs diperagakan. Paulus: kasih yg murni, tulus, tanpa cacat. Bahasa kasih yg pertama dari Allah dalam Yer 1:33 yaitu Kristus mati untuk kita. Contoh yg hidup: Mother Theresa.
� Kekn diidentifikasi sbg agama kasih ttp jgua dicemooh krn kasihnya. Maksud Paulus luas sekali. Gal 5, salah satu buah Roh adalah kasih, sabar. Di dalam 1Kor 13, kasih itu sabar. Tampkannya kasih itu totalitas kebaikan. Dalam konteks jem Korintus yg mencari kebanggaan diri, Paulus mengingatkan bhw nilai tertinggi bukan karunia, pengetahuan, kehebatan spiritual, ttp kebajikan, virtue, suatu karakter yg harus melekat pada hidup seorang Kristen. Kejarlah kasih itu. Iman itu sulit, harapan itu sulit, ttp kasih lebih sulit.
� Kasih adalah sesuatu yg tdak dapat dipura-purakan. Ay.1-2, orang-2 yang imannya tinggi, kalau tdk ada kasih, tdk berguna. Berkali-kali Yesus tergerak oleh belas kasihanNya. Ay.3: orang yg berbuat amal baik tdk ada faedah jika tdk ada kasih. Ay.4-7: uraian ttg kasih. Orang yang mampu membangun relasi dengan dirinya dan orang lain, akan muncul hal-2 itu. Ay.8 memberi nilai kekal krn sgl sst akan berlalu. Orang yg sulit mengasihi krn tdk punya kasih. Orang yg sulit dikasihi juga krn dalam dirinya tdk ada kasih. ***
0 komentar:
Posting Komentar