Kamis, 28 Februari 2008

Mencari Domba yang Tersesat

Mencari domba yg Tersesat

Yeh 34:11-16

Ev. Tan Giok Lie

Konteks:

Teguran yang sangat keras terhadap gembala yang seharusnya mencari domba2 Tuhan tetapi secara brutal menguasai domba2 demi kepentingan sendiri, gembala predator (addicted, gembala yang memperdaya). Domba disini adalah domba yang hopeless mudah sekali di mangsa. Jerry W, seorang anak gembala di amerika, salah satu sifat domba adalah sering tersesat, keluar dari track. Selain natur domba lemah dan cenderung sesat, lemah, jatuh, sakit. Tuhan menginginkan gembala yang punya hati bukan terhadap diri sendiri tetapi domba, dan ini tanggungjawab gembala. Yehezkiel adalah orang yang dipakai Tuhan untuk memperingatkan Israel dengan keras. Tuhan betul2 menegur dengan keras. Lalu apakah Tuhan mengambil alih tanggungjawab? Tidak! Tetapi Tuhan tetap meminta tanggungjawab secara insani kepada setiap gembala. Mzmur 78, domba yang sesat bisa dicari oleh human shepperd kalo mereka memiliki hati terhadap domba.

Bagaimana mengkhotbahkannya? Bagaimana memunculkan Allah sebagai gembala yang sejati?

Ev. Badrin S & Ev. Arson A

2 hal:

1. Domba adalah milik Allah yang agung, tugas penggembalaan adalah kepercayaan, kehormatan.

2. Tidak boleh menganggap remeh domba dan menganggap remeh tugas gembala

Ev. Dorothy T & Ev. Novi H

Domba bodoh dan mudah menyimpang dari jalan yang benar, dibawah gembala mereka malahan terserak. Kasus Luki (alm.) sakit liver, papanya tetap kerja dan adiknya tidak merawat dengan baik, tidak di opname karena menunggu hasil tes dari rumah sakit. Luki adalah seorang peminum dan pengguna narkoba. Dalam kondisi demikian

Berharga � dicari, dibawa kembali. Domba = ditulis 750 kali dalam Alkitab, domba yang harus digembalakan karena lemah.

Ev. Indrawati & Ev. Ana

Ilustrasi: domba yang nakal, dari eungalion, seorang gembala mematahkan kaki domba karena menjadi domba �berandal� membuat domba itu marah, tetapi domba itu menjadi menurut pada gembalanya.

Ev. Irene & Ev. Herty P

Dilihat dari segi Allah, Allah yang dipercaya adalah Allah yang:

  1. Inisiatif
  2. Peduli
  3. Memberi terbaik
  4. Allah yang adil

Sewaktu retret SMA, ada seorang anak, nama: Maradona, sangat nakal dan mengacau di retret. Saat itu saya sebagai seorang pembimbing, saya melawan keputusan pendeta untuk dipulangkan. Sekian tahun kemudian saya memikirkan kembali, apakah setiap kita memikirkan bahwa mencari domba2 yang sesat itu adalah tugas dan tanggungjawab kita?

Ev. Melia.

Teguran kepada para gembala, termasuk juga pada kita. Dibandingkan gembala upahan dengan gembala yang sesungguhnya, tidak ada gembala yang sempurna selain Tuhan Yesus. Seharusnya domba mengenal gembala, sehingga tidak menjadi nakal atau bodoh.

Pdt. Handy K & Ev Gouw Siu Lan.

Bagian ini untuk pemimpin yang serakah, Domba yang menguasai daerahnya sendiri, domba yang serakah, ini merupakan sindiran yang tajam. Ini merupakan putaran terakhir dalam hidup kita, dengan apa kita isi kronos dan kairos kita ini? Dengan demikian mendorong jemaat untuk menginjili.

Orang Kristen harus jemput bola.

Pergaulan � dengan teori arang, membakar semangat penginjilan.

Percepatan � kelinci dengan kura2, siapa menang? Kura2 dalam mobil balap. Dengan demikian

Perwujudan � jangan NATO

Pdt. Yunedy R, Ev. Yanto, Ev. Tan Andry

Orang2 Israel yang tersesat � Yoh 10:1-21. Tuhan Yesus gembala yang baik, siapa yang harus dicari? Domba2 yang tersesat, baik dari kandang kita maupun dari kandang lain. Jemaat bisa juga berfungsi sebagai gembala dalam rumah tangga dan konteks hidup mereka.

Ev. Hengky S & Ev. Agus Setiyono

Mengajak jemaat untuk bertindak secara proaktif untuk mencari yang sesat:

  1. Panggilan untuk umat, apakah sikap jemaat telah menjadi gembala yang jahat, menjadi koreksi diri, jika tersesat, menjadikan Allah sbagai gembala yang sejati
  2. Mengantar jemaat untuk menyambut PMPI
    1. Siapakah yang dicari? Orang yang diluar gereja dan juga di dalam gereja, sesat karena tidak melakukan apa yang Tuhan inginkan
    2. Kasih Allah yang memandang umatNya,

i. Menyediakan

ii. Menuntun ke jalan yang benar

iii. Membimbing, membina sampai kuat

Ev. Jan A & Sdr. Natanael H

Orang percaya:

  1. Domba � ketika sehat dan kuat menjadi gembala kecil.
  2. Gembala kecil (jemaat) juga dapat :
    1. Mencari:
    2. Membawa pulang
    3. Membalut
    4. Menguatkan sesama anggota dengan patokan gembala yang agung Tuhan Yesus

Ev. Ong Sie Kok, Ev. Elisa B, Sdr. Candra W

  1. Gembala yang tidak menggembalakan � 1 Ptr
  2. Absolute power corrupt absolutely, tidak menggunakan kekuasaan dengan baik. Domba2 dan gembala2 yang sesat menggunakan powernya. Yang nantinya akan Tuhan sendiri yang menggembalakannya

Pdt. Christiady C, & Ev.Rony S & sdr Sin Han

Konteks: Umat Allah sedang mengalami kehancuran, pemerintahan boneka dari Babel. Pemimpin saat itu bekerja untuk 2 kepentingan, inilah realitas sosial, dimana ada komunitas terjadi persoalan sosial. Dalam gereja ini terjadi juga masalah yang sama. Persoalan2 jemaat (problem2 sosial) yang harus menjadi concern bersama. Karena we are the community oleh sebab itu haruslah saling mengasihi.

Pdt. Yahya S & Ev Chang Khui Fa

  1. Mencari mereka yang hilang
  2. Menyelamatkan
  3. Membawa ke padang yang baik
  4. Hal yg paling penting, Bisa membiarkan domba2 itu berbaring � menikmati apa yang telah disajikan apa yang menjadi karya dari sang gembala.

1. Tersesat -

2. Cara Tuhan mengambil dari kita -

3. Kalau satu yang hilang mereka mengembik, tetapi kalau mereka hilang berkelompok, mereka merasa nyaman.

Sejauh apa dinamika kita sebagai seorang gembala? Jangan kira kita bisa mencari kalau kita tidak menjadi gembala yang baik

Pdt. Unandi T & Pdt. Tjong Wun Jen

Ayat ini harus dipahami lebih dalam lagi, sesuai dengan tema, karena ayat ini lebih mengarah kepada gembala. Ayat 16, kita harus hati2 dalam menafsirkan ayat ini, mengarah kepada gembala yang kuat dan berkuasa. Tema: hati Allah akan mencari dan menemukan. Hati Allah membawa ke tempat yang tenang, memilih, menghindarkan dari segala mara bahaya.

Pdt. Caleb Tong

Memasuki bulan penginjilan, Tuhan Yesus adalah gembala yang agung, contoh, teladan, hati gembala yang agung. Kita adalah terang dunia, menjadi orang2 yang dipercayai. Zaman Yehezkiel: raja, imam, nabi, tetapi tidak menjadi gembala yang baik. Dalam Yehezkiel, Allah sendiri yang mengmbil alih, kalau itu terjadi pada kita, maka kita akan celaka, yaitu bagi:

  1. Mereka yang tidak bertanggungjawab,
  2. Hilang tidak dicari, dll. Ini

Domba juga adalah gembala. Seperti Tuhan Yesus, penyelamat dan korban itu sendiri. Dalam konteks itu sendiri Tuhan Yesus adalah gembala, yang memperhatikan domba, harus menjadi teladan buat setiap domba-dombaNya. Yesus sebagai gembala yang sempurna menetapkan target dan mencapainya, sebagai gembala seringkali kita tidak memiliki target dengan semangat yang serius, sehingga kita tidak mendapatkan apa-apa. Kalau kita gembala yang baik, pasti kita mementingkan menyelamatkan domba2.

Sudah saatnya tidak ada satu orang yang kuat karena mereka harus dikuatkan dalam iman dan karakter. Ada perbedaan yang dibagian belakang, yaitu yang lemah. Oleh sebab itu PMPI kali ini kita harus memperhatikan yang lemah, tidak kuat dalam segala hal.

Singapore � Pdt. Andreas, terpanggil untuk menginjili mereka yang lemah, dan sakit, sehingga mereka percaya, dan terus menjalin hubungan dengan gereja.

Sakit, membalut dan memberi minyak

Hilang � dulu pernah ada sekarang tidak lagi

Yes 40, Luk 15, Yoh 10, 21, 1 Ptr 5 � gembala yang baik.

Yoh 10:

  1. Orang asing � sama sekali tidak peduli
  2. Pencuri � datang dengan diam2 untuk mencuri yang berharga
  3. Perampok � merampas hak orang lain
  4. Orang upahan � beruntung dia datang, tidak beruntung dia kabur.
  5. Gembala yang baik � Tuhan Yesus.

Kamis, 21 Februari 2008

Menjadi Tanah Subur

Source: Blog persekutuan-gii

GII Hok Im Tong

Judul : Menjadi tanah yang subur

Nats : Matius 13:1-9

Ev. Anna

Ada sumber yang mengatakan bahwa perumpamaan ini adalah sesuatu yang akurat, sesuai dengan kondisi saat itu. Seorang petani pun harus mendapat hasil sebaiknya jika ia menaburkannya di tempat yang baik. Hanya saja hasil dari panen tidaklah mencapai produksi 100 kali lipat. Akan tetapi Yesus mengibaratkan sebagai suatu yang berbeda karena terdapat sebuah panen besar. Apa maksudnya?

Yesus bermaksud mengumpamakan benih tersebut sebagai Firman Tuhan tentang Kerajaan Allah yang datang bagi orang. Ada empat jenis tanah yang menggambarkan sikap orang menerima Firman Tuhan. Sikap hati seseorang inilah sebagai diskusi awal bagi Source: Blog persekutuan-gii saat ini.

Ev. Chang Kui Fa dan Pdt. Agus Gunawan

Diskusi tentang ayat ke-12, dimana tiap orang pada hakekatnya diberikan kasih karunia untuk mendengarkan Firman Tuhan. Konteks dekat: Yesus berbicara tentang saudara-saudaranya dimana hanya orang-orang yang melakukan Firman Tuhan yang disebut saudaraNya.

Konteks jaman ini jika bertanya berarti ia tidak mengerti. Yesus berkhotbah dalam perumpamaan agar pendengar dapat mengerti, sebab dahulu Yesus berkhotbah tetapi sering tidak dimengerti. Para pendengar itu pun memberi Respon baik, meski pun tetapi tidak mengerti; sebuah ironi.

Ev. Arson Arunde dan Pdt. Christiady Cohen

Perikop ini berbicara tentang apa? Tentu saja berbicara tentang penerimaan orang-orang percaya terhadap Firman Tuhan. Salah satu tandanya jika seseorang menerima Firman tersebut ialah terjadi perubahan nyata dalam hidup mereka. Jadi pada waktu menjadi orang Kristen yang menerima benih Firman Tuhan itu apakah terjadi perubahan atau tetap sama.

Ev. Badrin dan Ev. Ong Sie Kok

Ada konsep sistem pengajaran Tuhan Yesus. Sistem tersebut berbicara mengenai pendengar yaitu masyarakat kota atau masyarakat desa. Tuhan Yesus berbicara dalam dua sistem ini.

Arti pertama dari perumpamaan Tuhan Yesus ialah sikap orang yang mengacuhkan berita Firman Tuhan.

Arti kedua dari perumpamaan ialah sikap orang yang menerima namun hidup dalam iman yang kropos sebagai dasar iman mereka

Arti ketiga dari perumpamaan ialah sikap orang yang menerima berita tetapi tidak pernah menyadari bahwa ada tantangan

Arti keempat dari perumpamaan ialah sikap orang yang siap mengerti dan ada bagian dimana Tuhan mengerjakannya

Ev. Jan Agustanu dan Sdr. Sin Han

Tidak semua orang mengerti akan rahasia Kerajaan Sorga, mengapa?

Banyak orang hanya mendengar (ay. 4)

Hanya dengar dan senang (ay. 20)

Hanya dengar tapi kuatir (ay. 22)

Dengar tapi juga menerima (ay. 23)

Pdt. Junedi dan Pdt. Unandi

Mengapa perumpamaan sederhana itu tidak dapat dimengerti oleh mereka? Ada latar belakang pendengar. Ternyata tidak semua pendengar saat itu berasal dari kota dimana pekerjaan mereka berbeda dengan figur dari perumpamaan Yesus. Tidak Heran jika mereka tidak mengerti.

Arti perumpamaan:

  1. Benih di jalan, artinya Firman yang lewat begitu saja
  2. Benih di tanah berbatu, artinya adanya ancaman penderitaan bagi penerima Firman tersebut yang tidak mempunyai dasar kokoh

Ev. Meilia

Gimana kalo benih itu bagus tetapi tanah jelek? Demikian juga dalam rotasinya, gimana kalo benih jelek tanah bagus, kalo benih bagus tanah bagus, atau benih jelek tahap jelek? Intinya kita tetap harus sabar menantikan hasil.

Ev. Inderawati dan Ev. Debora

Tanah memang tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi tanah dapat dibajak, dikelola sehingga menjadi tanah yang subur serta menghasilkan buah yang berlipat kali ganda

Ev. Irene dan Ev. Tan Giok Lie

Jika ketika berfikir tentang tanah, muncul sebuah pertanyaan apakah kita adalah tanah yang mana? Hal ini akan kembali pada orang-orang pilihan dimana seseorang sudah disiapkan hatinya.

Teori belajar memberi proposal bahwa pusat berfikir bukan dalam rasio tetapi dalam hati. Teori Belajar (dari Ruth) suatu pemahaman diterima dalam proses persepsi. Ketika persepsi ini diterima akan ditentukan dalam dua kategori memory, Short Term Memory atau Long Term Memory. Pemahaman ini pun nantinya diperhadapkan dengan berbagai tantangan proses belajar. Misalnya saja orang dewasa sangat sulit dalam mind set.

Proses pembelajaran pun harus masuk kembali pada tahap Transformation Learning, dimana seseorang harus bergumul tentang pemahamannya dengan pendiriannya. Dan akhirnya proses pembelajaran tersebut harus mencapai tahap application dimana seseorang dapat menerapkan apa yang ia tahu, ia sadari, ia pahami dalam kehidupan sehari-hari

Pdt. Hanna

Hati manusia � seturut yang dikatakan Calvin � adalah rusak total sepenuhnya. Jika hati kita berubah, itu hanya anugerah Tuhan. Orang yang menerima Firman selayaknya hati terbuka maka ia dapat mengubah seluruh mind set. Pekerjaan ini hanya dikerjakan oleh Roh Kudus

Ev. Agus Setiono dan Ev. Ruth

Nats ini dikorelasikan dengan Yakobus 1:19-27, dimana sikap hati menentukan respon kita pada Firman Tuhan. Firman Tuhan tersebut harus tertanam dan meresap dalam hati kita serta memiliki hasil baik. Meski pun banyak orang yang senang mendengar jika penyampaian baik, tetapi akan dilihat dari buahnya.

Pdt. Timothy Liem

Fokus kita ialah menjadi tanah yang subur. Goalnya itu berarti menjadi tanah subur, berarti harus diolah dan dipersiapkan. Tanah yang subur itu adalah tanah yang diupayakan kesuburannya. Tanah subur ini pun harus ditanami dengan benih unggul untuk menghasilkan buah atau hasil yang berlimpah. Dengan demikian, menjadi tanah subur berarti orang Kristen harus bertumbuh kerohaniannya. Orang Kristen semacam ini tidaklah berdiam saja atau acuh tak acuh, melainkan sikap ingin tahu sangat besar untuk mencari kebenaran Firman Tuhan. Orang Kristen haruslah mempunyai kualitatif, bukan sekedar kuantitatif.

Ev. Christiadi Cohen

Akses itu bisa sama tetapi Ekses Firman itu dapat berbeda. Sama halnya kita punya distribusi, konteks, tema yang sama tetapi penanggapan pun dapat berbeda. Sama halnya seperti kita harus memiliki Ekses baik, seperti halnya tanah baik yang menerima benih Firman dan menghasilkan hasil yang berlimpah.

Ev. Freda dan Sdr. Candra

Pikiran boleh menerima, tetapi hati menentukan untuk melakukannya, maka bagaiman pun kita mampu mengelola dan mendengar segala yang kita terima tetap hati kita yang akan membuktikan bagaimana kita akan berbuah. Tuhan Yesus sangat Konsern pada hati, bukan hanya pada telinga yang mendengar. Itu sebabnya kita menemukan kata �mendengar� dan �menerima� dalam perumpamaan ini.

Pdt. Agus Gunawan

�Buktikanlah jenis tanah anda itu!� kira-kira penekanan inilah yang hendak ditekankan. Ketiga jenis tersebut menggunakan kata �hear�, berbeda dengan jenis tanah keempat menggunakan kata �Receive�. Jika berbicara tentang penerimaan Firman, jemaat Tesalonika dimana Firman yang ditaburkan ialah untuk mereka. Jemaat Tesalonika ialah:

Benar-benar belajar Firman Tuhan

Berusaha untuk mengerti

Menerima dalam penderitaan

Fokus bahwa itu untuk mereka bukan untuk orang lain

Tuhan mengharapkan kita berbuah sangat banyak

Work it Out = Mengerjakannya

Kamis, 14 Februari 2008

Petani yang Bijak

Petani yang Bijak

(Yakobus 5:7-8)

Ev. Badrin

Surat Yakobus ditujukkan kepada ke12 suku di perantauan, yang sedang tertekan dan mengalami pencobaan. Ada 5 hal orang dewasa secara rohani : Pasal 1. orang yang sabar dalam menghadapi segala cobaan, baik dari dalam maupun luar; Pasal 2: tidak berhenti melakukan kebenaran; Pasal 3: menguasai lidah (lidah tiu kecil tetapi terkadang u dikuasai, dan orang yg dewasa mampu dengan kuasa Tuhan mengendalikan); Pasal 4: selalu membawa damai, bukan pertengkaran; Pasal 5: tekun berdoa dan sabar dalam segala situasi dan kesulitan. Khusus pasal 5, Yak berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus, ada 2 kata ayat 7 dan 9.

Ada 2 sikap yang harus ada dalam menanti: sabar dan tekun. Sabar dilukiskan seperti petani yang bijak, sementara orang yang tekun dilukiskan oleh nabi-nabi dalam PL.

Sabar bukan berarti santai tetapi terus bekerja menantikan kedatangan Kristus; petani yang sabar menanti. Bln September dan Oktober musim hujan sehingga petani Yahudi harus sabar, kurang lebih 7 bln petani sabar menantikan masa tuaian

Harus sabar karena: 1. Orang yang sabar pasti memiliki keteguhan hati hati (ay.8), tidak pernah terkontaminasi dengan berbagai situasi; 2. Tidak bersungut-sungut dan tidak saling mempersalahkan (ay.9); 3. Akan menikmati kebahagiaan sebagai pahala yang Tuhan sediakan (ay. 10); 4. Akan menikmati kuasa dan belas kasihan dari Allah (ay.11).

Ev. Ong Sie Kok

Diajak belajar bersama TUhan untuk menabur dimana Tuhan sudah bekerja terlebih dahulu. Beberapa hal yang dipelajari: petani harus menabur di tempat yang tepat, 2. Dengan cara yang tepat, 3. Momen yang tepat, 4. Dengan sikap rohani yang tepat

Pdt Agus Gunawan

Konteks: berbicara tentang orang-orang Kristen yang susah. Bagaimana mengikuti Tuhan? Seperti petani yang menanti dan bekerja, sekalipun ada porsi yang bukan bagiannya. Petani menanti terikat oleh waktu, mis. Hujan ditentukan oleh waktu, dan dia harus menanti. Metafor petani menggambarkan supaya 1. jemaat yang menderita bertekun di dalam Tuhan; 2, bersabar di dalam ketekunan, ada 2 hal : determinasi (ketetapan hati) dan konsistensi, 3. Bersabar di dalam penderitaan (konteks: penderitaan di dalam jemaat), sebagai contoh adalah nabi Ayub yang saleh dan menderita bukan karena kesalahannya sendiri, Ayub dipilih sebagai contoh supaya jemaat mengikut Tuhan seperti Ayub.

Ev. Danny Boy

Petani yang bijak: 1. petani tahu ilmu pengetahuan bertani secara otodidak, 2. memiliki ketekunan dan kesabaran, menantikan jalan keluar dari Allah bukan dari manusia

Pdt. Handi Kurniawan

Sabar dalam berbagai aspek dalam menanti kedatangan Tuhan, ada harga yang harus dibayar mahal. Petani yang bijak: 1. Bisa memahami adanya penggeseran/ perubahan arus zaman, 2. Harus memahami adanya peniadaan atau penghapusan istilah-istilah vital dalam kehidupan kita, sebagai contoh Alah yang El-Shaddai menjadi uang yang El-Shaddai, dosa diganti sebagai hak asasi manusia. 3. Memahami posisi kita sekarang ini, 4. Memahami pemberita Injil.

Ev. Hengky

Issue: kesabaran, dan ada 2 aspek: aspek yang menyangkut waktu: sekarang dan akan datang. Waktu sekarang adalah suatu respon yang dialami, akribos =hidup yang bijak yang dialami diperhatikan dengan seksama = memiliki ketekunan, mengikuti proses, dan tidak gentar, sementara waktu yang akan datang; dikaitkan dengan iman: memegang janji Tuhan, keyakinan yang terbaik akan diterimanya

Ev. Freda Adjan

Ada tiga hal: 1. Sabar itu punya tujuan: sampai Tuhan datang (sabar dalam menantikan musim, dia bekerja); 2. Sabar dalam meneguhkan hati (jangan bersungut-sungut); 3. Sabar sambil tekun (tekun karena adanya pengharapan kepada Tuhan yang penyanyang dan penuh belas kasihan

Pdt. Timothy Liem

Sharring pengalaman ketika praktek dua bulan di desa. Penderitaan adalah harga yang harus dibayar sepanjang hidupnya. Petani orang yang bahagia bukan secara materi tetapi bahagia karena menghargai dirinya sendiri. Petani yang bijak adalah orang yang menjalani hidup apa adanya, tidak menuntut. Bdk. Mat. 28:30, belajarlah kepada-Ku� kalau bisa menerima.

Ev. Bong San Bun

2 kata sabar (makrotuia) dan tekun (hupomone), beda makna sedikit artinya, sabar: tidak cepat marah, balas dendam, sedangkan tekun: tidak cepat mundur. Ayub orang tekun tapi kurang sabar, dia cepat marah.

Pdt. Hanna

Ujian iman menghasilkan ketekuan dan ketekunan itu harus sempurna. Contoh Yoh pembaptis ragu apakah TY adalah orang yang dia nantikan atau bukan karena kondisi yang dia alami; padahal dia pernah mendengar dan menyaksikan apa yang Tuhan Yesus lakukan.

Pdt. Samuel Suwandi

Bdk. Ayub. 42:5; bagian akhir kitab Ayub setelah Ayub mengalami penderitaan. Ayat yang merupakan kesimpulan yang membuat Ayub mengerti rencana Tuhan. Ayub mengenal Allah bukan hanya kata orang tetapi melihat langsung. Menurut J.I. Packer Yang dialami Ayub dengan Allah �knowing God� dia betul2 mengenal Allah secara personal apa yang dikehendaki-Nya setelah melewati berbagai hal.

Pdt. Christiay Cohen

Semboyan dari tukang sol sepatu: sabar, betah, ojo dumeh

Kesabaran selalu menyimpan harapan, Alkitab mengajarkan bukan fatalistik. Lawan dari kesabaran adalah masa bodo, pasrah, kehilangan kekuatan

Pdt. Caleb Tong

Di dalam penaburan dan penuaian, seorang petani mengharapkan hasil, maka dengan tekun ia menantikan hujan gugur, namun dalam konteks kedatangan Tuhan Yesusia mengetahui bahwa benih tanah hujan kesempatan dan berkat yang ia terima semata-mata adalah berkat anugerah Tuhan saja. Dalam perikop ini mengangkat beberapa hal:

  1. Hujan gugur dan hujan semi: bila Tuhna Yesus belum datang cocok tanam tetap harus dijalankan bila musim gugur tidak berhasil masih ada kesempatan di musim semi ini merupakan harapan yang positif.
  2. Sebelum hujan gugur tiba mungkin terjadi masing2 yang tidak diinginkan karena ketidakberhasilan dapat menjadi masalah timbulnya sengketa dalam keuntungan2, namun sekalipun dijalankan oleh tahun pencobaan yang datang dari si jahat, seperti yang dialami oleh Ayub, namun ketekunan dalam kesabaran oleh alasan mengalihkan kita kepada hal yang remeh.
  3. Tatkala TY datang sekalipun belum saat tuaian tiba, pengadilannya di depan tahta bisa merupakan pengalaman: a. Karena dosa sebelum tuaian berhasil; b. Karena sikap dalam menjalankan tugas sebagai petani yang bijak.
  4. Harapan seorang petani merindukan tuaian ada 3 maksud yang indah, merupakan 3 jenjang yang berbanding: a. Mempersiapkan kebutuhan makanan dari hasil tuaian; b. Membagikan berkat yang berlimpah dari tuaian; c. Mendapatkan biji yang unggul untuk dipersiapkan pada masa mendatang. Petani yang bijak mempunyai triple concern dan yang utama adalah biji unggul yang diperolehnya.
  5. TY sudah diambang pintu dan akan datang kembali segera waktunya oleh banyak bagi kita, maka selaku petani yang bijak kita harus mengutamakan yang vital dan prima, karena menantikan masalah itu memang baik, tetapi merindukan pemberi berkat dari berkat itu sendiri sangat berbeda.
  6. Dalam konteks ini seseorang petani yang sabar melantik tuaian, merindukan musim hujan, perlu dilengkapi dengan peneguhan iman yang keeping up your caunjed karena nabi2 PL bahkan para rasul orang2 memiliki jiwa yang sama.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India