Kamis, 21 Februari 2008

Menjadi Tanah Subur

Source: Blog persekutuan-gii

GII Hok Im Tong

Judul : Menjadi tanah yang subur

Nats : Matius 13:1-9

Ev. Anna

Ada sumber yang mengatakan bahwa perumpamaan ini adalah sesuatu yang akurat, sesuai dengan kondisi saat itu. Seorang petani pun harus mendapat hasil sebaiknya jika ia menaburkannya di tempat yang baik. Hanya saja hasil dari panen tidaklah mencapai produksi 100 kali lipat. Akan tetapi Yesus mengibaratkan sebagai suatu yang berbeda karena terdapat sebuah panen besar. Apa maksudnya?

Yesus bermaksud mengumpamakan benih tersebut sebagai Firman Tuhan tentang Kerajaan Allah yang datang bagi orang. Ada empat jenis tanah yang menggambarkan sikap orang menerima Firman Tuhan. Sikap hati seseorang inilah sebagai diskusi awal bagi Source: Blog persekutuan-gii saat ini.

Ev. Chang Kui Fa dan Pdt. Agus Gunawan

Diskusi tentang ayat ke-12, dimana tiap orang pada hakekatnya diberikan kasih karunia untuk mendengarkan Firman Tuhan. Konteks dekat: Yesus berbicara tentang saudara-saudaranya dimana hanya orang-orang yang melakukan Firman Tuhan yang disebut saudaraNya.

Konteks jaman ini jika bertanya berarti ia tidak mengerti. Yesus berkhotbah dalam perumpamaan agar pendengar dapat mengerti, sebab dahulu Yesus berkhotbah tetapi sering tidak dimengerti. Para pendengar itu pun memberi Respon baik, meski pun tetapi tidak mengerti; sebuah ironi.

Ev. Arson Arunde dan Pdt. Christiady Cohen

Perikop ini berbicara tentang apa? Tentu saja berbicara tentang penerimaan orang-orang percaya terhadap Firman Tuhan. Salah satu tandanya jika seseorang menerima Firman tersebut ialah terjadi perubahan nyata dalam hidup mereka. Jadi pada waktu menjadi orang Kristen yang menerima benih Firman Tuhan itu apakah terjadi perubahan atau tetap sama.

Ev. Badrin dan Ev. Ong Sie Kok

Ada konsep sistem pengajaran Tuhan Yesus. Sistem tersebut berbicara mengenai pendengar yaitu masyarakat kota atau masyarakat desa. Tuhan Yesus berbicara dalam dua sistem ini.

Arti pertama dari perumpamaan Tuhan Yesus ialah sikap orang yang mengacuhkan berita Firman Tuhan.

Arti kedua dari perumpamaan ialah sikap orang yang menerima namun hidup dalam iman yang kropos sebagai dasar iman mereka

Arti ketiga dari perumpamaan ialah sikap orang yang menerima berita tetapi tidak pernah menyadari bahwa ada tantangan

Arti keempat dari perumpamaan ialah sikap orang yang siap mengerti dan ada bagian dimana Tuhan mengerjakannya

Ev. Jan Agustanu dan Sdr. Sin Han

Tidak semua orang mengerti akan rahasia Kerajaan Sorga, mengapa?

Banyak orang hanya mendengar (ay. 4)

Hanya dengar dan senang (ay. 20)

Hanya dengar tapi kuatir (ay. 22)

Dengar tapi juga menerima (ay. 23)

Pdt. Junedi dan Pdt. Unandi

Mengapa perumpamaan sederhana itu tidak dapat dimengerti oleh mereka? Ada latar belakang pendengar. Ternyata tidak semua pendengar saat itu berasal dari kota dimana pekerjaan mereka berbeda dengan figur dari perumpamaan Yesus. Tidak Heran jika mereka tidak mengerti.

Arti perumpamaan:

  1. Benih di jalan, artinya Firman yang lewat begitu saja
  2. Benih di tanah berbatu, artinya adanya ancaman penderitaan bagi penerima Firman tersebut yang tidak mempunyai dasar kokoh

Ev. Meilia

Gimana kalo benih itu bagus tetapi tanah jelek? Demikian juga dalam rotasinya, gimana kalo benih jelek tanah bagus, kalo benih bagus tanah bagus, atau benih jelek tahap jelek? Intinya kita tetap harus sabar menantikan hasil.

Ev. Inderawati dan Ev. Debora

Tanah memang tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi tanah dapat dibajak, dikelola sehingga menjadi tanah yang subur serta menghasilkan buah yang berlipat kali ganda

Ev. Irene dan Ev. Tan Giok Lie

Jika ketika berfikir tentang tanah, muncul sebuah pertanyaan apakah kita adalah tanah yang mana? Hal ini akan kembali pada orang-orang pilihan dimana seseorang sudah disiapkan hatinya.

Teori belajar memberi proposal bahwa pusat berfikir bukan dalam rasio tetapi dalam hati. Teori Belajar (dari Ruth) suatu pemahaman diterima dalam proses persepsi. Ketika persepsi ini diterima akan ditentukan dalam dua kategori memory, Short Term Memory atau Long Term Memory. Pemahaman ini pun nantinya diperhadapkan dengan berbagai tantangan proses belajar. Misalnya saja orang dewasa sangat sulit dalam mind set.

Proses pembelajaran pun harus masuk kembali pada tahap Transformation Learning, dimana seseorang harus bergumul tentang pemahamannya dengan pendiriannya. Dan akhirnya proses pembelajaran tersebut harus mencapai tahap application dimana seseorang dapat menerapkan apa yang ia tahu, ia sadari, ia pahami dalam kehidupan sehari-hari

Pdt. Hanna

Hati manusia � seturut yang dikatakan Calvin � adalah rusak total sepenuhnya. Jika hati kita berubah, itu hanya anugerah Tuhan. Orang yang menerima Firman selayaknya hati terbuka maka ia dapat mengubah seluruh mind set. Pekerjaan ini hanya dikerjakan oleh Roh Kudus

Ev. Agus Setiono dan Ev. Ruth

Nats ini dikorelasikan dengan Yakobus 1:19-27, dimana sikap hati menentukan respon kita pada Firman Tuhan. Firman Tuhan tersebut harus tertanam dan meresap dalam hati kita serta memiliki hasil baik. Meski pun banyak orang yang senang mendengar jika penyampaian baik, tetapi akan dilihat dari buahnya.

Pdt. Timothy Liem

Fokus kita ialah menjadi tanah yang subur. Goalnya itu berarti menjadi tanah subur, berarti harus diolah dan dipersiapkan. Tanah yang subur itu adalah tanah yang diupayakan kesuburannya. Tanah subur ini pun harus ditanami dengan benih unggul untuk menghasilkan buah atau hasil yang berlimpah. Dengan demikian, menjadi tanah subur berarti orang Kristen harus bertumbuh kerohaniannya. Orang Kristen semacam ini tidaklah berdiam saja atau acuh tak acuh, melainkan sikap ingin tahu sangat besar untuk mencari kebenaran Firman Tuhan. Orang Kristen haruslah mempunyai kualitatif, bukan sekedar kuantitatif.

Ev. Christiadi Cohen

Akses itu bisa sama tetapi Ekses Firman itu dapat berbeda. Sama halnya kita punya distribusi, konteks, tema yang sama tetapi penanggapan pun dapat berbeda. Sama halnya seperti kita harus memiliki Ekses baik, seperti halnya tanah baik yang menerima benih Firman dan menghasilkan hasil yang berlimpah.

Ev. Freda dan Sdr. Candra

Pikiran boleh menerima, tetapi hati menentukan untuk melakukannya, maka bagaiman pun kita mampu mengelola dan mendengar segala yang kita terima tetap hati kita yang akan membuktikan bagaimana kita akan berbuah. Tuhan Yesus sangat Konsern pada hati, bukan hanya pada telinga yang mendengar. Itu sebabnya kita menemukan kata �mendengar� dan �menerima� dalam perumpamaan ini.

Pdt. Agus Gunawan

�Buktikanlah jenis tanah anda itu!� kira-kira penekanan inilah yang hendak ditekankan. Ketiga jenis tersebut menggunakan kata �hear�, berbeda dengan jenis tanah keempat menggunakan kata �Receive�. Jika berbicara tentang penerimaan Firman, jemaat Tesalonika dimana Firman yang ditaburkan ialah untuk mereka. Jemaat Tesalonika ialah:

Benar-benar belajar Firman Tuhan

Berusaha untuk mengerti

Menerima dalam penderitaan

Fokus bahwa itu untuk mereka bukan untuk orang lain

Tuhan mengharapkan kita berbuah sangat banyak

Work it Out = Mengerjakannya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India