22 AGUSTUS 2008
Kutetap Percaya: Percaya Pada Janji Tuhan (Daniel 9:1:4)
1. Kita melihat pemimpin yang besar di istana, yaitu Daniel. Pada waktu itu umurnya 16 tahun. Ia bersama teman-temannya bisa survive karena mereka yakin mereka tidak hanya makan dari roti saja
Pemimpinaan remaja begitu penting. Iman yang benar pada umur 16 tahun bertahan sampai umur 86 tahun.
Ini merupakan doa terakhir Daniel. Ia tersendiri, berkelana, dan menjadi bangsa yang tersiksa dan tanpa belas kasihan. Merantau di bangsa yang asing papa, nista, dan menderita. Sekalipun ia tahu bahwa ia sangat diberkati Tuhan, namun ia terbeban bagi bangsanya. Ia menjadi imam bagi bangsanya. Jikalau Tuhan memberikan kesempatan kita juga harus seperti Daniel.
Yekezkiel juga mendampingi umat yang terbuang. Yeremia mendampingi umat yang terbelakang yang tidak mendapat bagian apa-apa.
Daniel hidup sampai zaman raja Koresh. Khususnya Darius adalah anak dari Ahasyweros. Pada zamannya ratu Wasti diganti oleh Esther. Pada waktu itu Israel dapat bertunas kembali lewat Esther.
Allah yang Daniel kenal adalah Allah yang:
- Mahadasyat
- Memegang janji-Nya
- Tuhan yang maha adil
- Mengampuni, mahamurah, besar kasih setianya
- Penuh dengan anugerah-Nya
- Mahakuasa dan tangan kebesarannya menyatakan kemampuannya
- Ia adalah mahamurah dan mahabenar
- Dia marah di dalam keamarahan murkanya kepada orang berdoa
- Mendengar doa
- Ia menyinari terang cahaya mahasuci kepada prang bertobat
- Ia menyendengkan telinga-Nya mendengar dan meridoi dan melindingi tempat yang telah menjadi hancur dan gersang
- Dia mengampuni doa, menjawab dan memberi pertolongan tanpa tersendat-sendat.
Dalam hal ini Daniel bersikap dalam doa (9:3)
- Dia berdoa
- Berpakaian kabung dan debu
- Daniel menetapkan hati dalam konsentraasi berdoa, tekun
- Mengaku dosa bagi diri sendiri dan bangsanya karena mereka telah membujat pelanggaran dan duhaka
Hal-hal yang telah dilakukan Israel:
- Berbuat kejahatan
- Menghianati
- Menyeleweng
- Mereka tidak patuh
- Mereka tidak menjalankan firman-Nya
- Mereka melanggar hukum Allah
- Mereka sesat dan memilih jalan sendiri, membelakangi Tuhan
Pertobatan meliputi hal penting, yaitu kesadaran pengertian
- Mohon belas kasihan
- Berpaling meninggalkan dosa
- Mendalami firman Tuhan sebagai anak yang mengerti
Dalam hal ini ada pertolongan dari Tuhan, malaikat sesuai dengan Ibarani, mereka melayani orang-orang yang diselematkan.
- Gabriel, (9:7). Diutus Allah, langsung pada saat Daniel berdoa. Jani Yesus, yaitu jikalau dua atau tiga orang berkumpul maka Tuhan hadir. Tuhan mengutus gabiriel untuk memberi hikmat, belas kasihan dan pemeliharaan oleh Tuhan, dll. Daniel dipelihara oleh Tuhan. Selama 70 tahun di negeri asing Tuhan tidak pernah meninggalkan Dia. Sekali diselamatkan sepanjang hidup kita diselamatkan.
Kita juga melihat ada echo nubuat Yeremia dan Yehezkiel. Mereka saling sahut- menyahut.
- Tuhan juga mengutus Mikhael, salah satu penghulu malaikat. Dalam hal ini pasal 11:1, Mikhael diutus. Pada tahun pertama Gabriel diutus, tetapi Mikhael juga turut bekerja pada waktu itu. Di bumi anak-anak Tuhan berdoa, di langit ada peperangan rohani. Dalam hal ini yang lebiuh indah lagi pasal 10:5, 7, ada seseorang seperti anak manusia. Itu adalah Kristus dan turut bekerja. Juga ada malaikat yang saling sahut menyahut. Jikalau kita sungguh mengasihi bangsa maka bukan saja kita, tetapi malaikat juga ikut bekerja. Ini persis seeprti apa yang dilihat Yohanes yang tua dan Daniel, yaitu Tuhan Yesus yang begitu mulia dan dasyat.
Dalam pasa 9, berbicara tentang kekuasaan bangsa-bangsa kafir dan berbicara tentang akhir zaman. Dikatakan bahwa orang-orang yang terhisab ke dalam keselamatan akan terluput. Ada beberapa hal tentang keselamatan:
� Nama mereka tercantum dalam buku catatan keselamatan (12:1)
� Orang yang sudah meninggal akan bangun kembali (12:2)
� Yang bangun kembali ada yang mendapat hidup yang kekal ada yang dibenci (12:2)
� bagi orang yang hikmat akan bercaya seperti terang di angkasa (12:3)
� Orang yang membawa kebenaran akan bercahaya seperti bintang (Flp. 2:15;12:3)
� Pada akhir zaman semua wahyu ini akan tertutup tetapi saat kita akan terbuka, dan banyak orang akan lari sini sana menyelidikinya (12:4)
� Zaman sekarang adalah zaman informatif sehingga banyak orang akan menyelidiki perbandingan agama, dll.
� Bagi orang beriman sekalipun mati akan dibangkitkan untuk menikmati hidup untuk selama-selamanya (12:13)
2. Saya melihat Daniel adalah oran gyang luar biasa.
� Di tengah pembuangan ia tidak melupakan identitasnya. Buktinya ketika ia diberikan nama kafir ia tetap percaya kepada Tuhan. Ia tidak melupakan identitas diri umat Allah.
� Ia tidak melupakan diri sebagai hamba Allah sekalipun ia menjadi tangan kanan raja dan mendapat kemewanan. Ia tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan. Ini bertentangan dengan sikap orang-orang pada umumnya yang segera melupakan Tuhan di dalam kenyamanan
� Ia menjadi imam bagi umatnya. Ia sadar Israel mengalami keadaan seperti ni karena dosa-dosa mereka. Ia menyampaikan permohonan doa kepada Tuhan demi pengampunan bangsanya. Ia kerjakan itu dengan penuh tanggung jawab.
3. Pada saat ia merenungkan firman Tuhan ia sadar. Ia selalu mengacu kepada firman Tuhan, karena iman sejati selalu kembali kepada firman Tuhan. Ini sangat menarik.
Satu hal yang menarik lagi adalah pengenalannya akan Tuhan. Doa Daniel selalu pengacu kepada firman Tuhan.
Tipikal doa orang-orang seperti Daniel selalu sama, yaitu orang yang mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan. Mereka berdoa berdasar belas kasihan Allah. Kehidupan keagamaan dan perbuatan-perbuatan amal bisa dilakukan siapa saja, tetapi relasi dengan Tuhan tidak.
4. Di tangak keterpurukan kita melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui 3 nabi. Di sini ada beberpa poin:
� Daniel di tengah pembungan memberikan suatu teladan bagi mereka, bagaimana Daniel bisa menjaga identitas dirinya
� Bagaimana ia tetap percaya di dalam keterpurukan di mana ada pengharapan yang diberikan janji Tuhan. Yaitu bagaimana Israel akan dipulihkan dan seorang raja akan diurapi.
� Di sini kita nelihat Than memleihara umat-Nya melalui Daniel. Di sini terlihat dosa tetap harus dihukum dan anugerah Tuhan yang memelihara umat-Nya.
5. Orang seringkali menjadi tidak percaya saat dikecewakan, dibohongi, ditipu. Terlebih lagi jika dampak keadaan itu adalah membuat orang tersebut menderita. Karena itu dalam segala penderitaan, kekurangan, jika tiap orang dapat melihat bagaimana Allah menyertai manusia,
maka Allah tidak pernah mengecewakan. Kesadaran berjalan bersama Allah ialah yang akan membuat tiap orang dapat berkata: �Aku tetap Percaya.�
6. Saya melihat Daniel adalah seorang tokoh yang menarik karena ia memberikan teladan iman kepada kita. Ia tidak mengalami degradasi iman dan moral sekalipun ia hidup di Babel. Contoh: Soal makanan raja yang sudah dipersembahkan kepada berhala, ia juga berani menghadapi gua singa ketika diperhadapkan dengan penyembahan berhala. Ia berkomitmen untuk menetapkan hatinya, bagaimana dengan saudara?
Kita melihat ia menaruh pengharapannya kepada Allah. ketika kerajaan silih berganti, ia tetapi memiliki integritas dan dengan imannya ia merubah kondisi yang ada. Apa resepnya?
- Ia tetap berdri teguh dalam imannya, ia memperhatikan janji Allah
- Kita pun harus percaya kepada firman Tuhan karena firmannya (2 Tim 3:16)
- Ia memperhatikan janji Allah
- Ia menaikkan doa syafaat bagi bangsanya. Kita pun waji berdoa juga demikian bangi bangsa kita
7. Akan mengakat tiga topik:
- Tetap percaya kepada Allah meski berada di negeri asing
- Dalam keterbatasan kebutuhan yang tidak tersedia di negara asing, tetap percaya Tuhan akan menyediakan pada waktunya.
- Dapat melihat dengan mata iman akan janji-janji Tuhan.
8. Istilah �the covenant of God� dipakai oleh Daniel sebagai dasar dari doa dan permohonanya kepada Yahweh, karena bagi orang Yahudi nama Yahweh menyetakan kasih setia Allah, dan bahwa Ia menuntut kesetiaan dari umat-Nya yang mempunyai hubungan perjanjian dengan Dia. Daniel juga telah menunjukkan kesetiaannya kepada Allah: Ia berdoa dan berpuasa kepada Allah dan menaikan doa syafaat bagi bangsanya.
Ada 4 point yang akan diangkat:
- Fellowship (memiliki hubungan intim dengan Allahnya)
- Faithfullness (setia pada Tuhan meski 4 kerajaan berubah)
- Firm (kokoh, teguh)
- Fixed (tidak tergoyahkan)
9. Pendahuluan
- Di dalam keadaan tertentu kadang-kadang kita sulit percaya kepada Tuhan
- Kadang-kadang kehadiran Tuhan dapat kita rasakan dengan begitu jelas, kadang-kadang kehadiran Tuhan sama sekali tidak dapat dirasakan
- Ini tidak berarti bahwa Tuhan tidak ada. Ilustrasi: matahari yang tdak dapat dilihat pada hari mendung
- Begitu juga dengan janji Tuhan. Keadaan-keadaan tertentu kadang-kadang membuat seseorang juga sulit percaya pada janji Tuhan
a. Ketika umat Tuhan mengalami kemalangan, apakah Tuhan masih mengasihi mereka
b. Ketika orang yang saleh mengalami musibah, apakah Tuhan sudah meninggalkannya?
c. Ketika yang berkuasa adalah pemimpin-pemimpin yang fasik, apakah Tuhan sudah tidak berdaya.
Isi
- Daniel adalah orang yang pernah mengalami kemalangan-kemalangan di atas, tetapi iman-Nya kepada Tuhan dan janji-Nya tidak tergoyahkan:
- Daniel merupakan salah satu teladan yang sangat baik di dalam PL
- Alkitab tidak ada mencatat suatu kecacatan tertentu pada diri Daniel
- Khususnya pada perikop ini kita akan belajar tentang kepercayaan Daniel kepada janji Tuhan.
Ada beberapa hal yang menjadi kunci keteguhan Daniel akan janji Tuhan:
� Pengenalan-Nya akan Tuhan
� Pengenalannya akan firman Tuhan
� Kesetiaan Tuhan yang nyata dalam hidupnya
- Ciri-ciri orang yang berpegang kepada janji Tuhan adalah
a. Tidak bersandar kepada diri, tetapi Tuhan
b. Tidak hidup di dalam kekhawatiran (meyakini pemeliharaan-Nya)
- Di dalam perikop ini ada satu janji yang digumulkan oleh Daniel, yaitu janji kembali nya Israel Selatan dari pembuangan:
a. Tuhan berjanji bahwa Tuhan akan memulihkan keadaan mereka setelah 70 tahun
b. Daniel menantikan janji Tuhan (menyelidiki Kitab itu, ay. 2)
c. Daniel merendahkan diri terhadap janji Tuhan
d. Daniel mendoakan janji Tuhan (dasar doa)
Penutup
- Orang-orang percaya adalah orang yang hidup dengan iman, bukan penglihatan; berdasarkan janji Tuhan, bukan keadaan
- Orang-orang yang hidup berdasarkan iman akan lebih mampu menghadapi kesulitan, karena mereka memiliki pengharapan akan janji-Nya
- Kadang-kadang Tuhan mengizinkan keadaan-keadaan atau situasi-situasi yang buruk menimpa orang percaya. Tujuannya adalah kebaikkan bagi kita.
a. Kita semakin mengenal Allah
b. Kita didewasakan
c. Allah dimuliakan
- Janji Tuhan, bukan alasan kita menjadi pasif. Sebaliknya, janji-Nya merupakan
a. Dorongan untuk kita berdoa
b. Kekuatan/ketekunan kita berdoa
c. Pengharapan kita
Kesimpulan
Ini merupakan komitment dan kosekuensi dari mereka yang percaya kepada Tuhan. Yoh. 2, ketika Yesus melakukan banyak mujizat banyak orang percaya, tetapi Yesus tidak. Ada 2 macam percaya:
� Believe. Sekhadar percaya.
� Trust. Allah adalah Allah yang dapat dipercaya. Kita harus mempercayakan seantero hidup kita kepada Allah.
Dalam hal ini kita melihat bahwa
� Iman yang mengimani
� Yakin, dan percaya yang mempercayakan diri. Paulus berkata bahwa Tuhan tidak mungkin manyangkal diri-Nya untuk menya
� Teguh, tegas, tuntas, jelas, dan tidak diombang-ambingkan dengan ajaran palsu dari dunia. Bukan kondisi yang kita pentingkan, tetapi dibalik itu ada fakta, dan dibalik fakta ada kebenaran.
Orang Tionghoa memiliki beberapa pandnagan tentang Tuhan:
- Iman yang percaya
- Iman yang menengadah
- ?
- Iman yang menjadi kenyataan
- Kita percaya kepada seseorang dan kita lepas tangan
- Ada iman ada keluhuran hidup
- Iman yang real, bahwa Allah itu dapat dipercaya karena Ia menyatakan sesuatu dalam hidup.
0 komentar:
Posting Komentar