Kamis, 11 September 2008

TERINGAT, TERCATAT

TEMA BULANAN : Mantap Melayani
Tema : Teringat, Tercatat (Maleakhi 3:16-18)
Tujuan : Buku peringatan yang mencatat hal-hal yang indah, yang terkenang sepanjang masa, akan menjadi kebanggaan dan pujian bagi orang yang sungguh mengasihi Dia, mereka akan menjadi bangsa yang terpuji dan patut diteladani.

� Kitab Maleakhi mencatat perkembangan sikap negative orang Israel terhadap YHWH-nya, yang menarik untuk disimak, karena terjadi sebelum masa kegelapan selama + 400 tahun tiba, dimana YHWH sama sekali tidak berfirman kepada orang Israel.
1. Orang Israel merasa tidak dikasihi YHWH, padahal tidak demikan, karena sebenarnya Esau yang dibenci YHWH, bukan Yakub dan keturunannya (1:2-5)
2. Orang Israel (termasuk para imam) tidak menghormati YHWH, dengan cara mempersembahkan roti dan binatang yang cemar (1:6-14)
3. Para Imam tidak mengajarkan kebenaran, sehingga membuat banyak orang jadi tergelinci dan merusak perjanjian YHWH dengan suku Lewi (2:1-9)
4. Orang Israel menceraikan istri tua mereka dan melakukan kawin campur, sehingga mencemarkan kesatuan ilahi pernikahan dan tidak lagi menurunkan keturunan ilahi, seperti yang dikehendaki YHWH (2:10-16)
5. Orang Israel tidak mengembalikan perpuluhan, yang merupakan milik YHWH (3:6-12)
6. Orang Israel tidak mau beribadah pada YHWH, tidak mau menjadi anak Torah, serta tidak mau hidup takut dan gentar pada YHWH, karena menyangka YHWH tidak akan menghukum orang jahat, fasik dan gegabah. YHWH bahkan meluputkan orang yang mencobai-Nya (3:13-15)

Oleh sebab itu, sebelum hari YHWH yang dahsyat itu, Maleakhi memperingatkan orang Israel untuk memperhatikan dan mendengar kehendak YHWH (3:16-18), karena;
1. YHWH mengingat, bahkan mencatat tingkah laku umat yang takut dan hormat pada-Nya dalam sebuah kitab peringatan
2. Umat yang takut dan hormat pada-Nya akan menjadi milik kesayangan-Nya
3. Umat yang melayani-Nya akan menjadi anak kesayangan-Nya
4. Orang lain akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah dan tidak beribadah pada YHWH.

� Diingat dan dicatat oleh Tuhan adalah hal yang indah dan luar biasa. Mereka yang menerima ini adalah yang takut akan Tuhan. Artinya mereka yang kagum dan takjub, percaya Tuhan dan ingin taat pada Tuhan, mengasihi yang Tuhan kasihi. Ada berkat2nya (ay.16) didengar dan diperhatikan Tuhan (2) dicatat dalam kitab peringatan (kata ini muncul baru di kitab Maleakhi, sementara kitab2 lain mencatat kitab kehidupan) (3) menjadi milik kesayangan Tuhan, yang berharga yang khusus dari Allah (4) dikasihani Tuhan. Maleakhi mengangkat perbedaan akhir hidup orang yang benar dan orang yang fasik (badingkan dengan fasal 4)

� Ada dua kelompok umat beragama:
Pertama, orang yang merasa sia-sia beribadah kepada Allah, apa hasilnya? Ikut Tuhan harus dapat untung. Hati mereka tidak pada Tuhan, ttp pada keuntungan apa yg didapat. Tidak tulus. Mereka minta Allah menyuap mereka, minta Allah memberkati tetapi mereka tdk mau melakukan kewajiban mrk sbg umat.
Jangan malah beribadah bikin sedih hati, seperti orang ke rumah duka (14). Ibadah dipandang sebagai sumber dukacita, bukan sukacita.
Mrk membandingkan dng orang lain yg arogan, mrk hidup jauh dari Allah tetapi beruntung, makmur. Allah itu adil apa tidak sih? Allah peduli orang benar tidak?
Kedua, orang saleh yang sejati. Akan menjadi milik Tuhan.
Allah tidak menjawab ttp mengarahkan mereka melihat pada kelompok orang yang saleh yg menjauhkan diri dari orang sombong, mockers dan sinis. Mrk adlah orang yang takut Tuhan (16), yg menghormati namanya (16), orang benar (17) yg melayani Tuhan.
Orang saleh adalah orang yang mengasihi Tuhan dan taat kepadaNya.
Janji Allah:
Mrk akan jadi treasured possession: org yg dipilih dan dikasihi Tuhan, yg memelihara perintahNya. Milik yg khusus. Allah akan seperti Bapa yg sayang kepada anakNya yang sudah melayani Dia.

� Orang-orang Yahudi (para imam dan umat Allah) pascapembuangan yang kembali ke Yerusalem telah mengalami kesusahan dan kemunduran iman. Mereka telah menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, meragukan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi bahwa ketaatan kepada segala perintah Allah itu berguna. Seiring dengan pudarnya/mundurnya iman, 1) maka pelaksanaan ibadah menjadi suatu rutinitas saja/ketidaksungguhan beribadah; 2) dan tidak memiliki perasaan/nuansa kasih yang tulus iklas dan semangat yang menggebu-gebu untuk Allah/kurangnya iman kepada Allah; 3) mereka acuh tak acuh/masa bodoh terhadap tuntutan hukum Taurat/ketidaksediaan mereka untuk taat kepada hukum Allah; 4) dan melakukan bermacam-macam dosa. Dalam sikon demikian, Allah bangkitkan seorang iman/nabi Maleakhi yang bernubuat 100 tahun setelah kelompok pertama orang buangan kembali dari Babel. Dalam situasi seperti demian, dalam krisis iman orang Israel, Allah mengutus Maleakhi, dengan tujuannya adalah untuk :

1. Memanggil para imam dan umat Allah bertobat dari segala dosa dan kemunafikan agamawi mereka. Karena para imam menghina nama Allah dengan mempersembahkan korban yang cacat kepada-Nya dan mencemarkan pelayanan yang dipercayakan kepada mereka dengan tidak takut dan tidak menghormati nama-Nya(1:6-8; 2:1-4).
2. Untuk menyingkirkan semua rintangan dan ketidakadilan yang merintangi/menghalangi kemurahan dan berkat Tuhan turun atas mereka. Karena umat Israel meragukan kasih dan kesetiaan Allah (1:2). Mereka melanggar hukum Allah dengan menceraikan istri dan menikahi orang kafir (2:10-16). Mereka menipu Allah dengan tidak membayar persembahan persepuluhan (3:8-10).
3. Untuk kembali kepada Allah dan perjanjian-Nya dengan hati yang taat, takut dan mengasihi. Ingatlah kepada Taurat (4:4).

Dalam Perikop tersebut, ditemukan;
1. ALLAH MENGINGAT DAN MENCATAT SEGALA KASIH DAN KESETIAAN KITA KEPADANYA (3:16)
2. ALLAH MENJADIKAN MEREKA YANG SETIA DAN MENGASIHINYA SEBAGAI HARTA/UMAT KESAYANGAN-NYA (3:17-18).

� Ada 3 hal
1. Hidup dalam Kebenaran (ay.16)
Kondisi pada zaman Maleakhi dapat digambarkan seperti kehidupan agamawi, hanya menuntut pelaksanaan upacara2 agama secara lahir dan tidak sungguh2, tanpa pertobatan, tanpa kesalehan. Ketidakpercayaan yang meluas, moralitas rusak. Para imam rusak akhlaknya, sehingga roh ketidakpercayaan memenuhi seluruh negeri. Maleakhi adalah hamba Tuhan yang bangkit pada situasi yang genting ini. Ay. 16 berbicara tentang sisa Israel yang setia, orang2 saleh yang takut akan Tuhan dan menghormati nama Tuhan. Kesetiaan mereka diikat dalam perjanjian Allah dengan bapa leluhur mereka, yang menuntut kesetiaan.
2. Kebenaran yang membenarkan (ay.18)
Hidup sepertinya paradox dengan kenyataannya, ketika orang-orang saleh dan benar itu menyaksikan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan berbuat seenaknya, berani berbuat dosa tanpa punya takut akan Tuhan, hidup licik, culas dan berlaku tidak adil. Mereka sepertinya hidup baik-baik saja. Mengapa? Ay.18 menunjukkan perbedaan yang kentara sekali antara orang benar dan orang fasik. Krn kebenaran akan menguji mereka seperti rembang tengah hari. Coram Deo, berdiam dirilah di hadapan Tuhan, dan nantikanlah Tuhan
3. Kebahagiaan orang benar (ay.17)
Maleakhi = Malakhiya (ibrani) artinya The messeger of God (pesuruh YHWH). Membawa pesan yang penting bagi umat Tuhan yang hidup dalam kegelapan dan moralitas yang buruk. The Truth is God Truth, kebenaran adalah kebenaran Allah itu akan dinyatakan di dalam kehidupan anak-anak Tuhan yang hidup dalam kebenaran. Maleakhi muncul dengan lantang, bersemangat di tengah-tengah umat yang sudah mulai luntur iman dan lesu kehidupannya.
Apa yang teringat? Apa yang tercatat? Tuhan mengingat orang yang hidup dalam kebenaran, yang kebenaranyang dipegangnya telah membenarkan dirinya, dan kemudian mengecap dan mengalami kebahagiaan yang disediakan oleh Allah sebagai Bapa yang penuh kasih dan kemurahan.

� Apakah ibadah kita memang tercatat dan teringat oleh Tuhan? Baik dalam pujian dalam ibadah? Dari mana keyakinan kita bahwa pujian kita diperkenan oleh Tuhan. Di Amerika ada gerakan pujian Heal Song, sebagai bagian mengekspresikan hubungan dengan Allah. Maz 37 dan Maz 73, membuat kita melihat tentang bagaimana tentang realita kehidupan.
Ibadah punya 3 penekanan;
1. Ibadah adalah penyerahan Total
2. Fokus utama untuk memuliakan Tuhan (dalam segala pergumulan dan keadaan yang dialami)
3. Perubahan karakter (kutipan dari Rick Warren). Menjadi serupa dengan Kristus, bukan perkembangan jumlah (kuantitas) tapi perubahan karakter jemaat/pribadi yang ikut ibadah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India