Selasa, 15 Desember 2009

KABAR KESUKAAN BESAR

KABAR KESUKAAN BESAR

Lukas 2:8-20







Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut




Akhir-akhir ini kita banyak mendengar kabar buruk yang sangat menakutkan dan menggelisahkan hati kita. Bencana alam ada dimana-mana, krisis global sedang melanda dunia, sakit penyakit, kejahatan semakin merajalela. Sebab itu, dunia sangat mendambakan kabar baik yang dapat memberikan solusi bagi problema manusia. Kabar kesukaan besar yang diberitakan malaikat Tuhan menjadi solusi bagi semua orang yang hidup dalam kegelapan, ketakutan dan menderita karena tertindas dosa. Situasi dan kondisi demikian juga dialami bangsa Israel pada saat kelahiran Yesus. Saat itu, mereka hidup menderita dibawah penjajahan Romawi. Dalam kondisi demikian terdengarlah kabar yang disampaikan malaikat Tuhan kepada para gembala yang berbunyi: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa� (Luk. 2:10).

A.Isi kabar kesukaan besar.

1.Yesus, Juruselamat dunia telah lahir (Luk. 2:10-11). Istilah �Yesus� (Yunani) dan �Yeshua atau Yosua� (Ibrani) artinya Tuhan menyelamatkan. Nama tersebut paralel dengan istilah �Juruselamat� (Yun. so�te�r), a deliverer, savior. Artinya: Yesus adalah Pembebas atau Sang Penyelamat. Jika kita menyadari Yesus itu Juruselamat, berarti kita sangat memerlukan-Nya karena kita adalah orang berdosa yang pasti akan binasa (Rm. 3:23; 6:23).

2.Yesus adalah Mesias (Luk. 2:11). Istilah �Kristus� (Yun. christos) dan (Ibr. Mesias), anointed, the Messiah, an epithet of Jesus. Artinya: Yesus adalah pribadi yang diurapi Allah. Pentingnya Yesus diurapi karena itu membuktikan siapa jati diri-Nya yang sebenarnya. Iman Kristen percaya bahwa Yesus adalah Mesias bukan saja karena Dia sudah melakukan banyak mukjizat, tetapi karena hal itu sudah dinubuatkan sekian ratus tahun sebelumnya dan kini Dia sudah menggenapi nubuat tersebut.

3.Yesus adalah Tuhan (Luk. 2:11). Istilah �Tuhan� (kurios), supreme in authority, controller, God, Lord, master. Artinya, Yesus tidak hanya Juruselamat dan Mesias, tetapi Dia juga Tuhan. Unggul dalam otoritas, pengontrol, Allah dan Tuhan. Kita harus dapat mengakui Yesus adalah Tuhan dalam keadaan apapun. Kiranya kita beroleh kekuatan untuk melayani Dia dan menjadi berkat bagi banyak orang.



B.Respons terhadap kabar kesukaan besar.

1.Pergi melihat dan menyaksikan kabar kesukaan itu (Luk. 2:15-19). Setelah mendengar kabar kesukaan besar itu, lalu para gembala segera pergi melihatnya. Mereka rela meninggalkan kenyamanan istirahat dan meninggalkan domba-domba mereka untuk pergi ke Betlehem pada malam itu juga. Setelah sampai di tempat tujuan, para gembala, "memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu" (ay. 17). Ini berarti mereka menjadi saksi-saksi Kristus. Allah memakai mereka untuk menyebarluaskan berita surgawi ini.

2.Mengalami sukacita yang besar (Luk. 2:20). Mereka mengalami sukacita besar setelah bertemu dengan Yesus yang diekspresikan dengan: memuji dan memuliakan Allah, karena apa yang didengar dan dilihat mereka sesuai dengan yang dikatakan malaikat Tuhan kepada mereka. Ini membuktikan bahwa para gembala tidak hanya menjadi pendengar yang baik, tetapi jauh dari itu mereka menerima serta mengalami sendiri kesukaan besar itu. Apakah anda sudah mengalami kesukaan besar itu? Untuk itu percaya dan terimalah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu.



Kita telah merenungkan orang-orang yang tulus hatinya. Dua minggu lalu, kita merenungkan Yusuf yang tulus hatinya, maka dia diam-diam dan dan banyak berdiam dan dipakai dan diperkenan dan hidup dalam ketaatan Pada akhirnya dipakai menjadi ayah Sang Juruselamat Tuhan Yesus. Minggu lalu, kita merenungkan Maria yang tulus hatinya, maka dia berkata bagaimana mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami, bukan dengan ketidakpercayaan tetapi justru menyatakan kerendahan hatinya yang sungguh menyadari ketidaklayakannya. Pada akhirnya dipakai menjadi ibu Sang Juruselamat Tuhan Yesus. Minggu ini kita merenungkan gembala-gembala yang pada kesimpulannya bisa disebut sebagai gembala-gembala yang tulus hatinya. Pada akhirnya dipakai sebagai saksi dan pemberita Injil yang pertama dari kelahiran Tuhan Yesus.

1.Berita disampaikan pertama kali kepada gembala-gembala dan mereka taat

Perkataan malaikat kepada gembala-gembala adalah, �Jangan takut !� Mengajar kita bahwa gembala-gembala ada ketakutan, baik ketakutan sesaat pada waktu itu tentu juga tidak mustahil ada ketakutan yang mereka sudah alami selama ini. Tentunya perkataan malaikat ini memberikan penghiburan kepada gembala-gembala. Yang indah adalah gembala-gembala taat, maka mereka cepat-cepat berangkat menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu. Dua hal yang terjadi 1) Mereka disebut sebagai saksi dan pemberita Injil yang pertama, sebuah kehormatan yang luar biasa. 2) Mereka mengalami sukacita yang besar karena percaya dan taat.

2.Beritanya adalah Juruselamat telah lahir

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat. 1) Juruselamat bukan guru selamat. Didunia ini banyak guru selamat tetapi hanya satu Juruselamat yaitu Tuhan Yesus. Sejak kedatangan-Nya sudah jelas, bahkan dinubuatkan juga jelas. Panggilan-Nya, perjalanan hidup-Nya jelas yaitu sampai ke kayu salib. 2) Apa yang telah mereka nantikan selama ini berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun, berabad-abad, milenium demi milenium. Orang Israel terus menerus menunggu Mesias yang dijanjikan itu. Maka tatkala Juruselamat sudah datang tentunya ada kebahagiaan tersendiri. Kita bisa melihatnya atas diri Simeon dan Hana. Simeon setelah berjumpa dengan bayi Yesus, berkata : sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera... Perjumpaan dengan bayi Yesus membuat Simeon yang tua merasa sudah waktunya untuk pulang ke rumah Bapa di sorga. Hana juga mengucap syukur yang sama.

3.Kelahiran Juruselamat adalah nubuatan yang digenapi

Apa arti nama Daud, sehingga disebut lahir di kota Daud ? Sudah dinubuatkan, bahkan sangat lama sekali, Yesus akan lahir dari garis keturunan raja Daud dan sekarang digenapi. 1) Manusia suka, bisa lupa untuk menepati janjinya, bahkan bisa ingkar janji. Jangan berharap kepada manusia. 2) Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak lupa akan janji-Nya bahkan sekalipun melewati ribuan tahun. Apa yang Tuhan katakan, itu juga yang akan dilaksanakan-Nya. Mari kita berharap kepada-Nya.



Sudah lama Allah tidak berbicara kepada bangsa Israel, sudah lama tidak ada lagi nabi yang diutus Allah ke bangsa Israel. 400 tahun tidak ada suara Allah yang di dengarkan bangsa Israel tiba-tiba-tiba Malaikat Allah berbicara kepada gembala-gembala di padang gurun dengan membawa berita yang maha besar. Berita yang menggemparkan dunia, ada kesukaan besar bagi umat manusia. Sebuah berita yang menggembirakan manusia ditengah-tengah keberdosaan dan kehampaan dunia ini. berita apa yang disampaikan; bahwa juruselamat,Kristus Yesus telah di kota Daud. Dialah Juruselamat dunia yang memberikan pengharapan bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Berita itu di sampaikan Malaikat Tuhan kepada kelompok masyarakat kelas bawah yang tidak diperhitungkan di masyarakat. Orang-orang yang sederhana, papa tidak berdaya tanpa pengharpan, justru berita itu datang kepada orang-orang yang lemah, sederhana dan tidak berdaya.



-Kesukaan besar karena dihargai Ilahi (disapa malaikat) meskipun tidak dipandang sebelah mata (dilupakan) oleh manusia

-Kesukaan besar didapatkan para gembala karena keselamatan Allah juga datang kepada mereka (ay 11)

-Perjumpaan gembala dengan Yesus tidak mengubah status mereka tetapi mengubah hati mereka (ay 18, 20)



Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Jakarta




Kabar kesukaan ini hanya diberitakan pada para gembala, tidak kepada orang Majus, para imam, orang Farisi, atau raja. Berita ini bisa menyebar, setiap orang jadi tahu, termasuk kita pada hari ini.

Tuhan punya strategi yang luar biasa, sehingga berita itu bisa disampaikan ke semua orang.

[1]Berita itu disampaikan oleh malaikat dengan paduan suara bala tentara Surga. Berita ini menjadi spektakuler, karena cara penyampaiannya luar biasa.

[2]Berita itu diterima oleh para gembala yang belum pernah mendapat berita sespektakuler seperti itu, maka mereka merasa sangat excited, sehingga langsung berangkat.

[3]Berita itu mengenai Allah yang mau lahir sebagai manusia, dalam kandang, dibungkus lampin, tidur dalam palungan. Melalui cara lahir seperti ini, maka gembala bisa menemukan Yesus dengan lebih mudah.



Kesukaan besar (chara, Yunani) = abundance = kesukaan yang berlimpah-limpah.

Kesukaan besar karena:

[1]Juru Selamat telah lahir (v 11).

[2]Keselamatan untuk bangsa-bangsa. Bagaimana seorang bayi lahir di desa kecil, tapi sampai hari ini dirayakan berjuta-juta orang di New York? Apa pengaruhnya? Natal milik bukan hanya orang Kristen, tapi semua orang. Bahkan perangpun berhenti.

[3]Sukacita tidak dimulai dari Bait Allah, tapi berpusat di kandang. Yesus lahir tidak bau minyak kayu putih / telon, tapi bau kotoran binatang. Kadang, kesukaan bukan dari gereja, tapi dari orang yang di pinggir yang tak punya apa-apa.

[4]Kesukaan besar ini diberitakan oleh malaikat (v 13). Ada yang bilang bahwa ini ribuan malaikat yang menyanyi.



Berita Yesus lahir membawa kesukaan besar bagi para gembala. Kalau buat kebanyakan orang pada hari ini, kabar itu tidak lagi membawa kesukaan. Waktu itu sudah 400 tahun tak ada kabar, maka mendengar kabar, merasa sukacita. Apakah hari ini orang merasa sukacita? Atau justru Natal dihadapi dengan perasaan biasa, bosan, jenuh, cape, tidak ada sukacita.



Di mana = Kabar itu disampaikan bukan di istana, tapi di padang, di pinggiran.

Kepada siapa = kepada para gembala, orang yang rendah, marginal, tersisihkan. Allah mau berbagi kesukaan besar juga dengan orang yang rendah ini.

Isinya apa = hari ini telah lahir Juru Selamat (v 11). Yesus adalah Tuhan, menjadi Juru Selamat bagi orang tak berdaya.

Responnya apa = Mari kita pergi (v 15); cepat-cepat berangkat (= tak menunda). Percaya Tuhan juga suka ditunda. Mereka juga mengabarkan apa yang diterima dari malaikat. Akhirnya, mereka memuji dan memuliakan Allah (v 20).



Berita sukacita karena disampaikan oleh malaikat. Apa yang membuat sukacita? Karena berita itu sendiri.

Berita itu berisi:

[1]Lahir = kelahiran adalah hal yang umum. Tapi, kelahiran Yesus sangat berbeda dengan kelahiran kebanyakan orang pada hari ini. Tempatnya, nubuatnya, dari seorang dara, kotanya, caranya, etc.

Kelahirannya menggelisahkan Raja Herodes.

Kelahirannya dinyanyikan ribuan malaikat.

Focus Natal adalah lahir, bukan dramanya, dekorasinya, etc.

[2]Juruselamat

Pribadi yang dilahirkan bukan manusia biasa, tapi Juru Selamat.

[3]Kristus adalah Mesias yang diurapi / dijanjikan.

[4]Tuhan Allah semesta alam, Allah yang berinkarnasi.



Sukacita natal harus benar-benar menjadi bagian dalam hidup kita. Harus diusahakan. Karena, hari ini sukacita natal tergeser dengan masalah-masalah hidup / kesibukan-kesibukan kita. Maka, Natal harus ada waktu untuk merenungkan apa artinya dalam hidup kita. Tanpa menikmati Natal, maka itu sangat mempengaruhi hidup kita.

Kalau ia bersukacita:

[1]Maka ia akan rindu memberitakan kabar itu.

[2]Maka ia akan semakin mengasihi, setia melayani Tuhan.



Biasanya anak laki lahir di Yerusalem, maka ada yang mengunjungi untuk menyanyi, karena mereka menduga jangan-jangan ini Juru Selamat. Ternyata, waktu Juru Selamat betulan lahir, mereka tidak ada, sehingga Allah memakai malaikat untuk menyanyi. Kesukaan besar yang bagaimana:

[1]Kelahiran Juru Selamat yang telah ditunggu-tunggu untuk menyelamatkan. Kristus yang diurapi.

[2]Sejahtera di bumi (v 14). Tapi, mengapa waktu Yesus lahir, malahan ada perang dan pembunuhan. Damai itu diberikan di antara manusia yang �Berkenan� pada-Nya.

[3]Melihat kemuliaan Tuhan = menyaksikan koor yang luar biasa, tanpa bayar, yang bisa menjadi saksi bagi Kristus.



[1]Tanda yang krusial bagi orang yang sudah menerima berita Natal, maka ia pasti memberitakannya. Apakah ia sudah masuk gereja, angkat tangan bertobat tiap minggu, tapi kalau ia tak memberitakannya, maka ia belum menerima. Apa yang menjadi kebanggaan orang, selain dari penderitaannya (Mz. 90). Kalau anda mau menerima sukacita yang sejati, jangan cari yang seneng-seneng, tapi in charge (siap menderita / mengambil bagian) dalam Natal itu sendiri. Ada orang yang takut ke gereja, takut dimintai sumbangan.

[2]Orang yang tak berkenan pada Allah, maka ia juga tak bersukacita. Kalau ia berkenan, pasti ia bersukacita.

[3]Kalau orang sukacita, pasti bertindak / melakukan. Gembala cepat bertindak, pergi.



[1]Gembala setelah mendapat kabar itu, kabar itu merubah kehidupan rohani mereka. Mereka tidak takut, tidak sedih.

[2]Setelah mendapat kabar itu, mereka bertemu dengan Juru Selamat.

[3]Setelah bertemu, mereka menemukan tujuan hidup = memberitakan kabar baik, memuji dan memuliakan Tuhan.



Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Bandung




Berita yang disampaikan kepada gembala-gembala dikatakan sebagai �berita kesukaan besar�. Inti dari kesukaan besar itu adalah �telah lahir bagimu (bagi segala bangsa) Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan.� Berita kesukaan ini tidak boleh berhenti pada para gembala, tetapi harus disampaikan ke seluruh bangsa dan ini menjadi Amanat Agung Tuhan Yesus bagi murid-muridNya dan kita semua. (Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.")



Ada hubungannya dengan minggu ke 4, yaitu bersaksi � penekanannya pada gembala yang bersaksi; ada 3 hal:

1.Mereka berkata satu sama lain;

2.Kemudian mereka bercerita tentang Tuhan pada orang2; pengalaman itu adalah sesuatu untuk disebarkan

3.Pengalaman iman; Gembala memuji Tuhan karena hati mereka bersukacita setelah bertemu Tuhan.



Injil Lukas menggambarkan peristiwa natal berbeda dengan injil lain, karena ia mulai dengan peryaan yang penuh dengan hati (Philip Yancey). Injil Lukas selalu member sebab untuk para pembacanya bersukacita. Biar kita sekali lagi bersuka cita. Judul dari NIV The Sepherd an The Angel-Betapa Mulianya. Pada waktu itu gembala merasa sebagai penduduk desa yang kalah

ada 4 hal:

1.The shepherd and the angel; disana dikatakan sebagai masyrakat yang rendah, mereka adalah pengembara dan angel adalah pembawa kabar yang mulia. Lb konteks jaman itu adalah mereka di bawah jajahan romawi, mereka adalah sebagai penduduk desa yang kalah. Tapi di sini kita melihat esensi yang hakiki adalah the good news is the good news, menembus segala pergumulan

2.The ideal; ada satu kata kunci adalah the great joy dan kemuliaan Tuhan. Lalu diikuti dengan sangat ketakutan. Kemuliaan Tuhan membuat kita akan merasa berdosa, tidak layak. Tetapi ketika disampaikan the good news menjadi the great joy responnya adalah mendatangkan pujian.

3.The realization; bagaimana gembala ay. 16-20 ? lalu mereka cepat2 berangkat; mereka responsive, mereka adalah eye witness. Ada pengalaman nyata

4.The regular; mereka kembali pada kehidupan nyata atas segala sesuatu yang telah mereka lihat dan dengar. Natal telah membagi sejarah menjadi dua; AD dan BC



Ay.16 reaksi yang cepat dari mereka, seringkali jemaat itu menunda. Meskipun mereka kaum marjinal tapi mereka bereaksi dengan cepat. Ay. 20 mereka bisa memuji dan memuliakan Allah; mungkin ini bisa ditekankan kepada jemaat bahwa inilah tujuan kita hidup seharusnya.



Kabar kesukaan adalah kerinduan semua orang. Dalam konteks pada gembala, telah mengubah ketakutan menjadi tidak lagi takut. Kabar kesukaan itu telah membuat mereka bertindak dan menikmati. Setelah itu, di ay.terakhir mereka terheran dan terkagum. Artinya adalah sesuatu yang membuat mereka gentar, ada kekuatan yang bukan hanya mereka nikmati yang bukan hanya dipengaruhi tapi juga mempengaruhi.



Kabar kesukaan ini secara global; mengapa dikatakan kesukaan besar?

1.Karena ia memberikan diri-Nya. Artinya untuk menunjukkan jalan pendamaian, pengharapan .

2.kesukaan bukan spesifik kecil, tapi juga untuk kaum intelek, kaum rohaniwan.

3.Kesukaan besar itu memberikan pengharapan itu bahwa juruselamat itu telah ada.



Ay.10-14 mengapa dikatakan kabar kesukaan besar?

1.Itu berarti sebelum berita ini, kesukaan yang ada di dunia ini lebih rendah. John calvin mengatakan �sebelum manusia damai dengan didamaikan dengan Allah, segala sukacita mereka adalah bohong dan palsu, dan berumur pendek.�

2.Berbicara tentang isi dari kesukaan besar itu bicara tentang juruselamat, berarti kelahiran penolong yang dinantikan hang akan melepas belenggu

3.Kesukaan besar bukan hanya bicara tentang juruselamat, tapi bagaimana kehadiran Allah yang MahaTinggi di tengah kehidupan manusia. Dari tidak ada jalan, jadi ada jalan dan pengharapan.



Para gembala adalah kelompok pinggiran, mereka tidak beranggap, jika mereka bersaksi di persidangan mereka tidak didengar karena imej buruk yang ada padanya.

1.Mereka merespon

2.Mereka mencari; mereka cari ke kota padahal imej mereka sudah buruk, mereka berani dan mau menghadapi tantangan

3.Mereka menemukan kegenapan kesukaan yang besar bagi mereka setelah merespon dan mencari;

Berita pencarian mereka pasti menjadi berita yang menghebohkan; orang2 akan mencari tahu apakah berita itu benar atau tidak. Dulu gembala tidak dipakai kesaksiannya, tetapi sekarang kesaksiannya dipakai oleh Tuhan.



Kesukaan Besar karena;

1.Berita itu menjadi bagian personal, �Hari ini telah lahir bagimu..�

2.Yesus Kristus adalah juruselamat, penggenapan janji Allah

3.Ada tanda / petunjuk untuk menjumpainya

4.Nyata ada anugrah damai sejahtera



Jumat, 11 Desember 2009

MARIA YANG MEMULIAKAN TUHAN

MARIA YANG MEMULIAKAN TUHAN
Lukas 1:26-55


Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Garut

1)Allah bertahta dan menguasai sejarah hidup manusia
Perikop ini menyatakan Tuhan adalah pemegang kendali sejarah hidup manusia. Waktu Tuhan adalah waktu yang sempurna, terindah. Dia benar-benar tahu apa yang Dia akan lakukan. Maka Lukas tidak mengatakan "Pada suatu waktu. . . .� Sebaliknya," Pada zaman Herodes, raja Yudea. . . . (1:5). Malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret "(1:26). Allah melewati Imperial Roma, Yerusalem, Bait Allah dan datang ke sebuah desa di Galilea. Ditengah sejarah Herodes dan keluarganya yang jahat, bukan orang Yahudi, tidak mempunyai setetespun aliran darah raja Daud mengalir dalam pembuluh darahnya, yang ada hanya karena ditunjuk oleh kekuatan Roma. Dalam situasi seperti inilah berita kelahiran Kristus dinyatakan. Lukas mencatat sejarah penting dalam historisitas kelahiran Yesus.
2)Tuhan Yesus tetap adalah sentral dari perikop ini
"Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. . . .�. Ia akan menjadi besar, Ia adalah kemuliaan Allah, lebih daripada Yohanes Pembaptis. Ia disebut Anak Allah Yang Mahatinggi yang berarti Ia adalah Anak Allah itu sendiri. Ini adalah penunjukan yang jelas tentang ke-Mesias-an Nya. "Mesias harus ditafsirkan dalam pengertian Anak Allah-Nya" (Wahyu 5:5). Tuhan akan memberikan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya." Dia adalah Mesias. Yesus adalah Mesias dari TUHAN. Dalam II Samuel 7:12-13 menyatakan, Aku akan mendirikan takhta kerajaan-Nya untuk selama-lamanya. Menurut janji Allah, Yesus adalah pewaris sah tahta Daud. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan kerajaan-Nya tidak akan berakhir." Sekali lagi, ini adalah deskripsi mesianis atas diri Tuhan Yesus.
3)Maria adalah seorang yg berintegritas
Maria berkata, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Sebuah pernyataan integritas Maria. Bukan tidak mungkin orang-orang di Nazaret akan mencerca dia. Dia akan menjadi sasaran ejekan dan gosip. Simeon berkata, suatu pedang akan menembus jiwamu..Ttatkala Tuhan meminta Maria untuk melahirkan anak tanpa menikah, jawaban Maria bukanlah keputusan yang sembrono. " Bagaimana kita merespons ketika Dia datang kepada kita dan mengundang kita untuk bergabung pada misi-Nya mustahil? Maria memiliki hati pasrah. Dia taat kepada kehendak Tuhan. Dia meninggalkan waktu dan perhitungan manusiawi kepada waktu dan perhitungan Allah. Sikap rendah hatinya adalah salah satu dari ketaatannya sebagai hamba-Nya. Dia membuat dirinya tersedia kepada-Nya dan itulah yang Dia inginkan dari kita.

Bagaimana kita seharusnya merayakan Natal? Bagi orang non-Kristen, cara yang terbaik untuk merayakan Natal adalah dengan menjadi Kristen, yaitu percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta mengambil keputusan untuk mengikut Dia sebagai murid-Nya. Tetapi bagi kita yang sudah menjadi orang Kristen dan sudah percaya kepada Tuhan Yesus, seharusnya kita merayakan Natal dengan mengikuti teladan Maria, yaitu memuji dan memuliakan Tuhan. Mengapa Maria memuliakan Tuhan?
1)Karena ia memperoleh kasih karunia di hadapan Tuhan (Luk. 1:28-29, 48-49). Maria menyadari bahwa ia dikarunia Tuhan melebihi semua wanita dalam hal dipilih Allah untuk mengandung dan melahirkan Yesus. Maria dipilih bukan karena ia lebih baik daripada yang lain melainkan karena ia sudah mendapat kasih karunia di mata Allah. Hidupnya sederhana, saleh dan menyenangkan Allah menjadi sarana untuk tugas yang penting dalam rencana penyelamatan bagi umat manusia (2Tim. 2:21). Dalam Lukas 2:19, mencatat sikap Maria yang luar biasa ini mencoba mengingat segala sesuatu yang terjadi pada dirinya dan membayangkan apa artinya setiap peristiwa itu. Maksudnya, Maria menyediakan waktu untuk memikirkan hal-hal rohani sambil memuji Tuhan, sebagaimana yang seharusnya kita lakukan. Natal adalah waktu yang sangat sibuk. Tetapi waktu kita akan sia-sia, apabila kita terlibat dalam segala kesibukan Natal, namun tidak sempat membaca berita Natal berulang-ulang, merenungkannya, mengalaminya serta bersyukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya yang luar biasa itu.

2)Karena ia menyadari dirinya adalah hamba Tuhan (Luk. 1:38). Maria menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada taat kehendak Allah dan mempercayai berita yang disampaikan kepadanya. Dengan sukarela dan sukacita ia menerima kabar kesukaan besar itu, meskipun ada celaan dan penghinaan yang akan ia terima. Ia mengasihi Allah dan beriman kepada-Nya serta hidup dalam kesucian. Kini ia menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan yang dipilih dan dipanggil untuk melayani Tuhan.

3)Karena Yesus, Juruselamat yang dijanjikan itu sudah datang ke dunia (Luk. 1:31-33, 47-55; 2:11). Maria memuliakan Tuhan karena hatinya dipenuhi dengan sukacita sebab Juruselamat sudah datang ke dunia. Istilah �Yesus� (Yun.) dan �Yeshua atau Yosua� (Ibr.) artinya Tuhan menyelamatkan. Nama tersebut paralel dengan istilah �Juruselamat� (Yun. so�te�r), a deliverer, savior. Artinya: Yesus adalah Pembebas atau Sang Penyelamat. Dengan demikian Maria mengakui kebutuhannya akan keselamatan karena ia adalah orang berdosa.

Maria sebagai wanita biasa-biasa saja yang sama dengan wanita lain tetapi dipilih Allah dalam hidupnya untuk memuliakan Allah. Bagaimana cara Maria memuliakan Allah dalam hidupnya;
I.Ia menjadi Hamba yang Taat pada Perintah Allah (ayat 38).
Meskipun ia tidak mengerti dengan jelas akan perintah Tuhan yang ia terimanya dari Malaikat, Ia belajar untuk taat. Ia harus mengandung padahal ia masih perawan, ia akan menjadi ibu dari Juruselamat, anaknya akan menjadi Anak Allah yang Maha tinggi serta Raja diatas segala raja. Mungkin pada waktu itu Maria sama sekali tidak mengerti apa yang di katakan oleh Malaikat Tuhan. Tidak terbersit sama sekali di benaknya beban tanggung jawab besar yang harus ia emban. Tetapi ia tetap percaya kepada semua perkataan Tuhan, �Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu�.

II.Ia diberkati diantara Semua Perempuan (ayat 42).
Maria adalah seorang wanita yang paling berbahagi di sepanjang sejarah dunia, tidak seorang wanita pun di dunia yang dipilih Allah untuk menjadi mengandung bayi Yesus serta menjadi ibunya. Maria dipilih Allah dari sekian juta wanita di sepanjang sejarah untuk terlibat dalam rencana Allah yang Agung. Anaknya akan menjadi Juruselamat Dunia, tidak terbayang dalam benaknya ia dipercaya oleh Allah untuk menerima tugas yang sangat Agung menjadi ibu Juruselamat dunia. Maria menjadi orang yang paling berbahagia di sepanjang sejarah manusia karena janji penggenapan nubutan kitab para nabi bahwa Mesisas akan datang ternyata lahir dari rahim Maria.

III.Ia Belajar Memuliakan Allah (ayat 46).
Pujian dan nyanyian Maria kepada Allah adalah pujian yang keluar dari hati yang tulus. Sebagai seorang hamba Tuhan yang mendapat kepercayaan sangat besar oleh Allah tak henti-hentinya dalam dirinya untuk memuji-muji kebesaran Tuhan. Maria diberikan visi Allah bahwa Allah melakukan pelepasan dan pembebasan manusia dari penindasan dosa. Ia memuji serta memuliakan akan kebesaran Allah dalam seumur hidupnya.

Aplikasi
Jemaat belajar untuk setia dan taat pada perintah Allah apa pun yang menjadi tugas dan mandat yang kita emban. Jemaat belajar untuk memuliakan Allah dengan segala kebaikan yang kita terima dari Allah. Biarlah pujian itu menjadi pujian yang tulus dari hati kita kepada Allah dalam setiap peringatan natal yang kita rayakan.

Kegembiraan dan kebahagiaan Maria tidak berdasarkan apa yang ia miliki, tetapi ia dimiliki oleh siapa. Maria berbahagia karena ia dimiliki oleh Allah �kerendahan hambaNya�(ay 48), dia bahagia karena dianggap layak untuk menjadi ibu bagi sang Mesias. Kebahagiaan yang tak terkatakan membuat Maria memuliakan Tuhan dengan apa yang ia miliki. Apa yang dimiliki Maria
Pengenalan yang benar akan Allah. Allah tidak pernah salah dan apaun yang diperbuatNya adalah benar. Hal ini membuat Maria taat meskipun ada harga yang harus di bayar (dari kelahiran Mesias sampai kematianNya, Maria banyak mencucurkan air mata).


Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Jakarta

Kabar kesukaan ini hanya diberitakan pada para gembala, tidak kepada orang Majus, para imam, orang Farisi, atau raja. Berita ini bisa menyebar, setiap orang jadi tahu, termasuk kita pada hari ini.
Tuhan punya strategi yang luar biasa, sehingga berita itu bisa disampaikan ke semua orang.
[1]Berita itu disampaikan oleh malaikat dengan paduan suara bala tentara Surga. Berita ini menjadi spektakuler, karena cara penyampaiannya luar biasa.
[2]Berita itu diterima oleh para gembala yang belum pernah mendapat berita sespektakuler seperti itu, maka mereka merasa sangat excited, sehingga langsung berangkat.
[3]Berita itu mengenai Allah yang mau lahir sebagai manusia, dalam kandang, dibungkus lampin, tidur dalam palungan. Melalui cara lahir seperti ini, maka gembala bisa menemukan Yesus dengan lebih mudah.

Kesukaan besar (chara, Yunani) = abundance = kesukaan yang berlimpah-limpah.
Kesukaan besar karena:
[1]Juru Selamat telah lahir (v 11).
[2]Keselamatan untuk bangsa-bangsa. Bagaimana seorang bayi lahir di desa kecil, tapi sampai hari ini dirayakan berjuta-juta orang di New York? Apa pengaruhnya? Natal milik bukan hanya orang Kristen, tapi semua orang. Bahkan perangpun berhenti.
[3]Sukacita tidak dimulai dari Bait Allah, tapi berpusat di kandang. Yesus lahir tidak bau minyak kayu putih / telon, tapi bau kotoran binatang. Kadang, kesukaan bukan dari gereja, tapi dari orang yang di pinggir yang tak punya apa-apa.
[4]Kesukaan besar ini diberitakan oleh malaikat (v 13). Ada yang bilang bahwa ini ribuan malaikat yang menyanyi.

Berita Yesus lahir membawa kesukaan besar bagi para gembala. Kalau buat kebanyakan orang pada hari ini, kabar itu tidak lagi membawa kesukaan. Waktu itu sudah 400 tahun tak ada kabar, maka mendengar kabar, merasa sukacita. Apakah hari ini orang merasa sukacita? Atau justru Natal dihadapi dengan perasaan biasa, bosan, jenuh, cape, tidak ada sukacita.

Di mana = Kabar itu disampaikan bukan di istana, tapi di padang, di pinggiran.
Kepada siapa = kepada para gembala, orang yang rendah, marginal, tersisihkan. Allah mau berbagi kesukaan besar juga dengan orang yang rendah ini.
Isinya apa = hari ini telah lahir Juru Selamat (v 11). Yesus adalah Tuhan, menjadi Juru Selamat bagi orang tak berdaya.
Responnya apa = Mari kita pergi (v 15); cepat-cepat berangkat (= tak menunda). Percaya Tuhan juga suka ditunda. Mereka juga mengabarkan apa yang diterima dari malaikat. Akhirnya, mereka memuji dan memuliakan Allah (v 20).

Berita sukacita karena disampaikan oleh malaikat. Apa yang membuat sukacita? Karena berita itu sendiri.
Berita itu berisi:
[1]Lahir = kelahiran adalah hal yang umum. Tapi, kelahiran Yesus sangat berbeda dengan kelahiran kebanyakan orang pada hari ini. Tempatnya, nubuatnya, dari seorang dara, kotanya, caranya, etc.
Kelahirannya menggelisahkan Raja Herodes.
Kelahirannya dinyanyikan ribuan malaikat.
Focus Natal adalah lahir, bukan dramanya, dekorasinya, etc.
[2]Juruselamat
Pribadi yang dilahirkan bukan manusia biasa, tapi Juru Selamat.
[3]Kristus adalah Mesias yang diurapi / dijanjikan.
[4]Tuhan Allah semesta alam, Allah yang berinkarnasi.

Sukacita natal harus benar-benar menjadi bagian dalam hidup kita. Harus diusahakan. Karena, hari ini sukacita natal tergeser dengan masalah-masalah hidup / kesibukan-kesibukan kita. Maka, Natal harus ada waktu untuk merenungkan apa artinya dalam hidup kita. Tanpa menikmati Natal, maka itu sangat mempengaruhi hidup kita.
Kalau ia bersukacita:
[1]Maka ia akan rindu memberitakan kabar itu.
[2]Maka ia akan semakin mengasihi, setia melayani Tuhan.

Biasanya anak laki lahir di Yerusalem, maka ada yang mengunjungi untuk menyanyi, karena mereka menduga jangan-jangan ini Juru Selamat. Ternyata, waktu Juru Selamat betulan lahir, mereka tidak ada, sehingga Allah memakai malaikat untuk menyanyi. Kesukaan besar yang bagaimana:
[1]Kelahiran Juru Selamat yang telah ditunggu-tunggu untuk menyelamatkan. Kristus yang diurapi.
[2]Sejahtera di bumi (v 14). Tapi, mengapa waktu Yesus lahir, malahan ada perang dan pembunuhan. Damai itu diberikan di antara manusia yang �Berkenan� pada-Nya.
[3]Melihat kemuliaan Tuhan = menyaksikan koor yang luar biasa, tanpa bayar, yang bisa menjadi saksi bagi Kristus.

[1]Tanda yang krusial bagi orang yang sudah menerima berita Natal, maka ia pasti memberitakannya. Apakah ia sudah masuk gereja, angkat tangan bertobat tiap minggu, tapi kalau ia tak memberitakannya, maka ia belum menerima. Apa yang menjadi kebanggaan orang, selain dari penderitaannya (Mz. 90). Kalau anda mau menerima sukacita yang sejati, jangan cari yang seneng-seneng, tapi in charge (siap menderita / mengambil bagian) dalam Natal itu sendiri. Ada orang yang takut ke gereja, takut dimintai sumbangan.
[2]Orang yang tak berkenan pada Allah, maka ia juga tak bersukacita. Kalau ia berkenan, pasti ia bersukacita.
[3]Kalau orang sukacita, pasti bertindak / melakukan. Gembala cepat bertindak, pergi.

[1]Gembala setelah mendapat kabar itu, kabar itu merubah kehidupan rohani mereka. Mereka tidak takut, tidak sedih.
[2]Setelah mendapat kabar itu, mereka bertemu dengan Juru Selamat.
[3]Setelah bertemu, mereka menemukan tujuan hidup = memberitakan kabar baik, memuji dan memuliakan Tuhan.


Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung

Maria artinya pahit. Ia saudara Elisabeth, keturunan imam Harun. Orang tua Maria ialah Yoakim dan Hana. Ia tinggal di Nazaret. Maria tidak selalu mengerti apa yang Tuhan mau, tetapi dia taat. Adat tiga teladan:
1.Ia memuliakan Tuhan karena ia ingin menghormati Tuhan. Bukan karena ia sudah mendapatkan sesuatu. Tuhan itu peduli kepada dia. Aplikasi: apakah Tuhan itu sudah menolong kita sehingga kita mampu bersyukur.
2.Ia rela mengikuti kehendak Tuhan tanpa complain. Ia bertanya-tanya apakah arti kalimat malaikat itu? Dan karena dia belum menikah. Tetapi ia menerima apa yang dikehendaki Tuhan bagi dirinya. Ia punya hati hamba, perlu belajar. Kendati aku tidak mengerti tapi aku menerima. Hati hamba adalah mendengarkan apakah yang dikatakan pemimpin � hati hamba adalah hati yang menurut �
3.Ia diperkenan Tuhan untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan yang besar, yaitu rencana keselamatan. Perlu disyukuri dan dijalani dengan dedikasi.
Belajar seperti Maria tidak mudah. Ada banyak kritikan. Mari kita belajar.

Ini bicara soal etos kerja. Etos kerja seorang hamba Tuhan selalu paradoks. Misalnya, yang lemah justru memiliki kekuatan, dan sebagainya. Alkitab selalu bicara seperti ini. Sedangkan orang yang merasa sombong Tuhan tidak pakai. Yang merasa rohani malah tidak rohani di hadapan Tuhan.

Hubungan dengan Tuhan itu sangat penting sekali. Jiwa itu sangat penting dalam relasi dengan Tuhan. Arti memuliakan itu bukan hanya meninggikan saja tetapi diwujudkan dalam ketaatan.
Bagi wanita Israel bisa melahirkan Mesias itu luar biasa. Tetapi ada harga yang mahal yang harus dibayar. Namun demikian, kalau ada jiwa yang memulikan Tuhan, maka kepahitan atau harga yang mahal itu bisa dilewati. Dan membuat sikap yang bergembira. Memulikan Tuhan itu adalah hati yang merendahkan diri dihadapan Tuhan. Apakah kita memikul salib itu dengan hati yang gembira? Ataukah kita justru melakukan apa yang kita mau.

Fokus ayat 26-38. Ada tiga bagian:
1.Tema: the glorious obidien. Ketaatan adalah suatu misi yang agung. Pada waktu kita taat maka mujizat bisa terjadi. Mujizart tidak akan terjadi sebelum kita taat. Dimulai dengan ketaatan karena anugerah. Maria, pertama dikejutkan (26-30).
2.It is examain as the holistic obidience. Maria jangan takut karena akan mengandung dari Roh. Bagaimana mungkin? Ini memerlukan ketaatan yang menyeluruh.
3.Kesimpulan: It is realize as the passionate obidience. Maria taat. Ayat 38, Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Ada tiga hal penting:
1.Dia sungguh beriman dan percaya kepada Tuhan.
2.Ia menempatkan diri sebagai hamba, tidak menentang dan tidak menyanggah.
3.Maria punya tiga ekspresi: bersyukur, bergembira, dan berbahagia.

1.Yusuf adalah orang yang sangat menguasai diri sedangkan Maria adalah hamba Tuhan penuh penyerahan diri. Ketika kita menempatkan diri pada posisi Maria itu bukan suatu yang gampang. Bagaimana dia menjelaskan keadaannya. Tetapi Maria adalah orang yang taat.
2.Maria adalah seorang perenung. Tetapi dia tidak butuh waktu lama untuk merenung, ia memberikan jawaban. Tunduk kepada Tuhan hampir selalu beresiko tetapi untuk kebaikan kita.
3.Maria seorang yang reflektif bukan reaktif. Ia tidak panik dan ambil jalan sendiri, ia merenungkannya.

Kalimat yang keluar dari Maria adalah respons dan ketaatan. Tiga hal:
1.Ia telah menerima anugerah Tuhan.
2.Hadirat Allah bersamanya.
3.Ia mendapat berkat Allah.

Tekanan satu hal: malaikat datang bukan untuk menyembah Maria tetapi untuk memberikan salam. Ini yang membedakan kita dengan katolik.

Nama Maria sangat beken. Yang perlu kita perhatikan adalah karakternya. Ada lukisan Maria yang ditemukan: lembut, anggun, dan bersahaja. Judul: keinginan besar untuk memulikan Allah. Ada lima hal:
1.Anak Tuhan, yang mencari makna kehendak dan jalan Tuhan dalam pergumulan terlebih dahulu (ay.29. lalu bertanya dalam hatinya, apakah arti salam itu...,)
2.Maria taat, tidak bersilat lidah dan meragukan Karya dan kehendak Allah (ay.38)
3.Dalam pergumulan dan ketidakmengertian akan apa yang harus ia hadapi, ia tetap memuji Tuhan ( ay.46, jiwaku memuliakan Tuhan)
4.Maria tahu penyertaan, pemeliharaan Tuhan atas sejarah yang sudah ada, dan bahwa Tuhan akan menyertai dan memeliharannya. Maria memuji Allah karena ia mengetahui apa yang Allah telah perbuat. Dan bukan apa yang Maria telah perbuat (ay.46-56) Maria bersukacita akan Allah karena ia tahu apa yang telah Allah lakukan

a.Pada dirinya (Maria) (ay.46-49)
i.Allah menyelamatkan Maria
ii.Allah memperhatikan ia yang rendah, tidak ada apa-apa, Allah memandangnya berharga
iii.Allah menyatakan karyanya dalam kehidupannya

b.Pada manusia (ay.50-53)
i.Allah memberikan Rahmat (anugerah) kepada yang takut akan Dia
ii.Memberikan kemurahan, yaitu kepada yang

1.tidak sombong/congkak, rendah hati, dan Tidak berdaya (ay.51)
2.tidak otoriter dalam status kekuasaan, (ay.52),
3.yang lapar (ay.53) miskin
Pada masa tsb terjadi ketidakadilan, tertindas, hilang semangat, tidak dapat melawan sistem

c.Pada Israel (ay.54-55) Maria bersukacita akan Allah karena ia tahu apa yang telah Allah lakukan atas Isarel bangsanya, dan bahwa Allah memegang janji setiaNya

5.Maria mengerti bahwa ikut jalan Tuhan, akan membawa keturuannya menjadi berkat dan jalan keindahan yang luar biasa
Pada paruh pertama abad 18, hidup seorang hamba Tuhan yang bernama Jonathan Edwards; ia menikah dengan seorang gadis yang takut akan Tuhan, dan kemudian mereka berdua menjadi misionaris di Indian, pada masa yang sama, hidup pula seorang ateis bernama Max Jukes yang menikah dengan sesama orang ateis. Setelah beberapa generasi terlihat nyata perbedaan diantara kedua keluarga tersebut;
Dari keluarga Jukes lahir;
?310 orang yang mati sebagai gembel
?150 orang penjahat
?7 orang pembunuh
?100 orang pemabuk berat
?Selain itu hampir separuh keturunan mereka menjadi pelacur, dan 540 orang keturunan mereka menjadi beban negara, memboroskan keuangan negara tak kurang dari US$ 250,000 (seperempat juta dollar)

Sedangkan dari keluarga Edwards, lahir
?13 orang rektor
?65 profesor
?3 senator AS
?30 hakim
?100 pengacara
?60 dokter
?60 penulis terkenal dalam displin ilmu masing-masing
?1 wakil presiden AS
?80 pemuka masyarakat
?195 alumnus universitas yang menjadi gubernur dan menteri
?Tak seorangpun dari 1,394 keturunan mereka yang dilata memboroskan dan menjadi beban keuangan negara walau satu sen pun
Dari orang tua yang takut akan Tuhan dan taat padanya, maka keturunannya akan menjadi berkat. Kehidupan Maria, dan ank-anak Tuhan yang percaya dan taat pada-Nya menjadi teladan.

Ini soal kedaulatan Allah dalam konsep pemilihan. Maria bersuka cita karena Allah berbuat sesuatu:
1.Melawat melalui malaikat.
2.Melibatkan Maria dalam rencanaNya yang penting dan besar.
3.Memperhatikan dan mempercayakan Maria untuk mengandung Mesias.
4.Memberikan hikmat dan kekuatan.
5.Meneguhkan dan mengatur. Ia tidak mengerti tetapi Allah mengatur.
6.Menyertai Maria. Abraham dipanggil dan ada perjanjian. Kemudian kepada Daud. Diungkapkan lagi di Yeremia. Benang merah: ujungnya kepada Maria. Dan sekarang kepada orang percaya. Wahyu 20: gereja adalah Israel dan Israel adalah gereja sekarang. Dan karya Allah melibatkan kita sekarang ini, untuk memberitakan Injil.

Hanya Maria yang dipilih, luar biasa. Mengapa dia layak dipilih? Rahasianya ayat 46: hatinya memuliakan Tuhan (menjunjung tinggi); hatinya bergembira karena Allah (karena Allah juruselamatnya). Ungkapan ini bukan suatu suatu puisi saja tetapi dibuktikan dengan ketaatan dan pengorbanannya: mengorbankan cinta kasih dari tunangannya; mengorbankan kebebasannya; mengorbankan nama baiknya; mengorbankan nyawanya (kemungkinan dia bisa dirajam batu).

Keberadaan wanita sangat berarti (melalui teladan Maria):
1.Kesadaran akan status sebagai seorang hamba Allah.
2.Taat pada Tuhan tanpa kompromi. Tidak melawan dan tidak menawar.
3.Ia memuliakan Tuhan dan tidak sombong.

Teladan yang paling utama: ayat 38, �sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan �� pada titik ini Maria belum tau apa yang terjadi pada dirinya tetapi ia taat. Tiga respons:
1.Tidak tau, tidak mengerti. Kaget.
2.Bagaimana mungkin itu biusa terjadi
Ini proses pergumulan bagaimana orang Kristen menghadapi pergumulan iman mereka. Dana salah satu caranya adalah mendapatkan konfirmasui dari orang-orang seiman. Ayat 48: ia adalah orang yang rendah dan Tuhan beranugerah kepadanya. Tuhan itu bukan hanya peduli kepada orang yang hebat, itu akan mendorong jemaat.

1.7 karakter maria:
�Kudus, 34.
�Rendah hati, 38a.
�Taat akan Allah, 38b. ia bisa menerima rencana Allah.
�Beriman, percaya penuh, 38. Meski ia belum tau apa yang terjadi. Elisabeth memuji dia.
�Penuh cinta kasih, 27. Ia bertunangan karena cinta kasih yang timbal balik.
�Bergembira karena menerima rencana Tuhan, 47.
�Takut akan Tuhan, 50.

2Pengalaman Maria:
�Melihat kelahiran Yesus dan juga melihat kematian Yesus dalam penderitaan.
�Melihat pertumbuhan Yesus dari tahun ke tahun dan pelayuanan Yesus yang luar biasa dan dia melihat bagaimana orang percaya kepada Yesus.
�Melihat banyak hal yang tidak dapat dimengerti tetapi disimpan dalam hati.

3Perbuatan Tuhan terhadap Maria:
�Melakukan suatu surprise, 29. Mengapa saya yang dipilih.
�Suatu yang mustahil bagi manusia tetapi tidak bagi Allah, 37.
�Sesuatu yang dapat dijalani.
�Suatu anugerah, 28.
�Ada providensia Allah, 35.
�Suatu misi yang memiliki tujuan yang jelas, 32-33.

Magnificat ini dimulai dengan hati yang memuliakan nama Tuhan.
1.Ia mengalami keselamatan. Ia membutuhkan juruselamat. Ia bukan pengantara kita dengan Allah.
2.Ia mensyukuri anugerah yang diberikan kepada dunia orang yang rendah. Ia adalah seorang doulos.
3.Ia mendapatkan hidup baru, karena Tuhan membaharui pengertian, tekad, dan hasrat dalam hidup.
4.Ia berdamai dengan Allah. Ia hidup tanpa pamrih. Tuhan sebagai Tuhan. Ia tidak membanggakan diri. Ketaatan itru bayar harga.
5.Ia mengangungkan Tuhan.
6.Ia bersukacita karena Allah. Kesukaan itu adalah suatu hasil dari penderitaan.
7.Ia memasrahkan kasih karunia Allah.

a.Peduli.
b.Memelihara.
c.Berbelas kasihan.
d.Melakukan yang ajaib.
e.Mengangkat yang hina, dan mengenyangkan yang lapar.

Beberapa hal yang penting:
1.Ia mengasihi Allah dalam roh dan jiwa.
2.Ia mengagungkan Allah.
3.Ia memuji Allah dengan mazmur.
4.Ia bersyukyur kepada Allah.
5.Ia mengalami kemurahan Tuhan
6.Ia memasyukrkan kebersaran Allah karena besar kuasa
7.Ia menjadi saluran berkat sepanjang masa.

Jumat, 04 Desember 2009

YUSUF , SEORANG YANG TULUS HATI

Yusuf , Seorang yang tulus Hati

Matius 1:18-25



Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Garut

(IBIS) Mat. 1:19 Yusuf, tunangannya itu, adalah seorang yang selalu mentaati hukum agama. Jadi ia mau memutuskan pertunangannya, tetapi dengan diam-diam, supaya Maria tidak mendapat malu di muka umum. (ITB) Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. (KJV+) Then Joseph her husband, being a just man, and not willing to make her a public example, was minded to put her away privily.

Istilah �tulus hati� Yun. d?�?a???/dikaios equitable, innocent, holy, just, righ.

Yusuf adalah seorang yang tulus hatinya. Ia hidup tidak bercela, hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Apakah ciri-ciri yang dimiliki Yusuf sehingga disebut sebagai orang yang tulus hati?

Pertama, ia tidak mau mencemarkan nama Maria, tunangannya (Mat. 1:19). Ia seorang yang tulus dan benar, karena setelah mengetahui tunangannya hamil, ia diperhadapkan dengan beberapa opsi yang sulit, antara menceraikannya secara diam-diam atau mengekspos kehamilan tunangannya itu sehingga dihukum rajam dengan batu sampai mati, hukuman bagi wanita yang berzinah. Namun dalam hal ini ia tidak bertindak gegabah dengan segera memarahi dan meninggalkannya, melainkan tetap berusaha tidak mencemarkan nama tunangannya itu. Artinya, ia tetap berusaha menjaga nama baik tunangannya.

Kedua, ia mau mentaati perintah Tuhan dengan tetap menikahi Maria (Mat. 1:24). Dalam menggumuli beberapa opsi di atas, kemudian Allah memberikan opsi ketiga bagi Yusuf, yaitu supaya ia tetap menikahi Maria. Kemudian ia segera membatalkan niatnya untuk menceraikan Maria, setelah mengetahui bahwa kehamilan Maria ternyata bukan karena penyelewengan atau ketidaksetiaan, melainkan karena karya Tuhan. Akhirnya ia memilih opsi tersebut dengan mengambil Maria sebagai istrinya.

Ketiga, ia rela mengorbankan kesenangannya sendiri (Mat. 1:25). Yusuf dan Maria tidak melakukan hubungan jasmani sebagai suami istri yang adalah haknya selaku suami, kecuali sampai bayi Yesus lahir kedunia. Ini membuktikan bahwa ia rela mengorbankan kepentingan dan kesenangan pribadinya demi mentaati kehendak Tuhan.

1) Secara �common sense� siapa berani berkata Yusuf bukan seorang yang tulus hatinya. Berbeda tatkala kita menyebut nama Kain misalnya, Yakub misalnya, Saul misalnya, Yudas misalnya, Yohanes dan Yakobus misalnya, dan masih banyak lagi yang lainnya. 2) Dari pernyataan tertulis, ayat 19 bahwa Yusuf seorang yang tulus hatinya. Ada �common sense� dan ada pernyataan tertulis, mengajarkan kepada kita, benar Yusuf seorang yang tulus hatinya. Kita melihat manusia juga dalam dua hal yang sama. Kita bisa ada �common sense� berjumpa seseorang dan bisa menyimpulkan bahwa dia tidak tulus hatinya. Terlebih kemudian melalui pembuktian realita hidup, data empiris, ya benar adanya.

Yusuf seorang yang tulus hatinya maka sikap hidupnya adalah �diam-diam�

Yusuf yang tulus hatinya maka bermaksud menceraikan istrinya Maria secara diam-diam, yang pada waktu sesaat dianggap telah tidak setia terhadap sebuah pertunangan, ayat 19. Yusuf tahu resiko yang akan dihadapi Maria adalah hukuman mati (band Yoh 8:7). Yusuf tidak pernah terpikir untuk membalas jahat dengan jahat pada waktu sesaat menganggap Maria tidak setia kepadanya. 1) Tidak balas jahat dengan jahat.

2) Diam-diam itu penyelesaian yang indah. Dunia hari ini (1) jahat lawan dengan jahat, mengadukan suami, diadukan istri. (2) berita yang pertama itu yang paling bernilai dan mempunyai harga jual yang mahal, soal benar salah urusan belakang.

3) Yusuf seorang yang tulus hatinya maka dipakai dan diperkenan oleh Tuhan

Yusuf yang tulus itu dikunjungi malaekat Tuhan dan memberitahukan secara lengkap apa yang dialami oleh Maria itu ayat 20-23. Maka Yusuf yang tulus itu begitu mudah untuk dipakai dan diperkenan Tuhan. Ada orang yang dipakai, misalnya Firaun tetapi tidak diperkenan karena kemudian dibinasakan. Yusuf dipakai dan diperkenan.

4) Yusuf seorang yang tulus hatinya maka dengan mudah untuk taat kepada Tuhan

Ayat 24-25 Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan. Dasarnya sudah sama, medianya sudah sama, Yusuf tulus hatinya, Allah kita juga tulus hatinya. Maka untuk memasuki realita hubungan relasional menjadi tidak terlalu sulit karena dasarnya sudah sama. Akan sangat berbeda seorang yang tidak tulus hatinya, kemudian mau hidup taat kepada Tuhan, perlu perjuangan yang keras dan sedemikian rupa untuk memasuki relasional indah dengan Tuhan.

Banyak teladan hidup yang bisa kita teladani dan renungkan dalam kehidupan Yusuf. Sebagai tokoh yang tidak terlalu menonjol tetapi dia memiliki sikap hidup yang luar biasa. Yusuf dipilih Allah untuk masuk dalam karya serta renca Allah yang besar. Hal apa yang dapat dipelajari dalam diri Yusuf;

a. Ia seorang yang tulus hati dan tidak mencemarkan orang lain.

Ketulusan hati Yusuf untuk menerima Maria adalah bentuk sikap hati seseorang yang luar biasa. ketika ia tahu Maria sudah mengandung, ia tidak berusaha menjatuhkan Maria di depan banyak orang. Ia bisa saja melaporkan Maria kepada para pemimpin Agama sehingga Maria di seret ke luar kota dan dilempari dengan batu sampai mati. Karena hal ini sebagai tradisi bagi seorang yang kedapatan melakukan perzinahan. Ia tidak melakukan hal itu bahkan Yusuf, secara diam-diam akan memutuskan atau menceraikan Maria. Ia tidak ingin terjadi keributan yang menimbulkan aib yang tidak baik.

b. Ia taat pada perintah Tuhan.

Malaikat Tuhan berbicara kepada Yusuf lewat mimpi, dalam mimpi itu Yusuf mendapatkan pengertian dari sorga untuk tidak menceraikan Maria. Maria mengandung karena pekerjaan Roh Kudus sehingga Yusuf tidak perlu takut mengambil Maria menjadi istrinya. Yusuf taat menerima perintah itu mengambil Maria jadi istrinya. Ia tidak menunda-nunda untuk segera bertindak dalam menjalankan perintah Tuhan itu, ayat 24, ��Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya��. Meskipun Yusuf harus menerima konsekwensi yang tidak baik ditengah masyarakat karena mempunyai tunangan yang sudah hamil.

c. Ia rela berkorban.

Setelah Yusuf menerima Maria menjadi istrinya, ia rela tidak melakukan hubungan suami istri sampai Yesus lahir. Karena anak yang dikadung Maria adalah anak yang kudus dan tidak bisa dicemari dengan dosa. Yusuf rela melakukan semuanya itu, sampai anak yang di kandung Maria itu lahir. Bahkan Yusuf rela memberikan nama anak itu tidak seturut dengan silsilah keturunan keluarganya, tetapi memberikan nama Yesus seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya.

Yusuf adalah seorang yang tulus, taat dan percaya Tuhan. Yusuf adalah seorang yang sederhana bahkan dari status sosial dia bukan orang hebat karena ia hanya seorang tukang kayu. Kerelaan untuk taat membawa Yusuf mempercayai apa yang sulit dipercaya yaitu seorang wanita hamil tanpa hubungan suami istri, tetapi kepercayaannya kepada Allah membawa dia percaya dan mengambil Maria sebagai istrinya.

Ketaatan Yusuf kepada Allah membawanya melakukan apa yang diperintahkan Tuhan meskipun ada harga yang harus dibayar.

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Jakarta

Alkitab mencatat bahwa Yusuf adalah seorang yang tulus hatinya. Ia setia dan taat dalam melakukan hukum Taurat. Ketulusan hati Yusuf terlihat dalam sikapnya terhadap Maria tunangannya yang hamil. Dalam masyarakat Yahudi, hubungan seorang jejaka dan gadis yang akan menikah menjalani tiga tahap yaitu : Pertama, tahap saling berjanji, biasanya kedua keluarga/orang tua yang bersepakat menjodohkan anak mereka yang dilakukan ketika pasangan itu masih kecil. Kedua, tahap pertunangan atau peresmian pertunangan dan diketahui oleh banyak orang. Pada tahap perjanjian yang telah dilakukan oleh keluarga/orang tua masih dapat dibatalkan, tetapi dalam pertunangan tidak dapat dilakukan kecuali dengan surat cerai sebagaimana pernikahan. Karena pertunangan disamakan dengan pernikahan, hanya masa pertunangan mereka belum boleh berhubungan sebagai suami istri. Itulah sebabnya kita dapat menemui dalam ayat 19-20 Maria dan Yusuf disebut sebagai suami istri, hubungan seks dalam tahap pertunangan adalah perzinahan. Begitu mengikatnya tahap ini sehingga seorang gadis yang ditinggal mati oleh tunangannya sudah disebut sebagai janda. Masa pertunangan itu berlangsung selama satu tahun dan dilanjutkan tahap ketiga yaitu pernikahan.

Pada masa pertunangan tersebut Maria hamil, tentu saja Yusuf tahu itu bukan anaknya, sehingga Yusuf berniat menceraikannya secara hukum. Perceraian dapat dilakukan dengan dua kemungkinan antara lain: Pertama, perceraian melalui pengadilan tetapi akibatnya nama baik Maria akan sangat tercemar dimuka umum. Kedua, memberi surat cerai kepada Maria didepan dua saksi, inilah yang dimaksud dalam ayat 19 �menceraikan istrinya dengan diam-diam�. Dalam ayat 19 ini kita dapat melihat sifat Yusuf, ia seorang yang tulus, ia ingin hidup dalam kebenaran, karena itu ia ingin menyelesaikan masalah yang dihadapinya berdasarkan hukum. Dilain pihak dia adalah orang yang penuh kasih, sehingga dia tidak mau mencemarkan dan mempermalukan Maria dimuka umum, meskipun tidak tahu anak siapakah yang dikandung Maria.

Yusuf disebut sebagai orang yang tulus karena:

1. Dia bersikap tulus hati kepada Maria, meskipun dia merasa dihianati, ia tidak mau balas dendam mempermalukan Maria dan bersikap buruk terhadap Maria.

Ketulusan hati perlu kita kembangkan dalam menghadapi pergumulan dan masalah yang terjadi, meskipun kita tahu mengapa itu terjadi.

2. Dia menerima dengan tulus hati, yaitu percaya pada Firman Tuhan melaui perantaraan Malaikat. Yang mengatakan anak yang dikandung oleh Maria adalah karya Roh Kudus. Dia percaya dan menjaga kesucian Maria sehingga tidak bersetubuh dengan Maria sampai melahirkan TuhanYesus (25). Dia percaya anak yang dikandung Maria adalah Mesias yang dijanjikan, sehingga dia menerima Maria dengan tulus hati sebagai istrinya.

Pada waktu mendengar Firman Tuhan kita harus percaya dengan tulus hati, jangan seperti Adam dan Hawa yang ragu pada Firman Tuhan tetapi seperti Yusuf yang percaya pada Firman Tuhan dan tidak ada keraguan.

3. Dia mentaati Firman Tuhan dengan tulus hati, yaitu dengan mengambil Maria sebagai istrinya sesuai diperintahkan oleh Malaikat Tuhan (24) dan menamai anak yang lahir Yesus berdasarkan nama yang ditetapkan oleh Allah.

Kita bukan sekedar menjadi pendengar yang baik saja tetapi menjadi pelaku Firman Tuhan, sesuai yang dikehendaki Allah.

Tulus berasal dari Dikaios. Bisa saja orang jujur, tapi tidak tulus. Karena, sebab kejujurannya, ada orang yang menjadi korban (tidak wise). Yusuf bergumul tatkala mengetahui Maria hamil. Ia tahu ini tidak benar, karena bagaimana mungkin istrinya bisa hamil?

[1]. Yusuf menghidupi kebenaran secara utuh, tidak segmented. Ia sebenarnya dibenarkan untuk menceraikan menurut tradisi.

[2]. Yusuf taat pada Tuhan. Ia langsung melakukan petunjuk itu dengan sepenuhnya. Tidak melakukan hal yang lain, apalagi hal yang berdosa. Situasi pasti tidak mengizinkan kita untuk taat pada Tuhan.

[3]. Yusuf bertindak benar mengambil Maria pada saat yang tepat. Orang bisa taat, tapi waktu untuk melakukan ketaatan itu tidak tepat. Kalau Yusuf mengulur-ulur mengambil Maria, maka itu akan mempermalukan Maria. Ia juga tidak perlu diperintah untuk tidak bersetubuh dengan istrinya. Ia bisa mengendalikan diri.

[1]. Yusuf adalah tulus, itu adalah karakternya.

Tulus = Tidak sempat, tidak punya benih, tidak mampu untuk berbuat jahat.

Maka, ia tidak sembarangan bertindak.

Kata �Bermaksud� = Ia masih mempertimbangkannya dalam hatinya, bagaimana akibatnya, dll.

Ia taat pada segala sesuatu yang diperintahkan Allah.

[2]. Yusuf adalah tulus, itu adalah bukti aktual yang ditunjukkan pada orang lain.

Ia tunjukkan pada orang yang paling dekat, istri.

Ia tidak mengambil kesempatan untuk bersetubuh dengan istri sahnya.

[3]. Efek dari tulusnya adalah:

[a]. Rancangan Allah bagi dunia disampaikan secara lengkap.

[b]. Ia diberi hak untuk memberi nama Yesus.

[c]. Tuhan memperhitungkan Yusuf. Ketulusan itu tidak dibalas oleh manusia, tapi oleh Tuhan.

Natal adalah berita sukacita, karena isinya adalah berita kelepasan / keselamatan. Tapi, bagi orang yang dikisahkan dalam Natal itu sendiri, Yusuf dan Maria, tidak mengalami sukacita Natal. Karena, mereka harus mengalami pergumulan yang sangat berat. Tapi, mereka bisa menanggung / melewati pergumulan itu dengan baik. Mengapa Yusuf bisa melewati? Karena, ia tulus. Ketulusan itu membuahkan ketaatan.

Bandingkan Yusuf dengan imam Zakharia. Imam Zakharia tidak langsung percaya waktu diberitahu bahwa istrinya akan hamil. Yusuf, bukan imam, tapi langsung percaya pada Tuhan, walau hanya mengetahui kabar itu dari mimpi. Di sana, ia sangat peka pada Tuhan. Ia taat mengambil Maria, ia menemani Maria dalam perjalanan ke Betlehem, kemudian, menemani perjalanan ke Mesir, dll.

[1]. Sebelum Kristus datang, ia sudah mempersiapkan orang-orang yang akan dipakai-Nya. Maka disebut Kristus anak Daud. Mengapa sampai nenek moyang disebut di sini.

[2]. Tulus itu anugerah umum. Tapi, orang Kristen itu qualitasnya berbeda. Orang Buddha (Tzu Chi) sangat luar biasa. Mereka mau membersihkan WC, menyumbang orang, membersihkan sampah di jalan, dll. Tapi, orang Kristen harus lebih. Tidak menuntut upah untuk kebaikan yang dilakukannya.

[3]. Tulus tidak berarti tidak ada pergumulan. Kita tahu bahwa Yusuf memiliki pergumulan, karena ia diam-diam ingin menceraikan (v 19). Mengapa diam-diam? Ia tidak mau popularitas murahan. Ia tidak mau menghancurkan harga diri orang lain, untuk keuntungannya. Jadi, Natal tidak berarti semuanya baik-baik saja. P. Yancey bilang, �Natal sudah kehilangan makna.� Karena, Natal juga ada pergumulannya.

[4]. Yusuf percaya Tuhan hanya lewat mimpi saja.

[5]. Yusuf percaya walau 400 tahun tak ada berita.

Semua orang harus mengambil keputusan. Yusuf juga harus mengambil keputusan. Ia mendasari keputusannya dengan tulus hati. Tulus dalam BIS, yang selalu mentaati hukum agama / mentaati perintah Allah / jujur / adil.

[1]. Dikaios = yang selalu melakukan hal yang benar.

Itulah dasar pengambilan keputusan Yusuf. Ia terluka, merasa dikhianati, waktu mengetahui Maria hamil. Tapi, karena ia tulus, maka ia tidak mau mempermalukan istrinya. Biasanya, orang akan membalas, bila ia dilukai.

[2]. Yusuf juga seorang yang beriman teguh. Karena, biasanya orang ingin mengerti apa yang tak dapat dimengertinya yang sudah didengarnya.

[3]. Kemenangan batin.

Ketulusan itu adalah komoditi yang langka pada zaman ini. Karena ketulusan menjadi identik dengan bodoh, aneh. Zaman ini yang banyak adalah tricky, curiga, menjatuhkan, serakah. Ini tidak hanya dalam dunia kerja, keluarga, tapi juga di dalam pelayanan dan gereja. Yesus menasehatkan dalam Mat. 10:16, agar kita tulus seperti merpati. Ketulusan Yusuf tidak terlepas dari kasih pada Allah dan sesama. Maka kasih ini yang pertama dan terutama. Ada kesabaran, tidak mementingkan diri. Bagaimana ia menyelesaikan masalah, bisa menjadi berkat buat kita pada zaman ini.

Ada 2 panorama dalam kisah ini:

[a]. Joseph�s struggle.

Natal pada zaman itu, beda-beda. Natal buat Yusuf, buat gembala, buat Maria, tidak sama. Yusuf sangat bergumul pada waktu mengetahui istri hamil, ia sangat malu, ia mau menceraikan. Kata �Mempertimbangkan� = sangat bergumul dan susah hati. �Benar� adalah apa yang bertentangan dengan keinginan, kesenangannya sendiri (James Boice).

[b]. Angel�s vision.

Dalam pergumulan itu, ada suara malaikat. Malaikat berkata:

[a]. Jangan takut.

[b]. Menjelaskan kehamilan Maria.

[c]. Memberikan janji bahwa anak itu akan menyelamatkan dunia.

[d]. Memberikan nubuatan.

Dalam dunia, banyak orang pandai, tapi licik, licin, lihai, likiat. Kalau ada yang tulus, ia bodoh.

[1]. Tulus (dikaios, benar) adalah dihasilkan oleh seorang yang bergaul dengan Tuhan. Walau hidupnya banyak masalah, ia sadar kehadiran Allah dalam hidupnya. Maka waktu mengetahui kehamilan Maria, ia tidak takut untuk tetap mengambil Maria sebagai istrinya.

[2]. Terus menerus belajar untuk taat.

Teladan Yusuf:

[1]. Menang atas peperangan batin.

[2]. Menang atas sifat manusia yang selalu mencari keuntungan diri.

[3]. Menang atas pencobaan dan godaan sexual setelah memperistri Maria.

Nama Yusuf adalah nama yang indah. Artinya bertambah. Dilatarbelakangi doa Rahel agar Tuhan menambah anak lagi padanya. Banyak orang suka memakai nama ini. Dalam Alkitab, ada 7 orang memakai nama Yusuf. Nama ini dikombinasi dengan istilah �Tulus.� Tulus dalam Yeremia 3:10, diterjemahkan �Sepenuh hati� (whole heart). Dalam Roma 16:18, tulus juga bisa berarti = orang yang sederhana (simple, KJV), tidak curiga (unsuspecting, NAS), tak dibuat-buat (na�ve, NIV); tidak tahu apa-apa (BIS). Dan dalam Matt. 1:19 ini sendiri, �Tulus� = upright, law abiding, honest, good, fair, innocent.

Ketulusan Yusuf ditunjukkan pada:

[a]. Istrinya tidak menceraikan; tidak mempermalukan.

[b]. Dirinya tidak bersetubuh pada istri sebelum dan setelah menikah.

[c]. Malaikat percaya pada berita malaikat.

[d]. Pemerintah dalam kesulitan yang banyak, ia tetap berjalan 80 mil ke Betlehem untuk sensus.

[e]. Tuhan tidak melewati jalan yang sama seperti jalan datang.

Source Blog persekutuan-gii

Hamba Tuhan Pooling Bandung

1. Memahami ketulusan hati Yusuf dalam kualitasnya dimulai dengan memahami kondisi Yusuf dan kisah Maria didalam ayat 18

- Maria hamil sebelum hidup sebagai suami-isteri

2. Arti kata Tulus dapat digambarkan dengan bebrapa gambaran sbb:

Kata Tulus merupakan perwujudan yang dikatakan sebagai �orang benar�

Tu�lus a sungguh dan bersih hati (benar-benar keluar dr hati yg suci); jujur; tidak

pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas: orang lain belum tentu berhati -- kpd

kita; ia menyumbangkan tenaga dan hartanya dng -- ikhlas;



ke�tu�lus�an v kesungguhan dan kebersihan (hati); kejujuran: dng segala ~ hatinya

ia menghadiahkan sebagian hartanya kpd fakir miskin

tulus : : : Ikhlas; jujur; tidak pura-pura; keluar dari hati yang suci;

Dalam konteks Yusuf yang tulus hati memiliki ekspresi pengertian bahwa Yusuf:

- tidak hanya untuk kepentingan diri dimana tidak mau mencemarkan nama isterinya; bersikap benar, menempatkan diri dengan tepat; mempercayai yang dikatakan malaekat dari Tuhan- Hati nurani yang murni berbicara mengenai ketulusan. Itu sebabnya tidak heran bagaimana dalam hidupnya

- Kutipan Calvin: kita harus mengerti bahwa mimpi dari jenis ini sangat berbeda dengan mimpi biasa; karena mimpi ini mempunyai sifat yang pasti terukir padanya, dan dibuat menjadi berkesan dengan suatu meterai ilahi, sehingga tidak ada keraguan sedikitpun tentang kebenarannya. ... mimpi yang datang dari Allah disertai oleh kesaksian Roh, yang membuat orangnya tidak ragu-ragu bahwa Allahlah yang berbicara�

- Dengan pemahaman ketulusan yang mempercayai Firman Tuhan meskipun dalam logika perkataan Malaekat �Maria mengandung oleh Roh Kudus�. Mempercayai Firman ditunjukkan oleh Yusuf dengan ketaatannya yang sepenuhnya.

3. Bukti Yusuf seorang yang tulus hati terlihat dalam ketaatannya sebagaimana dicatat:

ia taat secara langsung / tidak menunda (ay 24).

Yusuf menikah dengan Maria.

ia tidak malu mengambil Maria sebagai istri

ia rela untuk tidak bersetubuh dengan Maria sampai Yesus lahir (ay 25)

ia menamakan anak itu Yesus sesuai dengan Firman yang disampaikan oleh malaikat (ay 23-25).

Penekanan mengenai tulus hati, commentary, kata tulus hati DIkaios, bukan menunjuk pd kebaikan hati tetapi kualitas pria yg menyandarkan diri pada hokum taurat, bila melihat wanita hamil maka itu tdk sesuai dengan kaidah Taurat. Disisi lain dia jg tidak mencemarkan Maria.Nama Yusuf, patriakh Yusuf adalah juga seorang pemimpi, Tuhan mengulang tema itu. Kuncinya terletak pada kalimat �Janganlah engkau takut� itu mjd pembuka, sebenrnya dia takut dan setelah firman Tuhan diterima, dia taat sesudah bagun to arise untuk bangun, orang yg dari tiudur dalam keadaan lumpuh spt mendapat kekuatan untuk melakukan perintah,dan seketika itu juga Yusuf taat. Antara ketegengan dan ketakutan mjd inti dari pemberitaan. Kunci orang yg menerima ketaatan adlah dia menerima wahyu dari Tuhan.

Aplikasi, hal-hal apa yg mjdikan kita takut shg berhenti melakukan FT.

Manusia yg benar dan tulus itu dari dua perspektif

1. Menurut dunia.

2. Menurut Allah.

Yusuf orang tulus menurut dunia, tulus dalam pengertian tidak merugikan diri sendiri, dia tidak mendaptkan wanita yg suci, menurut dunia itulah yg terjadi. Dalam ayt 20 itu ada kalimat jangan takut, apakah Yusuf itu benar-benar tulus. Manusia yg benar itu apakah hanya spt itu? Apakah benar Maria itu hamil karena RK, membandingkan ay 23 Anak itu diberi nama Imanuel bahwa engkau akan mendapatkan keajaiban TUhan,

1. seorang wanita hamil itu karena kuasa Tuhan.

2. Apakah engkau percaya kuasa Tuhan.

3. Pandangan ketulusan dunia diubah mjd ketulusan dihadapan Tuhan.

1. Yusuf adalah orang-orang yg beriman,krn yg diterima adalah Sesutu yg luar biasa. Jika peristiwa itu belum pernah terjadi itu sesuatu yg misteri,. Karena ketulusan hatinya Yusuf tidak memberitahukannya kpd public maka dia merencanakan menceriakn maria scr diam-diam. Dia ingin memelihara suatu keutuhan, Contoh dalam PL. (Musa, Gideon) mereka taat karena itu dipakai Tuhan. Mimpi yg mencairkan kesalahpahaman, yg menjadikan Yusuf taat.

2. Dia bisa mampu menerima sesuatu yg baik dan buruk sbg anugereah Allah.

3. Kehidupan mereka itu dikuasai olleh cinta kasih, cinta kasih itu yg menjadikan mereka dipaki Allah dan dipehara sampai Yesus lahir.

2 pertanyaan.

1. Apakah ketulusan ini datang dg terpaksa�

2. Apakah ketulusan ini datang stlah Allah intervensi dalam hidup Yusuf?

Yusuf adalah seorang yg tulus dan tidak ada kepalsuan di dalamnya, sejak muda dan anak taurat, dia menghormati Taurat. Dengan datangnya berita melalui mimpi dia percaya pada isi berita malaikat. Allah tidak pernah salah, yg berani mengambil tindakan yg radikal.

1. Konteks, kelahiran Tuhan Yesus�sejarah kesalamatan Yesus dan disana ada Yusuf.

2. Bagaimana Yusuf masuk di dalam sejarah Allah, dalam kesimpulan Yusuf masuk dalam sejarah keselamatan karena Allah mau memakai Yusuf.

3. Aplikasi;bagaimana kisah kita masuk dalam rencana Allah, karena ketaatan. Terjemahan righteusman scr moral dia. Alkitab sebagai jawaban, sesudah bagun ari tidurnya Yusuf melakukan perintah Tuhan, dan berbuat.

Tulus diterjemahkan sbg orang benar, berusaha utnuk hidup dalam kebenaran dan melandaskan setiap keputusannya pada firman Tuhan. Hidup dalam kebanran adalah kebahagiaan diri, kebenaran dalam hidup adalah kebahagian sesame. Berfirir tanpa bertindak adalah pemborosan, bertindak tanpa berfikir adalah sembrono. Tuhan melawat dia dalam mimpi, ada nabi yg bernubuat, dan malaikat mengingatkan Yusuf.

1. Manusiapernah ada dari debu tanah.

2. Manusia pernah ada dari tulang.

3. Manusia pernah ada dari benih laki-laki.

4. Manusia akan pernah ada hanya dari seorang wanita.

Mungkin Yusuf tahu nubuatan itu, dan lawatan Tuhan meneguhkan Yusuf. Yusf percaya kepada kebenaran dan siap menerima resiko dari kebenaran (mau, bertarak sampai keahiran Yesus) dia mau menderita dari sebuah kebenaran dia siap. Mengutip Ignatius manusia diciptakan u memuji menghormati, memuji, keduanya bisa diobedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.

Kekusdudan yang diajarkanada dua.

1. Fisic

2. Moral.

Kenyataan maria yg mengandung dari RK, dia menjalankan kedua-duanya, krn scr fisik tidak mengadakan hubungan.

Menjalankan hal itu secara moral, yusuf itu memliki karekter Kristen dg baik.

1. Seseorang yg bisa mengendalikan diri. Dia punya peluang dan bisa mengndalikan diri �tetapi tidak bersetubuh dengan Maria� karakter yang indah dengan bagaimana mengendalikan diri, spt buah ROh mengendelaikan diri, Paulus tahu apa itu kekurangan dan kelebihan, dia bisa menguasai diri. Profil seorang hamba Tuhan yg berhasil dengan RK mampu mengendalikan diri.

2. Dia bukan takut mengambil Maria,tetapi dia takut akan Allah, dia memikirkan cara yg terbaik untuk berpisah dengan Maria dg cara yg bijaksana.

3. Memiliki karakter yg taat, taat kpd hokum Tuhan, tradisi dan dalam hidupnya sendiri.

Ada 4 hal

1. Seorang penakut, takut berdosa kpd Tuhan dan takut merugikan orang lain, tetapi dia berani stlh tahu ap yg harus dilakukan.

2. Menggunakan rasio untuk prinsip hidup,tetapi dia lebih taat kpd Tuhan ay 19 ia menjadikan Maria istrinya ke Mesir, disuruh kembali ke Israel dia kemali, kemana, kapan berapa lama, dia taat.

3. Seorng yg berhati-hati tapi cekatan, mempertimbangkan lama tapi cekatan.

4. Pendiam tapi berbicara,dia tidak mengucapkan sepatah kata tetapi berbicara pada zamannya.

Yusuf adalah orangtulus, bila dipandang manusia maka akan dikatakan. Kata tulus harusnya diterjemahkan �benar� dia beriman kepada Allah, Habakuk seorang yg dibenarkan karena iman. selain firman ygn diwahyukan jga ada pimpinan Allah yg lebih spesifik. Itu adalah kebenaran,ada juga pimpinan Allah yg harus diiman shg kita dibenarakn.

Identitas Yusuf,tidak banyak yg kita ketahuai, entah berapa lama dia bersma maria kita tidak tau, berapa lama sbg seorang bapak?.nama,tmpat tinggalnya,tugasnya dan hidupnya. Mungkin dia tidak mengalami hal yg ideal dalam hidupnya. Rembranc, yusuf itu tua dan Maria muda, melihat kemantapan dan kematangan Yusuf.

Mjd ibu dari mesias dalah kerinduan dari orang nasareth, tetapi tidak ada satupun dari mereka yg mau mjd suaminya.

1. Seorang yg mengasihi Tuhan, Tuhan bangkitkan orang yg mengasihi dia shg tdk sepi dan sendiri.

2. Dua orang lebih baik dari satu, jangan menjadi ibu yg hebat tanpa suami yg terpesona.

3. Menghsailkan seuatu yg agung patut membayar harga. You are big, itu tidak bagus, you are great, ia tukang kayu tetapi juga orang besar.

Mengenai Yusuf.

1. Pria sejati dan tahan uji.

2. Penuh perasaan dan tanggung jawab.

3. Berawal baik berakhir indah.

4. Berani mencintai, juga berani membenci.

5. Diam-diam menjanjikan, diam-diam menanggung derita.

6. Hidup berdarah dan berair mata, jg memberi cintamu kpd pria yg tidak berair mata, spt membrikan dompetmu kpd pencopet.

7. Patut dipuji dan patut diteladani.

8. Terpercaya dan terpesona, Yusuf mjd orng yg terpercaya.

9. Yang mengharukan dan mengesankan.

10. Hidup kudus,hidup kusus.







 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India