Hamba Tuhan Pooling Jakarta
Kamis, 19 February 2009
TAKHTA PUTIH YANG BESAR
Wahyu 20:11-15
Wahyu 20:11-15
Banyak pertanyaan di dalam iman Kristen sepertinya tidak pernah terjawab dengan baik dan tuntas. Sehingga muncul pelbagai macam doktrin yang membingungkan orang Kristen. Khususnya mengenai masalah akhir zaman, hari Kiamat.
Perikop ini, Why 20:11�15 merupakan kesimpulan dari keadaan Kerajaan Seribu Tahun, suatu pengharapan kemenangan iman orang-orang kudus. Setan atau Iblis dan semua penentang Allah dikalahkan dan dilemparkan ke dalam lautan api, tempat peng -hukuman yang kekal.
Berita dalam perikop ini mempunyai dua fokus yaitu: masa sekarang (kekinian) dan masa yang akan datang (akhir zaman).
Pengajaran kepada orang-orang kudus yang hidup pada masa sekarang, yakni pembaca surat Wahyu dari Gereja Mula-mula hingga Gereja masa kini, sekalipun hidup dalam dunia yang super modern, kemajuan teknologi, kekayaan materi yang sangat memikat dan mempesona hati, orang-orang kudus tidak boleh lengah dan terperdaya untuk menyembah binatang dan patungnya. Karena Kristus yang berkuasa, yang duduk di atas takhta yang mulia akan mengakhiri segala penyesatan Setan dan menghukumnya. Tidak benar, bahwa seolah-olah Allah yang maha adil tidak mempedulikan orang-orang Kristen, sehingga mereka dilecehkan dan diperlakukan sewenang-wenang oleh kuasa Setan yang penuh kejahatan.
Berita Pengharapan mengenai masa yang akan datang. Seringkali orang Kristen bingung, dan tidak tahu apa maknanya bagi kita yang masih hidup sekarang ini. Maka berita Wahyu dalam perikop ini melukiskan keadaan akhir zaman menuju ke dalam kemuliaan yang kekal. Kita harus melepaskan konsep dunia kini yang fana, dan memahaminya menurut konsep surgawi yang kekal, yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Jadi dengan pasti Kristus, Raja di atas segala raja akhirnya mendapat kemenangan mutlak atas Setan dengan semua pengikutnya. Bahkan Kristus berkuasa menghakimi Setan, dan semua orang, pengikut setan yang menyembah binatang dan patungnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati jasmaninya.
Karena kemenangan Kristus ini, maka tujuan dan makna hidup orang-orang Kristen yang utama ialah memberitakan Kabar baik, Injil Kristus kepada manusia yang masih hidup di dunia. Agar mereka percaya kepada Kristus, menerimaNya sebagai juruselamat pribadi, sehingga namanya tertulis dalam kitab Kehidupan, luput dari penghukuman di lautan api yang kekal.
Mengerikan sekali.. meyeramkan.. lebih dari semua film horror.. hal ini merupakan refleksi.. bagi orang yang ada diluar Kristus. kita ini.
Penghakiman adalah dihadapan Allah tentunya Kristus yang bertakta, dan semua orang dari segala jaman dan abad akan menghadap takta penghakiman
Pengambaran yang diyatakan bahwa bumi dan segala isinya yang ada akan di hancurkan secara mengerikan, bahkan lautpun menjadi tidak ada .
Bandingan Yes 51:6 :
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Demikian juga. 2Ptr 3:7-11
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Hal ini menjadi peringatan agar kita harus hidup suci karena penghakiman yang sangat dahsyat. Pengalaman di Sukabumi gempa bumi tahun 1975, dan tahun 2007 gempa membuat saya merasakan kengerian yang dahsyat..
Ay 14 Lautan api. yang kekal, nasib akhir dari kengerian Rm 2:9; Mat 22:13 tentang dapur api Mat 13:42.. 25..
Sebagai orang percaya kita sadar betapa mengerikan nasib orang yang tidak percaya. Orang�orang yang mengerti akan penderitaan itu, seperti Petrus dan Paulus mereka dalam memberitakan Injil dengan berkobar�kobar dan menangis ini air mata rohani. Bukan sembarangan menangis
Kalau melihat orang yang enak hidupnya tidak percaya jangan merasa iri, karena penghakiman yang mengerikan sedang menanti mereka.
Hal ini mendorong kita untuk ber PI. Bandingkan saja kalau ada anjing yang hilang sampai dimuat di Koran. Kenapa manusia yang hilang kita tidak mencarinya..?
Penyingkapan akan realita penghakiman terakhir sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam penghakiman terakhir setiap orang akan menghadap takhta pengadilan Allah.
Kapan terjadinya penghakiman terakhir, Dispasonil mengajarkan sebelum terjadinya kerajaan 1000 tahun dan setelah kerajaan 1000 tahun. jadi ada dua penghakiman.
Kita percya hanya ada satu penghakiman yaitu pada hari Kristus datang yang kedua kali. Siapa yang menjadi hakim? Pertama, KRISTUS, Yoh 5:22, Kis 17:1, 2Kor 5:10. Kedua, para malaikat Mat 13:41-43, dan Ketiga, orang percaya yang telah dimuliakan 1Kor 6: 2-3.
Siapa yang akan dihakimi? Semua orang yang pernah hidup Mat 25:32, 2Kor 5:10, Ibr 10:30, Rm 14:10. Malaikat yang telah jatuh 1Kor 6:2-3.
Hal-hal apa yang di hakimi?, Yaitu mencakup, perkataan, tingkah laku atau perbuatan dan pikiran � Mat 12:36; 25:35-40, 1Kor 4:5, Rm 2:16, Ef 6:8, Why 20:12
Tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan semua itu kita harus pertanggungjawabkan.
Apa yang menjadi standar penghakiman ? Adalah iman kepada Kristus itu Yoh 5:24, Rm 8:1
Perbuatan baik iman yang dinyatakan
Tujuan penghakiman adalah Menyatakan keselamatan itu bergantung kepada relasi kepada Kristus..
Rev 20:11 :
Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Penghakiman kepada semua manusia pasti, entah orang percaya atau tidak percaya. Menurut Antthony A, Hokema, bahwa Why 20:11-15 mengacu kepada semua orang dan orang percaya akan dihakimi di dasarkan 2Kor 5:10. Penghakiman ini mencakup sikap, tingkah laku, perkataan, pikiran, pelayanan, dan kualitas hidup pokoknya semua yang tidak kudus tidak adil (Mat 12:26, 25:35-40, Luk 12:2, 1Kor 3:10-15)
Penghakiman bagi orang percaya berkaitan dengan perbuatan baik, Standar Penghakiman orang percaya berdasarkan kehendak Tuhan, dan berdasarkan apa yang di percayakan Tuhan berkaitan dengan talenta-uang, karunia, berkat. Namun penghakiman ini juga sebagai pertanggungan jawab dan juga upah, Ibr 6:10, sebagai orang percaya..
Bagi orang tidak percaya mereka akan di hakimi karena mereka tidak percaya kepada Kristus Yoh 3:18, dari segala tempat masa Rm 1:21, 2:14-16. Dan mereka akan di buang kedalam api kekal (neraka) yang sangat mengerikan
Akhirnya makna penghakiman, 1) Sejarah dunia bukanlah sebuah proses yang tidak terarah tetapi sebuah sasaran. 2) Hari Penghakiman menyingkapkan keselamatan dan berkat bergantung dengan relasi seseorang dengan Yesus Kristus. 3) Penghakiman tidak mungkin di hindari dan setiap orang harus serius mengumuli kehidupan yang berkualitas dan bermoral. 4) Hari penghakiman menyatakan kemenangan Allah yang tertinggi dan karya keselamatan-Nya, Penghakiman akhirnya menyatakan kehendak Allah akan terlaksana dengan sempurna.
Maka penginjilan harus menjadi prioritas hidup kita dan kulitas hidup menjadi fokus hidup kita
Solideo Gloria
Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 20 February 2009
Rev 20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Rev 20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Rev 20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Rev 20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Kedatangan Kristus yang kedua dalam penghakiman diungkapkan oleh Yohanes melalui penglihatan sebuah Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar. Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar mengungkapkan kemuliaan Allah, Kristus duduk diatas takhta keagunganNya (Matius 25:31; Wahyu 14:14), dan langit dan bumi lenyap, Yohanes melihat orang-orang yang telah mati, besar dan kecil, berdiri dihadapan Arasj Putih. Semua yang pernah hidup dalam dunia ini menghadap Arasj Kristus.
Semua Kitab dibuka yang berisi catatan-catatan mengenai semua yang dilakukan orang apakah itu yang baik atau jahat, karena Tuhan mengetahui segala yang pernah dikatakan, diperbuatkan, atau dipikirkan; dan Dia akan memberi pahala atau menghukum setiap orang sesuai dengan apa yang patut bagi setiap orang (Mazmur 28:4; Mazmur 62:13; Roma 2:6; Wahyu 2:23; 18:6; 22:12).
Juga kitab kehidupan yang berisi nama-nama orang percaya dibuka (Wahyu 3:5; 13:8; 20:12). Kitab Kehidupan menentukan apakah seseorang mendapat hidup kekal atau menerima hukuman kekal dalam lautan api. Meskipun orang percaya harus bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan mereka, mereka telah menerima pengampunan di dalam Kristus dan nama mereka tertulis dalam �kitab kehidupan sejak dunia dijadikan� (Wahyu 17:8). Penghakiman di Arasj Putih Kristus menghakimi �orang-orang mati menurut perbuatan-perbuatan mereka� (Wahyu 20:12) dan �setiap orang� yang �tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan� akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:15).
Setiap orang suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus dan perbuatannya dihakimi. Arasj Putih dalam Wahyu 20:11-15 adalah penghakiman orang percaya maupun tidak percaya. Bagi yang namanya ditemukan dalam �Kitab Kehidupan� akan dihakimi menurut perbuatan mereka untuk menentukan pahala yang akan peroleh, dan untuk namanya yang tidak tercantum dalam �Kitab Kehidupan� akan dihukum dalam lautan apiArasj Putih menyatakan beberapa hal yang penting sehubungan dengan akan datangnya penghakiman antara lain :
1. Yesus Kristus adalah Hakim bagi segala bangsa baik yang percaya maupun tidak .
2. Semua orang yang tidak percaya akan dihakimi oleh Kristus, dan mereka semua akan dihukum berdasarkan perbuatan-perbuatan mereka. Alkitab sangat jelas bahwa orang-orang yang tidak percaya �menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan� (Roma 2:5), dan bahwa Tuhan �akan membalas setiap orang menurut perbuatannya� (Roma 2:6).
3. Semua orang percaya juga akan dihakimi oleh Kristus, namun karena kebenaran Kristus telah diperhitungkan kepada mereka dan nama-nama mereka tertulis dalam �Kitab Kehidupan,� mereka akan memperoleh pahala sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. �Kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus� dan �setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah� (Roma 14:12).
Setiap manusia baik yang percaya ataupun tidak percaya, suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus (Arasj Putih) untuk dihakimi. Semua akan bertekuk lutut dihadapan Kristus dan semua harus bertanggung jawab dihadapanNya (Roma 14:11-12). Bagi yang percaya pada Kristus penghakiman bukan untuk menentukan apakah kita dilemparkan ke dalam lautan api atau tidak, karena bagi yang percaya kepada Kristus tidak turut hukum (Yohanes 3:18). Sekalipun keselamatan kita sudah terjamin di dalam Kristus, kita tetap diminta untuk memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Dalam PB ada catatan tentang penghaikiman: tentang kambing dan domba, upah dalam surat-surat Paulus, dan juga dalam Wahyu 20 ini. Dalam Wahyu 20 ini penekanannya lebih kepada orang fasik, tetapi menurut Leon Moris juga mengenai orang benar. Akan memulai khotbahnya dengan konsep Universalisme: bahwa semua orang akan diselamatkan. Anihilialisme: orang-orang mengatakan bahwa tidak ada neraka.
Ada dua tujuan tentang Aras/Tahkta Putih ini:
Menghakimi semua perbuatan dan dosa manusia: melalui pikiran, niat hati, baik yang kelihatan atau tidak kelihatan. Perbuatan baik tidak menyelamatkan, tetapi bukti hubungan kita sendiri dengan Tuhan yang sudah mendapatkan keselamatan.
Untuk membuktikan bahwa manusia berdoa layak mendapatkan hukuman di dalam lautan dan maut kebinasaan. Alasannya: karena mereka tidak menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi dan nama mereka tidak ada dalam Kirab Kehiudpan.
Ada tiga poin yang akan diangkat:
Penghakiman tahta putih adalah hal yang nyata.
Dalam pengadilan tahta putih itu tidak ada kesempatan untuk bertobat. Tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi orang berdosa. Mereka akan berhadapan dengan Kristus dan menghadapi pengadilan Kristus. Jonathan Edwards dalam bukunya Sinners in the hands of an angry God berkhotbah tentang pengadilan Kristus. Banyak orang yang menangis dan bertobat. Terjadi pertobatan yang besar saat murka Allah dikhotbahkan oleh hamba Tuhan itu.
Menyerahkan hidup kepada Kristus.
Anthony Hoekuma: kenapa mesti ada penghukuman? Agustinus mengatakan gereja ada dua macam: yang kelihatan dan tidak kelihatan. Yang kelihatan adalah orang-orang yang mengaku percaya dan kelihatan ke gereja, sementara siapa sebenarnya orang Kristen sejati yang benar-benar diselamatakan itu kita tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. Salah satu fungsi penghakimana adalah benar-benar untuk menyatakan ini yang akan diselamatkan dan dilemparkan dalam lautan api.
Kaum atheis di London, Inggris memasang iklan yang mengatakan Allah itu tidak ada dan segala sesuatu boleh dilakukan. Dalam iman kita, penghakiman itu ada dan siap untuk dilaksanakan. Ada gambaran-gambaran tentang penghaikiman dalam film-film Tinghoa tentang torture yang begitu kejam, tetapi kita harus memberikan gambaran yang sesungguhnya dari Alkitab.
Kita harus berani mengatakan torture supaya apa yang Alkitab katakan itu benar adanya mengenai penghukaman. Perlu diingat, penghakiman yang pertama itu, menurut surat Petrus, dimulai dari rumah Allah: di mulai dari orang-orang percaya. Paulus mengatakan: Aku senantiasa menjaga diriku, supaya jangan-jangan aku sendiri ditolak. Kita perlu waspada jangan sampai pada waktu dipanggil-Nya, ternyata Tuhan tidak mengenal kita.
1. Tuhan duduk di atas tahkta-Nya. Bumi dan langit akan lenyap ketika Ia datang.
2. Kitab Kehidupan akan dibuka. Isi kitab itu membicarakan perbuatan-perbuatan seseorang. Bagi orang-orang yang mengandalkan perbuatan mereka juga akan mendapatkan penghakiman.
3. Manusia berdiri dihadapan tahkta. Mereka berdiri akan dihakimi. Mereka yang namanya tidak berada dalam kitab kehidupan akan mendapatkan hukuman.
Ada teks-teks yang tertentu sulit untuk dikhotbahkan. Salah satunya kitab ini. Sangat problematik. Perlu hati-hati jangan sampai ada kesan Allah menyiksa dan mempermainkan orang. Sepertinya mereka yang dilemparkan ke dalam laut dan maut kebinasaan Allah telah menyiksa mereka dengan sangat kejam. Kita perlu dengan hati-hati menjelaskan apa maksud kalimat-kalimat itu. Jangan sampai ada pendekatan-pendekatan yang sifatnya ancam-mengancam sehingga membuat jemaat menjadi bingung. Khotbah ini sebainya dijadikan sebagai reminder supaya orang-orang sadar akan dosa-dosanya.
Perikop ini, Why 20:11�15 merupakan kesimpulan dari keadaan Kerajaan Seribu Tahun, suatu pengharapan kemenangan iman orang-orang kudus. Setan atau Iblis dan semua penentang Allah dikalahkan dan dilemparkan ke dalam lautan api, tempat peng -hukuman yang kekal.
Berita dalam perikop ini mempunyai dua fokus yaitu: masa sekarang (kekinian) dan masa yang akan datang (akhir zaman).
Pengajaran kepada orang-orang kudus yang hidup pada masa sekarang, yakni pembaca surat Wahyu dari Gereja Mula-mula hingga Gereja masa kini, sekalipun hidup dalam dunia yang super modern, kemajuan teknologi, kekayaan materi yang sangat memikat dan mempesona hati, orang-orang kudus tidak boleh lengah dan terperdaya untuk menyembah binatang dan patungnya. Karena Kristus yang berkuasa, yang duduk di atas takhta yang mulia akan mengakhiri segala penyesatan Setan dan menghukumnya. Tidak benar, bahwa seolah-olah Allah yang maha adil tidak mempedulikan orang-orang Kristen, sehingga mereka dilecehkan dan diperlakukan sewenang-wenang oleh kuasa Setan yang penuh kejahatan.
Berita Pengharapan mengenai masa yang akan datang. Seringkali orang Kristen bingung, dan tidak tahu apa maknanya bagi kita yang masih hidup sekarang ini. Maka berita Wahyu dalam perikop ini melukiskan keadaan akhir zaman menuju ke dalam kemuliaan yang kekal. Kita harus melepaskan konsep dunia kini yang fana, dan memahaminya menurut konsep surgawi yang kekal, yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Jadi dengan pasti Kristus, Raja di atas segala raja akhirnya mendapat kemenangan mutlak atas Setan dengan semua pengikutnya. Bahkan Kristus berkuasa menghakimi Setan, dan semua orang, pengikut setan yang menyembah binatang dan patungnya, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati jasmaninya.
Karena kemenangan Kristus ini, maka tujuan dan makna hidup orang-orang Kristen yang utama ialah memberitakan Kabar baik, Injil Kristus kepada manusia yang masih hidup di dunia. Agar mereka percaya kepada Kristus, menerimaNya sebagai juruselamat pribadi, sehingga namanya tertulis dalam kitab Kehidupan, luput dari penghukuman di lautan api yang kekal.
Mengerikan sekali.. meyeramkan.. lebih dari semua film horror.. hal ini merupakan refleksi.. bagi orang yang ada diluar Kristus. kita ini.
Penghakiman adalah dihadapan Allah tentunya Kristus yang bertakta, dan semua orang dari segala jaman dan abad akan menghadap takta penghakiman
Pengambaran yang diyatakan bahwa bumi dan segala isinya yang ada akan di hancurkan secara mengerikan, bahkan lautpun menjadi tidak ada .
Bandingan Yes 51:6 :
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah ke bumi di bawah; sebab langit lenyap seperti asap, bumi memburuk seperti pakaian yang sudah usang dan penduduknya akan mati seperti nyamuk; tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir.
Demikian juga. 2Ptr 3:7-11
Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
Hal ini menjadi peringatan agar kita harus hidup suci karena penghakiman yang sangat dahsyat. Pengalaman di Sukabumi gempa bumi tahun 1975, dan tahun 2007 gempa membuat saya merasakan kengerian yang dahsyat..
Ay 14 Lautan api. yang kekal, nasib akhir dari kengerian Rm 2:9; Mat 22:13 tentang dapur api Mat 13:42.. 25..
Sebagai orang percaya kita sadar betapa mengerikan nasib orang yang tidak percaya. Orang�orang yang mengerti akan penderitaan itu, seperti Petrus dan Paulus mereka dalam memberitakan Injil dengan berkobar�kobar dan menangis ini air mata rohani. Bukan sembarangan menangis
Kalau melihat orang yang enak hidupnya tidak percaya jangan merasa iri, karena penghakiman yang mengerikan sedang menanti mereka.
Hal ini mendorong kita untuk ber PI. Bandingkan saja kalau ada anjing yang hilang sampai dimuat di Koran. Kenapa manusia yang hilang kita tidak mencarinya..?
Penyingkapan akan realita penghakiman terakhir sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam penghakiman terakhir setiap orang akan menghadap takhta pengadilan Allah.
Kapan terjadinya penghakiman terakhir, Dispasonil mengajarkan sebelum terjadinya kerajaan 1000 tahun dan setelah kerajaan 1000 tahun. jadi ada dua penghakiman.
Kita percya hanya ada satu penghakiman yaitu pada hari Kristus datang yang kedua kali. Siapa yang menjadi hakim? Pertama, KRISTUS, Yoh 5:22, Kis 17:1, 2Kor 5:10. Kedua, para malaikat Mat 13:41-43, dan Ketiga, orang percaya yang telah dimuliakan 1Kor 6: 2-3.
Siapa yang akan dihakimi? Semua orang yang pernah hidup Mat 25:32, 2Kor 5:10, Ibr 10:30, Rm 14:10. Malaikat yang telah jatuh 1Kor 6:2-3.
Hal-hal apa yang di hakimi?, Yaitu mencakup, perkataan, tingkah laku atau perbuatan dan pikiran � Mat 12:36; 25:35-40, 1Kor 4:5, Rm 2:16, Ef 6:8, Why 20:12
Tidak ada satupun yang dapat kita sembunyikan semua itu kita harus pertanggungjawabkan.
Apa yang menjadi standar penghakiman ? Adalah iman kepada Kristus itu Yoh 5:24, Rm 8:1
Perbuatan baik iman yang dinyatakan
Tujuan penghakiman adalah Menyatakan keselamatan itu bergantung kepada relasi kepada Kristus..
Rev 20:11 :
Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Penghakiman kepada semua manusia pasti, entah orang percaya atau tidak percaya. Menurut Antthony A, Hokema, bahwa Why 20:11-15 mengacu kepada semua orang dan orang percaya akan dihakimi di dasarkan 2Kor 5:10. Penghakiman ini mencakup sikap, tingkah laku, perkataan, pikiran, pelayanan, dan kualitas hidup pokoknya semua yang tidak kudus tidak adil (Mat 12:26, 25:35-40, Luk 12:2, 1Kor 3:10-15)
Penghakiman bagi orang percaya berkaitan dengan perbuatan baik, Standar Penghakiman orang percaya berdasarkan kehendak Tuhan, dan berdasarkan apa yang di percayakan Tuhan berkaitan dengan talenta-uang, karunia, berkat. Namun penghakiman ini juga sebagai pertanggungan jawab dan juga upah, Ibr 6:10, sebagai orang percaya..
Bagi orang tidak percaya mereka akan di hakimi karena mereka tidak percaya kepada Kristus Yoh 3:18, dari segala tempat masa Rm 1:21, 2:14-16. Dan mereka akan di buang kedalam api kekal (neraka) yang sangat mengerikan
Akhirnya makna penghakiman, 1) Sejarah dunia bukanlah sebuah proses yang tidak terarah tetapi sebuah sasaran. 2) Hari Penghakiman menyingkapkan keselamatan dan berkat bergantung dengan relasi seseorang dengan Yesus Kristus. 3) Penghakiman tidak mungkin di hindari dan setiap orang harus serius mengumuli kehidupan yang berkualitas dan bermoral. 4) Hari penghakiman menyatakan kemenangan Allah yang tertinggi dan karya keselamatan-Nya, Penghakiman akhirnya menyatakan kehendak Allah akan terlaksana dengan sempurna.
Maka penginjilan harus menjadi prioritas hidup kita dan kulitas hidup menjadi fokus hidup kita
Solideo Gloria
Source Blog persekutuan-gii
Hamba Tuhan Pooling Bandung
Jum�at, 20 February 2009
Rev 20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
Rev 20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Rev 20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
Rev 20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Rev 20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Kedatangan Kristus yang kedua dalam penghakiman diungkapkan oleh Yohanes melalui penglihatan sebuah Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar. Arasj Putih (Takhta Putih) yang besar mengungkapkan kemuliaan Allah, Kristus duduk diatas takhta keagunganNya (Matius 25:31; Wahyu 14:14), dan langit dan bumi lenyap, Yohanes melihat orang-orang yang telah mati, besar dan kecil, berdiri dihadapan Arasj Putih. Semua yang pernah hidup dalam dunia ini menghadap Arasj Kristus.
Semua Kitab dibuka yang berisi catatan-catatan mengenai semua yang dilakukan orang apakah itu yang baik atau jahat, karena Tuhan mengetahui segala yang pernah dikatakan, diperbuatkan, atau dipikirkan; dan Dia akan memberi pahala atau menghukum setiap orang sesuai dengan apa yang patut bagi setiap orang (Mazmur 28:4; Mazmur 62:13; Roma 2:6; Wahyu 2:23; 18:6; 22:12).
Juga kitab kehidupan yang berisi nama-nama orang percaya dibuka (Wahyu 3:5; 13:8; 20:12). Kitab Kehidupan menentukan apakah seseorang mendapat hidup kekal atau menerima hukuman kekal dalam lautan api. Meskipun orang percaya harus bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan mereka, mereka telah menerima pengampunan di dalam Kristus dan nama mereka tertulis dalam �kitab kehidupan sejak dunia dijadikan� (Wahyu 17:8). Penghakiman di Arasj Putih Kristus menghakimi �orang-orang mati menurut perbuatan-perbuatan mereka� (Wahyu 20:12) dan �setiap orang� yang �tidak ditemukan namanya tertulis dalam kitab kehidupan� akan dilemparkan ke dalam lautan api (Wahyu 20:15).
Setiap orang suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus dan perbuatannya dihakimi. Arasj Putih dalam Wahyu 20:11-15 adalah penghakiman orang percaya maupun tidak percaya. Bagi yang namanya ditemukan dalam �Kitab Kehidupan� akan dihakimi menurut perbuatan mereka untuk menentukan pahala yang akan peroleh, dan untuk namanya yang tidak tercantum dalam �Kitab Kehidupan� akan dihukum dalam lautan apiArasj Putih menyatakan beberapa hal yang penting sehubungan dengan akan datangnya penghakiman antara lain :
1. Yesus Kristus adalah Hakim bagi segala bangsa baik yang percaya maupun tidak .
2. Semua orang yang tidak percaya akan dihakimi oleh Kristus, dan mereka semua akan dihukum berdasarkan perbuatan-perbuatan mereka. Alkitab sangat jelas bahwa orang-orang yang tidak percaya �menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan� (Roma 2:5), dan bahwa Tuhan �akan membalas setiap orang menurut perbuatannya� (Roma 2:6).
3. Semua orang percaya juga akan dihakimi oleh Kristus, namun karena kebenaran Kristus telah diperhitungkan kepada mereka dan nama-nama mereka tertulis dalam �Kitab Kehidupan,� mereka akan memperoleh pahala sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan. �Kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus� dan �setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah� (Roma 14:12).
Setiap manusia baik yang percaya ataupun tidak percaya, suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus (Arasj Putih) untuk dihakimi. Semua akan bertekuk lutut dihadapan Kristus dan semua harus bertanggung jawab dihadapanNya (Roma 14:11-12). Bagi yang percaya pada Kristus penghakiman bukan untuk menentukan apakah kita dilemparkan ke dalam lautan api atau tidak, karena bagi yang percaya kepada Kristus tidak turut hukum (Yohanes 3:18). Sekalipun keselamatan kita sudah terjamin di dalam Kristus, kita tetap diminta untuk memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Dalam PB ada catatan tentang penghaikiman: tentang kambing dan domba, upah dalam surat-surat Paulus, dan juga dalam Wahyu 20 ini. Dalam Wahyu 20 ini penekanannya lebih kepada orang fasik, tetapi menurut Leon Moris juga mengenai orang benar. Akan memulai khotbahnya dengan konsep Universalisme: bahwa semua orang akan diselamatkan. Anihilialisme: orang-orang mengatakan bahwa tidak ada neraka.
Ada dua tujuan tentang Aras/Tahkta Putih ini:
Menghakimi semua perbuatan dan dosa manusia: melalui pikiran, niat hati, baik yang kelihatan atau tidak kelihatan. Perbuatan baik tidak menyelamatkan, tetapi bukti hubungan kita sendiri dengan Tuhan yang sudah mendapatkan keselamatan.
Untuk membuktikan bahwa manusia berdoa layak mendapatkan hukuman di dalam lautan dan maut kebinasaan. Alasannya: karena mereka tidak menerima Kristus sebagai juruselamat pribadi dan nama mereka tidak ada dalam Kirab Kehiudpan.
Ada tiga poin yang akan diangkat:
Penghakiman tahta putih adalah hal yang nyata.
Dalam pengadilan tahta putih itu tidak ada kesempatan untuk bertobat. Tidak ada tempat untuk bersembunyi bagi orang berdosa. Mereka akan berhadapan dengan Kristus dan menghadapi pengadilan Kristus. Jonathan Edwards dalam bukunya Sinners in the hands of an angry God berkhotbah tentang pengadilan Kristus. Banyak orang yang menangis dan bertobat. Terjadi pertobatan yang besar saat murka Allah dikhotbahkan oleh hamba Tuhan itu.
Menyerahkan hidup kepada Kristus.
Anthony Hoekuma: kenapa mesti ada penghukuman? Agustinus mengatakan gereja ada dua macam: yang kelihatan dan tidak kelihatan. Yang kelihatan adalah orang-orang yang mengaku percaya dan kelihatan ke gereja, sementara siapa sebenarnya orang Kristen sejati yang benar-benar diselamatakan itu kita tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. Salah satu fungsi penghakimana adalah benar-benar untuk menyatakan ini yang akan diselamatkan dan dilemparkan dalam lautan api.
Kaum atheis di London, Inggris memasang iklan yang mengatakan Allah itu tidak ada dan segala sesuatu boleh dilakukan. Dalam iman kita, penghakiman itu ada dan siap untuk dilaksanakan. Ada gambaran-gambaran tentang penghaikiman dalam film-film Tinghoa tentang torture yang begitu kejam, tetapi kita harus memberikan gambaran yang sesungguhnya dari Alkitab.
Kita harus berani mengatakan torture supaya apa yang Alkitab katakan itu benar adanya mengenai penghukaman. Perlu diingat, penghakiman yang pertama itu, menurut surat Petrus, dimulai dari rumah Allah: di mulai dari orang-orang percaya. Paulus mengatakan: Aku senantiasa menjaga diriku, supaya jangan-jangan aku sendiri ditolak. Kita perlu waspada jangan sampai pada waktu dipanggil-Nya, ternyata Tuhan tidak mengenal kita.
1. Tuhan duduk di atas tahkta-Nya. Bumi dan langit akan lenyap ketika Ia datang.
2. Kitab Kehidupan akan dibuka. Isi kitab itu membicarakan perbuatan-perbuatan seseorang. Bagi orang-orang yang mengandalkan perbuatan mereka juga akan mendapatkan penghakiman.
3. Manusia berdiri dihadapan tahkta. Mereka berdiri akan dihakimi. Mereka yang namanya tidak berada dalam kitab kehidupan akan mendapatkan hukuman.
Ada teks-teks yang tertentu sulit untuk dikhotbahkan. Salah satunya kitab ini. Sangat problematik. Perlu hati-hati jangan sampai ada kesan Allah menyiksa dan mempermainkan orang. Sepertinya mereka yang dilemparkan ke dalam laut dan maut kebinasaan Allah telah menyiksa mereka dengan sangat kejam. Kita perlu dengan hati-hati menjelaskan apa maksud kalimat-kalimat itu. Jangan sampai ada pendekatan-pendekatan yang sifatnya ancam-mengancam sehingga membuat jemaat menjadi bingung. Khotbah ini sebainya dijadikan sebagai reminder supaya orang-orang sadar akan dosa-dosanya.
0 komentar:
Posting Komentar